Sahabatku Ayah Putri Ku
5 TAHUN
Aisyah memejamkan kedua matanya dia kembali menginjakan kakinya di kota yang sudah begitu banyak menyimpan cerita setelah 5 tahun berlalu ,dia menatap sekeliling nya bandara ternyata banyak yang berubah tidak seperti waktu dia meninggalkan kota itu .
" Mama " Aisyah menatap ke arah bawahnya tersenyum " Apa kita akan bertemu kakek dan Nenek " Aisyah mengaguk berjongkok mensejajarkan tubuhnya pada sang putri .
" Apa Ana senang akan bertemu Kakek dan nenek " Gadis yang di panggil Ana itu mengaguk antusias " Senang Mama " Aisyah mengelus pipi anaknya dengan lembut lalu berdiri .
Aisyah memejamnya matanya menguatkan pegangannya pada tangan sang putri " Bismillah " Gumamnya lalu melangkahkan kakinya ke luar dari bandara.
Kini Aisyah dan Ana sudah berada di dalam mobil taxi yang akan mengantar kan mereka ke rumah, sepanjang perjalanan Aisyah tidak melepaskan tangan nya pada sang putri.
" Mama masih lama ya ? " Ana menatap Aisyah yang duduk di samping nya " Kenapa ? Ana ngantuk " Ana menggeleng tersenyum memperlihatkan gigi putihnya " Ana sudah tidak sabar bertemu kakek nenek " Aisyah mengelus rambut Ana dengan lembut " Sedikit lagi ,sabar ya " Ana mengaguk cepat , semenjak tahu dia masih memiliki keluarga lain selain Aisyah ,Ana tidak perna berhenti bertanya tentang hal itu .
Mi Pi ,Aisyah kembali Ucap Aisyah dalam hati.
Aisyah melemparkan pandangan nya ke arah luar, banyak pengendara mobil maupun motor karena ini sore hari di jam waktu nya orang pulang bekerja .
" Masih saja macet " Gumamnya tersenyum kecil.
Dada Aisyah semakin berdetak kencang saat mobil mulai memasuki kawasan perumahan,dia menatap Putri nya yang terus tersenyum sehingga membuat nya ikut tersenyum.
Kita bisa ya Nak Ucapnya dalam hati lalu mengelus tangan kecil sang anak membuat Ana menatap ke arah Aisyah .
" Kita sudah sampai " Mata Ana langsung berbinar dia menatap sekeliling nya tak sabaran.
Hingga akhirnya mobil yang mereka tumpangi berhenti tepat di depan pagar yang bercat berwarna putih itu .
" Tidak ada yang berubah " Sebelum Aisyah ke luar dia mengintip sebentar ke arah luar lalu menggendong sang putri .
" Makasih pak " Ujar Aisyah setelah membayar tagihan taxi yang mereka tumpangi .
" Ayo Ma " Aisyah menatap Ana dalam gendongan nya lalu mengaguk tersenyum.
Sebelum membunyikan bel Aisyah menghela napas panjang lalu di hembuskan dengan kasar .
Ting ...tong ....
Ting ....tong ....
Perlahan pintu pagar itu terbuka namun saat melihat siapa yang menekan bel membuat security itu terdiam.
" N-on Ais- yah " Ujar tak percaya melihat wanita yang kini berdiri di depannya .
" Semalam malam mang " Sapa Aisyah ramah .
" Non kemana saja ? " Tanya Security khawatir bercampur panik " Ah Maaf masuk Non " Security sampai lupa mempersilahkan putri majikannya .
" Makasih Mang " Security mengambil ahli koper yang di bawah Aisyah, tanpa menunggu Aisyah dia lebih dulu ke rumah besar itu .
" Tuan ....tuan ...." Panggil security sambil membawa koper yang berukuran besar itu .
" Astaga, kenapa berteriak mang " Suara bariton itu mendekati security sambil mendorong kursi roda .
" Itu Tuan ...Anu tuan ...." Dia tidak tahu harus mengatakan apa lidah nya terserah kaku .
" Anu apa ? Apa ada tamu mang " Tanya wanita yang berada di kursi roda saat melihat koper yang di bawah security.
" Iya ...itu ...." Suara security tertelan begitu saja saat mendengar suara lembut dari arah pintu .
" Asalamualaikum " Ketiga manusia itu menatap ke sumber suara .
" A...i...syah " Dengan ragu Aisyah mendekati kedua orang tuanya sambil menggendong Ana .
" Mi " Aisyah langsung berjongkok di depan wanita yang di panggil mami menatap lekat wanita yang sudah tidak muda lagi itu .
Cairan bening membasahi pipi Aisyah begitu juga Mami nya,lalu pandangan Aisyah berahli pada pria yang masih berdiri di belakang sang mami.
" Papi " panggil nya serak .
" Maafkan Aisyah Mi Pi " Aisyah langsung bersujud di depan kaki sang ibu " Maafkan Aisyah " Ulang nya seseguhkan .
" Mami " Aisyah mengakat kepalanya saat mendengar suara sang ayah " Mang tolong ambilkan Obat Ibu " Aisyah menegangkan tubuhnya melihat sang mami sambil memegang dadanya .
" Mami kenapa Pi " Tanya Aisyah panik menatap pria yang terus menenangkan sang istri.
" Tuan " Dengan cepat papi mengambil alat bantu pernapasan sang istri lalu di pasang di hidung sang istri.
