NovelToon NovelToon
Istri Kesayangan Tuan Dev

Istri Kesayangan Tuan Dev

Status: tamat
Genre:Tamat / Aliansi Pernikahan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa
Popularitas:7.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Eli

Aleena Salmaira Prasetyo adalah anak sulung dari keluarga Prasetyo. Dia harus selalu mengalah pada adiknya yang bernama Diana Alaika Prasetyo. Semua yang dimiliki Aleena harus dia relakan untuk sang adik, bahkan kekasih yang hendak menikah dengannya pun harus dia relakan untuk sang adik. "Aleena, bukankah kamu menyayangi Mama? Jika memang kamu sayang pada Mama dan adikmu, maka biarkan Diana menikah dengan Angga". "Biarkan saja mereka menikah. Sebagai gantinya, aku akan menikahimu"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pesta Pertunangan Diana Dan Angga

Aleen masih mengerucutkan bibirnya tanpa berani menatap wajah Dev setelah mereka kembali kerumah.

"Aku ada sedikit pekerjaan, jadi aku akan ke kantorku dulu sebentar"

Dev memberitahu Aleen saat mereka baru saja tiba dirumah.

"Baiklah"

Setelah mendapatkan tanggapan dari Aleen, Dev langsung bergegas pergi ke ruangannya.

Tuut tuut tuut

Dia langsung menghubungi Ray begitu tiba di ruang kerja.

"Ya, Kak"

Ray langsung menerima panggilan telepon dari hanya dengan satu dering.

"Apa kamu sudah siapkan semuanya? Aku ingin kamu membuat mereka malu seperti mereka telah membuat Aleen malu!"

Dev bicara dengan sikap yang dingin dan sorot mata yang tajam.

"Baik, Kak. Aku mengerti. Aku akan lakukan semuanya sesuai dengan keinginan Kakak"

"Baiklah. Terima kasih"

Dev langsung menutup panggilan teleponnya dengan Ray dan melangkah kembali ke kamarnya.

...****************...

Sementara itu dikamar.

"Aleen... bisa-bisanya kamu bersikap memalukan saat di butik! Bagaimana kalau Dev berpikiran yang tidak-tidak karena sikap konyolmu itu?! Aah … dasar bodoh! bodoh! bodoh!"

Aleen terus menyalahkan dirinya sendiri sembari menjambak rambutnya dan membuatnya tampak berantakan. Dia bahkan melakukannya sambil berguling-guling di tempat tidur. Lalu Aleen tiba-tiba duduk bertumpu pada kedua kakinya dengan sebagian rambut yang masih menutupi bagian depan wajahnya.

"Mau dikemanakan wajahku? Rasanya aku ingin sembunyi dan masuk lubang semut saja!"

Aleen masih terus bersikap konyol tanpa dia sadari Dev berdiri didepan pintu kamar dan melihat apa yang baru saja dia lakukan.

"Apa yang dia lakukan? Kenapa dia bersikap seperti itu?", pikir Dev yang terus memperhatikan Aleen dari sela-sela pintu kamar yang sedikit terbuka. Ada senyum yang terlihat diwajahnya yang tampan.

"Sudahlah, aku tidak tahu! Lebih baik aku mandi dulu sebelum Dev kembali!"

Setelah melakukan sesuatu yang aneh, akhirnya Aleen memutuskan untuk mandi. Dia melangkahkan kaki dengan sikap kesal menuju kamar mandi.

...****************...

Setelah menunggu beberapa lama akhirnya tiba waktunya untuk pesta pertunangan antara Diana dan Angga.

Pestanya akan diselenggarakan dikediaman Prasetyo. Area pekarangan rumah sudah dihiasi kerlap kerlip lampu malam yang indah. Sebagian rumah bagian dalam juga telah dihiasi dengan tirai berwarna putih dan rangkaian bunga-bunga yang cantik dan dilengkapi dengan lampu-lampu yang begitu indah dan membuat kesan mewah. Berbagai jenis makanan dan minuman juga telah dihidangkan diatas meja panjang yang tertata dengan rapih sehingga tamu undangan bisa menikmati apapun yang mereka inginkan.

