Shen Long adalah seorang Pemuda yang paling jenius di Sektenya sekaligus Putra dari Patriak Sekte Naga Langit.
Namun siapa sangka karena kejeniusannya, ada orang yang sangat iri dan memberikan Racun untuk menyumbat Kultivasi Shen Long.
Sejak kejadian itu semua kekaguman orang langsung berubah menjadi kebencian dan menganggap Shen Long sebagai sampah.
Tidak sampai disitu saja, bahkan Pertunangannya dengan Putri dari Kerajaan Ling menjadi berantakan dan berakhir dengan penghinaan.
Dalam keputusasaan Shen Long berniat untuk mengakhiri hidupnya di sebuah Jurang tanpa dasar.
Saat itulah pertemuan singkat antara Shen Long dengan Wanita misterius yang mengakibatkan Shen Long tidak jadi bunuh diri dan Ingin menjadi yang terkuat untuk membalaskan dendam kepada Sekte Naga Langit.
Apakah Shen Long berhasil menjadi yang terkuat dan membalaskan dendamnya???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjalanan Awal
Jika Yan Rou Lie memaksakan diri untuk menggunakan unsur elemen, maka akan berakibat buruk untuknya.
Hal yang membuat Yan Ran sangat khawatir adalah bagaimana cara agar Yan Rou Lie bisa mengumpulkan Qi sebanyak 1000 lingkaran, karena yang memiliki lingkaran Qi sebanyak itu hanya kalangan Kultivator jenius yang sudah mencapai Pendekar Suci.
Karena untuk mengumpulkan Qi 1000 lingkaran membutuhkan waktu selama lebih dari seratus tahun dengan bantuan Sumberdaya.
" Haaahh... Dari mana aku mendapatkan uang untuk membeli Pil pengumpul Qi dan Pil penguatan Jiwa." Patriak Yan Ran memasang wajah masam.
" Mohon maaf Patriak, untuk masalah ini kami tidak bisa membantumu." Ucap Jin Song diikuti Lin Kun.
" Terimakasih atas kepedulian kalian, karena kita juga mengalami hal yang sama." Ucap Yan Ran.
Setelah tidak ada lagi yang dibahas, mereka pun meninggalkan ruang Kitab kembali ke kediaman masing-masing.
*******
Pada keesokan pagi Shen Long keluar dari kamarnya bergegas untuk melakukan perjalanan.
Hanya bermodalkan pakaian yang melekat di tubuhnya dan satu pasang pakaian Sekte Seribu Pedang, Shen Long keluar dari kediamannya yang terlihat Jun Mei Yin sedang menunggu.
" Selamat pagi Long Gege." Jun Mei Yin menyapa ramah Shen Long yang baru saja keluar.
" Yin'er... Ada apa kamu pagi-pagi kesini?" Shen Long sedikit mengerutkan kening dengan kedatangan Jun Mei Yin.
" Aku kesini untuk memberikan bekal untuk perjalananmu. Gege pasti melakukan perjalanan jauh, jadi bekal ini bisa sedikit membantu." Jun Mei Yin memberikan sebuah buntalan kain yang berisi beberapa makanan dan 900 Koin Perunggu.
Jun Yun dan Jun Mei Yin mengetahui bahwa Shen Long tidak memiliki apapun, itulah sebabnya mereka berdua patungan dari tabungan untuk memberikan Koin Perunggu tersebut meskipun hanya mampu digunakan untuk sekali pesan makanan.
Shen Long yang merasa tidak enak, menolak secara halus pemberian tersebut meskipun dia sadar pasti akan membutuhkan bekal tersebut.
Jun Mei Yin juga tidak mau menyerah, terus membujuk Shen Long untuk menerimanya hingga pada akhirnya Shen Long menerima buntalan tersebut.
" Terimakasih Yin'er... Jika suatu saat aku akan membalas kebaikan kalian." Shen Long mengambil buntalan lalu memasukkan pakaian Sekte di buntalan itu.
" Gege tidak perlu melakukan itu, kami memberinya dengan senang hati." Ucap Jun Mei Yin.
" Kalau begitu aku pamit dulu." Shen Long melangkahkan kakinya menuju gerbang Sekte.
" Aku akan mengantarmu sampai ke depan Gerbang." Meskipun sedikit malu, Jun Mei Yin berinisiatif untuk mendekati Shen Long selangkah lebih cepat dari Yan Rou Lie.
Jun Mei Yin memang Gadis cantik, namun masih kalah cantik dari Yan Rou Lie. Itulah sebabnya dia tidak ingin Pemuda itu jatuh hati kepada Yan Rou Lie.
Shen Long yang tidak mengetahui tujuan dari Gadis itu hanya mengangguk, karena menganggap bahwa Jun Mei Yin seperti adiknya sendiri.
Saat dalam perjalanan, banyak pasang mata yang memperhatikan mereka berdua dan menganggap bahwa Shen Long dan Jun Mei Yin memiliki hubungan khusus.
Menyadari tatapan tersebut Jun Mei Yin sangat senang, meskipun merasa canggung dengan wajah memerah seperti kepiting rebus.
Meskipun Shen Long memiliki kepala Botak, namun tetap saja terlihat tampan dan gagah.
Hal itu membuat beberapa Murid wanita memasang wajah masam karena Jun Mei Yin maju selangkah untuk mendekati Shen Long.
