Dipersatukan karena sebuah perjodohan, membuat Zidan tidak benar-benar bisa menjalani pernikahan seperti semestinya. Terlebih lagi, wanita yang menjadi istrinya pun sangat menutup diri dan tidak menganggapnya sebagai suami.
Hingga suatu hari, di saat sudah sangat merasa kesepian dan menyerah dengan pernikahannya, Zidan pergi ke sebuah tempat hiburan malam. Di sanalah dirinya bertemu dengan wanita cantik bernama Chika Fadwa Atmaja dan menghabiskan malam bersama.
Tanpa disangka, ternyata mereka adalah dua orang yang sama-sama kesepian. Karena kesamaan itu, terjadilah kesepakatan untuk menjalin sebuah hubungan yang saling menguntungkan.
***
" Mulai detik ini, kamu adalah milikku dan hanya aku yang boleh menyentuh tubuh indahmu " ~ Zidan Biantara Mahardika.
***
IG : gadis_taurus15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16. Double Date
Sepulang dari kuliah, Chika memenuhi janjinya untuk pergi ke salah satu mall terbesar di kota Surabaya bersama Aurel. Kebetulan akhir-akhir ini cukup banyak film baru yang sedang rilis, sehingga sang sahabat terus mengajaknya untuk menonton di bioskop. Sekalian juga menyegarkan otak dan kepala di tengah-tengah perkuliahan yang sedang sibuk-sibuknya.
Selain itu, beberapa hari terakhir ini waktu Chika lebih banyak dihabiskan bersama dengan Zidan. Jadi, sekarang wanita itu harus lebih bisa membagi waktunya lagi antara kekasih dan sahabat. Terlebih lagi, sebelumnya Aurel-lah yang selalu menemaninya di saat sedang merasa sedih atau pun kesepian.
Kali ini, Chika dan Aurel memilih untuk menonton sebuah film yang bertema drama komedi. Film itu cukup ramai di media sosial dan tentu saja sangat menarik perhatian dari kedua wanita itu.
" Nih, siap-siap tisu.. Takutnya nanti kita banjir air mata " ucap Aurel memberikan beberapa lembar tisu.
Chika pun menerima tisu itu, karena kemungkinan besar juga dirinya akan menangis. Menurut orang-orang yang telah menontonnya, film itu sangat-sangat sedih dan sangat menguras air mata.
" Terima kasih.. " ucap Chika menyimpan tisu itu terlebih dahulu.
" Sama-sama.. " jawab Aurel.
Tak lama kemudian, film itu pun dimulai dan semua orang yang ada di dalam bioskop itu fokus pada layar besar di depan. Alur cerita yang sangat menarik dan menyentuh hati benar-benar membuat hampir semua orang menangis, termasuk Chika dan Aurel juga.
Beruntung sang sahabat telah memberikannya beberapa lembar tisu, jadi Chika tidak terlihat sangat menyedihkan. Dia juga lebih bisa mengontrol dirinya dibandingkan dengan Aurel yang sudah sesenggukan dan beberapa kali meraung.
.
.
.
Sekitar kurang lebih dua jam setengah jam di dalam bioskop, akhirnya Chika dan Aurel pun keluar dengan mata yang sembab. Bukan mereka berdua saja sebenarnya, tetapi hampir semua orang yang menonton film itu.
Kedua wanita itu akan langsung pergi ke sebuah kafe yang tidak terlalu jauh dari bioskop itu, karena Chika harus menemui Zidan yang sudah menunggu di sana. Sebelumnya memang pria itu telah mengirimkan pesan dan menyusul sang kekasih.
" Chik, itu bukannya sugar daddy kamu ya? Tapi, kok tidak sendiri dan ada orang lain juga di sana? " ucap Aurel menunjuk salah satu meja di kafe yang baru mereka masuki.
Tentunya Chika langsung mengikuti ke arah yang ditunjuk oleh sang sahabat. Dan benar saja, di sana ada Zidan sedang duduk bersama dengan seorang pria yang sepertinya seusia kekasihnya itu.
" Mungkin sahabatnya, Rel.. Dia juga tidak bilang apa-apa kalau mengajak seseorang " sahut Chika karena itu yang paling mungkin.
Daripada penasaran, Chika segera menghampiri sang kekasih dan pria yang bersamanya itu. Di belakangnya, sudah pasti Aurel langsung mengikuti kemana pun dirinya pergi.
