Bagaimana jika seorang anak bungsu perempuan,yang seharus nya mendapat kasih sayang penuh dari sang ayah,malah sebalik nya?
Dia adalah gendis,anak yang tidak di ingin kan oleh sang ayah,dia selalu mendapat perlakuan tidak adil dari sang ayah!
Karena memiliki kulit hitam manis,sehingga ayah nya menolak kelahiran sang bungsu
.Namun semuanya berubah setelah seorang erlangga datang di kehidupan gendis Yuk kitaa simak ceritanya mumgkin akan banyak menguras emosi para pembaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
Pov gendis..
Hari ini adalah hari dimana aku menemani atasan ku untuk meeting bersama perusahaan lain,semoga saja perusahaan itu mau menerima kerja sama bersama perusahaan kami,lumayan kan bonus nya.
Aku bersiap siap terlebih dahulu,dengan memakai baju yang cukup formal aku melangkah keluar kamar ,hari ini suasana hati ku sangat baik,
namun sekarang tidak lagi saat kak amel menghampiri ku yang sedang berjalan ke arah tangga.
"wih apa nih,karyawan biasa aja bajunya udah kaya seorang sekertaris bos aja,kalau mimpi jangan ketinggian dis,nanti bisa jadi gila hahah"ucap kak amel dengan sedikit menghina ku
Aku memang belum memberitahu orang rumah,kalau aku berkerja sebagi sekertaris,mereka hanya tau aku sebagai karyawan biasa,bahkan ayah mengira aku karyawan magang,namun biarlah,aku membuka suara pun tidak akan membuat mereka bangga kepadaku kecuali ibu.
Aku menggelengkan kepala tanpa niat membalas ucapan pedas nya,saat aku ingin pergi melangkah tiba tiba kak amel mecegat dan meremas tangan ku dengan cukup kasar.
"aw kak sakit"ringis ku sambil berusaha melepaskan tangan dari genggaman kak amel
"diam,dengar dulu,kamu semakin hari semakin cuek saja seperti menghindari kakak mu ini"ucap nya dengan menghempaskan tangan ku cukup kasar.
"satu lagi,pasti kamu cemburu kan dengan erlangga waktu saat dia memeluk ku?"ucap nya lagi dengan senyuman mengejek.
Aku menatap datar kak amel,apaan banget dia mengungkit kejadian dua bulan yang lalu?maksud nya apa coba
"dan kamu juga belum tau kan,kalau aku sekarang bekerja di kantor nya erlangga,bahkan sebagai sekertaris nya,dan kami makin hari semakin dekat,jadi kamu gendis jangan berharap lebih dari dia karena sebentar lagi dia akan menjadi miliku"ucap kak amel yang membuat aku cukup kaget.dia berbicara dengan tangan di lipat ke depan,sungguh menyebalkan sekali,namun aku tidak bisa berbuat apa apa.
"terserah kakak aja,permisi aku mau berangkat kerja,dan perkataan barusan sama sekali tidak penting kak"ucap ku dengan menekan kan perkataan ku,lalu aku pergi berlalu melewati nya.
"hahah bilang aja kamu iri gendis,ingat kamu itu akan selalu berada di bawah kakiku"ucap nya dengan sedikit berteriak.
saat aku ingin membuka pintu utama,aku melihat ibu berdiri di depan pintu kamar nya,aku urungkan untuk membuka pintu,aku berjalan ke arah ibu untuk pamit .
"bu gendis berangkat dulu ya,ibu hati hati di rumah, kalau ibu cape ibu bisa berhenti untuk jualan, sekarang sudah ada gendis kan" ucap ku lembut sambil mencium tangan ibu yang mulai terlihat ada kerutan di sana.
"tidak nak,ibu senang kok berjualan,ibu bisa bersosialisasi dengan tetangga malah"ucap ibu dengan mengelus lembut rambut ku.
Aku menatap sang ibu dengan lekat,ada kesedihan di mata itu,namun aku tidak berani bertanya lebih jauh,bukan tidak perduli namun aku tidak ingin ibu menjadi sedih dengan pertanyaan ku nanti.
