NovelToon NovelToon
Perjodohan Rahasia Siswi SMA

Perjodohan Rahasia Siswi SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Ketos / Nikahmuda / Cinta Paksa / Romansa / Pernikahan rahasia
Popularitas:32.3k
Nilai: 5
Nama Author: Falisyaa Cf

Falisya seorang gadis cantik yang berasal dari desa, dia terpaksa harus pindah sekolah ke kota karena orang tuanya.

ternyata tujuan dia pindah ke kota adalah untuk menikah dengan Mahendra, lelaki asing yang tidak ia kenal sama sekali.
mereka melakukan pernikahan karena perjanjian orangtua nya dahulu.
untuk merahasiakan pernikahan itu, mereka melakukan berbagai cara.

Di sekolah falisya adalah adik kelasnya mahendra.
Pertama kali falisya menginjakkan kaki di sekolah itu, ketos tampan tertarik padanya, hingga membuat Mahendra yang terkenal cuek dan dingin merasa tersaingi.

Ketos dan Mahendra adalah dua orang yang berpengaruh di sekolah, hingga membuat mereka saling bersaing. Mahendra tidak menyukai Alif yang selalu berusaha mendekati falisya, hingga berbagai cara ia lakukan untuk menjauhkan mereka berdua.

Bagaimana falisya dan Mahendra menyembunyikan pernikahan mereka?

Dan apa saja tantangan yang mereka dapatkan karena pernikahan itu?

Akankah mereka saling mencintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Falisyaa Cf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perkara Cincin Hilang

Falisya cengengesan Lalu berbisik, "Cepatan, makan apa?"

"Mas makan apa aja deh yang kamu siapkan!" Mahendra tersenyum manis kearah falisya.

"Jadi, kalau falisya kasih hati falisya mau?" tanya falisya.

"Mau dong, sayang! Kan hati kamu emang untuk, mas!"

"Ahhhh, mas bisa aja sih!" falisya memukul bahu Mahendra dengan genit.

Lalu falisya melirik kearah ibu dan bapaknya yang kembali masuk kedalam kamar, lalu dia langsung bernafas dengan lega dan menatap Mahendra, dia langsung tertawa lepas karena semenjak tadi dia sedang menahan tawanya.

"Kenapa Lo tertawa?"

"Kakak lucu tau kayak gitu tadi, kayak Mahendra si bayi imut," ledek falisya.

"Baru tahu aku imut dan menggemaskan?" tanya Mahendra dingin.

Falisya langsung melongos, dia menyesal karena telah salah memilih pilihan kata untuk lelaki itu. Mereka langsung makan dengan lahap dan berpamitan lalu bergegas pergi ke sekolah.

"Kak Mahendra," panggil falisya dengan tersenyum manis, saat telah sampai di tempat biasa mahendra menurunkan falisya.

Mahendra yang mendengarnya langsung mengerutkan keningnya, terlebih lagi falisya mendekatkan wajahnya membuat Mahendra langsung mendorong kening falisya dengan jarinya hingga wanita itu menjauh.

"Apaan?"

"Hmm, ajarin renang dong," pinta falisya.

"Nggak!"

"Please, kak," pinta falisya.

"Emang ada apa tiba-tiba mau belajar renang?"

"Besok olahraganya praktek renang, falisya nggak pandai sama sekali, malu kalau di ketawain satu kelas,"

"Kan Lo emang malu-maluin!"

"Mahendra, ih pelit banget sih!"

"Eh apa tadi lo panggilnya?" tanya Mahendra.

"Mahendra..... Mahendra..... Mahendra!"

Mahendra langsung mencubit bibir wanita itu, "Bilang lagi cobak!"

"Ya mangkanya ajarin dong, kak! Nanti falisya traktir deh!"

"Pake apa?" tanya Mahendra.

Falisya langsung mengeluarkan black cardnya, "Pakai ini dong,"

Mahendra menyipitkan matanya dan langsung menghembuskan nafasnya kasar, "Iyaudah liat nanti kalau gue nggak sibuk."

"Emang sibuk apa?"

"Adalah, kepo banget Lo!"

"Oh iya, kak mahendra kok wangi banget ya, hmm wanginya enak banget, beli parfume nya dimana sih?" tanya falisya.

Mahendra menatap lurus kedepan, "Lo mau apa lagi hah?"

"Mau uang jajan," jawab falisya cengengesan.

"Kan udah ada disitu semua,"

"Kak mahendra, di kantin mana bisa pakai ini, jangan coba-coba untuk ngerjain falisya ya,"

"Udah berguna juga otak Lo, iya udah nah," Mahendra memberikan uang sebanyak lima lembar bewarna merah.

"Cukup?" tanya mahendra.

"Emang benar ya cowok makin tampan kalau lagi ngasih uang!"

Mahendra langsung menyentil keningnya falisya, "Turun Lo, gue mau masuk!"

"Dih, iya sabar dong, calon pacar falisya belum kelihatan!"

"Calon pacar?"

"Iya, kak alif!" jawab falisya melirik kearah lelaki itu dan menahan tawanya.

"Shit!" umpat Mahendra. Dia langsung melanjukan mobilnya dan memasuki gerbang.

"Loh, kenapa udah jalan? Kan gue belum turun!"

"Lagian Lo nya lama banget turun, gue duluan yang turun kalau Lo ya terserah tungguin aja sampai jam pelajaran masuk baru Lo bisa keluar!" Sungut Mahendra.

Lelaki itu langsung keluar dan meninggalkan falisya sendirian, membuat wanita itu mengumpat kesal. Bagaimana dia akan keluar kalau di sekitar parkiran banyak siswa dan juga bahkan banyak yang menatap kearah mobil Mahendra, membuat falisya semakin menepuk jidatnya kuat.

