Di khianati sang kekasih dengan adik tiri nya membuat Kania memutuskan untuk keluar dari rumah karena dia tidak bisa satu rumah lagi dengan sang adik Tiri dan mantan kekasih nya.
Kania memilih tinggal di kost dan melanjutkan kuliah nya tapi dia justru terlilit hutang sang sahabat, bagaimana cara Nia membayar hutang sang sahabat nya
Yuuk mampir di cerita terjerat cinta Om Duda 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Maling
"Siapa kalian?" tanya Nia mendekat ke arah kamar nya membuat dua tukang itu memundurkan langkah nya.
"Itu ni, mereka, it-u,mau mengecek semua kunci-kunci di rumah takut ada maling" ujar sang mama
"Maling??? ada ada maling di komplek ini?" tanya Nia
"Iya Mbak, beberapa hari yang lalu banyak ibu-ibu komplek yang kehilangan uang mereka jadi mama berinisiatif memanggil tukang kunci untuk menguatkan semua pintu di rumah ini" alasan Carla
"Sudah kuat kan mas,jadi kalian boleh pulang" ujar Carla membuat tukang kunci tersebut bingung karena pekerjaan nya baru saja akan di mulai malah sudah di suruh pulang.
Carla menarik si tukang kunci dan menyelipkan uang pecahan 50 ribu.
"Ini buat ongkos minyak mas,nggak jadi orang yang punya kunci sudah datang" ujar Carla pelan membuat tukang kunci itu segera pulang.
"Rupanya sekarang banyak maling berkeliaran ya mas, bahkan di rumah sendiri pun juga harus hati-hati,maling nya sudah mulai pintar" sindir Nia membuat wajah Carla memerah.
"Kamu menuduh mama maling Nia?" tanya mama Dina
"Siapa yang menuduh mama,aku hanya mengatakan di rumah sendiri pun juga harus hati-hati,apa aku salah?" tanya Nia dengan wajah polos nya
Nia membuka pintu kamar nya dan mengajak Om Ben masuk meskipun ini hal pertama kali mereka masuk dalam satu kamar Nia tak peduli karena dia ingin meminta bantuan pada om Ben untuk membawa barang-barang yang dia butuhkan.
"Mas,bisa bantu bawa?" tanya Nia dan diangguki Om Ben
"Letakkan di atas ranjang mana yang kamu butuhkan nanti aku yang bawa ke mobil tapi jangan terlalu banyak Ni, yang pelu saja" ujar Om Ben
Nia mulai memilih mana barang yang dia butuhkan tapi sepertinya hampir separuh dari isi kamar nya Nia bawa apalagi barang Hantaran yang di berikan om Ben ingin Nia bawa seluruh nya.
"Kalau begini mobil nya tidak akan muat Ni"
Nia terdiam sejenak,benar tidak akan muat dengan mobil mewah om Ben,lalu bagaimana dengan barang-barang nya, tidak mungkin dia tinggal lagi,tadi saja Carla sudah berniat ingin mencurinya dia tidak mau itu terjadi cukup sudah Fahmi yang dia curi dari dirinya tidak dengan barang pemberian Om Ben.
"Lalu bagaimana mas?"
"Kamu yakin akan membawa nya?" tanya Om Ben dan diangguki Nia pelan
"Aku harus memesan satu lemari untuk barang-barang kamu Ni, sementara lusa kita harus berangkat"
"Setidaknya barang ini aman di apartemen kamu dulu mas"
"Ya sudah aku akan telpon mobil box kantor untuk menjemput di sini" ucap Om Ben dan di sambut senyuman oleh Nia, seperti nya dia menyetujui ide Om Ben.
Tak menunggu waktu lama mobil box datang dan Om Ben membantu mengeluarkan nya dari kamar Nia,Carla dan mama nya hanya bisa gigit jari saat melihat barang-barang branded itu keluar dari kamar Nia, ingin mengambil satu tapi dari tadi Om Ben terus mengawasi mereka.
"Kenapa di keluar kan barang-barang Nia?" tanya Fahmi yang baru pulang
"Orang nya mau pindah kali" ketus Carla
"Nia ada di dalam?" tanya Fahmi lagi
Tanpa menjawab pun seperti nya Fahmi tau jawabannya karena ada Om Ben yang baru keluar dari kamar Nia, keringan bercucuran di dahi Nia membuat Om Ben mengambil sapu tangan nya dan membantu mengelap nya membuat Fahmi merasa terbakar api cemburu.
Jantung Nia seakan mau lepas saat mata nya dan Om Ben bertemu tapi dia berusaha santai dan terlihat lebih mesra lagi.
"Sudah selesai?" tanya om Ben
"Hmmmm..."
"Ayo..."
"He, tunggu mas ada yang ketinggalan" ucap Nia menghentikan langkah kaki nya dan berjalan ke arah meja hias lalu membuka laci nya mengambil foto dia dan ibu nya, foto ini satu-satunya yang Nia punya karena foto keluarga mereka sudah banyak do lepas oleh mama tiri nya dan tidak tau di letakkan di mana,Nia sudah berusaha mencari tapi tidak pernah bertemu.
"Ayo mas"ajak Nia
"Aku kunci Dulu pintu nya mas,takut nya ada kucing yang kelaparan masuk kamar aku" ucap Nia sedikit kuat agar terdengar oleh Carla
"Memang nya ada ikan di dalam sana,sampai kucing juga tertarik" timpal om Ben
"Sekarang kucing bukan doyan ikan aja mas,sama barang branded juga suka" jawab Nia sedikit terkekeh membuat Carla kesal,dia di sama kan dengan kucing peliharaan Nia.
"Awas kamu" batin Carla sambil mengepalkan tangannya.
Nia melihat Fahmi yang berdiri menatap dirinya membuat Nia mengeratkan genggaman tangan nya pada Om Ben.
"Langsung bawa ke apartemen ya mas" ujar Nia pada sang sopir
"Ma aku pulang dulu ya" pamit Nia dan di ikuti om Ben.