" Baby? Akhirnya kamu datang juga " ucap Zidan yang menyambut kedatangan kekasihnya itu.
Chika pun tersenyum dan langsung masuk ke dalam pelukan Zidan yang sudah merentangkan kedua tangannya. Hanya pelukan singkat yang menandakan mereka baru bertemu kembali untuk beberapa waktu.
" Baby, kenalkan ini Baim, sahabatku " ucap Zidan yang memperkenalkan sang sahabat pada Chika.
Memang seorang pria yang duduk bersama dengan Zidan itu adalah Baim. Pria itu sangat penasaran dengan sosok wanita yang menjadi sugar baby atau kekasih dari sahabatnya dan pastinya ingin bertemu.
" Hai, Om.. Namaku Chika " sapa Chika dengan mengulurkan tangannya.
" Hai.. Aku Baim " sahut Baim membalas uluran tangan itu.
Lalu, pandangan Baim beralih pada wanita yang berdiri di samping kekasih sang sahabat. Entah perasaan saja atau apa, tetapi dia merasa wanita itu terus melihat ke arah dirinya sedari tadi dengan mata tak berkedip.
" Aurel, dia adalah sahabatku yang sempat aku bilang kemarin " ucap Zidan yang cukup mengejutkan Baim.
Mendengar itu, senyum di bibir Aurel pun semakin lebar dan sepertinya memang sudah terpesona dengan Baim.
Sedangkan Chika, dia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya saja karena sahabatnya tidak benar-benar tidak bisa melihat pria tampan sedikit saja. Bukan kali ini saja dia merasa malu dengan kelakuan Aurel yang terkadang kelewat genit seperti itu.
" Wah.. Ternyata sahabat Om ini tidak kalah tampan dan hot ya.. " ucap Aurel tanpa mengalihkan pandangannya.
" Jelas kalau itu mah " bukan Zidan yang menjawab, melainkan Baim.
Sepertinya, Baim memang satu jenis dengan Aurel dan mereka berdua pasti akan sangat cocok. Aurel yang gampang memuji orang dan Baim sangat senang jika ada yang memujinya.
" Om benar-benar memperkenalkan mereka? Apa tidak masalah? Soalnya Aurel tingkahnya begitu " bisik Nindi sembari melihat ke arah dua orang yang masih berkenalan itu.
" Iya, tidak masalah.. Mereka itu sebenarnya sama, jadi pasti cocok " jawab Zidan merangkul pundak kekasihnya itu.
Kemudian, mereka berempat pun langsung duduk di kursi masing-masing dan segera memesan makanan. Terlihat sekali jika Aurel ingin mendekati Baim dan ternyata pria itu menyambutnya dengan baik.
" Om Zidan, pasti Om sengaja mengajak kita bertemu untuk double date, kan? Om Zidan dengan Chika dan aku dengan Om Baim " ucap Aurel melirik sang pria di sampingnya.
" Ya anggap saja seperti itu.. Jarang-jarang kan kita bisa double date " jawab Zidan tersenyum.
Sesekali Chika mencoba untuk menyenggol kaki Aurel dan memberinya kode untuk bersikap biasa saja. Sialnya, sahabatnya itu tidak menghiraukannya dan terus semakin gencar menggoda Baim.
" Aurel benar-benar membuatku malu! Kalau tahu seperti ini, aku tidak akan mengajaknya lagi " batin Chika menghela napasnya panjang.
Andai tak mengingat jika Aurel adalah sahabat terbaik dan yang paling bisa dia andalkan, mungkin Chika akan menjauhinya karena sikapnya yang satu itu. Untuk saja Zidan cukup mengerti dan malah sepertinya sudah biasa menghadapi orang-orang seperti itu.
" Jangan pedulikan mereka, Baby.. Nikmati saja waktu kita berdua " ucap Zidan mengecup singkat pelipis Chika.
" Iya Om.. " jawab Chika menganggukkan kepalanya.
Setelah itu, Zidan dan Chika serta Baim dan Aurel pun bersiap untuk makan karena makanan mereka sudah datang. Mereka juga sesekali mengobrol dan bercanda agar bisa lebih saling mengenal satu sama lain.
***
Last bab ya, Guys.. Lanjut besok lagi, bye, bye🥰👋
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
akoh udh mmpir lg d crtamu..
udh ksh hdiah jg.....d tnggu up'ny y...
Smngtttt.......