NovelToon NovelToon
JINGGA

JINGGA

Status: tamat
Genre:Tamat / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:324.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rengganis Fitriyani

~Jingga melambangkan keindahan dan kesempurnaan tanpa celah ~

Cerita ini mengisahkan tentang kehidupan cinta Jingga. Seorang yang rela menjadi pengantin pengganti untuk majikannya, yang menghilang saat acara sakral. Ia memasuki gerbang pernikahan tanpa membawa cinta ataupun berharap di cintai.

Jingga menerima pernikahan ini, tanpa di beri kesempatan untuk memberikan jawaban, atas penolakan atau penerimaannya.

Beberapa saat setelah pernikahan, Jingga sudah di hadapkan dengan sikap kasar dan dingin suaminya, yang secara terang-terangan menolak kehadirannya.

"Jangan harap kamu bisa bahagia, akan aku pastikan kamu menderita sepanjang mejalani pernikahan ini"~ Fajar.

Akankah Jingga nan indah, mampu menjemput dinginnya sang Fajar? layaknya ombak yang berguling, menari-nari menjemput pasir putih di tepi pantai.

Temukan jawabannya hanya di kisah Jingga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rengganis Fitriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pesta

Pembicaraan tentang saham dan bisnis pun beralun sepanjang pesta. Tak ada sama sekali yang di mengerti oleh Jingga, keterbatasan pengetahuan dan pergaulan membutanya tak tahu seluk beluk dunia bisnis. Jingga hanya tersenyum, sesekali ia menganggukkan kepalanya saat ada yang bertanya padamnya.

Karena bosan dan merasakan sangat lapar, Jingga meminta izin pada Fajar, untuk mengambil beberapa kue. Ia mendekat memberanikan diri untuk berbisik pelan di telinga Fajar. Dalam beberapa detik kemudian, Fajar membalas dengan sebuah anggukan kecil. Jingga pun pergi setelah mendapat persetujuan itu, sebelum Fajar berubah pikiran.

Ia melangkahkan kaki meninggalkan meja, dengan segenap helaan nafas panjang. Ia merasa bisa keluar dari lubang asing yang menyesakan. Sejenak Jingga menoleh ke arah Fajar, tampak suaminya masih asik berbincang dengan rekan bisnisnya. Ia kembali menghela nafas panjang, mengirup oksigen sebanyak yang ia bisa dalan gedung. Kini tatapan matanya terfokus pada hidangan kue-kue di depan matanya yang sudah tertata cukup rapi.

“Sepertinya semua makanan ini tidak asing” . Ucapnya dalam hati, kala mengamati deretan makanan yang ada di meja prasmanan para tamu undangan.

Tangan Jingga, terulur menyentuh deretan minuman yang sudah berjajar rapi di sebelah kanan makanan. Keningnya berkerut matanya menyempit seketika, ketika meraih satu botol kecil minuman tradisional.

“Bukankah ini minuman yang tadi aku kemas?”, ia kembali bertanya pada diri sendiri.

“Itu salah satu minuman tradisional yang dapat menghangatkan tubuh dan menyegarkan,. Hanya saja sudah di up-grade dalam kemasan yang lebih modern dan kekinian. Bukankah itu sebuah ide yang menakjubkan?, cobalah kamu pasti akan menyukainya, minuman itu tampak mewah dalam balutan kemasan yang berbeda, namun tak meninggalkan cita rasa dan manfaatnya”.

Jingga menoleh ke sumber suara, pada laki-laki di sampingnya . Pria itu menatapnya dengan hangat dan melemparkan senyum termanis yang ia punya.

“Aku Krisna”, tangannya terulur untuk mengajaknya berjabat tangan.

Deg...

.

.

.

Wajahnya tidak asing, suaranya seperti pernah terdengar sebelumnya. Perawakan tubuhnya sama. Bahkan baju yang di pakainya masih sama dengan orang yang ia temui.

Benar, ia adalah orang yang ada di Resto tempat Jingga bekerja.

“Pak Krisna, anak Bu Retno Astuti pemilik Resto”. Ucap Jingga dalam hati dengan mulut yang masih menganga, tangannya masih terdiam belum membalas uluran tangan Krisna.

“Ya Allah semoga Pak Krisna tidak mengenaliku’. rintihnya kembali beberapa detik kemudian.

“Hay aku Krisna”, suatu kalimat yang kemudian menyadarkan Jingga dari lamunannya.

“Oh iya maaf, saya terlalu terlena melihat minuman ini”.

