Rania, dua puluh tahun memiliki paras yang cantik yang menurun dari Mama nya. kehidupan nya berubah sejak kedua orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan yang membuat nya menjadi seorang yatim piatu disaat usianya menginjak empat belas tahun.
Dan lebih parah nya Rania dipaksa menikah oleh bibi nya dengan seorang pria lumpuh yang telah beristri.
Raka pria berusia tiga puluh tahun setelah selamat dari kecelakaan mengakibatkan kaki nya lumpuh sementara. setelah kaki nya lumpuh pria itu mendapat kenyataan pahit, istrinya berselingkuh dengan beberapa laki laki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja ardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
"Duduk lah"
Rania dengan patuh, duduk dihadapan Raka.
"Mulai sekarang kamu ikut kemana pun aku pergi"
"Terus gimana dengan kuliah dan butik ku tuan, pekerjaan ku dirumah sakit juga gimana?
"Itu urusan mudah, biar Johan yang mengurus nya, dan untuk butik biar pegawai yang menjaganya'
" Tapi tuan"
"Tidak ada tapi tapian, omset di butik mu berapa perhari? aku bisa membayar nya seratus kali lipat"
"Dasar sombong"
"Kamu tetap disini sampai aku selesai kerja"
Rania membulatkan mata nya, ia membayangkan pasti akan sangat membosankan seharian menunggu Raka bekerja.
Raka kembali berkutat pada leptop nya, sedangkan Rania untuk menghilangkan rasa bosan nya saling berkirim pesan dengan Diana.
"Ra,, minggu depan kita wisuda, apa kamu sudah menyiapkan kebaya untuk acara wisuda nanti"?
"Belum"
"Gimana kalau besok kita pergi ke butik langganan mama ku, di sana khusus menyediakan berbagai model kebaya"
" Mau sih, tapi gimana aku bisa pergi. mulai sekarang aku harus ikut kemana pun Pria sombong dan angkuh itu pergi"
"What' kok bisa"?
Rania akhirnya menceritakan kejadian di taman tadi pada sahabatnya itu.
" Coba kamu rayu dia Ra"
"Iya, akan aku coba merayu pria arogan itu"
"Ok, selamat mencoba nyonya Raka"
Raka melirik ke arah Rania yang sedari tadi terlihat senyam senyum sendiri.
"Ngapain kamu dari tadi senyam senyum sendiri"?
" Ermmm,, engak tuan"
" Berikan HP nya"
Rania memeluk HP nya.
"Cepat berikan"!
Rania engan memberikan HP nya, ia mencoba menghapus semua pesan nya dengan Diana.
" Cepat berikan "
Dengan terpaksa Rania akhirnya memberikan HP nya pada Raka.
"Apa sandi nya"
Rania membuka kunci layar HP nya dengan sangat terpaksa.
Raka menatap Rania dengan tatapan tajam.
"Kenapa di hapus, kirim pesan dengan siapa"?
tanya Raka dengan kesal, karena pesan itu sudah dihapus oleh Rania.
Rania bergeming.
"Jawab!
bentak Raka, membuat Rania ketakutan.
"Sa-saya hanya kirim pesan dengan Diana"
"Bohong!
" Tidak tuan, Diana mengajak ku ke butik besok.
"Tidak bisa, aku tidak mengijinkan mu pergi kemana pun.
Rania merosot kan tubuh nya dengan lemas.
Ia merasa kecewa dan sedih.
" Mendekat lah, akan aku ganti kunci layar HP mu"
Mata Rania membulat saat Raka menunjukkan kunci layar HP nya dengan menunjukkan inisial R.
"Jangan pernah di ganti"
Rania engan berbicara mau pun protes, ia meraih HP nya lalu kembali ke kursi. tak lupa ia memeriksa isi HP nya.
"Apa apaan ini"????
Terdapat kota nama di pesan WA paling atas dengan nama suami tercinta di tambah emoticon love yang begitu banyak.
Rania memanyunkan bibir nya, sementara Raka mengulum senyum.
Rania sesekali melihat jam di dinding, ia mencoba menghabisi waktu nya dengan menonton vidio dan membaca novel online.
Namun keheningan yang menyelimuti ruangan itu seolah membuat waktu berjalan begitu lambat.
