"Itu pernyataan, Leya Maura Nugrah!"
"Loh kamu tau nama asli leya dari mana?!" kaget wanita itu.
"Apa yang saya tidak tau?"
"Sombong." ketus Leya kesal, gadis itu rasanya ingin membuang pria di hadapannya ini kelaut saja! benar benar membuat nya naik darah.
"Besok besok gak usah temui Leya!"
"Kalau saya mau ketemu?"
"Kamu nyebelin, Tuan Damian Aarav Niell!"
"Saya menyukai panggilan itu, Leya!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Animous, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu dengan nya
Hari ini adalah hari yang paling membuat Leya bosan, dia tidak memiliki teman di sini karna Nia pergi ke kampus.
"Apa Leya keluar aja ya jalan jalan." ucap Leya pada dirinya sendiri.
Merasa tidak nyaman di rumah akhirnya Leya pergi berjalan jalan menelusuri jalanan, dia sedikit gugup karna banyak kendaraan berlalu lalang.
"Awhss" ringis Leya saat menabrak seseorang.
"Hm" kesal orang itu membersihkan jas nya bekas kepala Leya yang menabrak bidang dada nya.
"Dihhh, gitu doang sampe di kebas kebas." nyinyir Leya kesal. Padahal dirinya baru saja ingin meminta maaf, namun melihat perilaku pria itu membuat nya malas untuk meminta maaf.
Pria itu pergi meninggalkan Leya sendiri, membuat Leya semakin kesal. Menurut nya orang orang di kota sangat sombong.
Tanpa sadar Leya sudah berjalan sangat jauh, dia sampai di sebuah taman. Namun dia ketakutan karna tidak tau jalan pulang, dia tidak membawa handphone untuk menelpon Nia.
Saat ini taman sepi karna masih pagi, Leya bingung meminta tolong pada siapa.
Leya melihat orang yang dia tabrak tadi di tepi taman, entah apa yang pria itu cari. Leya langsung menghampiri nya.
"Permisi."
"Hm?" pria itu hanya berdehem menjawab ucapan Leya.
"Kenalin aku Leya." ucap Leya ramah tersenyum manis, membuat pria itu menoleh ke arah nya.
Deg!
Tiba tiba saja jantung pria itu berdetak sangat kencang."Cantik" ucap nya tampa sadar.
"Hah?" beo Leya.
"Gak" Jawab pria itu singkat
"Oh ya, soal tadi Leya minta maap ya." tulus Leya.
Pria itu terdiam mendengar bahasa gadis di hadapannya ini, sangat polos. Lalu dia mengerutkan dahinya bingung."Buat?"
"Tadi Leya nabrak kamu." jari telunjuk Leya menunjuk ke arah bidang dada pria itu yang dia tabrak tadi.
"Ternyata ini orang yang menabrak saya tadi"
"Emm, maap." Leya gelagapan saat pria itu menggunakan bahasa yang terlalu formal menurut Leya.
"Ada apa?" tanya Pria itu
"Leya boleh minta tolong gak? Eee kamu tau jalan Indrasari blok E, no 15?" tanya Leya.
"Ya"
"Boleh antarin?"
"Merepotkan." ketus pria itu.
"Emm gak boleh ya?" Leya menatap pria itu dengan raut wajah sedih, namun terlihat lucu oleh pria itu.
Pria itu berjalan memasuki mobilnya lalu menyuruh Leya masuk, dengan senang hati Leya langsung memasuki mobil mewah tersebut.
"Mobil kamu bagus banget." kagum Leya.
"Mau?"
"Ehhh gak gitu." ucap Leya cepet.
"Oh ya, nama kamu siapa?" tanya Leya penasaran.
"Damian Aarav Niell."
"Namanya bagus." puji Leya.
Beberapa menit kemudian, akhirnya mereka sampai. Leya tersenyum manis pada Damian, dia melambaikan tangan pada pria itu.
"SEMOGA KITA KETEMU LAGI YAA." teriak Leya tersenyum gembira.
Setelah itu Damian langsung pergi menuju kantor nya, di kantor beberapa karyawan menyapa dirinya namun dia hanya cuek.
"Remon!" teriak Damian
"Iya tuan?"
"Cari tau tentang seorang gadis bernama Leya." ucap Damian langsung berfokus kepada laptop nya.
Remon hanya tersenyum kikuk, Damian memang seperti itu. Dia hanya memberi tahu nama dan ingin langsung dapat identitas yang di cari.
Di sisi lain Leya benar benar bosan, rasanya dia ingin pulang ke kampung.