Kini tangan Jingga terulur, membalas sapaan dari Krisna. Jingga juga memberikan senyum manisnya yang ia punya. Sejujurnya hatinya ragu untuk berkenalan dengan pria lain, sedang di dalam gedung ini ia bersama Fajar.

“Saya Jingga”, jawabnya dengan pelan dan ragu.

“Jingga, nama yang indah sesuai dengan orang dan filosofinya. Jingga adalah keindahan yang terpancar sempurna tanpa celah. Jingga adalah waktu yang tepat, kala matahari mengobati rindunya pada bumi. Cahayanya nan kemerah-merahan hampir redup di telan kegelapan. Namun pesona Jingga, tak dapat terkalahkan, ia tetap indah di tengah mega-mega yang membentang sempurna di cakrawala”. Krisna melihat Jingga dengan kekaguman sebagai seorang pria pada wanita. Ia memuji keindahan yang ada di depan mata.

Jingga tertegun, mendengar setiap kata yang di ucapakan oleh Krisna, ia sendiri tidak pernah mengartikan namanya hingga jauh ke sana.

Jingga menarik tangannya dari Krisna dengan pelan, ia menganggukkan kepalanya sebagai ungkapan rasa hormat.

“Sepertinya aku pernah melihatmu sebelumnya, tapi dimana ya?, Krisna tampak berfikir, ia mencoba mengingat-ingat pertemuannya dengan Jingga.

“Benarkan Tuan, apa wajahku sepasaran itu”, Jingga mengalihkan pembicaraannya, ia berdoa dalam hati semoga Krisna tak mengenalinya.

“Ah iya mungkin, lupakan saja karena itu tidak mungkin”, Krisna menampik ingatannya, kala mengingat wajah Jingga sama dengan pelayan yang ada di Resto miliknya.

Keduanya terlihat sedang mengobrol satu sama lain. Beberapa kali Krisna memberikan makanan kecil pada Jingga, dan menyuruhnya untuk mencoba. Jingga pun tak kuasa untuk menolak, ia nerima setiap uluran makanan yang di sodorkan Krisna padanya.

Tanpa mereka sadari, sosok pria dengan mata elangnya sedang menatap dingin setiap gerak geriknya.

“Awas kamu nanti, bukankah sudah ku peringatkan jangan macam-macam di sini”. Teriak Fajar dalam hati, kala melihat istrinya dapat tertawa lepas dengan laki-laki lain. Fajar tak terima jika Jingga merasakan bahagia.

***

Cafe Melati.

“Beri tahu aku, siapa istri Fajar?”, desis Maura memaksa Bianca alias Bambang untuk bercerita.

Maura menarik tangan Bianca dengan kasar, sorot matanya memandang dengan penuh kemarahan.

Sementara Bianca, ia hanya menggelengkan kepalanya saja. Ia enggan untuk menjawab pertanyaan Maura, karena ini sudah menjadi kesepakatannya dengan keluarga Fajar.

Maura memang mengetahui jika Fajar sudah menikah, namun hingga saat ini ia sama sekali tidak mengetahui Fajar menikah dengan siapa?, yang ia tahu Fajar menikah dengan Dahlia, namun nyatanya Dahlia hilang di acara pernikahannya dan di gantikan oleh salah satu kerabatnya. Begitulah segenap informasi yang Maura tahu tentang kehidupan kekasihnya.

“Sampai kapan kamu tidak mau mengatakan siapa istri Fajar padaku? Beginikah arti persahabatan kita selama ini? Heh!”. Maura masih memaksa Bianca untuk berbicara. Ia sudah sangat geram dengan keadaan yang ada. Apalagi sudah seminggu ini Fajar tak datang menemuinya.

“Tunggu saja, kalau saat nye tiba, kamuh juga akan tahu sendiri”, jawab Bianca dengan santai.

“Apa dia lebih cantik dari aku? Apa Fajar pernah menyentuhnya? Apa di lebih **** dan pintar dari aku?”.

Bianca masih diam saja, ia enggan untuk menjawab pertanyaan Maura, dan memilih untuk mengangkat bahunya saja.

“Kamu tidak tahu bagaimana rasanya jadi aku. Coba kamu bayangin bagaimana sakitnya perasaan ku ketika melihat orang yang sangat kita cintai, setiap hari harus tidur dengan wanita lain?”.

“Ye bayangin saja sendiri, ngapain eke repot-repot bayangin urusan orang lain”.

