Angela Zhang,seorang gadis yang duduk dibangku SMA,dia adalah gadis yang sangat cantik tapi misterius,dia dijuluki 'gadis bisu' oleh semua teman-teman sekolahnya karna tidak pernah berbicara,tapi guru-guru mengatakan bawah angela tidak bisu. Lantas apa yang menyebabkan angela tidak ingin berbicara seperti teman-temanya yang lain? Tenggara maicel,seorang murid laki-laki yang dijuluki pentolan sekolah,ketua geng,dan orang paling ditakuti disekolah,bisa berbuat seenaknya karna ank pemilik sekolah,dia kerap dipanggil gara,meski nakal dan urakan tapi dia disebut pangeran sekolah oleh murid-murid perempuan,karna ketampananya yang mampu memikat siapapun. Namun gara tiba-tiba tertantang dengan seorang gadis bisu,yang tidak tertarik dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mohammad Alfarizi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Flashdisk
Anggela memejamkan matanya di atas kasur setelah selesai gantu baju,dia cukup lelah,apa lagi tanganya terluka dan ternyata cukup perih. Angela cukup lapar dia malas harus turun ke bawah,dia tidak ingin mendengar omelan yang selalu ella berikan kepadanya,walapun bisa dikatakan sudah terbiasa,toh dia selalu mendengar itu,bahkan sedari dia kecil ella tidak pernah berbicara lembut sama seperti saat bicara dengan mila,tapi angela tidak peduli juga,walapun dulu sempat sakit hati dan ingin juga dia menyadari satu hal yang membuatnya tidak lagi mengharapan itu.
Tanpa sadar angela ketiduran dan baru bangun saat sudah tengah malam,dia melihat jam yang sudah menunjukkan pukul sebelas malam,angela memegang perutnya yang kelaparan,dia bangkit dan turun ke bawah,dia menuju meja makan,tapi disana tidak ada makanan apa-apa,dia membuka kulkas juga kosong,lemari yang biasanya ada mie juga kosong. Angela cukup bingung karena tidak ada makanan masak maupun mentah,padahal dulu tidak pernah kosong.
"Nona," Angela menoleb dan melihat bibi yang sudah cukup tua dan bekerja juga cukup lama disana."Nona mau makan ya?"Tanya bibi itu dan diangguki angela.
Bibi itu memasang wajah sedih,"maaf non,tapi tidak ada makanan,nyonya menyimpan semua makanan dilemati dan menguncinya,dia sengaja agar nona tidak bisa makan,saya tidak bisa berbuat apa-apa nona." Jelas bibi itu merasa kasian dengan nonanya itu,dia tau tidaj mudah berjalan hidup yang dihadapi oleh angela sampai sebesar ini,tapi dia masih beratahan adalah sebuah kehebatan yang tidak semua orang bisa,bahkan salah satu alasan dirinya bertahan bekerja disana karna angela.
Angela mengangguk dan menunjukan wajah tidak apa-apa, "kalau begitu mona tunggu disini sebentar,sata ajab ketokoh didepan,saya beli makanan untuk nona." ucap bibi itu ingin pergi tapi angela menahanya,kemudian menggelengkan tanda melarang bibi untuk keluar."Tapi nona lapar,tadi siang saja tidak sempat makan."
"Angela beli sendiri bi,"jawab angela pelan. "Nona,hati-hati,"Pesanya menyelipkan uang ditangan angela. "Jangan!" Tolak angela mengembalikan tapi bibi melarangnya.
"Nona,bibi tau nona tidak punya uang,karna semua uang nona disita oleh nyonya,ambillah untuk nona beli makanan,maaf bibi hanya bantu sedikit." Ucapnya yang akhirnya di ambil oleh angela,meskipun sebenarnya angela tidak semiskin itu,tapu yang miliknya sengaja di simpan ditempat lain,dia akan mengambil jika darurat atau uangnya benar-benar habis,dia tidak ingin orang lain tau dia memiliki uang,apa lagi sampai ella tau.
"Angel pamit,"ucap angela lalu pergi dari sana,tapi tidak kupa mengambil jaket,topi,dan masker. Bibi menatap kepergian angela dengan mata berair,anak yang tetap kuat meskipun tidak di perlakukan adil oleh keluarganya,bahkan terkesan tidan diharapkan. "Tetaplah hidup nona,sampai kamu dapat kebahagiaan itu,bibi akan selalu ada dibelakang,mendoakan nona dan orang pertama yang senang melihat nona bahagia,jangan menyerah meskipun nona dipaksa untuk menyerah."
Lirihnya dengan air mata yang mengalir,tapi langsung dia habus dan berlalu dari sana,menasuki kamarnya,dia sengaja tidak tidur karna tau angela belum pulang.
...****************...
