Kiara Pratiwi menangis didalam kamarnya, setelah mengetahui pernikahan suaminya Devan Kalandra,tidak pernah terpikirkan oleh Kiara kalau Devan akan mengkhianatinya.
Kiara sangat terkejut dengan apa yang dia alami sekarang seperti disambar petir disiang bolong,
Sera sahabat yang sangat dia sayangi, mereka telah mengkhianati Kiara, Devan pernah mencintai Sera tapi Sera memilih dan menikah dengan Haris.
Apa dulu mereka saling mencintai tapi jodoh nggak berpihak pada mereka berdua, apa aku yang jadi orang ketiga diantara mereka.
kejadian yang tadi siang dia lihat di sebuah restoran membuat Kiara ragu akan semua kata cinta Devan padanya.
Kiara menepuk dadanya yang terasa sesak dan menarik nafas panjang “aku ihklas menolong mu Sera dan juga Kafi anakmu tapi kenapa kalian menikam ku dari belakang, ini balasan yang aku dapatkan dari mu”
Kiara mengepalkan kedua tangannya, pengkhianatan Devan dan Sera membuat dunianya hancur, apa Kiara sanggup menghadapinya atau Kiara akan pergi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25 Sera Sakit lagi
Sudah 3 hari Devan tidak datang ke kediaman Tuan Kalandra karena Sera sakit lagi dan dirawat di rumah sakit, Devan harus menemani istrinya itu disana.
Pagi ini Devan datang membawa Kafi dan pengasuh nya kerumah mamanya untuk dititip kan karena Sera masih dalam perawatan harus cuci darah juga.
Melihat Devan datang dengan membawa Kafi membuat nyonya ningrum penasaran
"Kamu kenapa bawa Kafi kesini memangnya di rumah tidak ada orang yang jagain?" Tanya mamanya
"Sera dirawat lagi mah penyakitnya kambuh , bik asih gantian jaga sama Devan, tolong Devan mah buat jaga Kafi" ucap Devan sambil memohon pada mamanya
"Ya sudah tidak apa apa kafi di sini saja sampai sera sembuh, kasian kalau ikut kerumah sakit" balas nyonya kalandra
"Terima kasih mah" lalu Devan meletakkan kafi di sofa sementara dia pergi mengambil tas isi perlengkapan untuk kafi.
"Si kembar bagaimana mah Devan mau kesana kangen sama mereka" ucap Devan sambil berjalan kerumah sebelah
Sesampai disana si kembar sedang berjemur ditemani bik jum dan kiara , melihat kedatangan Devan kiara hanya melirik sebentar.
Devan mendekati putranya dia mau menggendong Zayn tapi dilarang oleh kiara
"Mas cuci tangan dulu sana kamu bawa kuman dari luar" ucap Kiara yang membuat devan tidak jadi mengambil anaknya yang sedang berjemur
Devan berjalan kearah kamar mandi dan mencuci tangannya lalu menghampiri putranya.
Tiba tiba nyonya Kalandra muncul menggendong Kafi yang sedang menangis Kiara kaget melihat Kafi ada disini. Tidak mau membuat Kiara berprasangka buruk devan langsung memberitahu kalau sera sakit.
"Mamanya Kafi lagi dirawat di rumah sakit, harus cuci darah sudah parah penyakitnya dirumah tidak ada orang,sekarang bik asih sedang dirumah sakit lagi jagain mamanya" terang Devan sambil menatap Kiara yang hanya diam
Kiara melihat Kafi yang masih menangis walaupun sudah di gendong Devan.kiara menjadi kasian melihat anak nya sera.
"Sini mas Kafinya bawa kesini" ucap Kiara lalu devan menyerahkan Kafi pada Kiara tidak lama kafi pun berhenti menangis.
Kiara mencium Kafi dengan sayang dari dulu Kiara dekat dengan Kafi makanya sekarang Kafinya merasa nyaman ketemu lagi dengan Kiara.
"Mas bikin susu buat Kafi sepertinya dia haus" ucap Kiara
Bergegas Devan mengambil tas Kafi dan membawanya ke depan Kiara lalu mengambil susu yang dia bawa tadi.
"Mbak tini tolong bikin susu buat Kafi ya" ucap Kiara pada mbak tini
Tidak begitu lama susunya sudah siap untuk diminum dia menyerahkan pada Kiara
"Sini sayang tidur disini sambil minum susunya" kiara pun membereskan sofa disebelahnya untuk Kafi minum susu.
Kafi minum susu dengan tenang lama lama matanya terpejam rupanya dia mengantuk makanya tadi menangis.
"Tidur nya kurang puas kafi makanya tadi menangis" terang Kiara lagi
Devan dan nyonya Kalandra memperhatikan kegiatan Kiara tadi, mereka saling berpandangan.lalu dia berjalan menghampiri anak kembarnya yang sedang berjemur.
