Dilarang Boom Like!!!
Tolong baca bab nya satu-persatu tanpa dilompat ya, mohon kerja sama nya 🙏
Cerita ini berkisah tentang kehidupan sebuah keluarga yang terlihat sempurna ternyata menyimpan rahasia yang memilukan, merasa beruntung memiliki suami seperti Rafael seorang pengusaha sukses dan seorang anak perempuan, kini Stella harus menelan pil pahit atas perselingkuhan Rafael dengan sahabatnya.
Tapi bagaimanapun juga sepintar apapun kau menyimpan bangkai pasti akan tercium juga kebusukannya 'kan?
Akankah cinta segitiga itu berjalan dengan baik ataukah akan ada cinta lain setelahnya?
Temukan jawaban nya hanya di Noveltoon.
(Please yang gak suka cerita ini langsung Skipp aja! Jangan ninggalin komen yang menyakitkan. Jangan buka bab kalau nggak mau baca Krn itu bisa merusak retensi penulis. Terima kasih atas pengertian nya.)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bilqies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENDUA 3
Masih Di Kantor Rafael
Angel : Rafael, jujur aku agak bingung dengan semua ini.
Rafael : Jangan khawatir! Semua orang juga pernah merasa bingung di awal. Aku bisa bantu kamu kapan pun kamu mau. Sementara kita akan coba main tanpa top up diamond dulu.
Angel : Wah, terima kasih. Itu sangat membantu! Apa yang harus aku lakukan pertama kali?
Rafael : Baik, pertama kamu coba buka inventarimu untuk melihat senjata yang kamu punya.
Angel : Oke sudah terbuka. Ini banyak banget! Mana yang harus aku pilih?
Rafael : Pilih yang ada label pemula. Itu biasanya lebih mudah di gunakan. Setelah itu kita bisa mulai latihan!
Angel : Sudah di pilih! Sekarang apa?
Rafael : Sekarang, ayo kita cari monster untuk di lawan. Tekan tombol M untuk lihat peta, kamu bisa lihat lokasi monster disana.
Angel : Oh, I see! This is really exciting.
(Oh, aku lihat! Ini seru banget.)
Rafael : 😄 Glad you like it! If there's something that makes you confused, just ask.
(😄 Senang kamu suka! Kalau ada yang membuat kamu bingung, langsung tanya ya.)
Angel : Certainly! Oh iya, sebelum kita mulai, sebenarnya kamu sudah berapa lama main game ini? Aku dengar kamu kan seorang gamer baru tapi kamu berhasil menduduki posisi paling atas mengalahkan para gamer lama.
Rafael : Aku baru main satu minggu aja kok, belum ada pengalaman banyak juga. Dan senang bisa berbagi dengan pemain baru seperti kamu!
Angel : Wow, amazing! I hope someday I can be like you.
(Wow, keren! Aku berharap suatu saat bisa sepertimu.)
Rafael : That's for sure, come on, cheer up! 💪😊
(Pasti, ayo semangat! 💪😊)
Angel : Semangat, apalagi ada kamu sebagai pelatih pribadi! 😄
Rafael : Mulai deh, emang nya kenapa dengan aku?
Angel : Iya ... aku merasa nyaman banget saat kamu ngejelasin tips cara bermain game, dan semuanya perihal game online. Ya ... meskipun ada beberapa hal yang masih membuatku bingung, 😌
Rafael : Santai aja kali, perlahan kamu juga bakalan jadi gamer yang hebat bahkan bisa melebihi dari diriku, 😊
Angel : Thank you Rafael, 😊 Oh iya kamu udah makan siang belum? Ingat sesibuk apapun diri kamu, tetap jangan lewatkan makan siangmu. Aku nggak mau kamu sakit.
Rafael : Belum, iya sebentar lagi.
Angel : Hmm ... coba aja aku tahu alamat kantor kamu, pasti aku datang bawakan makan siang spesial buat kamu.
Rafael : Are you seriously?
(Apa kamu serius?)
Angel : Yes, of course. Why not?
(Ya, tentu. Kenapa tidak?)
Angel : Are you afraid that your wife knows I come to see you?