"Punya suami nggak guna banget sih, jadi gue harus gimana ini? Pak Ilham lagi yang masuk di jam pertama, habis gue kalau telat lagi!"

Dia melihat mobil gebby parkir di sebelah mobil mahendra, membuat falisya langsung menundukkan kepalanya agar tidak kelihatan dengan wanita itu jika dia berada di dalam mobil Mahendra.

"Ibu, tolongin falisya! Mampus kalau telat lagi nih, mana Gebby sudah masuk lagi, apa aku berpura-pura keluar dari dalam mobil gebby saja, ya?"

Falisya membuka pintunya sedikit demi sedikit dan saat ingin berdiri dekat mobil gebby, dia melihat julian hingga dia langsung merayap berpura-pura untuk mencari barangnya yang jatuh.

"Itu bukannya falisya ya?" tanya Julian.

Lelaki itu langsung menghampiri falisya, "Falisya, Lo ngapain?"

"Cari ponsel gue, kak!"

"Bukannya ponsel Lo genggaman?"

"Haha, iya! Maksudnya cincin gue jatuh disini, aduh dimana ya," falisya melirik kearah lelaki itu, dan ternyata Julian ikut berjongkok dan membantu falisya mencarinya.

"Kak, kayak nya gue telat! Bantuin cariin ya, nanti kalau ketemu kasih sama gue, gue kasih deh nomor teman gue," ujar falisya.

"Oke, aman itu!" Julian langsung mencari terus menerus keberadaan cincin falisya yang hilang.

Falisya langsung berlari dan melirik kearah parkiran, "Sorry kak, gue nggak sengaja!"

Dia langsung masuk ke dalam kelas dan hampir saja dia telat, tidak menunggu waktu lama lagi akhirnya jam pelajaran pertama di mulai dan pak Ilham langsung menjelaskan semuanya di papan tulis secara detail tentang materi yang di pelajari hari ini, falisya sangat menyukai cara bapak itu menjelaskan walaupun pun dia terkenal guru killer.

Karena dia langsung memahaminya dengan sekali penjelasan, falisya juga mendapatkan nilai yang sempurna saat di berikan tugas. Sedangkan gebby mendapatkan nilai 90, gebby selalu di tuntut orang tuanya untuk mendapatkan nilai yang sempurna sehingga dia tampak sedih saat melihat nilainya.

"Gebby, kenapa Lo sedih?" tanya Heri.

"Nilai gue nggak sempurna."

"Emang dapat berapa?" tanya Heri mendekat.

"Woi, gila ya lu! Nilai segitu di kata nggak sempurna, gue nih ha cuma dapat segini, "Heri menunjukkan nilainya yang hanya mendapatkan nilai 65.

"Ah, sana Lo! Jauh-jauh Lo nggak akan ngerti," usir gebby.

"Aneh Lo," teriak Heri.

"Heri, emangnya Lo dapat berapa?" tanya Riski.

"65, kalau Lo?"

"25," Riski langsung tertawa terbahak-bahak seperti tidak ada beban di dalam kehidupannya.

"Terancam di out dari kelas ini lo," ujar Heri tertawa.

"Nggak apa-apa, yang penting Gebby sama falisya akur-akur aja ya! Kalau lihat binik akur adem," celoteh Riski.

"Dih, Lo itu sama Ariana baru cocok," timpal Heri.

"Males, nanti gue di bawa ke Kayla Mulu! Di jambak-jambak habis botak gue," sahut Riski.

Ariana yang mendengar dirinya di bicarakan langsung melempar penannya kearah Heri sehingga mengenai jidat lelaki itu dan langsung berpura-pura pingsan, Ariana berdecih kesal.

"Dih, dasar gempal," ledek Ariana.

"Gebby, Lo kenapa?" tanya falisya.

"Nggak apa-apa,"

"Emangnya kenapa sama nilai itu? Bukannya sudah bagus juga?"

"Syaa, Lo nggak paham sama keluarga gue!"

"Kalau gitu lain kali kita berusaha biar sama-sama dapat nilai yang bagus ya," ujar falisya tersenyum.

Gebby tersenyum dan menganggukkan kepalanya, karena jam pelajaran telah selesai mereka semua langsung melangkah kakinya keluar berburu makanan di kantin sekolah.

"Falisya, gue mau keperpustakaan aja deh! Gue lagi nggak laper!" ujar gebby.

Kini mereka langsung melangkahkan kakinya menuju perpustakaan, sesampainya di sana ternyata ada Julian yang menatapnya, falisya kembali teringat tentang dirinya yang tadi mengerjai lelaki itu. Falisya menyesal pergi ke perpustakaan, dia ingin berbalik badan dan segera pergi namun langkahnya terhenti karena Julian memanggilnya,"

"Falisya," panggil Julian.

1
partini
suka KLW lihat cowok cembukur
Miss Lim
ikutan aja kamu😃
partini
bisa semalam full hukumannya falisya
partini
moga aja bareng ma mahen biar sekalian bulan madu
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
partini
mahen mending Lo pindah kamar sebelah
partini
lanjut Thor,,MP ko garing amat Thor sedikit fanassss boleh lah
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
partini
ayo di tunggu amarahnya mahen kaya apa Thor
partini
yah si mahen kemana kata mau jagain bini
Reni Anjarwani
doubel up thor
partini
bisa jadi patah hati se antero sekolah tuh
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
partini
lanjut Thor 👍👍👍👍
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
partini
lanjut Thor ,asik nih lihat body aduhai pakai pakaian renang
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Feby Wulan: makasih ya kak udah ngikutin cerita ku terus, nanti di usahakan setiap sekali 1x seminggu double update🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!