"Anak papa mana nih yang sudah selesai berjemurnya" kata devan sambil mencium pipinya Zayn
Devan mengangkat Zayn dan mencium putranya itu dengan lembut Devan jadi terharu mengingat kejadian saat kelahiran anaknya yang tanpa sengaja dia bisa menyaksikan kelahiran mereka.
“Jadi perasaan tidak nyaman saat itu, karena mereka mau memberitahu aku, kalau mereka akan lahir kedunia ini” gumam Devan dalam hatinya
Kalau mengingat papanya yang telah ikut menyembunyikan Kiara rasanya Devan ingin marah tapi dia juga bersukur papanya bertindak begitu, kalau Devan yang menemukan lebih awal belum tentu Kiara mau diajak balik kesini.
Mata nya jadi berkaca kaca ketika memeluk anak nya pagi hari ini, setelah puas mencium Zayn gantian Devan mengangkat dan memeluk Zara anak keduanya.
Telpon Devan berbunyi mengagetkan Zayn yang sedang dipeluknya, segera Devan meletakkan kembali Zayn lalu dia mengangkat telpon dari bik asih.
“ya bik asih ada apa?” tanya Devan selang beberapa saat raut muka Devan berubah panik segera dia mematikan sambungan telponnya.Kiara dan Nyonya Ningrum yang melihatnya jadi penasaran
“Kamu kenapa Van?” tanya Nyonya ningrum
“mah Devan harus kerumah sakit Sera kritis barusan bik Asih mengabarkan kalau Sera sedang ditangani dokter” jawab Devan
“sayang mas mau ke rumah sakit dulu kamu jangan marah ya, titip Kafi” ucap Devan sambil berjalan tergesa gesa menuju mobilnya dan segera menuju rumah sakit dimana Sera dirawat.
Kiara dan Nyonya ningrum hanya diam mematung mendengar kalau Sera dalam keadaan kritis sekarang.
Mereka saling berpandangan Kiara lalu mengelus kepala Kafi yang sedang tidur saat ini disampingnya, hati kiara jadi berdenyut melihat Kafi yang terlelap dengan nyenyaknya, tanpa dia tau kalau saat ini ibunya sedang bertarung dengan kematian.
Kiara jadi termenung mendengar kalau Sera yang sedang kritis saat ini.
“mah memang sudah berapa lama Sera sakit mematikan itu, kok kia tidak pernah tau ya?” tanya Kiara pada mertuanya itu.
“kata Devan dia juga tidak tahu , tahunya ketika kamu sudah tinggal disini Kia, pagi hari Devan menemukan Sera pingsan dikamar nya” jawab Nyonya ningrum
“menemukan maksud apa ma, Devan tidak dirumah kala Sera pingsan itu?” tanya Kiara lagi
“iya Devan lagi menginap di kediaman kalian yang dulu, Devan menginap disana kalau lagi merindukan kalian” terang Nyonya ningrum,dia tidak enak hati menceritakan ini pada Kiara
Kiara terdiam mendengar cerita mertuanya barusan dia tidak menyangka Devan akan bersikap seperti itu, Kiara tidak bisa membayangkan kehidupan Devan sepeninggal dirinya.
“Devan sangat kacau sejak kepergianmu Kia, dia merasa sangat bersalah, dengan Sera berdua mereka terus berusaha mencari kamu Kia, sampai sampai Sera melupakan pengobatan yang harus rutin dia lakukan” jelas Nyonya ningrum
“Sera melakukan pemeriksaan kerumah sakit tanpa sepengetahuan Devan dia tidak mau merepotkan Devan yang sedang pusing mencari keberadaan kalian, karena kelelahan dan pikiran juga akhirnya Sera jatuh sakit” terang Nyonya kalandra lagi
“saat pingsan itulah Devan tau kalau Sera mempunyai penyakit yang sudah parah, Devan sempat marah pada Sera kenapa menyembunyikan penyakitnya pada dia” jelas Nyonya Kalandra lagi
“pantes terakhir kali ketemu Sera mukanya agak pucat begitu” ucap Kiara dia kembali menatap wajah kafi yang tidur dengan nyenyaknya.
“Kita berdoa saja semoga Sera baik baik saja” ucap Nyonya ningrum yang melihat kesedihan diwajah Kiara.
“Amin mah, semoga diberi kesembuhan” balas Kiara
“eeh cucu oma sudah selesai berjemurnya, sekarang waktunya minum susu” ucap Nyonya Kalandra lalu memberikan Zayn pada Kiara untuk di kasih ASI
Kiara pun memberikan ASI untuk kedua anaknya yang sangat rakus meminum sumber nutrisinya itu yang membuat Kiara meringis karena ngilu.
“anak cowok memang begitu sayang, kuat ASI nya jadi kamu harus banyak banyak makan biar sehat dan ASI nya banyak” ucap Nyonya ningrum sambil menyuapkan cake kesukaan Kiara.
‘Enak mah cakenya” ucap Kiara sambil terus menyusui putra nya
“kalau sudah selesai mengASI nya Kiara harus makan lagi” ucap Nyonya ningrum