Cinta tidak perna tahu pada siapa dia akan berlabuh ,begitu juga yang di rasakan Aisyah dia tidak perna mengira akan mencintai sahabat nya kebersamaan mereka sejak kecil membuat keduanya selalu bersama hingga akhirnya perasaan itu timbul .
Hingga akhirnya malam panas itu membuat jarak keduanya sedikit berjarak terlebih pria yang di cintai nya akan bertunangan dengan sang kekasih .
Aisyah tidak memiliki pilihan lain selain pergi menjauh meninggalkan orang yang di cintai nya ,tanpa dia ketahui jika saat ini dia sedang hamil .
5 tahun kemudian Aisyah kembali bersama buah hatinya ,perasaan takut dan gugup itu pasti ada ,lalu bagaimana jika dia bertemu kembali dengan sahabat nya ? apa kah sahabat nya akan mengenali sang anak ? atau justru sebaliknya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kabar aisyah
Perasaan haru masih menyelimuti keluarga Aisyah ,Ana yang sejak tadi menangis mulai tenang dalam dekapan Mami Aisyah begitu juga dengan Aisyah yang begitu tenang berada dalam pelukan papinya,pelukan yang sudah lama dia rindukan .
5 tahun bukan waktu yang sebentar ,namun waktu 5 tahun itu banyak merubah banyak hal dalam hidupnya maupun di sekeliling nya .
" Nenek tidak boleh takut minum obat " Mami Aisyah mengaguk tersenyum " Kata Mama kalau kita minum obat kuman jahat dalam badan kita akan mati " Mami Aisyah tertawa kecil membelai wajah Ana .
" Berarti dalam tubuh Nenek ada kuman jahat nya " Ana mengaguk polos " Nanti Ana temani Nenek, dokter itu baik jadi nenek tidak usah khawatir" jawabnya meyakinkan.
" Tapi Nenek takut di suntik " Mami Aisyah memasang wajah takut pada sang cucu " Tidak koh ,Ana waktu di suntik rasanya itu seperti gigitan semut " Ujarnya tapi detik kemudian Ana menggeleng kan kepalanya " Salah nek ,maaf maksud nya seperti di gigit nyamuk tidak terasa " Ralatnya cepat membuat Mami dan Papi Aisyah tertawa lepas .
" Memang Cucu nenek ini sakit apa sampai di suntik Hm ? " Tanya Mami Aisyah lembut .
" Ana mandi hujan Nek terus waktu Mama panggil untuk berhenti Ana tidak mau jadi Ana sakit " Jawabnya sendu.
" Cup ...cup " Mami Aisyah mengelus wajah Ana dengan lembut " Lain kali Ana harus mendengar kan ya " Ana mengaguk cepat .
" Iya Nek ,Nenek juga harus dengar kata Ana ya " Mami Aisyah mengaguk tersenyum.
" Papi masih ingin mendengar ceritamu tapi kalau kamu belum siap tidak papa " Aisyah menatap lekat wajah pria yang merupakan cinta pertama nya itu " Kalau Aisyah sudah siap, Aisyah akan ceritakan maafkan Aisyah Pi " Aisyah menundukan kepalanya sendu .
" Tidak papa, yang penting sekarang kalian jangan ke mana² lagi apa pun yang terjadi cerita sama Papi jangan menutupi apa pun "Tekannya , Aisyah mengaguk lemah " Aisyah hanya tidak ingin membuat keluarga kita malu " Jawabnya lirih namun masih bisa di dengar oleh Papi nya .
" Itu akan jadi urusan Papi ,yang terpenting sekarang Kamu dan Cucu Papi " Aisyah menatap Papinya dengan mata berkaca-kaca, bodoh sekali dia karena telah meninggalkan kedua orang nya hanya karena rasa sakit hati nya tapi saat itu Aisyah tidak memiliki pilihan terlebih dia sedang mengandung .
" Terimakasih Pi, Maaf karena Aisyah tidak bisa membahagiakan Papi dan Mami dan sudah membuat kalian kecewa " Lagi² Aisyah menangis dalam pelukan papinya .
" Kehadiran kamu dan Ana sudah buat papi dan mami bahagia , sekarang rumah ini kembali berwarna dengan kehadiran kalian ,jadi Papi mohon apa pun yang terjadi katakan pada Papi cerita jangan takut " Aisyah mengaguk dalam pelukan Papi nya .
" Papi tolong hubungi Eca ,dia pasti senang jika tahu Aisyah sudah kembali " Mendengar nama yang di sebut Mami nya seketika tubuh Aisyah menegangkan dan itu di sadari oleh Papi nya belum lagi wajah Aisyah yang seketika berubah gelisah .
Apa yang sebenarnya kamu sembunyikan Nak kenapa mendengar nama Aunty Eca kamu begitu ketakutan Batin Papi Aisyah .
" Iya Mi ,nanti sebentar " Jawabnya pelan sambil menatap gerak gerik tubuh sang putri .
Apa ini alasannya ,tuhan aku mohon berikan kami petunjuk Lanjut nya dalam hati .
" Kamu kenapa Sya " Tanya Papi lembut .