Sedangkan angela kini berjalan pelan digelap malam,dia tidak mencari warung yang masih buka atau sekedar mencari tempat makan,dia terus mengenggam uang yang diberikan oleh bibi dengan erat,dia mendongak menatap langit,kemudian menunduk dan menatap uang yang hanya cukup unruj dua makan diwarteg.
"Semenyedikan itu hidup gue,bahkan makan pun tidak di izinkan,kenapa mereka tidak membunuh gue sekalian?rasanya hidup pun tidak ada artinya." Lirihnya kemudian memasukkan uang itu ke dalam satu jaketnya.
Brumm
Brumm
Angela menoleh mendengar suara motor yang saling bersahutan,sepertinya sedang saling kejar,sampai sebuah motor melewatinya begitu kencang,yang tanpa sengaja menjatuhkan sesuatu,tak lama disusul beberapa motor dibelakangnya.
Angela mengenal motor itu,mereka adalah tenggara dan gengnya,setelah mereka semua berlalu,angela menunduk dan memungut sebuah benda kecil ditanah "Flashdisk!" Gunamnya,dia mengambil dan melanjutkan jalannya.
Karna benar-benar sudah lapar,angela mampir ke alfamart yang masih buka,dia membeli roti dan minuman,kemudian memakannya,dan setelah kenyang,angela memutuskan untuk pulang,dia juga melewati jalan yang tadi,tapi dari jaub angela melihat motor tadi melaju ke arahnya. Angela langsung memasuki sebuah gang kecil yang sangat gelap,sampai motor itu berhenti disana.
Angela menoleh dan melihat orang itu seperti mencari sesuatu,hinggal sekitar tiga puluh menit dia pergi kembali setelah memastikan orang itu benar-benar pergi,angela mengeluarkan flashdisk itu dan menatapnya. "Apa dia cari ini?" Gunamnya,kemudian dan memasuki gang semakin dalam,dimana luasnya hanya satu meter lebih,apalagi cahayanya yang tidak ada,tapi angela terus berjalan hanya mengunakan insting.
Cukup jauh berjalan sampai dia menemukan cahaya dari luar,yang berarti sudah sampai di jalan besar,disana angela langsung sampai dikomplek perumahannya,angela berjalan menuju rumahnya,darj kuar dia bisa melihat lampu rumahnha sudah mati semua,bahkan lampu taman dan teras juga mati,seperti tidak ada kehidupan,dia mendorong gerbang tapi terkunci dari dalam.
"Gue di kuncikan?" Gunamnya yang tidak habis fikir,angela tersenyum miring lalu berjalan ke arah taman komplek,angela tidak lemah atau menangis hanya karna masalah seperti inio
Angela duduk dikursi taman,dan mulai memejamkan matanya,dia tertidur disana tanpa alas,tanpa bantal,apa lagi selimut,namun angela tidak kesusahan tidur,dia justru merasa nyenyak tidurnya. "Jangan lebay angela,tidak ada orang meninggal karna tidur di kursi taman." Ucapnya pada diri sendiri
...****************...
"Sialan!!"Umpat gara.
"Tenang gar,kita pasti bisa rebut flasdisk itu dari irffan."ucap gemal,"Masalahnya semua rahasia markas dan setrategu king lion ada disana."geram gara
"Dia nggak akan semuda itu untuk membukanya gar,kalau pun bisa butuh waktu,dan kita masih sempat untuk merebutnya,itu bukan flashdisk biasa,tidak sembarang orang tau membukanya." jelas raka
"Tetap aja, kita bisa dalam bahaya," ucap gara. " kita atur strategi aja, agar bisa ambil kembali flashdisk itu," ujar bagas di angguki olh mereka. "Udah malam, kita balik dulu, besok sekolah, kita lanjut besok atur rencananya," ucap raka yang langsung di setujui oleh mereka, karna mereka juga cukup lelah. akhirnya mereka semua memutuskan untuk pulang ke rumah masing masing.
...****************...
Pagi harinya, angela sudah kembali ke rumah, namun baru saja memasuki rumah dia sudah mendapat sambutan dari papanya.
Plak
"Jadi seperti jnu kelakuan kamu saat lala tidak dirumah?kamu keluar malam dan tidak pulang?mau jadi apa kamu?pe*a*ur?" Terikan didepan wajah angela yang baru saja ditampar.
Angela mengepalkan tanganya,kemudian menatap nyalang ella dan mila,dia yakin merka sengaja mengunci pintu untuk angela agar tidak bisa masuk.
"Mulai sekarang,papa tidak akan memberikan kamu uang sepeserpun,saya tidak sudi menafkahi anak kotor seperti kamu,dan semua fasilitas yang saya berikan kamu kembalikan,termasuk motor dan ATM,hidupin diri kamu sendiri,masih untung saya tidak mengusir kamu dari rumah ini!" Ucapnya kejam,lalu pergi dari sana bersama ella dan mila yang sama sekali tidak merasa kasian dengan angela.