" Haaahh... Sepertinya aku kalah saingan dari Saudari Yin." Salah satu Murid wanita tertunduk lesu.
" Bukan hanya kamu saja, tapi aku juga." Ucap beberapa Murid wanita lain.
" Memang di Sekte ini hanya ada satu Murid Pria? Sepertinya mereka sangat serasi." Ucap salah satu Murid Pria.
" Kalian tidak perlu seperti itu, kan masih ada kami." Ucap Murid Pria lain.
" Sudah sudah... Lebih baik kita berlatih lebih giat lagi. Bukankah selama ini Pengurus Sekte Seribu Pedang memberikan keringanan biaya bulanan kepada kita? Kita harus membalas kebaikan Sekte ini dan membawa nama baik Sekte Seribu Pedang." Ucap salah satu Murid Pria lain yang memiliki perawakan besar.
Mereka pun mengangguk setuju lalu kembali melanjutkan latihan mereka.
Di sisi lain Jun Mei Yin semakin gugup karena mendengar percakapan mereka, sedangkan Shen Long hanya menghela nafas sambil menggelengkan kepala.
Sesampai di Gerbang Sekte, kini terlihat Lin Kun, dan Yan Rou Lie sedang menunggu.
" Salam Guru, Saudari Rou Lie." Shen Long memberi hormat diikuti Jun Mei Yin.
' Haaahh... Kenapa dia juga ada disini.' Jun Mei Yin terlihat risih dengan kedatangan Yan Rou Lie.
Gadis itu sangat takut jika Yan Rou Lie juga tertarik kepada Shen Long, yang tentu saja dia akan kalah saingan.
" Long'er... Hati-hatilah dalam melakukan perjalanan. Di luar sana hukum rimba telah berlaku untuk siapapun." Lin Kun mengingatkan.
" Murid akan mengingatnya Guru." Ucap Shen Long.
" Saudara Long... Sebagai permintaan maafku, terimalah ini! Jika kamu tidak mau menerimanya, berarti kamu tidak memaafkanku." Yan Rou Lie memberikan pakaian berwarna keemasan yang dipakai oleh seorang Biksu dan 10 Koin Perak.
Mendengar ucapan dari Yan Rou Lie, Shen Long mau tidak mau harus menerima pemberian tersebut.
" Terimakasih Saudari Rou Lie." Shen Long mengambil Kain tersebut beserta 10 Koin Perak.
" Kalau begitu aku pamit dulu." Yan Rou Lie langsung meninggalkan tempat tersebut menuju kediamannya.
' Syukurlah... Ternyata dia tidak tertarik pada Long Gege.' Jun Mei Yin menghela nafas karena Yan Rou Lie langsung pergi.
" Long'er... Jika sudah selesai, cepatlah kembali kesini! Ambillah ini sebagai bekal perjalananmu." Lin Kun memberikan 50 Koin Perak.
" Terimakasih Guru." Shen Long mengambil Koin Perak tersebut.
Dalam hitungan 1 Koin Emas senilai 1000 Koin Perak dan 1 Koin Perak senilai 1000 Koin Perunggu.
Tidak lupa Lin Kun memberikan sebuah petunjuk agar bisa menuju Wihara Cahaya Budha dan memberikan sebuah peta kasar wilayah Kekaisaran Wei.
Dari Peta tersebut Shen Long menyadari bahwa dia sudah sangat jauh dari Sekte Naga Langit yang berada di wilayah Kerajaan Ling.
Sedangkan tempatnya sekarang berada di wilayah Kerajaan Xing, meskipun masih dibawah kekuasaan Kekaisaran Wei.
Sedangkan untuk letak Wihara Cahaya Budha berada di tengah-tengah Kerajaan Ling dan Kerajaan Xing.
Setelah berpamitan kepada mereka, Shen Long langsung keluar dari Gerbang Sekte untuk melakukan perjalanan.
Saat berada cukup jauh dari Gerbang Sekte Seribu Pedang, Shen Long mengganti pakaiannya dengan menggunakan Pakaian Biksu.
Shen Long berpikir dengan menggunakan Pakaian Biksu, maka perjalanannya akan lebih mudah tanpa diganggu oleh kelompok Bandit atau Perampok karena seorang Biksu pasti tidak menyimpan Harta apapun.
Sebuah pemikiran yang cerdas itu sangat mendukung kondisinya yang memiliki kepala Botak.
Saat menempuh perjalanan selama seharian, Shen Long tidak mengalami kendala apapun.
Meskipun sebenarnya ada beberapa sosok yang sedang mengawasi perjalanan sebelumnya, namun karena mereka berpikir bahwa Shen Long adalah seorang Biksu yang tentu tidak memiliki Harta, tentu saja mereka melepaskan target mereka.
Di dalam perjalanan Shen Long selalu saja meningkatkan kewaspadaan, karena saat melakukan perjalanan sudah pasti akan mendapatkan halangan.
Saat mendekati sebuah permukiman warga, Shen Long lebih memilih untuk bermalam di pinggir permukiman warga dimana terdapat sebuah sungai kecil karena untuk menghemat biaya.
Merasa cukup aman, Shen Long membuka buntalan kain untuk mengambil bekal makanan sebagai mengisi perut.
Setelah selesai makan, Shen Long membersihkan diri di Sungai tersebut lalu naik ke atas pohon yang cocok untuk beristirahat.
nih yang salah pepatah atau Shen Long /Shy//Shy//Shy/