"Assalamualaikum."
Leya tersenyum, akhirnya yang di tunggu tunggu datang juga. Dia berlari dengan cepat membuka pintu dan memperlihatkan Nia yang baru datang.
"Leya, kenalin nih Maxwel. Dia temen aku, dia yang akan bantu ngurusin pindahan sekolah kamu."
'Ya tuhan, ganteng banget' batin Leya, matanya berbinar binar melihat Maxwel.
"Boleh gue masuk?" tanya Maxwel pada Nia dan Leya.
"Ehh boleh kok." ucap Leya karna menghadang di pintu.
"Kenalin aku Leya." sapa Leya tersenyum manis.
"Okee, gue Maxwell."
Setelah berbincang cukup lama, Maxwell pamit untuk pulang, dua hari lagi dia akan ke sini lagi untuk membawa Leya ke sekolah baru nya.
Setelah Maxwell pulang, Leya mendekati Nia dengan tersenyum gembira."Leya, kak Maxwell ada pacar ya?"
"Dihh, kenapa kamu nanyain itu?"
"Gakpapa, dia ganteng banget tauuu."
"Belom tuh, kalau mau pepet aja."
"Nia gak suka sama kak Maxwell?" bingung Leya.
"Gak, aku suka sama temen nya. Namanya Saka hehe." cengingir Nia.
"Lohh, Nia ada pacar?"
"Belom jadi sih, aihss aku aja bingung gimana dapetin itu cowo." ucap Nia merebahkan tubuhnya lemes
"Gampang, nanti Leya bantu."
Tidak lama kemudian mereka berdua langsung menuju dapur untuk masak, mereka akan menyiapkan makan malam. Namun, Nia hanya membantu saja karna dia akan makan malam di luar
"Niaa kok gak ajak Leya sih?" tanya Leya.
"Ini sama temen temen, gak enak kalau soalnya kita bahas tugas. Nanti kamu di sana ngapain?"
"Emm iya sih, Leya takut ganggu. Yaudah Leya di rumah aja, palingan Leya keluar bentar cari angin."
Nia hanya tersenyum."Jangan jauh jauh, nanti kesasar."
"Oh yaa, dulu pas di kampung Nia bilang ada perpustakaan yah, yang kita bebas baca baca di sana. Bahkan Nia bilang ada taman juga? Nia bilang kalau banyak novel juga."
"Oh iya, kebetulan deket dari sini."
"Nia anterin Leya ke sana ya? nanti pulang sendiri kok."
"Boleh, abis makan malam langsung aja siap siap, aku mau pergi cepet."
"Oke Nia!" ucap Leya langsung berlari menuju kamar mandi, dia akan mandi dan setelah itu makan malam.
"Kamu cakep banget Leya." puji Nia setelah Leya selesai mandi.
"Makasih Nia, makasi juga udah beliin Leya baju baru. Kalau Leya ada duit pas kerja, Leya ganti kok."
"Santaii, kek sama siapa aja.".
Setelah makan malam Leya langsung pergi di antar oleh Nia, dia mengingat jalan untuk pulang nanti.
"Nanti langsung pulang kerumah ya, bahaya malam malam di luar. Jangan maleman juga pulang nya." peringat Nia yang di anggukan kepala oleh Leya.
Singkat cerita Nia langsung pamit meninggalkan Leya di perpustakaan, banyak sekali macam buku di sana, Leya membaca beberapa buku pelajaran dan novel. Tidak sadar jam sudah menunjukan pukul 22:40.
"Lohh udah mau jam 11 malam." kaget Leya melihat jam di dinding itu.
Leya langsung keluar dan mengingat jalan menuju rumah. Dia melewati jalan yang lumayan sepi, karna dk daerah ini lumayan jauh dari perumahan.
"Aduhh, Leya kok tiba tiba takut ya." ucap Leya gemetar, tiba tiba saja Leya kaget melihat seseorang yang tidurr di jalanan. Leya langsung menghampiri orang itu.
"Lohhh? Damian?" kaget Leya.
Pria itu menghembuskan nafasnya gusar, seperti nya dia sedang mabuk. Leya sangat bingung sekarang, dia tidak mungkin meninggalkan pria ini sendiri di jalan, dan dia juga tidak mungkin membawa nya kerumah.
"Damian,
ini aku Leya." panggil Leya.
"Hm" pria itu berdehem namun mencengkram tangan Leya kuat.
"Lepasin."
"Tuan!" panggil seseorang berlari menuju mereka berdua.