NovelToon NovelToon
Forbidden Love

Forbidden Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang
Popularitas:411
Nilai: 5
Nama Author: Fallenzio

seorang wanita cantik yang bertemu dengan Laki-Laki tampan membuat diri nya jatuh hati, Namun sangat di sayangkan mereka memiliki perbedaan yang sulit untuk mereka bersatu selama nya. apakah cinta mereka akan bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fallenzio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 25

Malam pun tiba, Nabillah berada di rooftop sambil memandangi kendaraan yang berlalu-lalang di jalan. Entah apa yang ia pikirkan, tetapi akhir-akhir ini ia merasa sangat lelah, tidak seperti biasanya.

“Dor!” tiba-tiba Pita menepuk pundaknya, membuat Nabillah terkejut.

“Kalau gue jantungan, Lo mau tanggung jawab?” tanya Nabillah dengan nada kesal.

Pita hanya membalas dengan cengiran.

“Oh iya, ini gue bawa minuman. Lo mau yang mana?” tanya Pita sambil menunjukkan dua botol minuman yang dibawanya.

Nabillah melirik ke arah minuman itu dan mengambil salah satunya. “Terima kasih,” ucapnya singkat.

“Sama-sama. Ngomong-ngomong, gimana hubungan Lo sama Kak Aini sekarang?” tanya Pita sambil menyeruput minumannya.

Nabillah menghela napas panjang dan membalikkan badannya.

“Dia sudah minta maaf, sih. Tapi yang bikin gue heran, kenapa dia masih aja nyindir hubungan gue sama Kak Delvin di media sosialnya,” jawabnya dengan nada penuh penasaran.

“Mungkin dia belum bisa menerimanya kali, Bill,” ujar Pita sambil menatap Nabillah.

“Tapi kan gue yang pacaran sama Kak Delvin, bukan dia,” balas Nabillah dengan nada kesal.

Pita mengangguk pelan. Wajahnya tampak sedang memikirkan sesuatu.

“Apa jangan-jangan Kak Aini suka sama Bang Delvin?” duga Pita.

“Jangan ngawur, deh!” jawab Nabillah cepat.

“Ya, siapa tahu. Buktinya sampai sekarang dia nggak suka sama hubungan kalian. Eh, tapi hubungan Lo sama Bang Delvin baik-baik aja, kan?” tanya Pita memastikan.

“Baik-baik aja, kok,” jawab Nabillah dengan tegas.

“Syukurlah. Intinya, jangan dengerin omongan orang lain. Yang menjalani hubungan ini kan Kalian ujar Pita memberi semangat.

Nabillah setuju dengan ucapan Pita. Hubungan ini adalah milik mereka, dan ia merasa bahagia bersama Delvin. Namun, di balik itu semua, wajah Pita menyiratkan sesuatu—seperti ada rencana yang hanya ia sendiri yang tahu.

Hari Senin pun tiba. Hari ini, Nabillah bersama rekan kerjanya memulai aktivitas di tempat kerja. Tugas mereka kali ini adalah membagikan brosur kepada warga di sekitar tempat itu.

Nabillah berdiri di depan cermin, memeriksa penampilannya, lalu tersenyum kecil.

“Semangat, Nabillah,” ucapnya pada diri sendiri. Ia kemudian mengambil ponsel untuk memberi kabar pada Delvin, sang kekasih, yang kemungkinan masih tertidur.

Setelah semuanya siap, Nabillah turun ke lantai bawah. Di sana, Bu Yayan sudah menunggunya.

“Pita di mana?” tanya Bu Yayan ketika melihat Nabillah menghampirinya.

“Kurang tahu, Bu. Mungkin masih bersiap-siap,” jawab Nabillah sambil melirik ke arah seorang pemuda yang sejak tadi menatapnya.

“Oh iya, Nabillah. Ini staf baru di sini. Namanya Bagus,” ujar Bu Yayan memperkenalkan. “Bagus, ini Nabillah. Dia yang akan membimbing kamu selama bekerja di sini.”

Bagus mengangguk lalu tersenyum ramah.

“Bagus,” ucapnya sambil mengulurkan tangan.

“Nabillah,” balas Nabillah sambil menjabat tangannya, kemudian melepaskannya dengan sopan.

“Staf barunya hanya satu orang, Bu?” tanya Nabillah pada Bu Yayan.

“Tidak, masih ada dua orang lagi. Tapi mereka baru mulai bekerja minggu depan,” jawab Bu Yayan.

Tak lama, Pita datang, dan mereka pun mulai berkeliling untuk membagikan brosur kesehatan kepada warga sekitar.

Cuaca siang itu sangat panas.

Mereka merasa kelelahan setelah beberapa lama berjalan. Nabillah akhirnya memutuskan untuk duduk di sebuah warung kecil sambil mengibaskan wajahnya menggunakan brosur yang ia bawa.

Bagus, yang melihat Nabillah, terpesona oleh kecantikan alaminya. Nabillah yang merasa diperhatikan, melirik dengan sedikit risih.

“Nih, minum,” ucap Bagus sambil menyerahkan sebotol air.

“Nggak usah. gue nggak haus,” jawab Nabillah sambil menolak tawaran itu.

“Cuaca lagi panas. Aku tahu kamu haus,” desak Bagus.

Belum sempat Nabillah menjawab, Pita muncul sambil membawa dua botol minuman.

“Cuaca panas banget. Nih, gue bawain minuman,” ujar Pita sambil memberikan botol kepada Nabillah.

Nabillah menerimanya, sementara Bagus hanya bisa menatap dengan kecewa, meski ia tetap tersenyum.

“Kamu udah kasih kabar ke Bang Delvin?” tanya Pita sambil meneguk minumannya.

Nabillah mengangguk sebagai jawaban.

“Delvin? Siapa Delvin?” tanya Bagus, penasaran saat mendengarkan Perkataan Pita.

“Cowoknya Nabillah,” jawab Pita dengan santai.

“Oh, kamu sudah punya pacar,” ucap Bagus dengan nada yang sedikit tidak suka. Ia lalu pergi menuju kamar mandi.

Nabillah menoleh ke arah Pita, yang hanya mengangkat bahunya seolah tidak tahu harus berkata apa.

TBC....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!