"Kalo kamu seandainya melanggar kesepakatan kita,maka kamu harus membayar denda 1 Milyar...!
****
Karena ingin menghindari pernikahan paksa dengan gadis pilihan ibu sambungnya, Nathan Adiguna ,Duda tampan kaya raya, melaksanakan pernikahan kontrak secara rahasia dengan Salsa Berlian ,gadis cantik pemberani yg mengaku jago bela diri yg tak sengaja ia temukan dipinggir jalan.
Mau tau cerita selengkapnya baca dengan perasaan oke ,jangan lupa simpan di daftar pustaka kalian ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lulu Berlian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
"Lo gak bayangin yg jorok jorok kan ?"Nathan menyeringai dengan sangat menyebalkan .
"Gue gak sempet kenalan karena doi buru buru ,tapi gue udah dapet nama sama nomor telepon dia ."
Edwin berbinar-binar saat mengatakan hal itu ,persis seperti orang yang sedang jatuh cinta .
"Sebentar ya Nat ,gue telepon doi dulu .Biar lo juga bisa denger suaranya."
Edwin menekan nomor ponsel Salsa yg ia dapat dari Inka dan menyalakan nomor loadspeaker .Bertepatan dengan suara dering di ponsel Nathan dan nama sang istri muncul di ponsel layar.
"Om ,tadi lupa ngasih uang jajan ya ?Mana dompet saya ketinggalan lagi .bete ih. "
Suara nyaring Salsa bergema memenuhi seisi ruangan dan Edwin langsung tertawa menutup mulutnya. Karena menurut nya tingkah ke bar baran istri sahabatnya sudah berada di level tertinggi.
"Makanya kamu tuh jangan asal buru buru aja berangkat sekolah jadinya lupa kan ?" Sahut Nathan tak kalah nyolot.
"Jadi gimana dong ?Motor saya mogok nih Om , kehabisan bensin .Mau di isi pake apa coba ,gak ada uang nya .! Mana masih jauh lagi sekolahannya ..!"
Salsa terdengar seperti hendak menangis ,motor yg tadi malam ia titip di sekolahan di jemput oleh Pak Sutar Sukir pribadi Nathan. Namun sepertinya Pak Sutar lupa mengisikan bensinnya padahal Nathan sudah menginstruksikan untuk itu.
"Kamu ada di mana ?? Share lock ...saya ke sana ." Lagi-lagi Nathan meninggalkan kantor
untuk mengurusi kepentingan sang istri dan Edwin langsung tertawa mengejek .
"Itu sih bukan bini namanya Bos ,tapi penyakit .Masa kambuh mulu tiap hari gak pernah sembuh tuh bocah ."
Nathan yg sudah tiba di depan pintu berbalik arah ,menjitak ganas kepala sahabatnya.
"Lo ke ruangan HRD sekarang , ajukan resign
dan minta uang pesangon."Perintahnya dan wajah Edwin pun langsung pucat seperti tak berdarah.
"Ampun Bos ,gue janji .Gak bakal ngomentarin nyonya kecil lagi. "
Edwin mengangkat ke dua tangannya tanda menyerah dan Nathan tersenyum puas melihat ekspresi itu.
"Lo jaga kantor dulu bentar .Gue mau bantuin bini ."
Nathan mengacak rambut sahabatnya seperti seorang bocah , sebelum bergegas meninggalkan ruangan dan Edwin sedikit lega
karena belum kehilangan pekerjaannya hari ini.
"Ini kenapa lagi nomornya sibuk mulu. "
Sungut Edwin ,kala menghubungi nomor Salsa berkali-kali tetapi tidak tersambung sama sekali .
"Nah ." Wajah laki-laki itu berubah sumringah ,saat panggilan telepon tiba tiba tersambung .
"Hallo ."
Terdengar suara nyaring yg sepertinya tak asing di telinga .Tetapi Edwin berusaha menepis semua pikiran buruknya .
"Hallo ... Ngg..Salsa..?"
"Ya ini Salsa ,tapi Salsa aja nggak pake nnng."
Edwin tertawa mendengar kepolosan gadis itu .
"Ini siapa ya ?Dari POM bensin bukan ?"
"Bukan .."
Lagi-lagi Edwin tertawa ,karena kata-kata Salsa terdengar lucu baginya.
"Saya Edwin, yg tadi malem di club .Masih ingat gak ?"
Salsa mengusap-usap otaknya ,karena sama sekali tak mengingat siapa saja yg ia temui tadi malem . Kecuali kang taxi yg membuatnya jengkel.
"Sedih deh di lupain ,padahal saya selalu mengingatkan wajah kamu loh semalaman."
"Jangan jangan ini beneran si supir taxi."
