Kiara Larasati terpaksa menikahi lelaki yang tak dikenal karena sebuah salah paham salah satu warga desa yang melihat Kiara d cium seorang lelaki bule dalam keadaan seluruh pakaiannya basah
Elvano yang berkunjung d vila keluargnya sedang menikmati pemandangan air terjun melihat seseorang tenggelam jiwa heroiknya memaksa dia untuk menolong dan berakhir menikahi gadis yang dia tolong
bagaimana kisah percintaan mereka, ikuti terus kisahnya ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon etha anggra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 27
Enam tahun kemudian
"Phoo! Bangun sayang" teriak Kiara membuka gorden dan menyibak selimut putranya.
"Mooom! aku masih ngantuk" rengeknya.
"Sudah siang Phoe nanti kau terlambat" Kiara mengangkat tubuh Phoenix membuatnya terduduk.
"Mom ini gimana sih! Ini kan hari minggu apa mommy lupa" ucap Phoenix dengan mata terpejam.
"Benarkah! kenapa aku bisa lupa" Kiara menepuk kening.
"Ya sudah kau tidurlah lagi" ucap Kiara dan pergi meninggalkan putranya.
Kiara berjalan menuruni anak tangga menuju ruang makan.
"Dimana Phoe sayang kok belum turun" tanya Adrian yang sedang duduk santai di ruang keluarga sambil melihat berita pagi.
"Masih melanjutkan tidurnya papa" Adrian hanya mengangguk, dia pikir mungkin cucunya sedang libur sekolah.
"Dan kau kenapa tidak siap-siap ke Kantor" tanya Adrian heran karena Kiara masih berpakaian santai.
"Papa lupa! Inikan hari minggu, jangan-jangan papa sudah mulai pikun" ucap Kiara sambil berjalan ke ruang makan menyiapkan sarapan untuk papa dan putranya.
"Sejak kapan hari jumat berubah jadi minggu Kia" teriak Adrian agar di dengar Kiara. Kiara menghentikan langkahnya seketika mukanya memerah antara malu dan juga marah.
"Phoeniiiiix! Teriaknya sambil berjalan menuju kamar Phoe.
"bisa-bisanya Kau di kerjai Oleh Phoe, seorang CEO yang memenangkan puluhan tender bisa di kibuli anak kecil" Adrian menggeleng-gelengkan kepala saat melihat putrinya berjalan menaiki tangga.
Setelah menyelesaikan Kuliah Kiara menggantikan papa Adrian memegang tampuk kepemimpinan di Wijaya Group dan Adrian memutuskan pensiun dari jabatannya.
Selama memimpin Kiara dikenal supel, ramah, dan juga tegas terhadap karyawannya, selalu tepat dalam mengambil keputusan dan berhasil memenangkan puluhan tender dan mampu menarik para investor.
Phoenix yang menyembulkan kepalanya keluar pintu mendengar suara teriakan mommynya sontak menutup pintu dan bersembunyi di balik selimut.
Ceklek
"Phoenix! Berani-beraninya kau menipu mommy ya" ucapnya menarik selimut Phoenix.
"Maaf mom aku pikir mommy tidak akan tertipu" terjadilah tarik menarik selimut Antara Kiara dan putranya.
"Ayo Pho nanti kau terlambat, atau kau ingin melihat mama tambah marah" ucap Kiara
"Phoe tidak mau sekolah" Phoe menyibak selimutnya.
"Why?" Tanya Kiara
"kalau sekolah akan bertemu Clara" ucap Phoe mengerucutkan bibir.
"Terus masalahnya apa" Tanya Kiara sambil duduk di ranjang berdampingan dengan Phoenix.
"Aku tidak suka karena dia mengejarku, dan berkata menyukaiku" ucap Phoenix.
"Hahahah! Ada-ada saja! Ayo cepat mandi, Mama tidak terima alasan apapun" ucap Kiara. Ada-ada saja tingkah Anak sekarang, pikirnya.
"ayo mama bantu mandi" ucap Kiara membuka kancing piyama putranya.
"No mom! Phoe mandi sendiri, Phoe sudah dewasa" Phoenix berjalan ke kamar mandi dan menutup pintu.
Kiara menggeleng-geleng melihat tingkah putranya.
Tok..tok..tok
Ceklek
"Selamat pagi Nona" sapa wanita cantik dengan menampilkan senyum terbaiknya di luar pintu.
"Kau sudah datang Lisa" tanya Kiara pada asistennya.
