Nina Mahesa permpuan Solehah terpaksa menikah dengan laki-laki bernama Aldi Kurniawan.
laki-laki yang tampan kaya namun jauh dari agama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sumi hulwah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21. Tetangga baru bag 2
"Coba jelaskan, apa yang kakak dengar tadi?" Laki-laki itu begitu serius ingin mendengarkan kejelasan tentang apa yang akan di ucapkan Vika
Di mintai keterangan tentang apa yang di ucapkan tadi, bukannya menjawab Vika langsung memeluk sang kakak
"Hiks...hiks..., Maafin aku kak?" Ucap Vika menangis sesenggukan
Laki-laki itu semakin di buat bingung dan penasaran
" Ada apa sebenarnya?" Aldi bertanya dengan suara lembut, ia mengelus-elus punggung sang adik yang masih bergetar hebat
" Huff...., tuntaskan dulu kesedihan yang masih kamu rasakan, kakak akan setia menunggu!"Aldi mengeratkan pelukannya,
Wow laki-laki itu, kembali menorehkan sejarah, baru kali ini seorang Aldi dengan begitu lembut dan perhatiannya terhadap sang adik, sampai benar-benar anak itu merasakan kelegaan mengeluarkan semua kesedihan nya.
Hingga 10 menit berlalu
Di atas meja Aldi sudah menyediakan minum dan cemilan untuk sang adik
" Minum lah dulu!" Aldi menyodorkan gelas pada Vika
" Makasih kak!" Gadis itu menerimanya dan meneguk habis air minum tadi
" Kak!"
Laki-laki itu menoleh, ia yang tadi sibuk membuka plastik cemilan, langsung menghentikan aktivitas nya
" Sudah siap untuk cerita?" Tanya laki-laki itu dengan lembut, sorot mata yang biasanya tajam kini terlihat begitu teduh, ia kembali memposisikan diri untuk saling berhadapan dengan gadis itu
" Kak, aku minta maaf, gara-gara permintaan ngawur ku, kakak jadi terpaksa menikah dengan gadis bodoh itu!"
" Gadis bodoh?"cicit Aldi
" Ia kak Nina, aku baru tahu pagi tadi,
kalau permpuan yang selama ini aku kagumi ternyata begitu menyebalkan dan menjengkelkan, ia juga tidak peduli dengan perasaan orang lain!" Ungkap Vika kesal
" Maksudnya?"Aldi menatap Vika, ada ke bingung yang terlihat dari wajahnya
" Kak, jawab dengan jujur yah?
Sekarang kakak sudah ada perasaan sayang belum sih ke kak Nina?"
Aldi tersenyum mendengar pertanyaan Vika, dengan santainya ia menjawab
" Ya sudah lah, jauh sebelum kamu meminta kakak untuk menikahinya!"
" Jadi ka-!"
" Ya, hati ini begitu mengagumi nya, tapi kakak tutupi dengan keangkuhan dan kebencian!"
" Kak, tapi permpuan itu tidak akan memberikan perasaan apa pun ke kakak?
Sebelum kakak mengurus pernikahan itu ke kantor urusan agama!" Vika kembali meneteskan air mata, ia tidak tega melihat cinta sang kakak sia-sia
" Ngapain kamu nangis lagi?" Tanya Aldi dengan menyunggingkan senyum manisnya
" Ko, kakak malah senyum-senyum sih?" Tanya Vika heran
" Kamu marah sama istri kakak karena itu?" Tanya Aldi sambil mengelus-elus kepala Vika yang tertutup kerudung
"I-ia" jawabannya lemah
" Kamu tahu, sudah berapa banyak luka hati yang kakak buat untuk nya?"
Gadis itu hanya menggeleng, ia menatap wajah sang kakak heran
Aldi kembali mengingat saat perjumpaan pertama kalinya dengan Nina di mall
Betapa kata-kata kasar keluar dengan mudah dari mulutnya, hanya karena wanita itu tidak mau mengikuti perintahnya,
Aldi menghela nafas panjang
Terus, saat pernikahan tiba-tiba itu kakak benar-benar memaksanya untuk mau menikah dengan kakak!
