Dibunuh oleh suaminya sendiri dikehidupan sebelumnya, lalu dia kembali sebelum semua pengkhianatan dari sang suami dia rasakan.
Kembali untuk membalas rasa sakit dan kematiannya dengan cara yang cantik, memabalas dengan begitu tenang namun mematikan.
"Aku tidak akan menyia-nyiakan kehidupanku lagi. Kau pernah membunuhku demi wanita itu, jadi aku akan membuatmu dan wanita itu bersama menikmati apa yang pernah aku rasakan!"
Jangan lupa memberi dukungan pada karya-karya Ana ya 😄
Dukungan kalian memberikan semangat untuk Ana.
Terima kasih atas semua dukungan-dukungan kalian 🙏😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Setelah bertemu dengan Pangeran Hong Zhao Yan, Jian Ying merasa sedikit lega. Karena penampilan pangeran Hong Zhao Yan masih sama seperti dalam ingatannya di kehidupan yang dulu.
"Dulu aku tidak pernah melihat bagaimana wajahnya, karena dia selalu memakai penutup wajah itu. Dan aku harap, di kehidupan kali ini aku bisa melihat luka yang membuatnya enggan melepaskan penutup wajah yang selalu dia kenakan itu," ucap Jian Ying dengan pelan.
"Penutup wajah apa yang kau katakan tadi, Putri Jian Ying?"
Jian Ying sedikit tersentak dari lamunannya saat mendengar seseorang berbicara.
"Salam kepada Ibu Selir," ucap Jian Ying seraya berdiri.
"Duduklah, dan katakan padaku, apakah kau sedang memikirkan dan berbicara sendiri tentang Pangeran Hong Zhao Yan, dari kerajaan Kin itu?" ucap Selir Yun.
Jian Ying sedikit terkejut lalu mengangguk dengan pelan. Wajahnya sedikit merona karena ketahuan oleh Selir Yun.
"Jian Ying, apakah kau sudah benar-benar yakin dengan keputusan mu?" Ucap selir Yun lagi.
"Ibu Selir, aku sangat yakin. Dan aku memutuskan hal ini juga karena...karena.... Aku menyukai pangeran Hong Zhao Yan."
Selir Yun menatap Jian Ying dan melihat wajah satu-satunya Putri kerajaan Chang itu semakin memerah karena malu.
"Kau hanya sekali pernah melihatnya, ketika Ayahandamu membawa kita ke kerajaan Kin. Dan itu sudah lebih dari 5 tahun yang lalu," Selir Yun mengingatkan Jian Ying.
"Aku tahu, tetapi aku merasa sangat yakin ketika memilihnya, Ibu Selir,"
Selir Yun meraih tangan Jian Ying dan menepuknya sekali dengan pelan, "Baiklah, aku hanya bisa berharap dia akan selalu melindungi mu. Dan tidak akan ada motif tersembunyi setelah menikah denganmu nanti,"
"Iya, Ibu Selir. Aku juga sangat berharap padanya,"
Jian Ying tersenyum, "Dulu mungkin aku pernah melihatnya saat Ayah Kaisar membawaku ke kerajaan Kin, tetapi itu juga dari jarak yang cukup jauh. Namun, Dao Ming An itu membuatku bermusuhan dengannya, hanya karena ucapan dari wanita itu. Dan sekarang aku memilihnya karena ingin mengubah kehidupanku sebelumnya, dan juga melindunginya dari orang-orang yang berada di kerajaan Kin. Orang yang sebenarnya sangat berbakat dan kuat seperti pangeran Hong itu, tidak pantas mendapatkan kehidupan yang tidak adil di kerajaan Kin itu!"
Selir Yun berdiri, "Baiklah, aku akan keluar istana nanti. Apa kau menginginkan sesuatu?"
"Tidak, Ibu Selir. Terima kasih."
Selir Yun mengangguk, lalu berjalan keluar dari kamar Jian Ying dan menuju pintu gerbang utama istana itu, untuk keluar dari istana kerajaan.
"Aku sangat senang karena bisa melihat Ibu Selir dan juga yang lainnya. Di kehidupanku yang dulu aku begitu bodoh, sehingga menyia-nyiakannya kebaikan semua orang padaku, hanya karena ingin memenuhi keinginan laki-laki itu. Tapi sekarang aku akan melindungi semuanya, dan membuat mereka merasakan balasan dariku!" Gumam Jian Ying.
