NovelToon NovelToon
Turun Ranjang

Turun Ranjang

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cerai / Keluarga / POV Pelakor
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: Atha Diyuta

Ka Rani hiks,tolong aku suamiku dipecat dari pekerjaannya dan dia pergi meninggalkan aku dengan wanita lain padahal aku sedang mengandung darah dagingnya.Aku tak punya siapapun lagi selain Kaka." Ucap Rena adik satu-satunya Rani
" Bagaimana bisa jadi seperti ini Rena,Lantas bagaimana kondisimu saat ini?"
" Aku luntang Lantung dijalan ka,rumahku baru saja disita pihak bank karena sertifikat rumahnya dijaminkan mas Reno untuk pinjaman di bank dan ternyata mas Reno ditak membayar cicilannya selama berbulan-bulan.
" Ya Tuhan malang sekali kamu Ren,sebentar Kaka diskusi dulu dengan mas Langit,Kaka mau minta izin untuk kamu tinggal bersama Kaka."
" baik ka terimakasih.
Beberapa saat kemudian.....
" hallo Ren!"
" Iya ka bagaimana?
" sekarang posisi kamu ada dimana,mas Langit setuju dan Kaka akan menjemputmu saat ini juga!"
" Allhmdulillah,baik ka terimakasih.Aku ditaman sakura jalan kenangan blok d.Kaka beneran mau kesini ka?"
" Iya dek,kamu jangan kemana-mana sebelum Kaka datang ya!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 Kenapa harus dia

"Mah ,tolong lah pertimbangkan lagi,kasian Rena. Lagi pula Rani juga sudah mempertimbangkan semuanya.Rani satu-satunya keluarga yang dia punya.Mungkin dengan hadirnya bayi Rena akan sedikit mengisi kekosongan dirumah kami,memberi warna baru dalam hidup kami.Mungkin dengan belajar merawat seorang anak,Tuhan akan memberikan keajaiban untuk kami agar kami bisa memberikan cucu yang lucu buat mamah dan papah.Bukan begitu mas?"

Deg deg deg

Degup jantung Sarifah berdetak lebih cepat dan ada sedikit rasa nyeri didalam dadanya.

Ucapan Rani sedikit menyentuh relung hati Sarifah yang terdalam. Dia paham betul seperti apa kondis rumah tangga putranya.Sebagai seorang ibu dia begitu merasa tersayat jika mengingat kenyataan bahwa anaknya divonis mandul.Sementara Rani masih tetap mau menerima kekurangan Langit dan tetap bertahan bersamanya.

" Mah, bukannya mamah sedari dulu selalu menasehati langit jika sesama keluarga itu harus saling tolong menolong?" imbuh Andre.

" Hmmm ya sudah jika itu memang sudah menjadi keputusan kalian.Ingat betul-betul Rani,mamah sudah mengingatkan kamu.Mamah menghormati keputusan kamu,mamah harap suatu hari nanti keputusan yang mamah ambil tidak akan membuat mamah menyesal dikemudian hari."  Pungkas Sarifah pada akhirnya.

Greeep

" Terimakasih mah,mamah selalu jadi yang terbaik.Rani sayang banget sama mamah."

" Iya sayang,mamah juga sayang banget sama kamu.Supir mamah sudah datang,mamah mau pulang ya.Kalian istirahat ya, ini sudah cukup larut." Ucap Sarifah,wajahnya kini tampak lain.Apalagi saat menatap Rena,entah mengapa hati Sarifah tak bisa menerima begitu saja.Namun sebagai seorang mertua Sarifah merasa harus menghormati dan menghargai keputusan yang diambil oleh menantunya.

" Mamah gak nginep mah? ini sudah malam loh,sesekali mah tidur disini.Sudah lama Rani tidak tidur dengan mamah." Rayu Rani sembari bergelut manja dilengan ibu mertuanya.

Griyuuut

" Em,kamu ini manja sekali.Tuhan punya alasan dengan tidak menghadirkan buah hati diantara kalian." Ucap Sarifah sembari mencubit lembut hidung Anjani.

" Kenapa mah?" Tanya Rani dan Langit bersamaan.

