NovelToon NovelToon
Eternal Echoes Of Love

Eternal Echoes Of Love

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Playboy / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mohamad Zaka Arya Wijaya

Dalam kehidupan yang dipenuhi dengan tantangan dan pertempuran, cinta sering kali menjadi cahaya yang memandu. Zayyy, seorang pemuda yang karismatik dan tak kenal takut, telah berjuang melawan musuh dan tantangan, tidak hanya untuk melindungi artefak berharga, tetapi juga untuk menjaga cintanya dengan Angelina. Namun, di tengah semua itu, ada suatu kebenaran yang tak terhindarkan: hidup adalah perjalanan yang penuh dengan keputusan sulit, pengorbanan, dan kehilangan.

Saat bayangan gelap mulai mendekat, Zayyy harus menghadapi tidak hanya musuh yang mengancam, tetapi juga perasaannya sendiri. Pertarungan untuk cinta dan harapan akan membawa Zayyy pada jalan yang penuh dengan kenangan indah dan kesedihan yang mendalam. Di sinilah kisahnya dimulai, di mana setiap detik berharga dan setiap pertempuran adalah bagian dari perjalanan yang lebih besar—sebuah perjalanan menuju pengertian sejati tentang cinta dan kehilangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mohamad Zaka Arya Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 Musuh yang Tak Terduga

Setelah pertemuan yang menyatukan semua teman sekelas mereka, Zayyy dan Angelina merasakan angin segar dalam hubungan mereka.

Meskipun masih ada beberapa keraguan di antara siswa lainnya, mereka merasa bahwa langkah untuk menghadapi masalah secara langsung adalah pilihan yang tepat.

Namun, ketenangan itu tidak berlangsung lama, karena ada sesuatu yang lebih besar yang sedang mengintai di balik bayang-bayang.

Beberapa hari setelah pertemuan itu, Angelina mulai merasakan ketidaknyamanan yang aneh. Setiap kali dia pergi ke sekolah, ada seseorang yang mengamatinya dari jauh.

Meskipun dia tidak dapat melihat wajah orang itu dengan jelas, dia bisa merasakan tatapan tajam yang mengikutinya. Zayyy, yang selalu berada di sampingnya, juga mulai memperhatikan hal yang sama.

“Zay, aku merasa ada yang tidak beres,” kata Angelina, dengan nada khawatir. “Aku merasa seolah-olah ada seseorang yang selalu mengawasi kita.”

Zayyy menanggapi dengan serius. “Kita perlu mencari tahu siapa orang itu. Kita tidak bisa membiarkan diri kita merasa tidak aman di tempat yang seharusnya kita anggap nyaman.”

Mereka berdua bersepakat untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Pada saat istirahat, mereka mulai memperhatikan orang-orang di sekitar mereka. Sambil bercanda dengan teman-teman, mereka tetap waspada, mengawasi setiap gerakan di sekitar.

Di sudut kantin, mereka melihat sosok seorang gadis bernama Liana, yang dikenal sebagai siswa yang pendiam dan cenderung menjauh dari kerumunan.

Namun, kali ini Liana tampak berbeda. Dia duduk sendirian, mata tertuju pada Zayyy dan Angelina dengan ekspresi yang sulit dibaca.

“Liana,” panggil Zayyy, menghampirinya dengan Angelina di sisinya. “Kau terlihat tidak nyaman. Apa ada yang ingin kau bicarakan?”

Liana menatap mereka, lalu menggelengkan kepala. “Aku tidak tahu bagaimana harus mulai. Tapi, aku mendengar beberapa orang berbicara tentang kalian. Mereka tampak sangat ingin merusak hubungan kalian.”

Angelina dan Zayyy saling memandang dengan kekhawatiran. “Siapa mereka?” tanya Angelina. “Apa kau tahu siapa yang terlibat?”

“Maaf, aku tidak bisa memberi tahu. Aku tidak ingin terlibat. Tapi aku rasa ada yang mengatur semuanya,” jawab Liana dengan suara pelan.

“Pengatur?” Zayyy berusaha memahami. “Apa maksudmu?”

“Sepertinya seseorang yang berada di belakang semua ini. Mereka berusaha membuat kalian terpisah,” Liana menjelaskan. “Aku melihat mereka berbisik di belakangmu, tapi aku tidak tahu siapa.”

