Rania Nadhira gadis berusia genap 16 tahun ,tahun ini
Gadis ini akrab di sapa dengan panggilan Rana singkatan kedua namanya
Gadis cantik yang dianggap sangat bar bar dan menyebalkan oleh keluarganya sendiri
Gadis cantik ini sering berbuat ulah demi untuk menarik perhatian seluruh keluarganya
apakah perjuangan Rana mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari seluruh keluarganya akan di dapatkannya?!! atau Rana menyerah untuk berjuang
ikuti kelanjutannya ya😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 35 ungkapan Raya
"buk telpon Jeffry sekarang juga" pinta pak joko
Bik Marmi pun mulai menelpon putranya tapi tak kunjung di angkat
bik Marmi pun mengirimkan pesan pada putranya itu dan menceritakan semuanya
Lama ibu Marmi dan pak joko menunggu balasan dari Jeffry tapi belum juga terbaca
"pesan ibu belum di baca oleh Jeffry pak"ucap Bu Marmi
"mungkin Jeffry sedang sibuk bu" jawab pak Joko
"pak apakah jika kita membawa neng rana ketempat Jeffry keluarga kandungnya tidak akan mencarinya !?" tanya bik marmi
"bapak juga tidak tau bu, mungkin saat ini mereka membenci non Rana tapi kita tidak tau kedepannya bagaimana karena hati manusia bisa berubah sewaktu-waktu itu kita tidak tau" jawab pak Joko
"iya pak" ucap bik marmi tertunduk lesu
"kita tunggu kabar dari Jeffry aja dulu siapa tau dia ounya solusi untuk masalah ini" jawab pak Joko
Bik marmi hanya manggut-manggut saja mendengar ucapan suaminya
Malam menjelang Kenan dan ketiga temannya datang kembali membawa makanan untuk pak joko dan ibu marmi
"kenapa repot-repot nak" ucap Bu Marmi
"tidak apa-apa bu, kebetulan kami lagi keluar jalan-jalan jadi sekalian baja kami singgah nengokin Rana " jawab Jesika beralibi padahal mereka ada di sana karena paksaan dari kenan
Mereka sempat berdebat tapi tetap saja kenan akan menang
"bagaimana Bu apa Rana sudah sadar!?" tanya kenan dengan wajah penuh kekhwatiran
"belum nak" jawab bu Marmi Dengan mata berkaca-kaca
"sabar ya bu mungkin Rana Sangat lelah Hingga dia belum ingin membuka matanya tapi kan kata dokter semua organ vital rana berfungsi dengan baik dan itu menandakan jika rana baik-baik saja hanya saja rana tidak ingin membuka matanya " sahut jesika dan yang lain mengangguk setuju apa yang di katakan oleh Jesika
Setelah lama ngobrol bersama kenan dan teman-temannya pun berpamitan karena bik Marmi dan pak joko harus beristirahat
Sedangkan di rumah keluarga prawira yang sedang makan malam
Bik Mumun sedikit kewalahan karena pekerjaan yang biasanya di kerjakan berdua bersama bik Marmi kini di kerjakan olehnya seorang diri
Begitupun dengan mang kardi yang harus berjaga sepanjang hari karena tidak ada lagi pak Joko yang bisa menggantikannya
tuan Jhonatan dan keluarganya kini berkumpul di meja makan
Mereka makan malam bersama tapi Hardi dan Rama tidak begitu berselera untuk makan padahal hik Mumun sudah memasak berbagai jenis makanan yang sangat menggugah selera
"bang kenapa makannya di aduk-aduk saja!?" tanya nyonya Sania
"enggak apa-apa ma,aku capek aja mau istirahat saja" jawab hardi
"makan dulu nak sedikit agar kamu nggak masuk angin" ucap nyonya Sania saat Hardi akan berdiri dari duduknya
"makan dulu di" ucap tuan Jhonatan dan mau tidak mau hardi pun memakan makanannya karena tidak ingin berdebat dengan sang ayah begitu pun dengan Rama
" ma kok Kak Rana Beberapa hari ini aku nggak liat bik marmi juga seharian ini nggak ada!?" tanya Raya
"apa mama benar-benar memecat bik marmi seperti yang mama katakan siang tadi!?"tanya raya lagi
"Raya cukup, habiskan makananmu " ucap tuan Jhonatan
Raya pun menundukkan kepalanya dan kembali memakan makanannya
masih banyak pertanyaan yang berputar-putar di kepalanya
Raya yang sudah menghabiskan makanannya tidak langsung meninggalkan meja makan seperti biasanya Raya duduk diam memperhatikan satu persatu keluarganya menikmati makanannya
Saat tuan Jhonatan dan nyonya Sania menyelesaikan makanannya Raya kembali bersuara
"ma pa, kenapa kalian begitu benci pada kak Rana!? Apa karena kesalahan kak Rana saat membuatku jatuh dan patah tulang!?" tanya Raya lagi
Tuan Jhonatan dan nyonya Sania menarik napas panjang mendengar pertanyaan putrinya itu
"atau kak rana bukan Anak kandung mama dan papa sehingga kalian membedakan kami!?" tanya Raya dan itu mampu membuat semua orang terkejut
degg
Degg
Degg
"Raya cukup " bentak nyonya Sania
"kenapa ma!? Apa yang raya pikirkan benar !? Kak rana itu bukan kakak kandungku sehingga kalian begitu membencinya kalian selalu membedakan kami
Kak rana selalu merengek meminta perhatian kalian tapi kalian tidak memperdulikannya itu semua karena dia bukan keluarga kandung kita kan!?
