NovelToon NovelToon
Love Is Never Boastful

Love Is Never Boastful

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Aliansi Pernikahan / Beda Usia
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yuliastro

Mengisahkan tentang kehidupan pasangan yang berbeda latar belakang,antara keluarga elit dengan seorang gadis dari kalangan keluarga biasa dan sederhana.Kayyisa Virly Putri(Kay) terpaksa menikah secara diam-diam di usianya yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas.Awalnya Kay tidak setuju untuk menikah,tapi keadaan ekonomi keluarganya yang pas-pasan dan terlilit banyak hutang.Memaksa Kay harus menyetujui pernikahan secara ikhlas untuk memperbaiki keuangan keluarganya.Namun,pernikahan rahasia yang ia jalani tidaklah mudah.Karena ia harus berjuang menyesuaikan diri dengan kehidupan mewah kelas atas dari keluargabarunya,dan mengharuskannya terus belajar berbagai banyak hal sambil terus berusaha beradaptasi dengan suami yang tidak menyenangkan,yang memiliki hati dingin dan angkuh yang bernama Ben Nathan Hartanto(Ben).Seorang CEO muda ternama sekaligus pewaris tunggal dari keluarga Hartanto.Keduanya saling tak menyukai,tapi tetap menjalankan pernikahan tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliastro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jumlah fantastis.

Kay tak percaya Ben bisa membelanya dengan tegas.Biarpun kelakuannya egois dan kekanak-kanakan.Kay menganggap kelakuan Ben benar-benar aneh dan susah untuk di tebak.

Kay memperhatikan Ben yang sedang sibuk dengan laptopnya di ruang tamu,lalu mendekatinya.  

"Kenapa kau membelaku dan berlagak sok menjadi suami yang baik?Aku heran dengan tingkahmu?Pasti ada motif di balik tindakan mu kan!"cecar Kay.

Ben seolah tak menggubris Kay dan fokus pada laptopnya.

"Dari pada kau bicara yang tidak ada gunanya.Sekarang buatkan aku kopi dan makanan.Aku lapar!"bentak Ben.

"Dia bersikap kasar lagi.Dia memang aneh"batin Kay sambil memandangi Ben.

"Baiklah.Aku akan meminta pelayan membuatkannya untukmu"ucap Kay beranjak pergi.

Ben menoleh dan menghentikan langkah Kay.Dan meminta Kay sendiri yang membuatnya bukan menyuruh pelayan.

"Tapi aku tidak tahu makanan kesukaanmu dan letak dapurnya"Kay berdalih.

"Mulai sekarang kau harus mencari tahu tentang apa yang ku suka dan tidak ku suka. Itu tugasmu sebagai seorang istri,jadi jangan hanya bermalas-malasan saja.Hidup disini tidak gratis!"ucap Ben tajam lalu memalingkan wajahnya.

Kay mendengus kasar lalu beranjak pergi,"Dia sangat menyebalkan".

Sementara itu,Nenek Ben memarahi Mama Ben karna ternyata Nenek Ben tidak suka cara menantunya memarahi dan memaksakan keinginannya pada Kay.

Papa Ben juga tidak lepas dari kemarahan Nenek Ben karena menyetujui Ben dan Kay tinggal di bangunan terpisah dengan mereka.

"Aku sangat menyesali sikap dan keputusan kalian berdua yang tidak berdiskusi dulu dengan ku.Bagaimanapun aku yang paling tua di keluarga ini.Sekecil  apapun yang terjadi harus ku ketahui.Apalagi menyangkut tentang Ben dan Kay.Perjodohan ini tidak mudah untuk mereka berdua.Oleh karena itu kita harus selalu memantau dan mensupport keduanya supaya pernikahan  mereka langgeng"ucap Nenek tegas.

Kedua orang tua Ben hanya terdiam lesu dan meminta maaf atas tindakan mereka.

