NovelToon NovelToon
Kalbara

Kalbara

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Cintapertama / Teen School/College / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:14k
Nilai: 5
Nama Author: Jaena19

Kalista Aldara,gadis cuek yang senang bela diri sejak kecil.Tapi sejak ia ditolak oleh cinta pertamanya,ia berubah menjadi gadis dingin.Hingga suatu ketika, takdir mempertemukannya dengan laki-laki berandalan bernama Albara. "Gue akan lepasin Lo, asalkan Lo mau jadi pacar pura-pura gue."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jaena19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

empat belas

Aldara berjalan di koridor menuju ke kelasnya dengan langkah pelan,semalaman ia berpikir untuk belajar menjadi perempuan anggun.Meski ia tak bisa menghilangkan kemampuannya,mungkin dengan belajar menjadi perempuan anggun,ia berharap bisa menekan sisi iblisnya dan berubah menjadi perempuan lembut.

Ia menoleh ketika merasa seseorang menyentuh pundaknya."Aldo?"

Aldo melangkah maju untuk mensejajarkan dirinya dengan Aldara."Lo kenapa si?",tanya laki-laki itu.

"Hah?",tanya Aldara sambil menatap bingung ke arah Aldo.

Aldo tadi melihat Aldara di parkiran yang sudah masuk terlebih dahulu ke dalam gedung sekolah,ketika ia sudah masuk gadis itu masih berada di koridor.

"Lo kenapa? Cara jalan Lo aneh banget?"

"Aneh? Padahal gue berusaha untuk keliatan anggun."

Aldo menatap Aldara,sedetik kemudian laki-laki itu terkekeh."Anggun?bahkan gue ngira Lo lagi cosplay jadi siput saking lambatnya itu kaki gerak."

"Iyakah?"

"Udah jalan aja kayak biasa,mau Lo berusaha anggun gimana pun,gue lebih suka Aldara yang tomboy, cepat Lo mau nyampe kelas berapa lama kalau jalan kayak siput gitu,"ujar Aldo, laki-laki itu menarik tangan Aldara agar berjalan lebih cepat.

Aldara menghela napasnya,ia hanya pasrah saja ketika laki-laki itu menarik tangannya.

"Ternyata jadi cewek anggun sesulit itu ya,"gumamnya.

____

"Bar,Lo mau kemana?",tanya Kenan begitu Albara keluar saat bel masuk baru saja berbunyi.

"Gue mau bolos,bilangin ke Bu Feni,gue bolos ya."

"Mana ada bolos bilang-bilang,pinter."

Albara mengangkat kedua bahunya,ia lalu pergi keluar.Ia berjalan menuju ke belakang sekolah lalu kemudian ia melompati tembok.Ia memang sudah biasa membolos jika bertemu dengan pelajaran yang tidak ia sukai, seperti saat ini ia sedang malas belajar matematika,yang menurutnya sangat membuat kepalanya pusing.Tapi kalau soal tawuran,Albara selalu maju paling depan.

Mengingat soal tawuran,kepalanya masih penuh soal perempuan misterius itu.Sudah seminggu lebih ia mencari tahu,namun tidak ada informasi apapun yang ia dapat mengenai perempuan itu.Ia sangat penasaran mengenai perempuan itu,jadi hari ini ia memutuskan untuk mencari tahu tentang dia.Ia harus mendapatkan info sejelas-jelasnya tentang perempuan itu.

"Buset ni bocah,masih pagi udah bolos aja.Lo Bolot karena takut di hukum kan gara-gara kemarin tawuran?",ujar seorang pria yang kini sedang mengotak-atik motor.

Albara hanya tersenyum.Ia lalu duduk di bangku panjang yang berada di sana."Bang,Lo kan paling jago soal dapatin informasi kan?"

"Lo butuh apa?",tanya laki-laki itu dengan nada meremehkan.

Tempat yang ia kunjungi ini adalah sebuah bengkel dan warung yang memang biasa dijadikan tempat nongkrong oleh anak-anak seperti Albara.Posisi tempat ini pun berada di sarang preman yang ada di dekat pasar.

Selain montir,bang Jali ini merupakan informan.Mungkin karena banyak yang sering menongkrong di sana membuat laki-laki itu mendapat banyak sekali informasi.Makadari itu setiap kali ia butuh informasi, dirinya akan langsung datang ke tempat ini.

"Lo pernah kenal cewek yang hebat banget gak,bang?"

"Puspa Arumsari?",tanya Jali menyebutkan nama seorang atlet pencak silat.

"Bukan,itu atlet.Maksud gue cewek hebat yang sekitaran sini,"jelas Albara,melihat dia memakai seragam SMA yang tak jauh dia sekolahnya, membuatnya berasumsi jika gadis itu mungkin tinggal di sekitar sini.

"Kania?"

"Bukan,kalau itu gue tau.Menurut gue masih biasa aja,ini cewek lebih jago dari Kikan bang."

"Mustahil banget cewek sekitaran sini yang lebih jago dari si Kania,mungkin maksud Lo Kalista?", sahut pria lain yang baru saja keluar dari dalam warung.

"Kalista? Bukannya itu cuma sekedar cerita doang ya?",ujar Jali.