" Agar kasih sayang mamah ke kamu tidak terbagi untuk anak kamu.Mamah pasti akan lebih menyayangi cucu mamah dibanding kalian berdua." Rani terkekeh saat mengatakan hal itu sementara Rani dan Langit kompak memeluk Sarifah dari samping kanan dan kirinya.

Cup cup

Langit mencium kedua pipi wanita yang sudah melahirkannya dengan penuh kasih sayang.

" Mamah yang terbaik." Ucap Langit.

" Ya Tuhan,kenapa aku iri melihat kebahagiaan ka Rani.Mertuanya begitu menyayanginya, suaminya apa lagi.Andai saja posisi itu ada padaku,pasti aku akan sangat bahagia.Kenapa dari dulu ka Rani selalu lebih beruntung dariku." Batin Rena melihat kehangatan dari Rani dan mertua serta suaminya.

" Rena!"

" I-iya Tante!" Rena sedikit terkejut saat mendengar Sarifah memanggilnya lantaran ia tengah larut dalam lamunannya.

" Ck,apa yang sedang kamu fikirkan!" sentak Sarufah.

Jika Rani dan Langit tidak sadar namun tidak dengannya, Sarifah begitu paham dengan arti tatapan Rena terhadap menantunya.

" Mah!" Langit mengingatkan Sarifah.

" Rena ingat pesan ini baik-baik,tau dirilah kamu sebagai tamu.Meskipun Rani adalah kaka kandungmu tapi kamu juga harus bisa menjaga batasanmu.Ingat baik-baik jangan coba-coba usik kebahagiaan menantuku."  Gertak Sarifah sebelum berpamitan kepada putra dan menantunya.

" Mah,tadi kan mamah sudah bilang itu sama Rena ko diulangi lagi sih!" Ucap Langit merasa tidak enak hati dengan Rena dan Rani.

" Mamah harus sering mengingatkan dia nak, biar dia tanamkan dalam otaknya dan ingat dengan baik dengan tidak memanfaatkan kebaikan dan kasih sayang kakanya!" Sindir Sarifah.

" Mah!" seru Rani.

" Ya sayang,mamah pulang dulu ya baik-baik dirumah. Assalamualaikum." Pamit Sarifah.

Rani dan Langit menyalami Sarifah dengan takzim namun saat Rena hendak menyalaminya Sarifah pergi begitu saja tanpa ada niat menyambut uluran tangan Rena.

" Hati-hati maah!" Seru Ranj dari teras saat Sarifah sudah masuk kedalam mobil yang menjemputnya.

Tiin tiiin

Klakson mobil Sarifah terdengar sampai akhirnya mobil itu melaju dengan kencang meninggalkan halaman rumah Langit dan Rani.

" Ren,jangan ambil hati ucapan mamah ya.Maklum mamah itu sangat menyayangi Rani,bahkan dia saja selalu mengingatkan mas untuk tidak mengecewakan apa lagi menyakiti kakamu." Ucap Langit pada Rena.

" Iya Ren,apa yang masmu bilang itu benar.Ya,kalau difikir-fikir emang mamah lebih terlihat sayang sama aku dibanding sama mas Langit sih." Ucap Rani sembari terkekeh.

" Diih mulai nih ya mulai,iya deh iya anak mamah." goda langit pada istrinya.

Tanpa ragu Langit merengguh pinggang Rani dan memeluknya dari samping didepan Rena.

Rani membalas dengan mencium pipi suaminya hingga akhirnya Langit yang merasa dirayu oleh istrinya lantas menggendong Rani tepat didepan Rena dan membawanya masuk kedalam kamar.

Dari luar Rena bisa mendengar dengan jelas gelak tawa bahagia Rani dan juga kemesraan mereka didalam.

" Ampun mas ampun. Ahahaaa,Maas aduuh mas ampun." Suara Rani terdengar begitu bahagia.

Entah apa yang mereka lakukan didalam sana yang jelas telinga Rena terasa panas mendengar semua itu.

" Tidak ada ampun Rani,kamu sudah menggoda mas dan mas sudah sangat tergoda.Sekarang terima hukuman dari mas."