"yasudah bu gendis berangkat ya"ucap ku dengan berbalik arah,saat aku ingin melangkah ibu menahan tangan ku reflek aku menoleh lagi ke arah ibu
"nak apa kamu baik baik saja?"ucap ibu tiba tiba,aku menatap lekat matanya lalu aku tersenyum
"aku oke bu,aku baik baik saja"ucap ku dengan senyum mengembang.
"jangan pernah membenci kakak mu ya nak,maafkan kakak mu."ucap nya lagi,aku seketika mematung,apa ibu tadi mendengar perdebatan kecil kami?oh astaga aku takut kejadian waktu itu ter ulang lagi saat ibu sakit di rawat karena menyaksikan kami bertengkar.
Aku menggenggam tangan ibu dengan lembut,"tidak akan bu tidak akan pernah aku membenci saudara sendiri,tapi maaf bu gendis akan memperjuangkan kebahagian gendis,maaf jika gendis terkesan egois"ucap ku dengan menundukan pandangan.
Ya aku berniat memperjuangkan lagi erlangga,dia bahkan sampai sekarang masih sering menelpon dan mengirim pesan yang berisi perhatian perhatian kecil.
"nak,ibu akan dukung kamu apapaun yang membuat mu bahagia ibu dukung,sekalipun itu membuat kakak mu sedikit tidak rela" ucap ibu dengan menatap manik mataku begitu lekat,aku langsung memeluk sang ibu.ah sungguh ibu sangat baik.
Sekarang aku sudah berada di luar aku sedang menunggu ojek online pesanan ku tadi,namun belum juga datang,cukup lama aku berdiri menunggu ojek online namun ada mobil yang ku kenali berhenti tepat di depan ku.
Aku menatap bingung ada apa?tumben berhenti,tidak mungkin kan kalau dia akan mengajak pergi bersama.
Kaca mobil itu terbuka ,"ya ampun kasian banget si,nungguin angkutan umum ya?makanya beli mobil dong katanya udah kerja di perusahaan ternama tapi mobil aja tidak punya"ucap kak amel dengan menyembulkan kepala nya dari kaca jendela mobil.
ya ampun kak amel suka sekali menganggu ku,
aku hanya diam menatap datar ke arah kak amel,dia terus meledekku sampai akhir nya ojek yang ku pesan datang,ah syukur lah .
Saat ojek itu memberikan helem kepada ku tiba tiba amel berkata
"awas pak nanti motor nya jadi bau,dia jarang mandi soalnya liat aja badannya hitam begitu ahaha"ucap nya dengan sedikit berteriak lalu menutup kaca mobil nya ,dan berlalu pergi
bisa bisanya kak amel berkata kepada orang lain aku jarang mandi.
"maaf ya pak itu kakak saya,dia memang suka bercanda"ucap ku sedikit malu
"tidak apa apa neng,mungkin kakak nya iri,karena banyak loh neng perempuan di luar sana ingin memiliki kulit se eksotis neng ini,bahkan orang luar negri sampe berjemur di terik matahari untuk mendapat kulit seperti neng ini"ucap pak ojek itu dengan sedikit menyemangati ku
Aku terkekeh mendengar nya,"ah bapak bisa aja kalau bercanda"
"eh serius neng bapak mah,neng itu cantik manis unik,"ucap nya yang sedikit membuat ku merasa di atas angin ahaha
"haha bapak ini,liat ni jadi saya merasa terbang dengan pujian bapak barusan"ucap ku dengan tertawa
Cukup lama kami bercanda akhir nya sampai juga di depan kantor.aku turun lalu menyerahkan uang merah selembar.
"neng tunggu,ini kembaliannya belum"ucap pak ojeg menahan langkah ku.
"udah pak ambil saja itu sudah menjadi rizki bapak,"ucap ku dengan tersenyum
"masya allah neng terimakasih,semoga allah ganti berkali lipat neng,kalau gitu saya pergi ya neng"ucap pak ojek
"aamiin pak,hati hati di jalan ya pak"ucap ku dengan sedikit mengangguk.
