Luke Bryan Smith adalah pria yang paling di takuti di SMA Alexander High school, ia merupakan cucu dari pemilik sekolah ternama itu. Dimana di sekolah hanya di isi oleh orang kalangan atas, ada beberapa siswa yang masuk lewat jalur beasiswa juga.
Ia punya pacar yang bernama Agatha Christie, mereka sudah pacaran selama 2 tahun sejak Agatha sekolah SMP, tapi sayangnya ketika mereka SMA Agatha harus pindah keluar Negeri karena berbagai alasan.
Walaupun begitu Hubungan mereka masih berjalan cukup baik hingga sekarang, tetapi semua itu berubah ketika ada seorang siswa baru jalur beasiswa masuk ke sekolah yang sama dengan Bryan.
Bryan justru malah lebih peduli pada wanita itu, masalah dalam hubungan Bryan dan Agatha semakin banyak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Party Penyambutan
Sepulang sekolah Bryan mengajak Agatha untuk jalan-jalan berdua, Bryan mengajak Agatha ke Mall. Ia pikir kalau Agatha pasti ingin membeli beberapa perlengkapan untuk Agatha.
Karena tadi Agatha cerita kalau dirinya ke Indonesia mendadak sekali, jadi banyak barang yang tidak ia bawa.
"Mau beli apa dulu?" Tanya Bryan, mereka telah sampai di Mall.
"Mau beli baju dulu aja, bajuku di rumah udah lama jadi pengen baju baru. Soalnya aku dari Amerika cuman bawa beberapa doang bajunya," Jelas Agatha.
Mereka berdua berkeliling di Mall membeli beberapa baju dan yang lainnya, setelah cukup puas Agatha mengajak Bryan untuk makan di restoran yang ada di sebelah Mall, setelah dari sana baru mereka akan pergi lagi ke supermarket membeli yang lainnya.
"Orang tuamu gimana?" Tanya Bryan dengan wajah serius.
"Gimana apanya?"
"Mereka pasti marah dong sama kelakuan kamu itu, mereka gak ngapa-ngapain kamu kan?"
"Ya enggaklah, buktinya aku baik-baik aja, kebetulan kakakku juga setuju jadi dia bantuin aku ke Indonesia. Kakakku sekarang tinggal di Indonesia bareng aku, sementara orang tuaku masih di Amerika."
"Oh kak Arhan di sini sekarang?"
Yah, Agatha punya kakak bernama Arhan. Hubungan mereka sangat dekat, Arhan begitu menyayangi adiknya itu, umur mereka terpaut 7 tahun, Arhan sudah mulai kerja di perusahaan ayahnya.
Tapi karena Agatha memilih untuk tinggal di Indonesia, Arhan sekarang berniat untuk mencari pekerjaan di perusahaan lain yang berada di Indonesia, ayahnya yang punya banyak koneksi di berbagai perusahaan Indonesia juga sudah meminta Arhan untuk masuk ke perusahaan temannya.
Arhan akan mulai kerja besok.
"Iya, kamu mau ketemu dia?"
"Boleh, nanti sekalian anterin kamu pulang."
"Okey Beb."
Makanan mereka datang.
__________
Bryan dan Agatha telah sampai di rumah Agatha, rumah ini merupakan rumahnya dulu yang ia tempati sebelum kepindahannya ke Amerika.
"Halo Kak," Bryan langsung menyapa Arhan saat melihat Arhan berada di ruangan Tamu.
"Bryan, halo juga. Gimana kabar kamu?" Sapa balik Agatha.
"Baik Kak."
"Aku ganti baju dulu, tungguin di situ," Teriak Agatha sambil berlari di tangga.
"Jangan lari di tangga, nanti kalau kamu jatuh gimana?" Teriak Arhan yang khawatir.
"Tenang udah terlatih gak bakalan jatuh."
"Duduk dulu Bryan," Arhan duduk di sofa.
"Oke kak."
"Mba tolong bawa belanjaan Agatha ke kamarnya," Arhan meminta pelayan di rumahnya untuk membawa belanjaan Agatha yang begitu banyak ke kamarnya Agatha langsung.
"Mau kemana lagi abis ini?" Tanya Arhan pada Bryan.
"Mau ke rumah ku Kak, kebetulan kita mau ngadain party atas kedatangan Agatha."
"Oh, kalau gitu jangan pulang malam-malam yah nanti dan satu hal lagi, jaga Agatha baik-baik."
"Siap kak, itu sudah pasti."
Tidak lama setelah itu Agatha keluar dari kamarnya menggunakan Dress sederhana berwarna putih, walaupun terlihat sederhana tapi Dress itu bermerek Dior. Di tambah dress itu tampak sangat pas di tubuh Agatha yang kecil.
Kulit putih Agatha hampir menyatu dengan warna dress nya, Agatha mengurai rambut panjangnya. Agatha tidak lupa merias wajahnya tipis-tipis, itu membuat Agatha sangat terlihat cantik dan menawan.
Arhan dan juga Bryan begitu terpukau melihat kecantikan Agatha.
"Cantik banget adik kakak hari ini, liat tuh! Pacarnya aja sampai bengong," Arhan meledek Bryan yang mematung ketika melihat Agatha.
Agatha tersenyum tipis, "Bisa aja."
"Tapi kamu beneran cantik," puji Bryan.