Dengan informasi ini, Zayyy dan Angelina merasa semakin putus asa untuk menemukan sumber masalah.

Mereka menyadari bahwa bukan hanya rumor yang harus mereka hadapi, tetapi ada pihak yang ingin merusak hubungan mereka dengan cara yang lebih kejam.

Setelah berpisah dari Liana, mereka memutuskan untuk berbicara dengan Dito dan Clara. “Kita perlu berbagi informasi ini dengan mereka,” ujar Zayyy saat mereka berdua berjalan di koridor.

“Benar,” jawab Angelina. “Kita harus memastikan bahwa mereka juga waspada.”

Ketika mereka tiba di tempat berkumpul yang biasa, Zayyy dan Angelina menceritakan apa yang telah mereka dengar. Dito dan Clara terkejut dan langsung memberikan perhatian penuh.

“Jadi, ada seseorang yang ingin merusak hubungan kalian secara langsung?” Dito bertanya, menatap serius.

“Ya, dan kita tidak tahu siapa mereka,” jawab Zayyy, mencemaskan situasi yang bisa semakin buruk.

Clara mengernyitkan dahi. “Kita perlu melakukan sesuatu. Kita tidak bisa terus menerus berada dalam ketakutan. Jika kita tahu siapa mereka, kita bisa menghadapi mereka.”

Zayyy setuju, tetapi dia tahu bahwa mencari tahu siapa yang terlibat tidak akan mudah. “Kita perlu memantau orang-orang di sekitar kita dan mencoba menemukan petunjuk. Siapa tahu mereka mungkin membicarakan rencana mereka di depan kita.”

Setelah berdiskusi lebih lanjut, mereka memutuskan untuk membagi tugas. Zayyy dan Angelina akan memantau siswa-siswa yang tampak mencurigakan, sementara Dito dan Clara akan menyelidiki di kelas lain untuk melihat apakah ada yang mendengar lebih banyak tentang rumor tersebut.

Selama beberapa hari ke depan, mereka terus memperhatikan dengan seksama. Namun, semakin lama mereka menyelidiki, semakin mereka merasa terjebak dalam kebisingan dan ketidakpastian.

Di antara kerumunan teman-teman, Zayyy dan Angelina berusaha bertindak biasa, tetapi hati mereka selalu gelisah.

Pada suatu sore, saat mereka selesai berolahraga di lapangan, Angelina merasa lelah dan duduk di tepi lapangan, memandangi langit. “Zay, aku merasa tidak ada akhir untuk semua ini. Sepertinya setiap kali kita melangkah maju, kita malah mundur lagi.”

Zayyy duduk di sampingnya, menggenggam tangannya. “Aku tahu, tetapi kita tidak bisa menyerah. Kita harus tetap bersatu. Kita sudah mengatasi banyak rintangan, dan kita akan menghadapinya bersama-sama.”

Tetapi saat mereka berbicara, mereka tidak menyadari bahwa seseorang mengamati dari jauh. Sosok itu, yang selalu mengawasi mereka, kini semakin dekat. Orang itu menyimpan dendam dan telah merencanakan sesuatu yang lebih berbahaya.

Keesokan harinya, saat Zayyy dan Angelina tiba di sekolah, mereka merasa ada sesuatu yang berbeda. Suasana di sekitar lebih tegang daripada biasanya, dan beberapa siswa terlihat saling berbisik dan melirik ke arah mereka.

“Ada yang aneh hari ini,” Angelina berkomentar, mengernyitkan dahi.

Zayyy mengangguk. “Kita harus tetap waspada.”

Ketika mereka berjalan menuju kelas, tiba-tiba mereka mendengar suara gaduh di aula. Mereka berlari menuju suara itu dan menemukan sekelompok siswa berkumpul.

Di tengah kerumunan, ada seorang siswa bernama Ryan, yang dikenal sebagai seorang atlet dengan karakter dominan.

“Kenapa kau terus mengganggu kita, Zayyy?” Ryan berteriak dengan nada menantang, menarik perhatian semua orang. “Kau pikir kau bisa bersikap sombong di depan teman-temanmu, tetapi semua orang tahu siapa yang kau lakukan.”