Satu persatu tamu telah berdatangan ke rumah Diana. Mereka diarahkan untuk mengisi buku tamu terlebih dahulu agar bisa mendapatkan souvenir.

Tak lama Angga dan keluarganya tiba. Mereka semua terlihat rapih dengan dress dan setelan jas formal. Ayah Diana menyambut kedatangan mereka dengan sopan dan ramah begitu turun dari mobil.

"Calon besan, kalian sudah sampai. Apa perjalanannya lancar?".

Pak Bastian menyambut ayah Angga dengan ucapan basa-basi.

"Perjalanannya lancar. Terima kasih".

Ayah Angga menanggapi dengan sikap yang ramah.

"Syukurlah. Mari kita masuk. Tamunya juga sudah mulai berdatangan"

Ayah Angga dan ayah Diana berjalan masuk kedalam rumah dengan beriringan sementara Angga, Ibunya dan juga Citra berjalan mengikuti dari belakang.

"Kalian sudah datang. Biar saya panggilkan Diana dulu agar acaranya bisa segera dimulai"

Ibu Diana menyapa keluarga Angga terlebih dahulu sebelum dia memanggil Diana untuk turun.

...****************...

Diana masih sedang bersiap dikamarnya dibantu dengan seorang perias dari salah satu salon ternama.

"Sayang, apa kamu sudah siap?"

Bu Dona langsung masuk ke kamar Diana tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Dia mendekati putrinya dan memuji penampilannya.

"Putri Mama cantik sekali. Angga tidak mungkin bisa mengalihkan pandangannya darimu"

"Mah, apa kak Angga dan keluarganya sudah datang? Aku sangat gugup!"

Diana bertanya pada sang ibu dengan wajah panik dan gugup.

"Tenanglah, kamu tidak perlu gugup seperti itu. Mereka sudah datang. Kalau kamu sudah siap, ayo kita turun ke bawah!"

Bu Dona menenangkan putrinya dengan senyum yang lembut dan sikap yang hangat.

"Bisa tinggalkan kami berdua?"

Diana bicara pada periasnya agar dia keluar.

"Tentu. Permisi"

"Mah, apa pria bernama Fandy itu juga datang? Kali ini harus berhasil menyatukan kakak dengannya"

Diana bicara setelah penata riasnya keluar dari kamarnya.

"Kamu tenang saja kali ini kita tidak akan gagal! Ayo turun!"

Diana pun mengangguk dan mengikuti ibunya menuju ruang perjamuan.

...****************...

Sementara itu dirumah Dev.

Dev telah bersiap dengan mengenakan setelan jas yang telah disiapkan untuk pesta Angga. Dia sedang menunggu Aleen selesai berias. Angga memainkan ponselnya sembari menunggu Aleen selesai.

Tak lama Aleen turun dengan gaun yang telah disiapkan sebelumnya. Aleen mengenakan gaun biru panjang tanpa tali dipundaknya. Rambutnya ditata dengan rapih dan menyisakan sedikit dibagian depannya. Dia mengenakan riasan sederhana namun membuatnya terlihat segar dan naturan.

"Maaf Dev karena aku sudah membuatmu menunggu lama"

Dev menoleh pada sumber suara setelah mendengar suara Aleen. Dia terpana menatap Aleen tanpa mengedipkan matanya.

"Tidak masalah. Leen, kamu terlihat sangat cantik. Rasanya aku tidak rela membawamu ditengah keramaian pesta"

Dev menggoda Aleen dengan nada bicara yang lembut. Dia mulai berdiri dan berjalan menghampiri Aleen.

"Dev, berhentilah menggodaku"

Aleen menanggapi dengan wajah tersipu malu

"Tapi masih ada yang kurang"

Aleen mengernyitkan dahinya mendengar ucapan Dev

"Apa? Apa yang kurang dari penampilanku?"

Aleen menunduk lalu berjalan mendekati lemari kaca agar bisa memeriksa penampilannya sendiri.