Renkarnasi 5 tahun sebelum kematiannya, membuat Jian Ying mengubah semuanya. Bahkan dia juga mengubah rasa sukanya terhadap sesuatu yang disukai oleh tuan muda Dao itu.
Sifat Jian Ying juga berubah, dan dia terlihat memiliki aura yang jauh lebih kuat dari sebelumnya. Aura seorang Putri yang seharusnya selalu ada dalam dirinya.
"Ah, aku lupa meminta A Yin untuk membuatkanku air mawar," ucap Jian Ying seraya berdiri.
Jian Ying keluar dari kamar dan mencari pelayan setianya itu yang entah pergi kemana.
...---------------...
Di dalam sebuah kamar, seorang wanita tengah duduk sambil menatap keluar jendela.
"Berhentilah mengharapkan tuan muda Dao itu lagi, dia sudah akan menikah dengan Putri Jian Ying. Dan kau pasti akan dilupakan olehnya," ucap seorang wanita paruh baya kepada putrinya.
"Ibu, bagaimana bisa ibu berkata seperti itu. Apakah ibu tidak ingin aku menikah dengan kakak Ming An?"
"Bukan begitu, hanya saja kabar tentang pernikahan mereka sudah diketahui banyak orang. Entah itu di kota ini, maupun di kota yang lainnya,"
"Tetapi aku masih ingin tetap bersamanya, meski kak Ming An sudah bersama dengan Putri Jian Ying itu!"
"Quan Yu! Apa kau sudah kehilangan akal sehatmu? Wanita yang akan menikah dengan tuan muda Dao adalah seorang putri dari kerajaan, bagaimana mungkin kau memiliki pikiran semacam itu?"
"Tetapi ibu, apa salahnya jika aku dan kak Ming An bersama? Kita sama-sama saling menyukai. Dan juga..... Selama ini tidak ada yang mengetahui hubunganku dengan kak Ming An,"
"Saat ini kau belum mengetahuinya. Tetapi kita tidak tahu, di belakang kita apakah ada orang lain yang mengintai atau tidak,"
Braaaaak!
"Aku tidak peduli dengan siapa kak Ming An akan menikah, karena akulah yang akan menjadi satu-satunya wanita yang ada di dalam hati kak Ming An!" seru wanita bernama Quan Yu itu.
Dengan kesal Quan Yu berjalan meninggalkan ibunya, yang menatapnya dengan bingung dan khawatir.
"Sebenarnya apa yang sudah tuan muda Dao itu lakukan kepadanya, kenapa dia menjadi seperti itu?" ucap wanita paruh baya itu.
Quan Yu masuk ke dalam kamarnya, dan menutup pintu kamar itu dengan keras.
"Kenapa ibu selalu tidak bisa mengerti bagaimana perasaanku dan kak Ming An? Dan apa hebatnya Putri Jian Ying itu, dia hanya bisa mengandalkan posisi seorang Putri dan calon pengganti Kaisar nanti!" ucap Quan Yu dengan kesal.
Quan Yu lalu berjalan menuju meja rias yang berada di dalam kamarnya, lalu menatap wajahnya pada cermin kecil yang ada di atas meja itu.
"Bahkan wajahku saja jauh lebih cantik dari putri Jian Ying." ucap Quan Yu lagi seraya menyentuh pipinya.
Kabar pernikahan Putri Jian Ying dan tuan muda Dao yang dibatalkan memang sudah menyebar di ibukota, tetapi kabar itu belum sampai di kota tempat Quan Yu tinggal. Sehingga Quan Yu yang tidak tahu jika pernikahan Putri Jian Ying dan tuan muda Dao telah dibatalkan, masih merasa tidak menyukai Putri Jian Ying.
Kedua tangan Quan Yu mengepal, saat dia ingat bagaimana tuan muda Dao memperlakukan Putri Jian Ying dengan sangat baik di belakangnya.
"Kak Ming An hanya milik ku. Lihat saja, setelah dia menikah dengan Putri Jian Ying, aku akan membuat Putri Jian Ying itu menyesal karena sudah merebut kak Ming An ku!" ucap Quan Yu dengan tatapnya yang tajam.