Sesilia gadis berumur 21 tahun yang cantik dan polos. Dia di besarkan di panti asuhan karna dia yatim piatu, setelah lulus Sekolah dia memutuskan untuk bekerja dan menyewa rumah untuk ia tinggali. Dia merasa sangat bahagia karna memiliki pacar yang sangat baik dan tampan, tapi kebahagiaan itu tak berlangsung lama karna ternyata pacar yang selama ini dia anggap baik, ternyata malah menghancurkan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14
"Zeco, urus semua keperluan pria itu. Setelah ini kita harus menyusun rencana kepada pria tua yang sudah menyerang markas kita. Aku akan pulang dulu, ini sudah pagi." kata Steven.
"Baik tuan" Zeco langsung mengurus hal hal yang Steven perintah kan.
...****************...
"Selamat pagi tuan" kata bodyguard yang menjaga pintu apartemen nya (membungkuk)
"kalian pulang lah ke mansion, jika orang tua ku bertanya. Jawab lah kalian menjaga calon istriku" kata Steven membuka pintu
"Baik tuan" kata Bodyguard bersamaan
*CEKLEK
Steven membuka pintu apartemen nya, terlihat Sesilia yang masih tertidur pulas di ruang tamu, dan bibi sedang memasak.
"kenapa dia tidur disini? apa dia tidur bersama bibi? Ah sudahlah, aku akan mandi terlebih dahulu" batin Steven berjalan menuju kamar mandi.
Bibi pun belum menyadari Steven pulang, bibi langsung menyiapkan makanan di atas piring dan menyajikannya di atas meja.
"Eeeee copot copot copot" latah bibi karna kaget melihat Steven tiba tiba berdiri di dekat sesilia.
"Maaf tuan, saya kaget" jelas bibi sambil mengelus elus dada nya.
"Pulang lah ke mansion, jika orang tua ku menanyakan sesuatu. jawab saja kau menemani calon istriku di apartemen" kata Steven datar.
"Baik tuan, saya sudah memasak, silahkan di makan. Saya permisi" kata bibi membungkuk lalu meninggalkan apartemen.
...****************...
"dia memang sangat imut, aku akan membangunkan nya" batin Steven memandangi sesilia.
"Sesilia, bangun lah. Ayo kita sarapan" Steven menepuk nepuk lengan sesilia.
"ahhhh Steven, maaf aku baru bangun. Aku akan segera ke kamar mandi dan membuatkan mu sarapan" kata sesilia gelagapan langsung duduk.
"tidak usah, bibi sudah masak dan sudah kembali ke mansion. cepat bersihkan diri lalu kita sarapan" kata Steven beranjak menuju meja makan.
"baik aku akan mandi terlebih dahulu" kata sesilia sembari membawa kasur lipat kembali ke dalam kamar.
Setelah selesai membersihkan diri, mereka pun makan, sesilia yang sudah menghafal tentang Steven pun hanya diam. Karna steven tidak suka jika di ajak bicara ketika sedang makan.
Setelah selesai makan seperti biasa sesilia yang mencuci piring.
"Kita akan siap siap ke mansion ku untuk bertemu dengan orangtua ku" kata Steven berjalan ke arah kamar tanpa menunggu jawaban sesilia.
"Dia selalu saja seperti itu, tak pernah menunggu jawaban ku" batin sesilia sembari mengerucut kan bibir nya.
Mereka pun bersiap dan langsung meluncur menuju mansion milik keluarga Steven.
Setibanya di mansion sesilia takjub melihat betapa megah nya mansion yang ada di depan nya sekarang.
"Apakah ini istana" batin sesilia melihat dengan mata berbinar.
"Ayo masuk, kau sudah menghafal semuanya bukan?" kata Steven membuyarkan lamunan sesilia.
"hmmm sudah" kata sesilia yang masih sedikit menganga karna tak percaya ia akan memasuki mansion megah nan mewah itu.
Sesilia pun menggandeng tangan Steven. Mereka memasuki mansion di sambut para pelayan yang berbaris serta membungkuk hormat.
"Silahkan duduk tuan nyonya, saya akan memanggilkan nyonya Bianca, tuan Eric, dan tuan Carlos" kepala pelayan bergegas ke lantai atas untuk memanggil kedua orang tua Steven serta kakek nya.
Bianca adalah ibu Steven, Erik ayah nya, dan Carlos kakek yang sangat Steven sayangi.
Mereka pun duduk sembari menunggu kedatangan orangtua steven, tak berapa lama mereka pun datang.
"Selamat siang kakek, Tante, om. Perkenalkan nama saya sesilia" kata sesilia menjabat tangan mereka.
mereka pun tersenyum pada sesilia.
"Duduklah" kata kakek Steven mempersilahkan sesilia agar duduk kembali.
Mereka ber 5 pun duduk, pelayan segera menyiapkan hidangan di atas meja.
"Ayo makan lah sesilia jangan sungkan" kata kakek.
"I...iya" dengan canggung sesilia menyendok makanan nya.
baru bener..dan masun akal