" Papi " Panggil Aisyah kembali namun tidak mendapatkan respon apa pun dari pria itu .
" Mama , nenek kenapa ? " Aisyah menatap ke arah sang putri yang terlibat bingung " Apa nenek sakit " Aisyah hanya mengaguk sebagai jawabannya.
Sedangkan ketiga manusia itu terlihat kaget saat mendengar Ana memanggilnya Mama .
" Dia siapa Sya " Tanya Mami terbata .
" Dia ...dia... anak Aisyah Mi " Mendengar jawaban sang putri membuat wanita itu memejamkan matanya kuat .
" Mami istirahat dulu ya ,kita ke kamar " Tanpa menunggu jawaban sang istri pria itu membawa sang istri menjauh dari tempat itu .
Aisyah hanya bisa menatap punggung tegak itu dengan sendu hingga akhirnya tidak terlihat lagi .
" Non mari saya antar ke kamar " Ujar security lembut .
" Tidak usah mang , seperti nya kami harus pergi " Aisyah cukup sadar diri jika kehadiran diri nya dan putri tidak di terima .
" Jangan Non ,tuan dan nyonya hanya masih syok lagian ini sudah gelap Non mau menginap di mana ? " Tanya Security khawatir.
" Di hotel mang, mungkin kami akan kembali ke desa lagi " Jawabnya Aisyah tersenyum paksa .
" Apa Non tidak kasian melihat Nyonya dan tuan ,setelah kepergian Non kesehatan beliau menurun bahkan tiap bulan Tuan selalu menemani Nyonya periksa ,Jangan pergi lagi Non " Ujar security memohon .
" Mama " Aisyah menatap ke arah Ana .
" Barangnya saya antar ke kamar ya Non ,pasti Non Ana mau istirahat " Security langsung membawa koper Aisyah ke lantai dua di mana letak kamar wanita itu , sedangkan Aisyah masih dengan posisinya sambil memegang tangan putri nya .
💐
💐
💐
" Sampai kapan kamu sendiri terus Felix ,Bunda tidak muda lagi dan pengen menggendong cucu " Omelnya kesal " Apa Bunda harus mati dulu baru kamu akan menikah ? " Felix menatap wanita yang sudah tidak muda lagi namun namun wajahnya terlihat awet muda .
" Kenapa bunda selalu mengatakan itu , Felix tidak suka Bun " Jawabnya tegas .
" Makannya menikah " Ucapnya menekan setiap ucapan nya .
" Felix sibuk Bun " Anisa menghela napas panjang selalu saja seperti itu " Kalau begitu kamu harus setuju Bunda jodohkan dengan anak teman Bunda arisan " Jawab nya .
" Terserah Bunda,tapi jangan mengusik ku nantinya pekerjaan ku di kantor banyak " Jawab Felix seadanya.
" Tidak bisa begitu Felix ,kamu harus bertemu dengan nya kalian harus mendekatkan diri terlebih dahulu sebelum menikah " Ujar sang Bunda frustasi.
" Bunda " Wanita itu menatap ke arah sang suami " Biarkan Felix memilih sendiri pilihan hidup nya " Mendengar ucapan suaminya membuat wanita paru baya itu mencibir nya kesal .
" Sampai kapan ? Sampai kita berada dalam tanah " Jawabnya ketus .
" Bunda itu malu tahu ayah selalu di tanya kapan Felix menikah sedangkan mereka sudah menggendong Cucu ,Felix itu tampan pengusaha muda Bunda yakin tidak akan ada yang menolak nya " Aduhnya pada sang suami .
" Memang tidak ada yang akan menolak anak kita ,tapi anak kita yang akan menolak mereka ,dari pada nanti Bunda kerepotan karena urusan Felix mendingan biarkan Felix memilih sendiri pilihan hidup nya " Ucap suaminya bijak .
" Ayah itu selalu saja membela nya, makanya itu anaknya tenang² saja hidup nya sampai sekarang " Omelnya .
" Lalu ayah harus seperti apa Bunda ,kita juga dulu menikah umur ayah sudah 37 tahun , umur Felix sekarang masih 32 jadi biarkan dia menentukan sendiri jalan hidup nya " Jawab sang ayah .
" Terserah ayah " Dari pada darah nya kembali naik lebih baik dia meninggalkan suami dan anak nya .
" Apa yang membuat mu beta dengan status mu sekarang " Felix menatap ayah nya lalu membuang napas kasar .
" Felix juga tidak tahu ayah " Gumamnya pelan .
" Mungkin Felix belum dapat yang cocok saja " Lanjut nya tersenyum " Lagian Felix masih muda seperti kata ayah " Jawabnya tertawa kecil .
" Apa yang di ucapkan Bunda mu benar ,jadi jangan keasikan sendiri sekarang masih ada ayah dan Bunda tapi tidak tahu besok karena semua urusan tuhan , keinginan ayah dan bunda kamu ada yang urus sekalipun kamu bisa membayar pelayan tapi itu akan beda rasanya " Nasehat sang ayah pelan .
" Iya ayah " Jawab Felix .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Rika Amelia
masih keturunan Mateo kah.?
2024-11-01
1
millie ❣
coba mampir kak kek'y mengandung bawang nih crita'y ya heheheh 😅😅
2024-11-10
0
LISA
Aq mampir Kak
2024-12-08
0