(Apa kamu takut kalau istrimu tahu aku datang menemui mu?)
Rafael : I'm not afraid, I just don't want to hurt my wife's heart.
(Aku tidak takut, aku hanya tidak ingin menyakiti hati istriku.)
Rafael : Oh yeah, so how do you understand?
(Oh iya, jadi gimana kamu udah mengerti?)
Angel : Not yet, but I'll try to study it again later, 😄 See you tonight, 😘
(Belum sih, tapi nanti aku coba pelajari lagi deh,😄 Sampai jumpa nanti malam, 😘)
Tanpa sedikit pun rasa malu tiba-tiba Angel mengirim sebuah pesan chat dengan di iringi sebuah emoticon cium.
Dan tentunya balasan chat Angel sungguh membuat Rafael tergoda, terlebih di dalam chat tersebut Angel mengirim sebuah emoticon cium yang sudah di pastikan tertuju untuk Rafael seorang.
Rafael : Good, see you tonight too, 😘
(Bagus, sampai jumpa nanti malam juga, 😘)
Sementara tangan kekar Rafael pun menari di atas keyboard dengan sudut bibir yang tertarik ke belakang, seulas senyum yang terukir indah dari bibir tipisnya, tanpa sadar dia juga mengirim sebuah emoticon yang sama pada Angel.
Rafael pikir itu hanya sebuah emoticon yang tidak akan berpengaruh pada hubungannya dengan Stella, maka dari itu tangan kekarnya dengan gesit membalas pesan chat Angel dengan mengirimkan sebuah emoticon yang dia artikan hanya sebagai pertemanan nya dengan Angel.
Namun, berbeda dengan Angel yang begitu senang mendapatkan sebuah emoticon cium dari Rafael yang tentunya Angel sudah salah mengartikan apa yang Rafael kirim padanya. Hingga terbesit sebuah perasaan di hati Angel untuk ingin memiliki Rafael yang dia ketahui bahwa Rafael adalah seorang pria yang berstatus sebagai suami dari wanita lain.
🍁Mansion Rafael🍁
Saat ini Stella berada di ruang keluarga, duduk di atas sofa bed menonton Drama Cina favorit nya sembari menikmati camilan yang dia beli tadi pagi di mall. Begitulah keseharian Stella yang selalu menghabiskan waktunya dengan menonton berbagai Drama di layar kaca lebar milik nya.
"Mommy ...."
Pekik Rafella memeluk Mommy nya.
"Putri Mommy sudah pulang?" Stella mencium pipi putrinya ini.
Rafella menganggukkan kepalanya dan ikut duduk di atas sofa samping Mommy nya.
"Mom, sedang apa?"
"Mommy lagi nonton TV sayang. Sana kamu ganti baju dulu."
"Iya Mom, Rafella ganti baju dulu ya."
"Ya, nanti Mommy tunggu di meja makan ya, kita makan siang bersama."
"Oke Mom." Rafella berlalu menaiki anak tangga menuju kamar nya di lantai atas.
Tak lama kemudian, Stella mematikan TV lalu beranjak dari atas sofa bed, kemudian mengayunkan langkahnya menuju ke meja makan. Ternyata sudah tersaji makanan yang sudah di siapkan oleh Bi Yati.
"Mom ...."
"Iya, Sayang. Ayo kita makan dulu."
Rafella hanya mengangguk dan menikmati hidangan makan siang yang telah di ambil kan oleh Mommy nya, Rafella makan dengan lahap. Setelah itu Stella mengajak putrinya ke ruang keluarga menonton film kartun sembari membawa Snack yang dia beli untuk Rafella.
Hingga tak terasa 1 jam lebih lamanya mereka berdua menonton, lalu Stella menyuruh Rafella masuk ke kamarnya untuk tidur siang.
Ya begitulah aktifitas sehari-hari Rafella setelah pulang sekolah, Stella selalu menerapkan ke anaknya untuk siang hari harus tidur supaya malam tidak mengantuk saat belajar. Stella memang sedikit keras terhadap Rafella yang notabene nya sedikit manja pada Rafael, mengingat Rafael selalu membela Rafella di saat Stella memarahi putrinya.