Terdengar deru mesin AC dan denting jam di dinding yang menjadi satu satu nya suara yang menghiasi keheningan itu.
Beberapa kali Rania menatap ke arah jendela yang menyuguhkan pemandangan dengan gedung gedung yang menjulang tinggi di langit biru.
Senyum kecil terukir di bibir Raka, saat ia melihat Rania begitu bosan menunggu dirinya menyelesaikan pekerjaan nya.
Rania menghela nafas dalam dalam mencoba bersabar, hingga akhirnya ia terlelap di sofa itu.
Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore.
Raka mencipratkan sedikit air ke wajah Rania, hingga akhirnya Rania mulai terbangun.
"Bangun, dasar pemalas"
Rania semakin cemberut mendengar ucapan Raka.
"Ayo pulang, sudah hampir petang"
Rania melihat ke arah jarum jam, ia terperanjat kaget saat melihat arah jarum jam menunjukkan pukul lima sore.
"Kenapa kaget?
"Lama ya tidur nya?
Rania tak menghiraukan ucapan Raka.
" Ayo pulang, apa kamu mau aku tinggal disini sendiri "
Membanyangkan disini sendiri saja sudah merinding, apa lagi harus semalaman disini. Rania Bergidik ngeri.
Rania segera mendorong kursi roda Raka menuju halaman parkir.
Sesampainya di parkiran Rania bertemu dengan dua orang yang tidak asih lagi bagi nya.
"Rania,,, ini ibu sayang, kenapa kamu semenjak menikah tidak pernah ke rumah"
Rania mengeryit saat mendengar ucapan Widi tante nya.
"Ngapain tante kesini"?
"Ya ampun Bu,, dia benar-benar kacang lupa sama kulit nya. sekarang sudah jadi kaya raya tidak mengakui sama orang yang sudah membesarkannya nya" sahut Alia.
"Pulang lah nak kita merindukan kamu"
"Mau apa sih mereka ini, kemaren saja sikap nya seperti itu. kenapa sekarang jadi lembut begitu. dasar manusia bermuka dua" batin Rania.
"Tante mau apa"?
"Ya Tuhan,, kamu ini mentang mentang jadi istri orang kaya, sekarang tidak mau mengakui ibu mu. tega kamu memanggilnya dengan sebutan Tante" ujar Alia.
"iya nak, jangan kamu lupa saat kamu sudah hidup enak. Tuan Raka, tolong bimbing Rania, keluarga nya kini tengah kesusahan tapi Rania melupakan kita begitu saja. tolong tuan Raka tuntun lah Rania agar dia tidak menjadi anak yang lupa kulit nya"
Raka hanya menyunggingkan senyum.
"Tante ini apa apa an sih"?
" Rania, aku sudah mengalah saat kamu ingin mengantikan aku untuk menikah dengan tuan Raka. jadi kami Mohon sekarang kamu harus ingat sama kita keluarga mu Rania" imbuh Alia.
Rania hanya mengeleng tak percaya dengan apa yang di lakukan oleh tante dan anak nya itu.
Dulu ia di paksa untuk menikah dengan Raka, namun sekarang mereka seolah membalikkan fakta.
"Oh,, jadi kamu dulu calon pengantin ku" ucap Raka dingin.
"Iya tuan, waktu itu Rania memohon mohon pada ku agar dia yang menjadi pengantin tuan Raka"
"Kalau begitu itu urusan mu, kenapa juga waktu itu kamu mau saja mengalah.
Bagai mendapat angin segar saat mendengar ucapan Raka.
Rania menjulurkan lidah nya dari belakang Raka ke arah Alia.
Alia merasa geram dan sangat marah dengan perlakuan Rania.
" Cepat bawa aku masuk ke mobil"
Dengan patuh Rania langsung mendorong kursi roda Raka, masuk ke dalam mobil dan dirinya pun ikut masuk ke mobil mengabaikan kedua orang yang tengah geram dan kesal melihat mereka berdua begitu tak perduli.
Sepanjang perjalanan Rania terhanyut dalam pikirannya yang melayang kesana kemari, kadang ia memainkan jari jemari nya di atas pangkuan nya sendiri.
Sesekali Rania menatap ke arah luar jendela, dengan pikiran nya mulai berkecamuk.
yolo typonya banyak amat da...