Cetak

Plaaap

Lampu kamar Rani padam dan tak ada suara appun lagi yang terdengar.

Rena meremas tangannya dengan kuat,air matanya menetes tanpa ia sadari.

" Tak sepantasnya kamu pamer kemesraan didepanku.Kaka begitu menghinaku dengan keadaanku sekarang.Dasar gak punya hati,didepan aja kamu bilang kasian sama aku.Nyatanya kamu sengaja kan manas-mansin aku." Gumam Rena yang berdiri tepat didepan pintu kamar Rani.

Setelah memastikan pintu utama terkunci dengan baik Rena mematikan lampu ruang tamu dan ruang tengah,setelahnya Rena lantas masuk kedalam kamar.

Merebahkan tubuhnya diatas kasur,matanya terus menatap langit-langit Tenggorokannya terasa tercekat,bulir air matanya menetes tanpa henti.Rasa sakit,kecewa,sedih dan marah bersarang dalam hatinya.

Rintik hujan mulai terdengar turun,Angin berhembus menelusup melalui celah-celah lubang udara dikamar tersebut.

Hawa dingin mulai menyapu tubuh Rena. Perlahan Rena menarik selimut hingga menutupi semua tubuhnya,memeluk erat tubuhnya sendiri.

" Ka Rani pasti kamu dan mas Langit sedang menikmati malam indah dikamar kalian.Aku kedinginan seorang diri disini,sementara kamu tengah merengguh nikmatnya cinta.Adilkah ini untukku ka Rani? Harusnya kamu disini,menemaniku bukan bercinta dengan suamimu." Gumam Rena dengan lirih.

Tes tes tes

Airmata aura menetes sederas hujan yang turun membasahi bumi.

Entah sampai seberapa lama ia menangis meratapi kesendiriannya sampai akhirnya mata Rena terpejam dan tidur dalam keadaan wajah yang basah karna air mata.

" Emmmppth!" Rena menggeliat kala sinar mentari menelusup masuk melalui celah udara yang ada dikamarnya,cahaya matahari yang membuatnya silau.

Tubuhnya masih ingin terbaring,namun akal sehatnya meminta dia untuk bangun.

Tok tok tok

" Kamu sudah bangun Ren?" Terdengar suara Rani dari luar membangunkan Rena.

" Astaga aku kesiangan." Gumam Rena saat melihat jam diponselnya.

Tok tok tok

Rani kembali mengetuk pintu kamar Rena karna tak ada jawaban dari dalam.

" Rena kamu baik-baik saja?" Seru Rena lagi.

" I-iya ka aku sudah bangun, tunggu sebentar."Seru Rena dari dalam kamarnya.

Rani merapihkan sedikit pakaian dan rambutnya yang berantakan setelah itu Rena membuka pintu.

Cklek

" Matamu sembab Ren,sudah kaka bilang jangan lagi menangisi suamimu.Ada kaka disini,jangan hawatir semuanya akan baik-baik saja." ucap Rani yang menanggapi Rena tidak bisa tidur lantaran menangisi suaminya.

Bukannya menanggapi ucapan kakanya,Rena justru menatap Rani dan fokusnya pada rambut Rani yang basah.

"Apa yang aku fikirkan itu benar,ka Rani keramas.Pasti dia semalam sudah...." Batin Rena sembari matanya terus memindai penampilan Anjani dari atas sampai bawah dan begitu sebaliknya.

Rani memang sudah mandi dan wajahnya tampak sangat segar.Rambutnya yang masih sedikit basah mencuri perhatian Rena.Rani sudah rapih dengan pakaian kerjanya,harum parfumnya menyeruak hingga ke indra penciuman Rena.Rena seakan terhipnotis dengan tampilan kakanya yang sangat berbeda jauh dengan dirinya saat ini.

Rani tipikal orang tidak suka mengeringkan rambut dengan hairdryer,ia lebih suka membiarkan rambutnya mengering dengan sendirinya dan membiarkannya tetap tergerai.

" Haii,ko malah ngelamun! ayo mandi setelah itu sarapan." Ucap Rani saat melihat adiknya terpaku diambang pintu.