"Kalista bukan sekedar cerita,"ujar Jaki, laki-laki itu menghampiri Albara dan duduk di sampingnya dengan sebatang rokok yang terselip di jarinya.

"Kalista itu beneran ada,"ujarnya lagi seraya menghisap rokoknya.

"Mana buktinya?udah setahun gue di sini,gak pernah tuh gue liat cewek itu,"ujar Jali.

"Lo preman kemarin sore,mungkin bagi Lo Kalista itu sekedar cerita tapi bagi gue dia itu legenda.Tanpa dia bengkel dan warung ini gak akan pernah ada."

Albara mendekat ke arah Jaki,dia ingin tau lebih banyak tentang perempuan bernama Kalista itu.

"Ceritain tentang Kalista dong,bang,"pinta Albara.

Jaki menadahkan tangannya pada Albara, laki-laki itu mendengkus lalu merogoh kantong seragamnya dan memberikan uang pecahan lima puluh ribu pada Jaki.

"Eh, apa-apaan Lo Bar.Lo kan tadi minta informasi ke gue,"ujar Jali tak terima.

"Udah Lo fokus sama motor aja,biar gue yang ceritain,"sahut Jaki.

Jaki lalu membalikkan tubuhnya,sehingga kini sepenuhnya menghadap ke arah Albara."Dulu sebelum tempat ini jadi warung dan bengkel.Ini cuma tempat nongkrong biasa dan pendapatan kita dari hasil malak dan ngasih informasi kayak gini.Naasnya kita malak cewek bernama Kalista ini dan ya gue sama teman-teman gue kalah sama saja kekuatan cewek itu.Lo bisa bayangin kan gimana kuatnya dia sampai bisa ngalahin tiga cowok dewasa yang badannya jelas lebih besar dari dia,seorang preman pula,"jelas Jaki.

Albara mengangguk-angguk,ia semakin tertarik dengan gadis bernama Kalista ini.

"Alah,bohong itu Bar.Mana ada cewek yang bisa ngalahin bang Jaki sam temen-temennya yang segede gaban begitu."

"Gue gak bohong,Lo pikir tangan gue patah beberapa bulan setelah Lo gabung emang karena apa? Ya karena serangan cewek itu."

"Lanjutin aja bang ceritanya,"ujar Albara.

"Iya setelah dia nyerang gue,dia nyuruh gue buat buka warung di sini,katanya daripada gue malak yang penghasilannya gak seberapa,mending buat warung dan dia bilang tempat ini akan jadi tongkrongan buat anak-anak muda kayak Lo.Dan bener aja akan, sampai sekarang warung ini rame jadiin tempat tongkrongan."

"Oh begitu,terus sekarang cewek yang namanya Kalista itu dimana?",tanya Albara penasaran.

"Gak tau,setelah kejadian itu,gue gak pernah liat dia lagi."

Albara menghela napasnya, informasi yang ia dapat seputar Kalista itu hanya sampai di sini."Bang, kira-kira ada bayangan gak gimana perawakan Kalista itu?"

"Tambah dulu lah,gue gak akan ngasih informasi cuma-cuma,"ujar Jaki.

"Gak jadi deh,"sahut Albara, bisa-bisanya uangnya habis jika terus diberikan pada preman ini.

"Emang kenapa Lo nanyain cewek hebat?",tanya Jaki.

Albara menghela napasnya."Beberapa hari yang lalu,gue ikut tawuran dan tiba-tiba ada cewek ikut gabung,dia berhasil ngalahin temen-temen gue dan lawan gue juga,"ujarnya.

"Jadi cewek itu lawan semua orang yang ada di sana?",tanya Jaki dan diangguki oleh Albara.

"Setau gue Kalista juga gak pernah pandang bulu kalau udah bertarung,dia akan lawan semua orang yang menurut dia menganggunya,"ia terdiam sebentar lalu menatap Albara."Bisa jadi kan?"

Kening Albara berkerut."Maksudnya bisa jadi apa?"

"Bisa jadi cewek yang Lo maksud itu Kalista."

"Cewek yang Lo maksud itu hebat banget?".

Albara mengangguk-angguk lalu menunjuk bekas luka di area wajahnya."Nih, bekasnya aja masih ada,"ujarnya.

"Lo kalah dari dia?",tanya Jaki.

"Ya,bahkan temen gue tangannya ada yang sampai patah karena serangan dia.Gue liatnya aja sampai ngeri sendiri."

Jaki termenung sebentar."Gue yakin itu Kalista,dari yang gue tau dia memang selalu ngincar tangan lawan supaya cepat di kalahkan,"ucapnya dengan penuh keyakinan.

Di tempat lain,Kalista tak beberapa kali bersin.

"Lo kenapa si?",tanya Aldo di sampingnya.

"Gak tau tiba-tiba bersin gini,"jawab Aldara.

"Lo mau kena flu kali, atau ada yang ngomongin Lo."

Aldara mengerutkan alisnya."Mitos,apa hubungannya ada yang ngomongin gue sama bersin."

Aldo menaikkan kedua bahunya acuh, keduanya lalu kembali melanjutkan kegiatan belajar mereka.

1
Alex
lanjut Thor seru bgtsss ceritanya
Muanisah Jariyah
ceritanya seru,sayang typonya kebanyakan
choco eskrim
Ceritanya cukup menari, tapi ada beberapa kata yang typo.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!