Pikiran sempit Salsa pun mulai bekerja .
"Eh ,Pak .Saya gak ngerti ya bapak itu tau nama saya dan nomor hp saya dari mana ? Tapi gak usah sok genit gitu deh ,mana kembalian 37 ribuan tadi malem .Rugi sayanya ..Mana gak pake AC lagi ."
Edwin terdiam cukup lama ,mulai merasa jika Salsa adalah gadis yg cukup unik menurutnya .
"Maaf Salsa ,saya rasa kamu salah orang.Saya yg tadi malam di bar yg nyapa kamu sambil batuk batuk ,inget gak ?"
"Oh .. Sorry sorry om .Kirain supir taxi tadi malem ." Lagi lagi Salsa merutuki kebodohannya.
"Ada apa ya om ? Nggak ada barang om yg hilang kan ,sampe nyariin saya ?".
Edwin kembali tertawa ,sambil berpindah posisi ke kursi direktur yg biasa Nathan tempati.
"Gak ada yg hilang Salsa ,cuma hati saya saja yg kamu curi ".
"Ngokey "Salsa kurang paham akan jokes bapak bapak itu .Tapi ia berusaha menyimak perkataan Edwin .
"Nggak usah panggil om lagi ya ,panggil aja Mas atau Kaka. !".Edwin salah tingkah dengan perkataannya sendiri sambil menggoyang-goyangkan kursi ke kanan dan kiri .Sedangkan Salsa telah mengangkat sudut bibirnya , setelah mendengar sesuatu yg norak menurutnya .
"Om ,Mas..Kak...Apalah itu .Nanti lagi aja ya telponnya ya .Saya lagi rempong nih ."
Tuttt..tuttt. Tuttt...
Panggilan di akhiri secara sepihak ,tapi Edwin justru merasa hatinya berbunga-bunga . Sepertinya Salsa tipe cewek yg sulit untuk di taklukan dan ia pun bersiap untuk melepas masa lajangnya yg cukup panjang jika berhasil mendapatkan hati Salsa .
"Suka banget gue sama ni cewek . Punya prinsip .!"Gumam laki-laki itu , berbicara pada dirinya sendiri.
Salsa sumringah saat kendaraan milik suaminya terparkir di pinggiran jalan .Namun sedikit mengernyitkan dahi saat melihat Nathan hanya datang seorang diri .
"Kok gak bawa supir atau siapa gitu om ?Ntar siapa dong yg mau dorong motor saya ke SPBU ."
Nathan baru tersadar ,jika ia terlalu panik mendengar motor istri nya mogok di jalan hingga tak mengingat hal lainnya lagi .
"Ya udah deh, saya yg dorong aja . SPBU nya gak jauh kok dari sini ,kamu nungguin di mobil sana .!"
Nathan membuka dasi yg masih melekat ,menggulung lengan kemejanya dan mulai mendorong sepeda motor matic tahun rendah itu .
"Coba kalo kamu gak ngeyel ke sekolah pake motor ginian .Tinggal di anter pake supir aja kan beres ,nggak bakalan repot gini urusan nya ."
Nathan menggerutu sepanjang perjalanan ,yg justru membuatnya terlihat semakin tampan.
"Mas ..Mas ..Mau di bantuin gak ?"
Sebuah mobil berjenis sedan berhenti dan seorang cewek cantik menurunkan kaca mobilnya demi menggoda Nathan . Laki-laki itu tersenyum singkat saja tapi beberapa detik kemudian Nathan merasakan perih di pinggang nya , seperti terkena gigitan bekicot. Entah sejak kapan Salsa sudah berada di dekatnya.
Saat melihat wajah garang Salsa yg seolah hendak mengeluarkan bisa ,wanita itu langsung menutupkan kaca mobil dan melesat dengan cepat.
"Apa apaan sih kamu ,main cubit cubit aja sembarangan .Emangnya saya donat ? Sana nungguin di mobil saja ."Perintah Nathan ,kepada istri kecil bawelnya .
"Saya ikut ,biar Om gak di hinggapi sama laler sana sini ."
Salsa menaiki sepeda motor dengan posisi menyamping ,yg tentu saja menambah berat beban Nathan yg sedang mendorong.
"Ngapain lagi kamu duduk kaya pengantin sunat gitu ? Turun ..!"
Nathan yg telah bermandikan keringat tak kuat lagi menghadapi ulah istrinya. Salsa meraih kaos olahraga dari dalam tasnya lalu menyeka keringat sang suami penuh kelembutan. Tiba-tiba saja stamina Nathan yg tadinya sudah low langsung on tanpa kendali. Sampai sampai ia melewatkan SPBU yg sudah terpangpang jelas di depan mata .
"Om...Kelewatan .!"