"Makasih, udah ah yuk berangkat," Agatha menarik tangan Bryan agar segera pergi dari sana.
"Dadah kakak," Agatha melambaikan tangannya pada Arhan.
Arhan menatap kepergian Agatha dengan senyuman. Arhan akan melakukan apapun demi kebahagiaan adiknya, baginya kebahagiaan Agatha lebih penting dari kebahagiaan dirinya sendiri.
_________
Agatha telah sampai di rumah Bryan, sesampainya di sana pelayan di rumah Bryan sudah mulai bersiap-siap untuk pesta nanti.
Tapi Agatha salah fokus ketika melihat perempuan yang tidak memakai baju pelayan tapi ikut bantu-bantu juga di sana, Agatha merasa kalau perempuan itu pernah ia lihat di sekolah.
"Dia Anita kan?" Tanya Agatha menunjuk Anita.
"Iya, orang yang bikin aku kesel kemarin. Kamu tau kan ceritanya?"
"Terus ngapain dia di sini?"
Bryan menceritakan mengapa Agatha bisa berada di sini sekarang, Agatha pun paham.
"Ajak nanti dia ke party kita entar malam," pinta Agatha.
"Ngapain ngajak dia?"
"Udah nurut aja."
___________
Saat malam tiba beberapa teman di sekolahnya sudah mulai berdatangan satu persatu, sementara Anita sangat senang ia di izinkan mengikuti party ini. Kini ia sedang bingung memilih baju di kamarnya, karena ia tidak punya baju untuk menghadiri party, selama ini kan tidak ada yang pernah mengajaknya ke party.
Di sisi lain ia juga gugup, ia bingung apa yang harus ia lakukan nanti.
Selesai memilih baju yang menurutnya paling bagus yang ia punya, ia mulai memberanikan diri keluar dari kamar, party itu di adakan di taman belakang rumah Bryan.
Suasana begitu ramai ketika Anita pergi ke sana, suara musik bergema, orang-orang bersantai menikmati party malam ini.
Tapi Anita di sana benar-benar sendirian, tidak ada satupun yang mau mengajaknya gabung. Sedangkan ia terlalu sungkan untuk gabung dengan yang lainnya, dari kejauhan Agatha melihat kehadiran Anita.
"Punya nyali juga tuh anak," Gumam Agatha tersenyum sinis, ia mulai menghampiri Anita.
Bryan yang melihat Agatha pergi malah mengikuti Agatha.
"Hay, kenalin gue Agatha pacarnya Bryan," Agatha mengulurkan tangannya ke hadapan Anita.
Anita tersenyum lalu membalas uluran tangan Agatha, "Aku Anita."
"Udah gak usah lama-lama pegangan tangannya," Agatha mengusap tangannya selepas bersalaman dengan Anita.
"Ngapain sih kamu samperin dia?" Tanya Bryan cemberut.
"Ikut gue yuk," Agatha mengajak Anita untuk ikut dengannya.
Agatha berhenti di sebuah sofa tempat Lucy dan yang lainnya duduk.
Michael menatap Agatha, ia tidak mengerti apa yang akan Agatha lakukan sekarang dengan mengajak Anita.
"Hay guys, sebagai penyambutan gue. Kita minum bersama," Agatha mengambil Wine dari gelas di meja di depannya.
Agatha kemudian memberikan Wine itu ke Anita.
"Tapi aku gak minum-minuman alkohol," Anita menolaknya.
"Masa sih? Kali ini aja, gue mohon, masa lu gak mau sih?" Agatha memasang wajah memohon.
"Cuman segitu gak bakalan bikin mabuk kok tenang aja, tapi lu minumnya harus langsung abis," Timpa Lucy tersenyum tipis.
"Okey," Karena merasa terintimidasi akhirnya Anita mengambil gelas berisi Wine dari tangan Agatha.
"Nah gitu dong, okey kita minum bersama," Agatha mengambil Gelas Wine yang lainnya, lalu ia mengangkat nya ke atas dan setelah itu langsung meminumnya bersamaan dengan yang lainnya.
Agatha tersenyum tipis ketika melihat Anita minum semua Wine nya sampai habis walaupun Anita tampak ingin muntah.
Michael menarik tangan Agatha pergi dari sana, "Pinjem dulu Agatha bentar," Ucap Michael pada Bryan.
"Apa sih Michael?" Tanya Agatha yang terseret tarikan Michael.
Michael membawa Agatha menjauh dari orang-orang, "Lu kasih Anita Wine yang kadar alkoholnya berapa?" Tanya Michael agak meninggikan nada suaranya.
"Kepo, kenapa sih? Lu kasian? Ya udah belain sana kalau nanti terjadi sesuatu hal yang gak di inginkan."
Baru saja Agatha menutup mulutnya tiba-tiba ia mendengar keributan di sana, saat di lihat ternyata Anita tercebur masuk ke kolam renang. Tapi tidak ada satupun yang mau menolong Anita, padahal Anita sudah mulai kehilangan kesadarannya, orang-orang di sana malah sibuk menertawakan dan memvideokan Anita.
"Sialan," Michael hendak menolong Anita, tetapi tiba-tiba Alvaro datang dan langsung masuk ke kolam renang menyelamatkan Anita.
Agatha yang melihatnya langsung bertepuk tangan seketika, "Perpaduan yang luar biasa."