Arina khumaira putri seorang ibu rumah tangga, dengan 3 orang anak yg masih kecil yang dipanggil Bunda, Anak pertama bernama Muhammad Gala Samudera berumur 8 thn dipanggil Gala, Anak kedua seorang perempuan bernama Arumi Chintya Ananda berumur 3 tahun dipanggil Rumi, Anak ketiga bernama Muhammad Raihan Al Gibran di panggil Al.
Aku harus meninggalkan rumah bersama ketiga buah hatiku dan kota tempat kami tinggal secara diam- diam tanpa sepengetahuan suamiku dengan bantuan sahabatku astrid, akibat kekerasan fisik yang aku dapatkan dari suamiku seminggu yang lalu membuat aku membulatkan tekad ku untuk pergi meninggalkannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sha-Queena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3. Perkara Telur
Pukul 03.00 dini hari Aku terbangun, dan ini sudah menjadi alarm secara alami setiap hari nya, ketika aku terbangun untuk melakukan sholat malam yakni sholat tahajjud.
Kulangkahkan kaki ini ke luar untuk kekamar mandi buat mengambil wudhu.
Dalam sujudku ini, menghadap Sang Ilahi meminta petunjuk agar aku diberikan kemudahan dalam keputusan ku kali ini, untuk berpisah dari Suamiku dan diberi kemudahan dan kelancaran rezeki dalam menghidupi diriku dan anak-anakku kelak.
Setelah melakukan sholat Aku tidak tidur lagi...sambil menunggu waktu sholat subuh Aku ke belakang untuk mencuci pakaian.
Suara masjid didekat rumah sudah terdengar menandakan waktu sholat subuh sudah masuk.
"Akhirnya selesai juga cucian ini...tepat masuk waktu sholat subuh" kataku lirih
Akhirnya aku kekamar mandi untuk mandi dan persiapan untuk sholat subuh...cucianku tadi nanti setelah sarapan baru aku jemur.
Setelah mandi Aku ke kamar untuk berpakaian dan persiapan sholat subuh.
Ceklek...Aku membuka pintu kamarku dan aku melihat didalam ternyata kosong tidak ada suamiku, jadi semalam dia tidak kembali dan aku merasa sudah tidak peduli lagi sekarang.
Aku secepatnya berganti pakaian karena adzan subuh telah berkumandang dan Aku akan membangunkan kaka gala dulu baru aku sholat.
Aku kembali ke kamar anak-anak untuk membangunkan kaka Gala namun sebelum aku masuk ternyata kaka Gala sudah bangun dan bersiap mau mandi.
"MasyaAllah anak gantengnya bunda sudah bangun ya ternyata, padahal bunda baru saja mau bangunkan kaka" kataku
"Sudah dari tadi bunda kaka bangun tapi masih tiduran dulu sambil mengumpulkan nyawa kaka" jawab kaka Gala.
"Ya sudah Nak sekarang mandi ya trus nanti sholat subuh"
"Iya bunda sayang ini kaka sudah mau ke kamar mandi"
"Bunda ke kamar dulu ya nak mau sholat subuh" kataku lagi
Setelah menunaikan sholat subuh aku langsung ke dapur, untuk menyiapkan sarapan dan hari ini hari sabtu jadinya kaka Gala tidak kesekolah, sehingga aku tidak membuatkan bekal untuk hari ini.
Aku buat nasi goreng dan telur dadar untuk sarapan, dan setelah selesai tak lupa Aku buatkan roti bakar buat kaka Gala, karena kalo pagi jagoanku yg sulung tidak suka sarapan nasi, dan aku menyiapkan juga untuk kaka Rumi dan adek Al.
Semua bahan makanan yang Aku gunakan untuk buat makan Aku dan anak-anakku murni Aku beli menggunakan uang pribadi Aku sendiri, dari hasil jualan puding online ku karena Aku sudah sakit hati sekali selalu diberi tahu kalo dia marah yaitu kata- kata yang dia bilang kalo Aku dan anak- anak tidak makan kalo bukan karena dia.
Dia itu sebenarnya tau aturan agama bahwa suamilah tugas nya mencari nafkah, dan memberi nafkah, namun Aku tidak mengerti seolah-olah aku dan anak-anak jadi beban hidup dia.
Setelah semua sudah siap Aku ke kamar anak-anak, untuk melihat kaka Gala lagi buat apa, dan adik-adiknya apakah masih tidur.
Ceklek.....ku buka pintu kamar anak-anak dan kuliat Kaka Gala sudah rapi dengan pakaian rumahan, karena hari ini tidak sekolah sedangkan adik-adiknya belum bangun
"Nak mau sarapan sekarang sama bunda atau tunggu adik-adiknya?" tanyaku ke kaka Gala
" Nanti saja bunda sama adik- adik biar rame " katanya
" Ya sudah kalau begitu bunda ke samping dulu ya sayang mau jemur pakaian yang sudah bunda cuci "
" Iya bunda ini juga kaka mau ke depan beres- beres sama mau menyapu halaman " kata anakku lagi
Sejak kaka Gala umur 7 tahun memang sudah membantuku untuk bersih - bersih rumah, yang mana aku hanya kasih yang ringan- ringan saja seperti menyapu lantai dan halaman rumah, kadang juga dia mau membantu aku mencuci, namun aku tak ijinkan karena menurutku itu masih terlalu berat buat dia, kecuali kalo hari libur sekolah dia mencuci sendiri kaus kaki dan sepatu sekolahnya.
