Kekecewaanya terhadap sang Ayah membuat Azzura menerima dengan lapang ketika sang ayah akan memasukannya ke sebuah pesantren.
Ingin menolak namun hatinya terlalu lelah dengan keadaan.
Satu hal yang ia harapkan bahwa langkahnya menerima keputusan sang ayah hanya agar sang bunda kelak akan bahagia dan tak mendapat siksaan atas semua dosa-dosa nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R²_Chair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Duaempat
...MasyaaAllah Tabarakallah makasih banget author ucapin buat sahabat semua yang udah dukung author.🥰🥰...
...Bahagia banget saat dapet notif like dan saran dari para sahabat.❤️🌷🌷...
...Author mohon maaf jika masih banyak kekurangan,insyaAllah author belajar memperbaikinya lagi.😊...
Untuk bab sebelumnya,nanti pasti aku revisi.
...❄️❄️Dukung author terus ya sahabat dengan follow,vote,like dan comment❄️❄️...
...Big Hug🤗🥰...
...----------------...
Pagi hari setelah selesai kegiatan subuh di mesjid pondok,Zura dan teman-temannya kembali ke kamar .
Teman-teman Zura bersiap-siap sekolah sedangkan Zura menyiapkan barang-barangnya yang akan ia bawa ke ndalem.
Tepat jam 7 pagi,teman-teman Zura sudah berangkat ke sekolah.
Sedangkan Zura bersiap kembali ke ndalem,tapi saat di jalan kaki nya malah melangkah ke belakang pondok.
Disinilah saat ini Zura berada,duduk di sebuah saung tepat di sisi perkebunan milik Abah Kiai sang mertua.
Tangannya mengeluarkan sebuah buku diary.
Matanya mulai menerawang jauh,mengingat setiap moment yang terjadi sampai saat ini.
Fov Azzura
...Langit malam yang gelap telah tergantikan sinar mentari pagi yang hangatnya menembus setiap celah kulit....
...Titik-titik embun yang menetes di setiap daun terbentang hijau sejauh mata memandang....
...Bunga yang bermekaran seolah berlomba-lomba menyambut indahnya sang mentari dengan kelopaknya yang berwarna pelangi....
...Dan kicauan burung menjadi alunan romantis yang menggema memecah kesunyian....
...Kupijakan kaki ku di atas bumi yang penuh dengan drama dan topeng kehidupan....
...Kubuka mataku saat warna-warni dunia terukir indah di depan sana....
...Ku rentangkan tanganku seakan setiap hembusan angin memeluk erat tubuhku....
...Inilah duniaku sekarang....
...Dunia yang penuh liku dan tipu....
...Dunia yang dalam gelapnya terdapat sebuah titik terang yang siap menyambutku....
...Dulu antara hitam dan abu seperti sama,terlihat samar dan gelap....
...Tapi saat ini sedikit demi sedikit putih dan terang menampakan warna antara celah hitam dan abu....
...Dulu aku berpijak di antara hitam dan abu tapi sekarang dan seterusnya aku ingin berpijak di atas putih walau harus membawa bayangan hitam dan abu....
...Dan putih itu kamu yang bawa....
...Kini duniaku tak hanya tentang hitam,abu dan gelap tapi putih dan terang serta pelangi sedikit demi sedikit mulai menghampiriku....
...Duniaku tak lagi tentang sakit dan kecewa,tapi juga cinta dan kebahagiaan....
...Duniaku tak hanya aku seorang,tapi sekarang ada dirimu....
..."Pernikahan "...
...One step closer to happiness....
...Satu langkah yang tak pernah ada dalam planning hidupku....
...Satu kata yang sukses menjungkir balikkan dunia ku,Seolah memaksaku bangun dari mimpi yang selama ini menjeratku......
..."Muhammad Ilham Alghiffari"...
...seorang laki-laki yang bersedia menaruhkan syurganya demi wanita pendosa sepertiku....
...Entah kebaikan apa yang aku buat hingga bisa menjadi ma'mum seorang Gus yang sudah pasti faham akan ilmu agama....
...Sedangkan diriku..???...
...Tapi kata Allah itulah takdirmu,...
..."itulah suratan jodohmu yang sudah Aku tulis di Lauhul Mahfudz "...
...Apakah aku mampu menolak ?...
...Mana aku mampu !...
...Laki-laki itu yang bersedia memberikan warna terang dan putih dalam hidupku yang penuh dengan gelap,hitam dan abu....
...Laki-laki itu yang bersedia menggantikan airmata dengan sebuah senyuman....
...Laki-laki yang datang di waktu yang tepat,saat ku kehilangan cinta pertama dalam hidupku....
...Sesuatu yang sejak dulu tak pernah aku ingin bahkan bermimpi pun aku tak berani....
...Karena bagiku,hidupku bukan untuk kebahagiaanku....
...Senyumku hanya untuk luka ku....
...Sakit dan kecewa membuatku tak pernah berharap atau meminta apapun untuk hidupku....
...Tapi,...
...Tuhan.......
...Untuk sekarang bolehkah aku egois sekali saja ?...
...Bolehkah aku meminta ?...
...Bolehkah aku berharap?...
...Bolehkah ku lambungkan setinggi langit sebuah harapan untuk kebahagianku?...
...Egois kah aku karena mengharapkan sebuah kebahagiaan di hidupku....
...Egois kah aku karena mengharapkan sebuah pelangi di kegelapan?...
...Suamiku,...
...Izinkan ku sandarakan beban sejenak di pundakmu,...
...Izinkan aku merasakan bahagia walaupun hanya untuk sejenak,...
...Izinkan tangan ini saling betaut agar aku lebih kuat saat melangkah,...
...Izinkan kaki-kaki ini melangkah beriringan hingga kelak kita bertemu lagi di Arsy-Nya....
...Denganmu aku siap bermimpi,merangkai sebuah kebahagian untuk ku,kamu dan kita....
...Semoga kelak akan hadir lagi seseorang yang akan menyempurnakan kebahagiaan kita....
...Aamiin......
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
mau l thor, mau banget malah 🤭