" Iya Ren,sebentar lagi mas dan kakamu mau berangkat kantor. Kamu gapapa ya ditinggal sendiri,maaf mas sama ka Rani tadi sarapan duluan." Seru langit yang entah sejak kapan sudah berdiri dibelakang Rani dengan memeluk tubuh Rani dari belakang.

Mata Rena tertuju pada tangan langit yang melingkar diperut Rani.Lalu tatapannya beralih pada rambut Langit yang juga basah.

" Mas Langit juga basah rambutnya!" Batin Rena.

Ada gelenyar aneh yang menjalar dalam aliran darahnya,sebagai wanita yang ditinggal pergi oleh suaminya.Rena merasa senang saat melihat Langit yang selalu tampil cool dan juga tampan dimata Rena,apa lagi aroma parfum Langit membuat Rena ingin bersandar di dada bidangnya.

" Deek,kamu kenapa si ko bengong liatin mas sama kaka gitu banget." Celetuk Rani yang sadar akan tatapan Rena.

" Eh anu ka,em gapapa ko.Kaka sudah rapih maaf ya aku terlambat bangun semalam hujan deras aku gak bisa tidur ka." Kilahnya namun ekor matanya melirik kearah Langit.

Langit yang tengah sibuk menatap layar ponselnya tak sadar jika adik iparnya tak pernah lepas memeprhatikannya.

" Gapapa Ren,ya sudah sana mandi jangan lupa sarapan ya,maaf kaka pikir kamu belum bangun." ucap Rani dan setelahnya berlalu dari kamar adiknya.

" Kita pergi sekarang ya mas! Rena Kaka berangkat dulu ya assalamualaikum."

" Ren mas juga brangkat ya, assalamualaikum."

" Wa'alaikumsalam."

Jawab Rena setelah melihat punggung Langit dan Rani menghilang dibalik tembok pembatas.

Rani mematung didepan pintu,aroma parfum Langit masih tertinggal diruangan itu meskipun orangnya sudah pergi.

" Mas,salahkan perasaan ini yang muncul tanpa permisi? Ka Rani,maaf ternyata aku menginginkan suamimu.Seharusnya aku yang berada diposisimu,kenapa harus Kaka?" ucap Rena lirih sembari menatap mobil Langit yang mulai meninggalkan pekarangan Rumahnya.

Bersambung....

1
Soraya
langit tinggal nunggu penyesalan aja
Soraya
thor bikin wanita kuat jgn lemah
Dek icha
menarik ceritanya
stela aza
si Rani nangis Mulu ,, males ,, bangkit donk tunjukin ke mantan suami and adik kamu ,,, kalau kamu baik2 j ,,, dan berhasil move on,, ajah nangis Bae
Atha Diyuta: sbar ka ada prosesnya nanti namanya juga janda baru 😂😂😂😂
total 1 replies
Dek icha
salam kenal kk..
kalau ada waktu luang mampir ya di novel aku juga.
"aku dan teman kamarku."
Atha Diyuta: iya ka slm knl kmbli
total 1 replies
Raisa anti
kena mental gak tuh si Arman 🥹
Raisa anti
hayoo looo
Raisa anti
em modus nih ardan
Raisa anti
Ardan tuh suka sama Rani
Soraya
lanjut thor
Atha Diyuta: siap ka ditunggu
total 1 replies
Soraya
lanjut
Soraya
kmu kn emang pelakor Rena
Raisa anti
lanjut Thor
Atha Diyuta: siap ka ditunggu besok pagi 🥰🥰🥰
total 1 replies
Raisa anti
woooy wanita hamil gak boleh nikah👊👊👊👊
Raisa anti
dah kaya istrinya aja kamu ran
Raisa anti
hmm gak mau ngaku padahal mah doyan 🙈
Raisa anti
tar lagi jadi istrinya paling
Raisa anti
wiih mau dong tinggal bareng ardan
Raisa anti
🤣🤣🤣🤣🤣tahan seharian dong
Raisa anti
bangga dihargai mahal yaa 🤣🤣🤣😜
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!