Sepuluh tahun Carla Magdalena mencintai Paman angkatnya, yang menjadi walinya, menggantikan ke-dua orang tuanya yang sudah meninggal.
Carla begitu posesif pada Pamannya, ia akan marah, serta berteriak kepada setiap wanita, yang mendekat pada Pamannya, Bastian Kenneth.
Sehingga Bastian begitu membenci Carla, dan selalu mengabaikan Carla.
Sepupu jauh Carla, Ivanka Caroline, pihak dari Ayah Carla, menjadi saingan Carla untuk mendapatkan cinta Bastian.
Ivanka Caroline menghasut Bastian, sehingga Bastian semakin membenci Carla.
Sampai Carla meregang nyawa di tangan sepupunya itu, Bastian tidak perduli sama sekali.
Sakit hati melihat kenyataan, membuat Carla menyadari, kalau ia begitu bodoh, terlalu mencintai Bastian Kenneth.
Seandainya ia di beri kesempatan, untuk menjalani kehidupan kedua, Carla berjanji, tidak akan pernah mencintai Bastian lagi, ia menyesal telah jatuh cinta kepada Bastian Kenneth.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 3.
Carla memandang walk in closetnya, yang sebagian sudah kosong, setelah ia membuang pakaian, dan sepatu norak pilihan Ivanka.
Ia kemudian menatap isi lemari pakaiannya, hanya tersisa pakaian yang dulu ia beli, sebelum Ivanka bebas masuk ke dalam Mansion Miller.
Miller marga dari Ayah kandung Carla, sebagai pemilik Mansion, dan grup Miller yang di kelola Bastian menggantikan Ayah Carla setelah meninggal.
Carla mengambil pakaian terusan sebatas lutut, dengan pinggang karet.
Carla kemudian memakainya, dan penampilannya langsung menunjukkan perubahan.
Ia terlihat lebih cantik dan segar, sangat sedap di pandang Mata, dengan wajahnya yang terlihat bersih tanpa make-up tebalnya.
Carla kemudian meraih tas kecilnya, setelah ia memasukkan barang berharga, yang ia perlukan untuk pergi keluar Mansion.
Ia ingat, setelah ia bangun dari pingsannya, Ivanka akan datang membawa Bastian, untuk memprovokasi Paman angkatnya itu.
Dan ia saat itu, akan menghamburkan dirinya ke pelukan Bastian, tapi kemudian Bastian mendorongnya dengan kasar, setelah mendengar penjelasan Ivanka.
Ivanka mengatakan, kalau ia sengaja menjatuhkan diri ke dalam kolam, untuk memfitnah Ivanka, agar Bastian mengusir Ivanka dari Mansion Miller.
Dengan suara lembut, dan sedih Ivanka, membuat Bastian mempercayai setiap perkataan Ivanka.
Setelah terlahir kembali, Carla jadi tahu apa yang akan terjadi beberapa menit lagi.
Karena ia sudah bertekad, tidak ingin dekat lagi dengan Bastian, Carla harus sudah pergi dari kamarnya, sebelum mereka datang melihat dirinya.
Ia berencana mencari sebuah apartemen, dan mencari kerja part-time untuk memenuhi kebutuhannya.
Ia tidak ingin tinggal satu atap lagi dengan Bastian, walau ia tahu Mansion Miller adalah harta warisan Ayahnya, tapi yang mengelola Bastian.
Lima tahun yang lalu, sejak kedua orang tua Carla meninggal, Bastian mengambil alih tanggung jawab mengurus grup Miller dan Mansion Miller.
Bastian sangat kompeten dalam menangani grup Miller, menjadi berkembang sampai ke luar negeri.
Dan, pengaturan di dalam Mansion, segalanya teratur berkat pengaturan Bastian, sebagai kepala keluarga, menggantikan Ayahnya.
Carla menganggap semua kekayaan Miller, berkat tangan emas Bastian. Jadi, ia sebagai putri sah Ayahnya, dan pewaris asli kekayaan Miller, tidak memiliki hak mengambil alih grup Miller.
Ia masih muda tidak tahu apa-apa soal bisnis, karena kalau ia mencoba mengambil semuanya, yang ada nantinya, grup Miller akan jadi bangkrut di tangannya.
Karena itu ia tidak akan menggangu grup Miller.
Sekarang ia ingin mencari kebahagiaannya sendiri, tidak ingin dekat dengan Bastian lagi.
"Nona.. anda mau kemana?" tanya Tina memandang Carla heran.
"Aku mau keluar, jangan ikuti aku! kamu di sini saja untuk menjawab pertanyaan Bastian, kalau bertanya tentang keberadaan ku!" ujar Carla dengan datar.
Ada apa dengan Nona Carla? bukankah dia begitu menantikan untuk bertemu dengan Tuan Bastian? pikir Tina bingung.
"Aku pergi dulu, dan... aku mungkin pulang malam!" kata Carla sembari berjalan keluar dari kamarnya.
"Hah? pulang malam? anda mau kemana?anda tidak pernah pergi keluar Mansion, apa lagi pulang malam hari, Nona!" sahut Tina mengejar Carla, yang melangkah dengan cepat meninggalkan kamar.
Carla tidak mendengarkan Tina, ia terus saja melangkah dengan wajah ceria.
Ia telah di beri kesempatan kedua, jadi ia tidak akan membuang waktunya lagi, mengejar cinta Bastian.
Ia masih muda, masih panjang perjalanan nya untuk mencintai seseorang.
Sekarang ia ingin bersenang-senang dulu, menikmati masa mudanya.
Carla mendengar suara Ivanka di koridor menuju kamarnya, membuat ia terpaksa bersembunyi menghindari Bastian dan Ivanka.
Setelah Ivanka dan Bastian masuk ke dalam kamarnya, ia pun bergegas keluar dari persembunyiannya.
Ia setengah berlari menuruni anak tangga, sembari tersenyum senang, bagaikan bebas dari sangkarnya, Carla keluar dari Mansion.
Bersambung.....