Sementara Stella pun berjalan menaiki anak tangga yang berukir menuju ke kamar untuk membaringkan tubuhnya sebentar di ranjang king size miliknya.
*
Sebuah mobil mewah memasuki gerbang utama yang di kelilingi oleh tembok yang menjulang tinggi di sekitarnya. Mobil tersebut telah terparkir dengan sempurna di depan mansion. Seorang pria dengan tubuh atletis keluar dari mobil yang tak lain adalah Rafael. Sesuai janjinya Rafael pulang tepat waktu.
Kaki jenjang nya membawa langkahnya masuk ke dalam mansion. Kedua netranya menyapu pandang di sekeliling ruangan. Suasana tampak sepi seolah tidak ada tanda kehidupan sama sekali, sosok yang dia cari pun tak kunjung dia temukan. Saat dia ingin melangkah, tiba-tiba ada Bi Yati selaku Asisten rumah tangga yang tengah berjalan ke arahnya sembari membawa peralatan kebersihan yang memang sore ini dia baru saja membersihkan ruang tamu dan sekitarnya.
"Bi Yati, Nyonya mana?" Rafael bertanya dengan tatapan datar.
Mendengar namanya yang di panggil, sontak langkah Bi Yati terhenti dengan tatapan yang menunduk.
"Nyonya ada di atas, Tuan. Maaf, saya permisi dulu."
Bi Yati menjawab sopan seraya melanjutkan kembali langkahnya menuju dapur untuk menyiapkan hidangan makan malam.
Setelah kepergian Bi Yati, Rafael menatap sebuah bingkai foto yang berukuran besar terpajang dengan sempurna di atas dinding ruang tamu.
Di tatap nya foto tersebut sebuah foto pernikahan dirinya dengan Stella tujuh tahun yang lalu, dimana di dalam foto tersebut tampak Rafael yang berdiri nan gagah memakai kemeja putih dengan balutan jas berwarna hitam yang melekat di tubuh kekarnya, sebuah dasi yang berbentuk kupu terpasang sempurna di bagian kra kemeja yang menghiasi lehernya menambah ketampanan di raut wajahnya, serta terlihat jelas sebuah senyuman yang terukir dari bibir keduanya. Mereka berdua tampak bahagia dengan pernikahan impian tersebut.
Sekilas ucapan janji suci yang pernah di ucapkan saat ijab kabul kembali terngiang bagaikan slide slide film yang terus menari-nari dalam kepalanya.
Yang dimana dirinya telah menjanjikan sebuah pernikahan yang di impikan oleh Stella, serta berbagai macam janji yang dirinya lontarkan. Ucapan yang begitu sakral. Siapa pun yang mendengarnya merasa sangat tersentuh.
Namun siapa sangka semenjak Rafael mengenal Angel, dia telah menciptakan suatu kebohongan besar yang akan menjadi boomerang bagi rumah tangganya, akan tetapi Rafael tetap saja tidak menyadari hal itu. Justru dia tetap berbohong dan terus berbohong kepada Stella, wanita yang begitu di cintainya. Bahkan Rafael begitu menikmati saat dimana dirinya berbalas chat dengan Angel lewat jalur game online yang dia miliki.
Merasa puas melihat bingkai foto tersebut, kemudian dia berjalan kembali menaiki anak tangga menuju kamar nya yang terletak di lantai dua. Di saat dia ingin membuka pintu kamar tiba-tiba langkahnya terhenti, lalu dengan cepat Rafael memutar arah masuk ke dalam ruang kerja miliknya.
Kini Rafael, tengah duduk menatap benda lipat yang berbentuk persegi empat itu. Dan benar saja saat dirinya membuka begitu banyak chat beruntun masuk di game nya. Dengan cepat tangan kekarnya itu membuka kotak pesan yang terlihat jelas siapa pengirimnya. Dengan senyuman yang terukir di sudut bibirnya, tak menyadari jika ada sepasang mata yang sedang memperhatikan dari kejauhan.
"Kok senyum-senyum gitu, Mas?"
Suara yang tak asing di dengar Rafael, membuat senyuman itu hilang seketika.
"Emmm ... buk—"
.
.
.
🍁Bersambung🍁