Mama Ben berkata semua ini terjadi karna suaminya terlalu bersikap lunak pada Kay dan selalu memanjakan Ben dengan menuruti semua keinginannya.

Papa Ben juga tidak ingin disalahkan dan mengatakan jika kemarahan juga sikap arogan Ben terjadi, karena sang istri yang terlalu keras kepala dan memutuskan semua nya sendiri. 

"Sejak kecil Ben adalah anak yang sangat penurut,tapi sekarang dia sudah terbiasa bersikap semaunya.Itu karena kau terlalu keras padanya.Biarkan putra kita menentukan keputusannya.Dia sudah cukup dewasa untuk bertanggung jawab terhadap istrinya,sebagai kepala keluarga"ucap Papa Ben.

 Nenek Ben menghela nafas panjang dan menjadi pusing.Karena melihat kedua orang tua Ben saling menyalahkan.

Kemudian Nenek Ben meminta asisten pribadinya untuk mengantarkan dirinya ke kamar,dan meninggalkan putra juga menantu perempuannya yang masih saja saling berdebat.

Pelayan mengantarkan  Kay menuju dapur utama.Di dapur yang sangat luas itu  sudah ada chef pribadi dari keluarga Hartanto.

Begitu memasuki dapur.Kay dibuat terkagum-kagum melihat interior dan peralatan mewah di dapur itu.

Kay segera bertanya pada chef tersebut mengenai makanan kesukaan Ben.

Dengan ramah chef itu memberitahu kepada Kay dan mengajarinya bagaimana membuat makanan kesukaan Ben.

Huevos rancheros merupakan hidangan yang berbahan dari olahan telur mata sapi,tortilla ,saus salsa dan lain-lain sangat disukai Ben untuk sarapan atau makan siang.

Kay terus mengamati apa yang Chef itu ajarkan hingga makanan itu selesai.

Chef bertanya pada Kay,apakah dia bisa membuatnya.

Kay mengangguk sambil mengiyakan.

Selesai membuat makanan kesukaan Ben di dapur.Lalu dia bergegas menemui Ben.

Ben masih terlihat asyik dengan laptop nya.Kay menghampiri Ben dengan membawa nampan berisi secangkir kopi hangat dan makanan kesukaan Ben.

Kay meletakkan nampan di atas meja di samping Ben.

"Ini makanan yang mau minta.Makanlah"ucap Kay sambil beranjak pergi.

"Taruh diatas meja makan dekat dapur"sahut Ben.

Kay menghentikan langkahnya dan terlihat kesal.

"Kenapa kau tidak memberitahuku jika disini ada dapur?aku kan tidak perlu berjalan jauh hanya untuk membuatkanmu kopi!"gerutu Kay.

"Salah sendiri kau tidak bertanya!"sahut Ben dingin.

Ditemani dua pelayan Kay membawa nampan berisi makanan menuju ruang makan,di bangunan tempat dia tinggal bersama Ben.

Kay hanya bisa menghela nafas pendek setelah mengetahui letak dapur di bangunan tempat dia tinggal sangat dekat.

"Dia memang sengaja mengerjai ku"ucap Kay sambil meletakkan nampan di atas meja makan.

Kay berbalik dan menabrak Ben yang tiba-tiba ada di belakangnya.

"Apa memang sudah menjadi keahlianmu untuk menabrakku?". Ben memandang tajam ke arah Kay lalu beranjak duduk di meja makan.

Kemudian Ben meminta Kay untuk duduk menemaninya makan.

Kay terpaksa menuruti permintaan Ben.

Dengan wajah malas dan lesu.Kay beranjak duduk dan membuatnya berhadapan dengan posisi Ben duduk.

Ben tersenyum kecil.

Tapi tiba-tiba senyumnya menghilang seketika,saat ia sedang bersiap untuk menyantap makanan dan melihat isi makanannya tidak sesuai permintaannya.