kalian diam berarti semuanya benar kalau kak rana hanya anak angkat di rumah ini
Kasian kak rana di adopsi tapi cuma untuk di sakiti
Seharusnya kalian itu menyayangi kak rana lebih dari aku karena aku hadir karena adanya kak Rana
Kak rana juga sangat sayang sama aku apapun itu kak rana selalu mengalah walaupun aku tau dia itu iri padaku Hiks hiks hiks
aku sering liat kak rana menangis,aku juga pernah masuk kekamar kak Rana.
Kamar para pembantu lebih baik dari kamar kak rana" Raya terus mengeluarkan apa yang ada di dalam hatinya karena selama ini selalu ingin protes pada ke-dua orang tuanya juga kakak kakaknya rapi Raya takut entah keberanian dari mana raya dapatkan Hingga mampu mengeluarkan semuanya
Degg
Jantung semua orang malam ini berdetak lebih cepat dari biasanya
Raya menangis sesenggukan mengingat bagaimana kakaknya di perlakukan oleh keluarganya
Asumsinya yang mengatakan jika Rana adalah anak angkat ke-dua orang tuannya semakin besar karena kedua orang tuanya tidak menyangkalnya
Raya meninggalkan meja makan dan masuk kedalam kamarnya
"kenapa mama dan papa tidak menyangkal ucapan Raya!?" tanya Hardi
"Raya anak kandung keluarga ini ma pa,dia bukan anak angkat seperti yang Raya katakan kenapa kalian diam saja seolah Rana memang anak angkat dalam keluarga ini" ucap hardi lagi
"cukup Hardi,apa kamu lupa jika kita kehilangan Kakek dan om kamu karena Rana!?" teriak nyonya Sania
"itu semua kecelakaan ma,itu bukan maunya rana
Rana saat itu masih kecil ma,rana belum tau apa-apa
Aku yang lalai tidak menjaganya karena asik dengan ponselku sehingga mereka bermain sampai kepinggir jalan" jawab Hardi
"tetap saja hardi dia itu pembawa sial dan karena ulahnya itu mama jadi depresi dan harus kehilangan adikmu yang lain sebelum sempat melihat dunia" teriak nyonya Sania lagi
"Kak rana tidak salah ma Hiks hiks hiks raya yang salah
Raya tidak mendengarkan larangan kak rana dan terus berlari keluar dengan sepedaku karena ingin makan es krim
Kak Rana menolongku Dengan mendorongku ketepi kak rana di tolong kakek dan om Zidan menolong kami tapi kakek dan om Zidan yang tertabrak mobil Hiks hiks hiks kak rana tidak salah ma ini salahnya Raya
Kak rana tidak pernah memecahkan guci kesayangan mama tapi itu Raya
Kak rana mengambil semua kesalahan Raya Hiks hiks hiks
Kak raya tidak pernah mencuri uang di kamar mama, itu semua ulah raya ma,waktu itu Kak rana memergoki aku mengambil uang di lemari mama tapi karena kak rana tidak ingin aku di marahi mama sehingga kak Rana mengaku jika dia yang mengambil uang itu untuk foya-foya Dengan teman-temannya
Bukan kak rana yang merusak laptop kak Raka tapi aku kak,aku tidak sengaja tersandung saat membawa segelas susu lalu susu itu tumpah di atas laptop kak Raka
Kak rana hanya ingin membersihkan tumpahan susu itu dengan tissue tapi kak raka langsung nampar kak Rana hiks hiks hiks "saat Raya ingin mengambil ponselnya yang tertinggal di meja makan raya mendengar semua ucapan nyonya Sania
Semua orang tercengang dengan ucapan Raya jika semua kesalahan yang mereka tuduhkan pada rana bukan kesalahan Rana tapi raya
"apa yang kamu katakan Raya!?" tanya tuan Jhonatan
"itu semua benar pa, semua kesalahan itu adalah kesalahan Raya bukan kak Rana selama ini kak Raya selalu melindungiku dengan mengambil semua hukuman atas kesalahan yang tidak di lakukannya Hiks hiks hiks walaupun kak rana bukan kakak kandungku tapi kak Rana Sangat menyayangiku tapi aku terlena dengan semua yang kalian berikan sehingga aku lupa pada kak rana
Kak rana maafkan Raya yang juga ikut menyakitimu Hiks hiks hiks " ucap raya semakin sesegukan
"Rana kakak kandungmu Raya" ucap tuan Jhonatan
"tapi kenapa kalian membencinya !? Jangan salahkan kak Rana jika suatu saat kak rana pergi mencari kebahagiaanya sendiri diluar sana bersama keluarga yang lain" ucap Raya lalu berlalu dari sana
Semua diam tak satu orang pun yang bersuara
"apa yang sudah kulakukan pada putriku!?" batin tuan Jhonatan
...****************...
Maaf baru bisa up soalnya rumah mak othor lagi kebanjiran 😭😭😭