Izinkan Aku Pergi(Aku Lelah)

Mobil yang ditumpangi Tika pun kini sudah berada di perusahaan PT.CAHYA, dengan segera Tika pun keluar dari mobil tersebut dengan terburu-buru karena waktu jam kerja sudah masuk.

"Terima kasih ya pak Alim sudah mengantarkan saya kesini, maaf ya pak, Tika sudah merepotkan Bapak." ucap Tika sambil menatap pak Alim.

"Iya Non sama-sama. Ah Non Tika kayak sama siapa saja, lagi lupa ini sudah tugas saya sebagai sopir pribadi untuk mengantarkan Non Tika," ucap pak Alim.

"Ya sudah kalau begitu Tika masuk dulu ke dalam ya pak."

"Iya silahkan Non."

Tika pun dengan segera masuk ke dalam perusahaan tersebut dengan terburu-buru.

*PT.CAHYA

"Selamat pagi pak," ucap Tika saat sudah sampai di tempat ruangan kerjanya, dan menatap Andrew yang sedang duduk di kursi kekuasaannya,"Maaf ya pak, saya telat masuk kerjanya tadi macet di jalan pak."

"Iya tidak apa-apa kok Tik, tapi lain kali usahakan jangan sampai terlambat lagi ya."

"Iya baik."

Tika pun dengan segera duduk di kursi kerjanya dan memulai mengerjakan pekerjaannya.

*Empat jam kemudian ...

'Akhirnya selesai juga kerjaanya, walaupun cuma mampu tiga berkas yang di kerjakan. Paling nanti saja tiga berkas lagi sudah istirahat, lagi pula ini kan waktunya jam makan siang,' ucap Tika pada diri sendiri lalu merapihkan tempat kerjanya sebelum istrirahat.

Andrew pun beranjak dari tempat kerjanya, lalu berjalan menghampiri Tika dan berkata,"ayo kita makan siang di luar."

"Eh gimana ya pak. Kayaknya aku makan di kantin saja pak." ucap Tika.

"Sudah lah makan di luar saja sama saya. Sekalian nanti ada pertemuan bersama Klien, jadi tidak perlu repot-repot bolak balik ke kantor lagi," ucap Andrew.

"Oh ada pertemuan klien toh, ya sudah baiklah pak."

"Iya. Ya sudah ayo kita jalan, kita makan siang." ajak Andrew.

"Baik pak." Jawab Tika.

Tika dan Andrew pun pergi dari tempat ruangan kerjanya lalu berjalan menuju lift, kemudian keluar dari lift tersebut dan berjalan menuju parkiran mobil. Setelah mereka berada di dalam mobil, serta sudah siap lalu dengan segera Andrew pun menjalankan mobilnya menuju restoran untuk makan siang.

*

*

Restoran City.

"Sayang aku ingin menunjukan sesuatu terhadapmu, dan aku yakin pasti kamu bakal bahagia," ucap Vika yang kini sedang makan direstoran bersama Chandra.

"Sesuatu? Emangnya kamu ingin menunjukan apa kepadaku?" tanya Chandra yang juga sedang makan siang bersama Vika.

"Bentar yang," ucap Vika lalu mengambil sesuatu dari tasnya dan membukakan barang kecil yang berbentuk panjang,"nih lihat sayang, apa yang aku pegang?" ucap Vika sambil tersenyum terhadap Chandra.

Chandra pun merasa terkejut dengan apa yang diperlihatkan oleh Vika terhadap dirinya,"maksudnya apa kamu menunjukan barang tersebut?"

"Ya ampun sayang, kamu itu bego atau apa sih. Ini tespeck loh sayang," ucap Vika merasa gemas terhadap Chandra.

"Terus?" tanya Chandra sambil mengambil segelas air putih lalu meminumnya.

"Kamu ini masa tidak tahu sih, aku hamil sayang ...."

Uhuk ... uhuk .... Chandra pun terbatuk, dan menyemburkan air yang sudah diminum.

"Kamu baik-baik saja kan, sayang?" tanya Vika merasa khawatir.

"Iya aku baik-baik saja kok sayang," jawab Chandra kemudian mengambil tisu yang sudah di sediakan di atas meja, lalu mengelap bibirnya sendiri,"oya sayang kamu lagi hamil? Terus anak siapa yang ada di kandunganmu?" tanya Chandra dengan gugup karena masih kaget.

"Aku tadi bilang sama kamu kalau aku hamil! Ya ampun sayang, ya pastinya lah anak kamu. Kamu tega sekali menuduhku kalau janin yang ada diperutku anak orang lain hah? Ya sudah kalau kamu enggak mau tanggung jawab, aku bunuh bayi ini nih," ucap Vika sambil mengambil pisau yang ada di meja makan.

"Ya ampun sayang kamu ini apa-apan sih, aku tidak bermaksud menuduhmu. Aku cuma bertanya sayang. Kamu jangan lakukan itu masa kamu tega bunuh bayi yang jelas itu anakku," ucap Chandra sambil mencoba mengambil pisau yang ada di tangan Vika.

"Terus kamu akan bertanggung jawab dengan anak yang ada di dalam perutku?" tanya Vika untuk memastikan ucapan Chandra.

"Tentu saja sayang aku akan bertanggung jawab kok, dan secepatnya akan menikahimu," ucap Chandra.

"Serius sayang?" tanya Vika merasa tidak percaya.

"Tentu saja serius sayang."

"Makasih Mas Chandra. Oya terus bagaimana dengan Tika?"

"Kalau masalah Tika jangan kamu pikirin, mau tidak mau ya Tika harus terima kamu menjadi istriku karena diperutmu ada anakku," ucap Chandra sambil mengusap pucuk rambut Vika dengan lembut.

"Terima kasih sayang, aku semakin cinta aku sama kamu Mas," ucap Vika sambil menyender manja ke pundak Chandra.

"Ya sama-sama sayang, ya sudah ayo kita makan lagi biar baby kita sehat dan gemoy," ucap Chandra.

"Baiklah sayang." ucap Vika kemudian kembali makan lagi.

**

Tika dan Andrew pun kini sudah sampai di restoran, lalu mereka keluar dari mobil tersebut dan berjalan masuk ke dalam restoran tersebut.

"Ayo kita cari tempat kosong untuk makan," ucap Andrew terhadap Tika.

"Iya baik pak." Jawab Tika.

Andrew dan Tika pun mencari tempat kosong untuk mereka makan, kebetulan restoran tersebut hari ini padat ramai pengunjung. Ketika Tika berjalan tiba-tiba Tika terpeleset karena merasa licin.

Ah .... teriak Tika saat dirinya akan terjatuh ke lantai. Andrew pun dengan segera menahan tubuh Tika, sehingga Tika berhasil tidak jatuh ke bawah lantai karena ada Andrew yang menahan tubuhnya. Kini mereka pun saling menatap satu sama lain, mata hitam mereka saling bertemu ala-ala sinentron gitu.

Di sisi lain ada seseorang yang melihat kejadian ini dengan perasaan begitu marah, lalu mengepalkan kedua tangannya. Karena merasa sangat kesal dan penuh emosi, dengan segera seseorang tersebut menghampiri Tika dan Andrew.

Prok ... prok ... prok ... suara tepuk tangan dari seseorang yang menghampiri mereka.

Tika dan Andrew pun langsung kembali menegakan tubuhnya seperti biasa. Betapa terkejutnya Tika saat mengetahui siapa orang tersebut.

Bersambung....