Ben melihat ke arah Kay dengan wajah kesal.

"Hei gadis aneh,apa kau tidak mencari tahu makanan kesukaanku?".

"Itu makanan kesukaanmu sudah kubuatkan"sahut Kay tersenyum.

Ben menyingkirkan makanan di dekatnya sedikit menjauh.

"Tidak baik jika tidak menghargai makanan.Kau harus menghargai usaha istri mu yang kreatif ini"goda Kay.

 Ben menarik nafas panjang dan menatap wajah Kay.

"Makanan kesukaan ku adalah huevos rancheros,bukan telur ceplok disiram kecap asin di atasnya".

Kay tertawa mendengarnya.

"Itu sama saja.Intinya makanan kesukaanmu itu telur ceplok.Kalau ala barat namanya huevos rancheros.Tapi versiku itu telur ceplok".

"Kau ini!"ucap Ben kesal.

"Sudah makan saja.Nasi hangat dan telur ceplok dengan  kecap asin jauh lebih  nikmat dibandingkan telur ceplok ala barat.Toh mereka juga sama-sama telur yang diceplok".

Ben menggelengkan kepalanya lalu beranjak dari duduknya.

Kay bergegas bangkit menghampiri Ben lalu menarik tangan Ben dan memaksanya  untuk duduk.

Ben terkejut dengan sikap Kay.

Dia ingin menjauh dari gadis itu,tapi tubuhnya mematuhi perintah Kay untuk tetap duduk di kursinya semula.

Kay mengambil piring berisi makanan dan mengangkatnya di tangan kiri,lalu memegangi sendok di tangan kanan.

Dengan pelan Kay menyodorkan makanan yang ia buat ke mulut Ben untuk menyuapinya.

"Buka mulutmu dan cobalah.Makanan ini terlihat biasa dan sederhana tapi sangat nikmat"ucap Kay mendekatkan ujung sendok ke bibir Ben.

Ben terpana memandangi wajah Kay yang melihat ke arahnya.Seolah sebuah sihir berusaha menghipnotis dirinya.

Dengan perlahan Ben membuka mulutnya dan mengunyah makanan itu.

Sorot mata Ben berbinar merasakan perpaduan nasi hangat dan telur ceplok dengan toping kecap asin buatan Kay begitu terasa nikmat di indra pengecapnya.

"Bagaimana?enak kan?"tanya Kay memandangi ekspresi wajah Ben.

Beberapa pelayan melihat ke arah mereka sambil tersipu malu.

"Buruk.Aku tidak menyukainya"jawab Ben ketus.

Kay memicingkan kedua matanya,"Tidak boleh menghina makanan seperti itu! Kau seharusnya bersyukur masih bisa makan.Di luar sana banyak orang yang kelaparan dan menginginkan makanan yang sedang kau makan saat ini".

"Aku tidak peduli.Bagiku makanan ini tetap tidak enak.Aku tidak menyukainya"sahut Ben dingin.

Kay langsung meletakkan piring yang ia pegang di atas meja.

"Kau itu memang menyebalkan"ucap Kay jengkel.

Tiba-tiba asisten pribadi Ben datang menghampiri keduanya. 

Dia membawa tiga orang wanita bersamanya.Dua diantaranya adalah pengawal pribadi Kay dan satu lagi akan menjadi asisten pribadi yang juga merangkap menjadi kepala pengawal untuk Kay.

Kay terpana melihat asisten pribadinya.

"Dia cantik dan terlihat kuat,tapi sedikit kaku juga tegas"batin Kay.

Kay lalu melihat ke arah asisten pribadi Ben.

"Bapak?bukankah kita pernah bertemu?tapi aku tidak tahu siapa bapak.Bapak mengenal mendiang kakek ku kan"tanya Kay tersenyum.

 Asisten pribadi Ben menganggukkan kepala sambil tersenyum.Lalu dia memberitahu namanya dan memperkenalkan dirinya kepada Kay.