" Ah ....Tidak papa Pi " Jawab nya tersenyum paksa .
Apa yang harus aku lakukan ,Ana tidak boleh bertemu dengan Tante Eca ataupun Kaka Felix tapi semuanya itu mustahil secara hubungan kami sudah seperti keluarga dan pastinya cepat atau lambat kehadiran Ana akan di ketahui .
💐
💐
💐
" Ayah ...Ayah ..." Teriaknya sambil berlari menaiki tangga ke lantai 2 " Ayah " Ulang nya lagi hingga akhirnya sosok seorang pria berdiri di ambang pintu kamar.
"Bunda ini bukan hutan " Ujarnya kesal menatap sang ibu " Ehz, Bunda lagi bahagia tahu " Jawabnya cemberut.
" Bunda dapat arisan ,atau ada berlian ke luaran baru ,atau tas ? " tanya nya beruntun menatap ibunya yang sudah semakin kesal .
" Kenapa sih kamu itu selalu menilai Bunda dari materi ,Bunda tidak sematre itu ya " Felix memutar bola matanya jengah " Lalu apa ? " Tanya Felix malas .
" Tunggu saja di bawah,Bunda mau panggil dulu ayah " Felix menggeleng lalu berjalan melewati Bunda nya .
" Anak itu selalu saja bikin darah ku naik " Gerutunya menatap punggung Felix yang semakin menjauh .
Kini mereka sudah berkumpul sambil menunggu waktu makan malam .
" Kenapa ? Katanya Bunda mau ngomong sesuatu ? " Tanya ayah menatap istrinya.
" Besok kita ke rumah mas Danu ya " Sang suami menaikkan alisnya sebelah begitu juga dengan Felix yang bingung mendengar ucapan Bunda nya .
" Apa Arum sakit lagi " Sang istri menggeleng tersenyum " Tadi Arum menelpon ku kalau Aisyah sudah pulang " Jawabnya terharu bahkan kini kedua matanya sudah berkaca-kaca.
" Bunda serius Aisyah sudah kembali ? " Tanya Felix cepat .
" Ya dia sudah kembali " Jawabnya bersamaan dengan air mata yang jatuh membasahi pipi nya .
" Alhamdulillah, akhirnya doa kita selama ini Allah kabulkan " Jawab sang suami lega .
" Kalau gitu kita ke rumah Tante Arum Bun ,yah " Felix yang sudah berdiri langsung di tarik sang ayah duduk kembali " Kenapa Ayah ? " Tanya Felix menatap sang Ayah.
" Aisyah baru kembali biarkan mereka menghabiskan waktu bersama ,nanti kita ke sana besok malam atau lusa " Jawab ayah nya bijak .
" Sekarang saja ayah " Ujar Felix tidak mau kalah .
" Kenapa jadi kamu yang ngebet ketemu Aisyah ,Bunda saja masih bisa tahan sekalipun Bunda penasaran kenapa Aisyah bisa pergi begitu saja " Ucap sang Bunda penasaran.
" Aisyah sahabat ku Bun ' Jawab Felix cepat .
" Yakin hanya sahabat " Selidik sang Bunda .
" Ck, lalu Bunda mengharap apa ? Aku dan Aisyah berpacaran lalu menikah " Cibir Felix kesal
" Itu hanya dalam mimpi Bunda " Lanjut nya menekan setiap ucapan nya .
" Semoga saja " Jawab Bunda tersenyum meledek .
" Kalian itu sudah saling mengenal sejak kecil ,jadi jangan berbicara sembarangan kamu bisa kemakan omongan mu sendiri " Nasehat sang ayah .
" Ayah sama Bunda sama saja ,masih saja percaya begituan jika kami berjodoh sebelum Aisyah pergi bahkan kami sudah menikah nyatanya tidak kan ? Bahkan Felix memiliki pacar lalu bertunangan " Jawab Felix menggeleng heran dengan pikiran orang tuanya.
" Hanya bertahan 1 tahun kan setelah itu kalian putus lebih tepatnya kamu mengakhiri hubungan hanya dengan alasan sudah tidak cocok padahal setahun lagi sudah menikah " Cibir Bunda nya kesal .
" Namanya juga sudah tidak cocok Bun ,masa Felix harus paksakan dari pada nanti semakin jauh lebih baik di akhiri sebelum menikah " Jawab Felix tenang .
" Kalau tidak cocok itu kamu tidak akan mengajak nya bertunangan karena kalian pacaran bukan hanya sebulan tapi setahun ,Bunda rasa itu bukan waktu yang singkat untuk saling mengenali diri satu sama lain ,hanya kamu nya saja terlalu ribet " Cibir sang Bunda .
" Koh jadi Felix sih " Jawab Felix tidak terima .
"Lalu siapa ? " Tantang sang Bunda .
" Sudah² kenapa kalian jadi ribut , kebiasaan kan kalau sudah kumpul selalu begini " Ayah menghela napas panjang " Tadikan kita bahas Aisyah kenapa merambat ke mana² " Lanjut nya menggeleng .
" Bunda "
" Felix " Ayah hanya bisa menarik napas panjang lalu di hembuskan dengan kasar .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...