“Ye itu cantik Maura, di luar sana banyak laki yang mau sama ye, move on sana dari laki orang. Ye gak takut dosa apa ngarep suami orang mulu!”, cibir Bianca dengan mengibaskan kipas di tangannya.

“Tapi yang aku mau itu Fajar!”, jawab Maura penuh dengan penekanan.

“Tapi keluarga Fajar kagak mau sama wanita macam kayak ye, ups”. Bianca menutup mulutnya dan beranjak meninggalkan Maura yang begitu kesal dengan ucapan Bianca.

“Argggg”.

Tangannya mengepal sempurna di balik meja.

Maura sedang berfikir, siapapun istri Fajar aku sangat membencimu saat ini dan sampai nanti. Dia bisa saja merebut Fajar dariku. Maura merasa jika posisinya akan terancam dengan kehadiran istri Fajar. Mengingat saat ini mereka tinggal di tempat yang sama bahkan dalam kamar yang sama.

“Sepertinya itu benar, aku harus mencari cara untuk menyingkirkan wanita sialan itu”. Desisnya dengan meremas ujung dress yang dipakainya.

1
Winayu
alur cerita nya bagus ,banyak nasihat biarpun cerita fiksi.semangat author
Yolia Agustina
Luar biasa
Erna M Jen
awal yang bagus ceritanya
Yolia Agustina
Luar biasa
Əŕø Błáčķ
thank ya
Siti Alfiah
fajar selalu datang dibagi hari awal mula untuk bangun bekerja serta beraktifitas,sementara senja untuk selalu kembali dan beristirahat,nama mereka berdua selalu berhubungan dengan alam,lanjutkan thorrr salam sehat selalu dan sukses selalu aamiin.
Sisilia Mulyanti Ketik
ceritanya bagus
Siti Alfiah
semoga oma sembuh karna bertemu dng sahabatnya aamiin lanjutkan thorrr seru nich,salam sehat dan sukses selalu aamiin.
Siti Alfiah
Alhamdulillah ya allah,perjuangan fajar,dan seorang bi mina,tidak sia",mempertemukan seorang cucu dan neneknya.dibantu juga oleh nnk jingga yg selalu berdoa,pd allah.dan allah juga yg mempertemukan mereka.perantara fajar dan bi mina.lanjutka thorrr salam sehat selalu dan sukses selalu aamiin.
Intan Permata: Hay,mampir yuk novel ku"RINDU UNTUK AISYAH
total 1 replies
Siti Alfiah
semoga ketemu jingga sama nenèknya,ehhh ternyata nnknua jingga sahabatnya pmanya fajar.
Siti Alfiah
kata orang bijak ada peribahasa tabur tuai,apa yg kita tabur itu yg kita tuai,ya seperti harmantuo tabur jelek ya dapat yg jelek,lanjutkan thorrr.
Siti Alfiah
keserakahan seseorang dapat menghalalkan segala cara,guna mendapatkan harta yg dia inginkan,walau dng Cara membunuh sahabat,keluarga.karna ada rasa iri hati.lanjut thorrr salam sehat selalu.
Siti Alfiah
keluarga serakah dan ambisi akan dapat bala yg tak terduga,lanjutkan thorrr salam sehat selalu.
Dewi Agustin
Lumayan
Siti Alfiah
aduhhh kasian sekali dahlia",fajar manfaatkan dahlia untuk menghancurkan orang tuanya dan keluarga demi mendapatkan kejayaan keluarga jingga,dng bantuan ayah fajar,mama fajar oma,serta jingga juga,semoga berjalan lancar,aamiin.orang busuk seperti hermawan harus dibasmi,sampai ke akar"nya aamiin.lanjut thorrr.
Siti Alfiah
emang enak yooooo laki"yg sudah bersuami,lo ko msh dikenalin sama pelakor yach....hahhahahahhaha.kasian hermawan"ada yach orang tua ngajarin anak ga genahhh,lanjutkan thorrr salam sehat.
kuncir
ternyata fajar tak sehebat yg dibayangkan.. udah eps 137 masih juga belum mampu ngalahin hermawan..
Siti Alfiah
fajar coba bicara sama jingga,semoga jingga bisa membantu fajar dalam menangani kasus dikantornya,seorang wanita yg biasa diam dan tenang akan ada sj solusinya.apa lagi jingga seorang yg sabar,semoga berhasil.aamiin.lanjutkan thorrr salam sehat selalu dan sukses selalu aamiin.
less22
Good Job👍👍👍👍
Evrin Dian Rukmawan
saya suka dgn critany
Maudy Martin: ikuti terus ya kak kisah mereka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!