" Mungkin, kalau tipe perempuan seperti mu atau yang lain mereka tidak perlu di paksa untuk menikah dengan kakak, mereka akan dengan senang hati, bahkan bisa juga malah kakak jadi rebutan, karena melihat dari kehidupan dunia sangat sempurna.
Tapi tidak dengan wanita itu, dia berprinsip kuat, dan tidak mudah goyah
Harapan Nina laki-laki yang menikahinya adalah laki-laki yang Soleh yang shalat jama'ah nya rajin, bisa baca Al-Qur'an, tapi kamu lihat kakak, ada nggak kriteria itu di diri kakak?
Tidak, tapi kakak memaksanya!"
Vika tercengang mendengar penuturan sang kakak mengenai Nina, bahkan baru pertama kali juga melihat sang kakak meneteskan air mata
Ada lagi satu hal, kamu tahu, setelah menikahi wanita itu kakak membuat ia tidak tidur semalaman, hanya karena kakak meninggalkannya, waktu itu posisi nya Kaka kesal karena dia terus-menerus nangis, sampai matanya bengkak
Paginya kakak pulang ia bersimpuh di hadapan kakak, ia meminta maaf atas semua hal yang membuat kakak marah, ia begitu takut dosa Vika!
Masih banyak hal yang terjadi yang kamu tidak ketahui, jadi jangan buru-buru menyimpulkan hal negatif yang berujung marah padanya!"
" Aku hanya belum bisa menerima kata-kata nya, aku merasa kakak di abaikan!" Ucap Vika terus terang
" Vika, kalau kamu di posisi nya, aku yakin kamu juga akan melakukan hal yang sama!"
" Terus kenapa kakak menikahinya dengan siri?"
Untuk hal ini kamu tidak perlu tahu alasan nya Vika, karena ini menyangkut mama dan papa
Ya, Aldi menikahi Nina dengan siri, selain takut keduluan laki-laki lain, ia juga memikirkan restu orang tua nya yang akan tidak mudah ia dapatkan,dan pastinya butuh prose panjang
" Hehe..., Kakak takut keduluan sama orang lain!"
Vika geleng-geleng kepala melihat tingkah polah kakaknya
" Ya, memang tidak bisa di pungkiri, kalau kak Nina memang luar biasa!"
" Lah itu, kamu aja yang bandel, nakal dan susah di atur bisa meleleh dalam sekejap?"
" Hehe... Ia juga sih kak!" Vika menggaruk tengkuknya yang tiba-tiba gatal
"Kasih sayang dan perhatian tulusnya sudah merubah kehidupan ku!"
" Makannya jangan so-soan bilang gini gitu, aku paling ga suka kalau ada orang yang jelek-jelek dia!"
" Ia ,ia maaf!" Vika tersenyum menggoda
Tuk
Aldi menjitak pelan kepala Vika
Sekarang Vika menyadari bahwa kehadiran Nina juga merubah hidup sang kakak menjadi lebih baik lagi, tidak mudah marah, sekarang lebih perhatian dan jadi murah senyum, penantian Vika yang begitu panjang mengharapkan perhatian dan kasih sayang dari sang kakak kini ia rasakan.
" Oh ia kak, tadi pada aku masuk, ada dua orang yang lagi duduk di teras rumah, siapa mereka?" Tanya Vika penasaran
Aldi menepuk pelan keningnya, ia baru ingat akan tamu yang ia tinggalkan begitu saja.
" Tetangga baru!"
" Tapi kok tadi samar-samar aku dengar permpuan itu bilang suka sama kakak?"
" Dih, orang aneh, kenal juga nggak!" Aldi sibuk melihat kembali laptop nya, kali ini Nina sudah kembali ke kamar, ia sedang termenung sendirian
" Tuh lihat Nina, dia sedih karena kamu mungkin?" Aldi memberi tahu Vika di layar laptop nya
" Loh kakak, taruh cctv di kamar?" Tanya Vika tidak percaya
" Sudah halal, nggak ada salahnya dong?"Aldi sebenarnya malu, karena ketahuan mengawasi Nina dari jauh
" Ck, bisa bucin juga nih kakak ku?" Vika terkekeh melihat sang kakak yang sedang salah tingkah Karena di goda nya
" kamu!" Aldi langsung mengacak-acak kerudung Vika yang masih terpakai di kepala.
Bersambung
Jangan lupa like dan komentar nya!