Langsung saja aku masuk ke dalam lift menuju lantai atas dimana itu adalah ruangan atasan ku ,
Aku mengetuk pintu,setelah mendengar perintah untuk masuk aku segera membuka pintu dan masuk berjalan ke arah nya.
"apa semua data data nya sudah kamu selesaikan?tolong cek dulu semuanya,dan kamu juga nanti akan mendapat kesempatan mempersentasikan laporan nya,saya tunggu 20 menit lalu kita berangkat"ucap bos tanpa menoleh sama sekali ke arah ku,aku hanya mengangguk dan segera pergi menuju meja tempat ku bekerja.
20 menit sudah berlalu,akhirnya kami berangkat menggunakan mobil perusahaan.
Akhirnya sudah sampai di sebuah caffe yang sudah di pesan secara VIP oleh pemilik perusahaan.
Kami masuk kedalam caffe yang cukup mewah ,"nuansa caffe yang sangat indah" gumam ku dalam hati.
kami berjalan ber iringan menuju ruangan VIP yang cukup megah,pasti ini mahal pikirku.
Disana belum mendapati siapa siapa.
"kita sengaja berangkat lebih awal,sambil menunggu kamu boleh pesan terlebih dahulu"ucap bu dewi atasan ku ,aku hanya mengangguk saja.
"pelayan"ucap bu dewi dengan mengkat tangan pertanda memanggil pelayan.
Kami pesan minuman saja dulu ,karena bu dewi mendapat pesan,bahwa klient nya sudah berada di bawah ,dan sekarang sudah berjalan menuju ke sini.
"selamat siang bu dewi,maaf sudah membuat anda menunggu"ucap seorang perempuan cantik kepada atasan ku,
Kami berdua bediri menyambut nya,dan bersalaman bergantian
"perkenalkan saya susi,saya seketaris ,bos saya izin ketoilet sebentar"ucap nya dengan mengambut uluran tangan bu dewi.
kami semua duduk,aku segera membuka laporan isi data yang akan di sampaikan kepada klient
"maaf saya terlambat,saya tadi ketoilet sebentar"ucap berat seorang pria,aku sedikit mengenali suara itu,saat aku mengangkat kepala ku,
"pak erlangga!"lirih ku
dia menatap ku dengan lekat,tatapan yang sulit di artikan itu terus menatap ku,beberapa detik kami saling menatap namun akhir nya aku membuang ke arah pandangan lain.
"tidak apa apa,mari duduk pak,seketaris saya akan menjelaskan semuanya"ucap bu dewi memecah keheningan.
Akhir nya sudah selesai meeting hari ini,sepanjang meeting berlansung pak erlangga terus menatap ku,aku cukup salah tingkah namun aku berusaha fokus dengan menjelaskan laporan dan data data perusahan.
saat menuju pulang bu dewi izin ke kamar mandi dulu,dan menyuruhku untuk menunggu di mobil aku mengangguk pertanda meng iyakan .
Saat aku menunggu di luar caffe seseroang memanggil ku
"gendis"ku menoleh ke asal suara,dia menatap ku begitu lekat
"pak erlangga"lirih ku yang masih tedengar oleh nya
"gendis apa kita bisa bicara?"ucap nya dengan masih menatap manik mata ku,
Tapi baru saja aku ingin menjawab ,di arah depan bu dewi sudah berjalan ke arah kami.
"tidak sekarang pak,mungkin hari minggu kita bisa bertemu nanti aku akan mengirim pesan kepada bapak"ucap ku dengan tergesa gesa aku tidak ingin bu dewi melihat ku yang sedang bersama pak erlangga.
Aku cepat cepat menghampiri bu dewi tanpa berpamitan kepada erlangga,dia menatap ku begitu dalam,saat bu dewi masuk ke dalam mobil aku tersenyum ke arah nya,dia membalas senyuman ku dengan sangat mansi,ah sungguh hatiku di buat tidak karuan oleh nya...