"Nama saya Slamet.Dulu saya bekerja sebagai asisten pribadi dari mendiang kakek Tuan Muda Ben.Saya mengetahui bagaimana dekatnya persahabatan mendiang kakek Tuan Muda dan mendiang kakek Nona Kay.

Sekarang saya bekerja sebagai asisten pribadinya Tuan Muda Ben,yang bertugas mengatur semua jadwal sehari-hari Tuan Muda baik pekerjaan,bisnis dan lain-lain.Dan apapun yang berhubungan dengan masalah juga keselamatan Tuan Muda".

Kay mengangguk pelan sambil bertanya,"Apakah Pak Slamet tinggal disini juga dan sudah menikah?maaf jika saya bertanya seperti ini.Mengingat hampir 24jam waktu ada banyak terkuras menjadi asisten pribadi.Apakah Pak Slamet masih sempat memikirkan kehidupan pribadi Bapak?".

Pak Slamet tersenyum,"Saya sudah menikah dan memiliki sebelas orang anak.Dan saya mengambil cuti pekerjaan jika akan mengunjungi keluarga saya".

"Apa sebelas orang anak,pak?"tanya Kay kaget.

Pak Slamet mengangguk mengiyakan.

Ben mengetuk pelan kening Kay dan membuat Kau mengaduh pelan.

"Kenapa kau terkejut dengan hal itu?apa kau juga ingin memiliki banyak keturunan juga?"goda Ben.

Kay mengerutkan keningnya.

"Apa maksud perkataan mu?"tanyanya sambil memegangi keningnya.

Ben mendekatkan wajahnya ke wajah Kay.

"Apa aku harus secara transparan mengatakannya padamu istriku?"goda Ben sambil senyum-senyum.

Wajah Kay tiba-tiba memerah mendengar ucapan Ben.Dan berusaha menjauh dari Ben.

Melihat sikap Kay yang menjadi gugup.Ben semakin menggoda Kay. 

"Apakah kau juga tertarik jika kita nanti akan memiliki banyak keturunan seperti Pak Slamet?".

Kay terbelalak melihat ke arah Ben.

"Kalau kau setuju maka aku akan berusaha dengan keras untuk memenuhinya.Aku akan menjaga stamina ku dari sekarang agar selalu bugar"ucap Ben bersemangat sambil mengepalkan tangan kanannya.

Semua orang yang berada di sekitar Kay dan Ben tersenyum tipis mendengar kekonyolan Ben.

Sebaliknya Kay tertunduk kesal menahan rasa malu.Tapi Ben semakin bertambah senang menggoda Kay.

"Kenapa kau diam saja sayang?apa kau merasa gugup memikirkan tentang berapa banyaknya anak kita Nanti?".

Tiba-tiba merangkulkan tangannya di pundak Kay seraya mendekap tubuh gadis itu.

Kay menoleh ke arah Ben dan menatapnya penuh kejengkelan,sambil berusaha melepaskan tangan Ben dari pundaknya.

Namun Ben semakin erat merengkuhkan tangannya memegangi pundak Kay.

"Kau sudah sangat keterlaluan"ucap Kay pelan sambil melotot. 

Ben tersenyum senang melihat Kay yang menjadi kesal karena sikapnya.

Mendadak  Pak Slamet berdehem lalu mempersilahkan asisten pribadi Kay untuk memperkenalkan dirinya.

Kemudian Kay melepaskan tangan Ben dari pundaknya dan berjalan sedikit menjauh.Ben hanya memandangi Kay dengan senyuman simpul.

Lalu asisten pribadi baru Kay memperkenalkan dirinya secara resmi.

"Perkenalkan Nona Kay.Nama saya Rina.