"Belum Nona, ini hanya bayangan saya" ucap Lisa santai
Lisa merupakan putri Jefri Asisten Adrian yang juga memutuskan pensiun saat Adrian pensiun dan di gantikan oleh putrinya.
Sama halnya ayahnya, Lisa adalah seorang yang kompeten, Kiara menyukai profesionalitas yang dimiliki Lisa, mereka berdua merupakan pasangan yang saling melengkapi, sedangkan Lisa menyukai Kiara yang low profile.
"Ck! Kau itu Sama menyebalkannya dengan Phoenix" Kiara keluar dari kamar Phoenix berjalan masuk ke kamarnya.
Lisa mengangkat kedua bahunya lalu berlari mengejar atasannya. sambil menunggu Kiara berganti pakaian Lisa duduk di sofa membacakan agenda Kiara hari ini.
"Okeh! Aku sudah siap!" ucap Kiara yang sudah rapi dengan memakai blazer warna merah maroon dan rambut di gerai indah.
"Baiklah nona satu jam lagi meeting akan segera di mulai" ucap Lisa melihat jam di tangannya.
Mereka keluar kamar bersamaan dengan Phoenix yang sudah siap dengan tas di punggungnya.
"Kau sudah siap sayang" sapa Kiara
"hmm!" jawab Phoe singkat membuat Kiara tersenyum menggelengkan kepala, entah siapa yang di turun.
di ruang makan sudah ada. Adrian yang sudah kelaparan menunggu Kiara dan Phoe
"Selamat pagi opa" Phoe mencium pipi Adrian dan duduk di sebelah pria itu.
"Selamat pagi boy! Apa kau puas sudah mengganggu mommymu" ucap Adrian dan di jawab senyum pepsodent oleh Phoenix
"Selamat pagi Tuan" sapa Lisa
"Selamat pagi Lisa! Duduklah kita sarapan bersama" ajak Adrian
"Iya Tuan" ucap Lisa dan duduk di samping Kiara.
"Selesaikan makanmu segera mommy sudah terlambat" ucap Kiara melirik tajam sang putra.
"oke mom" ucap Phoenix dan melahap habis makanannya.
Adrian tersenyum melihat interaksi putri dan cucunya yang seperti kucing dan tikus serial tv yang sering Kiara tonton.
"Opa! Phoe berangkat dulu ya" Phoenix mencium tangan Adrian dan mencium pipinya.
"Sekolah yang rajin boy! Kelak Kau akan menggantikan mommymu" ucap Adrian
"Kiara berangkat dulu ya pap" Sama halnya Phoenix Kiara juga mencium tangan Adrian dan mencium pipinya.
"Paman Jon, titip papaku, jangan biarkan papa makan manis-manis" pesan Kiara pada Joni Asisten kepala rumah tangga.
Adrian yang di lirik tajam oleh Kiara jadi salah tingkah
"ah Kau tau sendiri papa tidak suka makan manis, jadi sekali-sekali kan tidak apa-apa" Elaknya
"Terserah papa lah, Kiara berangkat dulu"
"Moom ayo cepat, aku telat" teriak Phoenix yang sudah masuk ke mobil terlebih dahulu.
"Iya iya!" maid membantu Kiara membuka pintu belakang dimana sudah ada Phoenix diikuti Lisa yang duduk di belakang kemudi
"Kita ke antar Phoe dulu lis" ucap Kiara, Lisa pun melajukan mobil keluar mansion menuju sekolah Phoenix.
Sesampainya di sekolah Kiara mengantar Phoenix sampai gerbang sekolah.
"berangkat ya sayang, jangan nakal" Kiara mencium pipi Phoenix
"ish mommy jangan cium-cium Phoe malu mom" protes Phoenix sambil mengusap pipinya.
"ck! Kau itu masih berusia lima tahun bersikaplah sesuai usia mu, sudahlah cepat masuk sana"
setelah memastikan Phoenix masuk kelas Kiara masuk ke dalam mobilnya dengan di sopiri Lisa mereka berangkat ke Kantor.
Lisa mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
"santai saja Lis, tak perlu buru-buru" ucap Kiara.
"tidak bisa Nona Kita harus on time" jawab Lisa
"ck! Aku bosnya Lis siapa yang akan menegurku" ucap Kiara berdecak.
"Tidak bisa Nona, Karena Nona bosnya jadi harus memberi contoh yang baik" ucap Lisa tak mau kalah.
"awas lampu merah Lisaa" tegur Kiara, sontak membuat Lisa menginjak rem mendadak tapi..
Brak!