Dev merogoh saku celananya lalu berjalan mendekati Aleen. Dia berdiri di belakang Aleen dan perlahan memakaikan kalung berlian dileher Aleen yang cantik.

"Lehermu masih terlihat kosong. Leher yang cantik ini harus dihiasi dengan sesutu yang cantik juga"

Aleen menundukkan kepala melihat kalung berlian yang kini telah melingkar dilehernya.

"Dev, ini indah sekali. Terima kasih banyak, Dev"

Aleen yang merasa bahagia langsung memeluk Dev dengan reflex. Dev ingin sekali menyambut pelukan Aleen dengan memegang punggungnya, namun dia menahannya dan hanya mengepalkan tangannya tanpa mengatakan apapun.

"Ah, maaf. Kapan kamu membeli ini? Aku sama sekali tidak tahu padahal kita kan selalu bersama"

Aleen yang merasa canggung berusaha mengalihkan topik pembicaraan meskipun terlihat salah tingkah.

"Aku meminta Ray pergi ke toko perhiasan dan melakukan panggilan video agar dia bisa membeli sesuai dengan model yang aku pilihkan. Apa kamu menyukainya?"

Dev menjelaskan pada Aleen lalu menanyakan pendapatnya.

"Tentu saja aku suka. Ini sangat cantik. Sepertinya apapun yang kamu pilihkan untukku, aku akan menyukainya"

Aleen terlihat sangat senang dan terus melihat kalung yang ada dilehernya dengan senyum yang ceria.

"Kalau begitu bagaimana denganku?"

"Hah?"

"Kamu bilang kalau kamu menyukai apapun yang aku pilihkan untukmu, lalu bagaimana denganku? Apa kamu juga menyukaiku?"

Dev terus menggoda Aleen dengan senyumnya yang lembut.

"I-itu … A-aku … Ah Dev kita sudah terlambat. Ayo berangkat sekarang saja!"

Wajah Aleen seketika berubah merah, bicaranya terbata-bata dan dia terlihat salah tingkah. Diapun mengalihkan pembicaraan kemudian berjalan keluar rumah lebih dulu meninggalkan Dev yang masih diam disana.

"Aku pasti akan memenangkan hatimu dan menggantikan posisi bajingan itu dalam hatimu. Aku akan membuatmu membuka kembali hatimu dan percaya padaku seutuhnya"

1
Grace Koharu
Luar biasa
Grace Koharu
acuh tak acuh always ada di setiap Bab ya..
Rendra 0710
Luar biasa
Aysana Shanim
Biasanya kalo di perkantoran nggak ada bel istirahat kak. Jadi jam 12 udah otomatis pada keluar. Kalau di pabrik memang ada.
Dang Antie
Luar biasa
Soetiarsih Moestofa
Biasa
Soetiarsih Moestofa
Kecewa
Aysana Shanim
Apa aleena itu bukan anak kandungnya? Kok pilih kasih gitu ya
Neng geulis
Luar biasa
Heni Nurhaeni
THOORRR KENAPA SIH KO Suka x DENGAN kata acuh ta acuh apa memeng harus slalu ada kata acuh tak acuh itu??
Heni Nurhaeni
tu kan aku bilang juga apa s om rey pacaran sama s nina
Heni Nurhaeni
nina bisa jadi pacarnya OM REY
Heni Nurhaeni
ADA ULAT DI KANTORMU DEV
Heni Nurhaeni
THOOOORRR BISA GA BUANG BAHASA ACUH TAK ACUH????
Heni Nurhaeni
hahaaa ni s citra jadi ulat pisang
mas Ian
Luar biasa
gian 305
horang kaya kok pake taksi kan bnyk mobil n ada supir/Facepalm/
Capricorn 🦄
keren
Ruth Khoiriyah
katanya aleen kerja bawa mkbil kok keluar nunggu taxi gimana ceritanya thor wah gak jelas
Ruth Khoiriyah
masak sampe kecolongan gak masuk akal pengawalnya mana thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!