Aku mengajarkan anakku sejak dini untuk mandiri biar kelak dewasa dia bisa membawa dirinya dimanapun dia berada.
"Iya Nak nanti bunda yang pel lantainya setelah kaka sapu ya" jawabku
" Siap bundaku sayang "sambil hormat anakku menjawab
Waktu menunjukkan pukul 06.30 setelah Aku selesai jemur pakaian. Aku segera kekamar anakku untuk melihat adik-adiknya gala apakah sudah bangun atau belum dan ternyata belum bangun.
Akhirnya Aku lanjut saja pekerjaan berberes rumah dengan mengepel lantai yang sudah disapu oleh kaka Gala.
"Akhirnya kelar juga beres-beres rumahnya" kataku
Setelah semuanya kelar Aku kembali kekamar anakku, untuk membangunkan kedua bocahku dan kuliat kaka Rumi sudah mulai membuka matanya namun belum terlalu sadar...Aku mendekat ke ranjang nya dan menyapa nya
" Assalamu alaikum anak cantik nya bunda....sudah bangun nak "
" Sudah bunda " dengan suara khas anak kecil umur 3 thn sambil mengucek matanya
"Enak bobonya nak" tanyaku lagi
"Enak bunda"jawabnya
Akhirnya dengan drama masih malas-malasan, kuajak kaka rumi untuk mandi agar nanti setelah beres kaka Rumi pakaian aku bangunkan adek Al.
Setengah jam kelar mendandani anak cantikku dan waktunya mengurus si kecil karena kaka Gala sudah asyik menonton bersama kaka Rumi.
Aku bangunkan si kecil dengan menciuminya berkali kali, dab akhirnya berhasil si bungsu membuka matanya dan langsung memelukku dan berkata,
" le kum unda (assalamu alaikum Bunda)" kata si bungsu dengan bicara yg belum lengkap pengucapannya.
" Waalaikum salam anak ganteng dan solehnya Bunda "
" Bobonya enak nak "tanyaku lagi
Si bungsu hanya mengangguk kan kepalanya, tandanya dia masih berusaha mengumpulkan nyawanya hehehe
Akhirnya setelah mau diajak mandi, segera kumandikan si bungsu dan memakaikan pakaian, setelah itu aku mengajak semua anakku untuk sarapan.
Sementara kami sarapan Aku mendengar suara motor masuk ke halaman, dan itu pasti Duamiku telah pulang yang entah semalam dia tidur dimana, karena kalo kerumah mertuaku pasti tidak mungkin karena akan di tanya kenapa tidur disini.
Kudengar pintu dibuka dan Aku segera berdiri untuk melihat siapa yang datang, namun belum juga kulangkahkan kakiku ternyata benar suamiku yang datang dan dia sekarang sudah masuk ke dapur.
Aku duduk kembali setelah mengetahui kalo suamiku yang datang, dan lagi lagi tak mengucapkan salam pada saat masuk kerumah...uhhh aku sudah tidak mau menegurnya nanti jadi pertengkaran lagi.
Kucoba menawarkan sarapan padanya...
"Ayah mau sarapan" tanyaku
"Emang kamu dapat uang dari mana bisa beli telur, sedangkan waktu aku belanja tidak beli telur, dan aku tidak ada memberi kamu uang?"tanya sambil menatap tajam kepadaku
Ternyata dia memperhatikan menu sarapan yang ada dimeja makan, dan melihat ada telur dadar sehingga dia mempertahankan hal itu
Ya memang pada saat dia berbelanja 3 hari yang lalu, tidak ada telur sama sekali dan aku tdk pernah menyentuh belanjaannya sedikit pun.
"Aku ada uang simpanan sedikit kok"jawabku tanpa mau terus terang ke dia klo aku jualan puding secara online.
"Kamu jangan bohong ya...awas kalo Aku tau kamu pinjam uang sama tetangga atau siapa" ancamnya sambil berlalu ke kekamar.
Uffft.....akhirnya dia pergi juga, aku malas bertengkar saat ini.
Aku melanjutkan sarapan bersama anak-anak setelah drama perkara telur tadi.
Kisah masa lalu Yudha pilu juga
Sekarang kamu yg harus mantapkan hati Rin, gk usah ngasih pilihan ke Yudha
belum tentu juga Yudha nya mau sama Astrid.
mau nya Yudha cuma kamu Rin, kalo kamu tolak pasti Yudha akan mundur dan gk akan pilih Astrid.