Zayyy merasa terkejut dengan sikap Ryan. “Apa maksudmu? Aku tidak melakukan apa-apa,” jawab Zayyy, berusaha tetap tenang.

“Jangan berpura-pura tidak tahu. Semua orang mendengar tentang hubunganmu yang tidak pantas dengan Angelina. Kenapa kau tidak mengakui bahwa kau hanya mempermainkannya?” Ryan menambahkan dengan penuh provokasi.

Angelina merasa marah dan ingin membela Zayyy. “Kau tidak tahu apa-apa tentang hubungan kami, Ryan! Kami saling mencintai dan tidak perlu penilaian dari orang sepertimu.”

Ryan tersenyum sinis. “Ah, tapi kau akan melihat bagaimana semua orang melihatmu setelah ini. Mereka sudah mulai meragukanmu, dan itu semua karena Zayyy.”

Mendengar kata-kata itu, Zayyy merasa tersulut. Dia tidak bisa membiarkan Ryan terus menyebarkan kebohongan. “Jika kau ingin berbicara, ayo kita selesaikan ini sekarang juga!”

Suasana semakin tegang, dan siswa-siswa lainnya mulai bersorak. Beberapa orang berusaha untuk meredakan situasi, tetapi Ryan tampaknya tidak mau mundur. “Kau ingin berkelahi? Ayo! Kita akan lihat siapa yang lebih kuat!”

Zayyy tahu bahwa bertarung tidak akan menyelesaikan masalah, tetapi dia merasa terpaksa untuk membela diri. Namun, Angelina menarik lengannya.

“Jangan, Zay! Ini hanya akan memperburuk keadaan. Kita harus menunjukkan bahwa kita lebih dewasa dari ini.”

Ryan tertawa sinis. “Lihat! Bahkan pacarmu pun tahu kau tidak punya keberanian untuk berhadapan denganku.”

Zayyy merasa emosi menggelegak, tetapi dia berusaha mengendalikan diri. “Kau pikir dengan berteriak dan menantang seperti ini akan membuatmu terlihat hebat? Tidak ada yang terkesan dengan perilakumu!”

Kebisingan di sekitar semakin meningkat, dan Zayyy merasa bahwa situasi ini harus segera diakhiri. “Ryan, aku tidak ingin berkelahi. Jika kau punya masalah, kita bisa menyelesaikannya secara baik-baik.”

“Baik-baik? Untuk apa? Kau akan terus bersembunyi di balik pacarmu dan berharap semuanya akan baik-baik saja?” Ryan mencemooh.

Akhirnya, Clara dan Dito muncul, berusaha meredakan ketegangan. “Cukup, Ryan! Kita tidak perlu berdebat di sini. Ini bukan tempatnya.”

“Kenapa? Karena aku sedang memberi tahu kebenaran?” Ryan balas menantang.

Zayyy mengambil napas dalam-dalam dan berusaha berbicara dengan tenang. “Kita semua di sini untuk belajar dan tumbuh. Mari kita tunjukkan sikap yang lebih baik daripada hanya bertengkar di sekolah.”

Setelah beberapa saat, kerumunan mulai mereda. Ryan tampak marah tetapi akhirnya memutuskan untuk mundur. “Kita akan lihat bagaimana semua orang akan melihat hubungan kalian setelah ini. Aku tidak akan berhenti sampai kebenaran terungkap.”

Setelah kerumunan bubar, Zayyy dan Angelina merasakan beban di pundak mereka. Meskipun mereka berhasil menghindari perkelahian fisik, mereka tahu bahwa tantangan ini belum berakhir.

“Ini semua karena seseorang yang ingin merusak kita,” kata Zayyy. “Kita perlu mencari tahu siapa yang berada di belakang semua ini.”

Angelina mengangguk. “Kita harus lebih berhati-hati dan tidak membiarkan rumor ini berkembang. Kita akan melawan semua ini bersama.”

Zayyy memegang tangan Angelina dengan erat. “Kita akan mencari cara untuk mengatasi ini. Bersama, kita lebih kuat.”

Dengan semangat baru, mereka berdua bertekad untuk menghadapi musuh yang tak terduga ini. Meskipun tantangan yang ada di depan mereka sulit, mereka yakin bahwa dengan dukungan satu sama lain, mereka bisa menghadapinya dan menjaga hubungan mereka tetap kuat.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!