Selain sebagai asisten pribadi,saya juga bertanggung jawab atas pendidikan etika dan cara bersikap Nona Kay.Jika Nona membutuhkan bantuan,jangan sungkan untuk mengatakannya pada saya,karena itu adalah kewajiban saya"ucapnya dengan sangat tegas.

Kay mengangguk pelan seraya mengiyakan.

"Dia terlihat sangat tegas dan disiplin"ucap Kay di dalam hati sembari menelan salivanya.

Ben mendekati Kay sambil berbisik,"Kau tidak akan bisa berkutik dengan asisten baru mu gadis aneh!.Tapi jika kau membutuhkan bantuan, jangan sungkan meminta bantuan suami mu ini".

Ben memainkan kedua alisnya naik turun dan tersenyum.

Kay mendengus kasar sambil melotot memandangi wajah Ben dengan kesal.

Kemudian asisten pribadi Ben dan asisten pribadi Kay  mengajak Kay untuk ikut mereka menemui Nenek Ben di ruangannya.

Selepas kepergian Kay.

Ben langsung duduk kembali di meja makan dan menghabiskan makanan buatan Kay.

"Rasanya memang enak"ucap Ben yang sedang makan dengan lahap.

Sementara pelayan yang masih berada di dekat Ben tersenyum sambil menggelengkan kepala melihat kekonyolan Tuan Muda mereka.

Setibanya di ruangan Nenek Ben.

Kay langsung mencium tangan Nenek dan mengucapkan salam.

Nenek Ben menyambut kedatangan Kay dengan pelukan hangat,lalu meminta Kay untuk duduk di sampingnya.

Di dalam ruangan itu juga ada akuntan pribadi keluarga Hartanto,asisten pribadi Nenek,Ben dan juga Kay.

Di dalam hatinya Kay bertanya-tanya ada apa gerangan Nenek memanggilnya.Tapi Kay memilih untuk tetap diam sampai Nenek memulai pembicaraan.

Lalu Nenek Ben memberikan buku tabungan,kartu atm dan juga kartu kredit untuk Kay.

"Semua uang yang kau butuhkan akan di transfer dari rekening pribadi keluarga Hartanto ke rekening mu.Dan kau bebas menggunakannya untuk apa saja".

Kay tertegun dan terlihat bingung.

Nenek Ben mengusap lembut pundak Kay.

"Jika ada yang ingin kau tanyakan,katakan saja sayang.Jangan sungkan dan ragu…aku juga nenek mu".

Kay menelan kasar dengan kasar lalu mengembalikan buku tabungan yang diberikan  oleh Nenek Ben.

"Aku rasa aku tidak pantas mendapatkannya Nek.Lagipula aku juga tidak membutuhkannya.Aku mohon nenek jangan tersinggung akan penolakkan ku"ucap Kay pelan dan lembut.

Nenek Ben tersenyum sambil menggenggam tangan Kay. 

"Nenek akan sangat tersinggung dan marah jika kau tidak menerimanya.Ini adalah hakim,kau pantas untuk mendapatkannya sayang"bujuk Nenek Ben. 

Kay diam dan terpaksa menerimanya.

"Baiklah Nek.Aku menerimanya karena aku menghormati Nenek seperti nenek ku sendiri.Terima kasih untuk perhatian dan kebaikan yang Nenek berikan padaku".

Nenek Ben tersenyum lalu memeluk Kay dengan hangat.

Kemudian Kay berpamitan untuk kembali ke kamarnya.

Setibanya di kamar tidurnya.

Kay duduk di sofa bed sambil menyandarkan kepalanya di punggung sofa.Lalu memandangi buku tabungan di tangannya.

Karena penasaran Kay membuka buku tabungan itu.

Mata Kay terbelalak lebar dengan tangan nya yang gemetar. 

Kay sangat terkejut dengan isinya, saat membukanya.

Tertulis jumlah nominal tabungan nya dengan angka yang sangat fantastis mencapai dua setengah milyar.

  

1
Yuni Andrianih
annyeong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!