Mawar seorang wanita yang bekerja di sebuah bar, tanpa sengaja menemukan seorang anak laki-laki yang membuatnya terikat dalam sebuah pernikahan dengan pria dingin namun hangat.
Di dalam pernikahan itu, harus banyak tugas yang mawar jalankan. Tapi akankah pernikahan itu berjalan sesuai dengan kesepakatan awal, atau berbelok ke arah lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Arga mengambil gelas miliknya dan meminum minuman nya dengan perlahan, Hendrik dan Mawar masih berdiri di tempat mereka.
Lalu Arga menyimpan kembali gelas miliknya, Hendrik dengan cekatan meminta Mawar untuk kembali menuangkan anggur ke gelas Arga.
Dengan ramah Mawar menuangkan kembali anggur ke dalam gelas pria itu, Arga kembali menatap sosok wanita di depannya.
"Dimana Indah?" Tanya Aldo karena biasanya yang melayani mereka adalah wanita itu.
"Maaf Pak Aldo, Indah sedang sakit." Jelas Hendrik dengan senyuman di wajahnya.
"Ah.. Sayang sekali, wanita itu sangat lihai membuat ku puas. Aku tadinya ingin membuat Arga merasakan service Indah." Jelas Aldo dengan tawa.
Mendengar hal itu Mawar sedikit terkejut, pantas saja Indah menjadi langganan para tamu VIP karena wanita itu bekerja dengan tubuhnya juga.
"Pantas saja dia banyak uang." Pikir Mawar.
Hendrik hanya tersenyum tipis, "Jika Indah tidak bisa, kenapa tidak wanita ini saja?" Tanya Arga dengan tatapan mata yang tertuju pada sosok Mawar.
Mendengar hal itu Mawar terkejut dan menatap ke arah Arga, ia lalu menatap ke arah Hendrik. Pria itu hanya tersenyum tipis, dan tidak bisa membantu Mawar.
"Jika begitu, saya pamit dulu." Ucap Hendrik.
Tapi sebelum Hendrik pergi, Mawar juga ikut mengekor dengan Hendrik dan berjalan pergi.
"Apa kau tuli?" Tanya Arga yang membuat Hendrik dan Mawar berhenti.
Kini Hendrik menatap ke arah Mawar, "Apa yang kau lakukan, cepat lakukan apa yang dikatakan oleh Pak Arga." Jelas Hendrik dengan mata yang menatap mawar.
"Aku enggak mau." Bisik Mawar.
"Mawar, jangan menolak. Dia tamu VIP, dan setelah ini kau bisa mendapatkan uang yang sangat banyak. Jadi cepat lakukan dan jangan membuat tamu kita kecewa." Jelas Hendrik yang mendorong tubuh Mawar secara pelan dan langsung menutup pintu ruangan VIP.
Kini mawar di hadapan kan dengan tatapan para pria di belakangnya, "Apa yang harus ku lakukan." Gumam Mawar.
Lalu Mawar berjalan mendekat dan hanya diam mematung tanpa melakukan apa pun.
"Jadi ini yang kau sebut bar dengan pelayanan terbaik?" Tanya Arga dengan tatapan mata yang menatap ke arah Aldo.
"Aku tidak bohong, biasa nya yang melayani ku adalah Indah. Bukan wanita ini." Jelas Aldo membela diri.
"Sudahlah, apa susahnya. Hei kau! Apa yang kau tunggu, cepat buka pakaian mu.." Ucap Heri kepada Mawar.
Mawar mendengar hal itu terkejut, ia lalu tersenyum tipis. "Maaf Tuan, saya tidak bisa melakukan hal itu." Jelas Mawar yang menolak dengan tegas.
Heri yang mendengar hal itu menyipitkan matanya, "Kenapa, bukankah itu tugas mu?" Tanya Heri.
"Maaf Tuan, tugas saya hanya mengantarkan minuman." Jelas Mawar dengan senyuman di wajahnya.
"Apa kau bisa minum?" Tanya Arga dengan tatapan mata yang menatap ke arah Mawar.
"Bisa." Jawab Mawar dengan senyuman di wajahnya, ia sudah biasa minum minuman beralkohol karena ia harus melakukan taruhan dengan para pria agar tidak bisa menyentuh tubuhnya.
"Lalu minumlah, bagaimana jika kita melakukan sebuah permainan." Ucap Arga dengan senyuman di wajahnya, wanita yang berada di samping Arga langsung pergi menjauh karena pria itu menyuruhnya untuk pergi.
"Permainan apa, Tuan?" Tanya Mawar.
"Siapa yang mabuk duluan, maka dia yang kalah. Dan harus menuruti permintaan dari yang menang." Jelas Arga dengan senyuman di wajahnya.
Mendengar hal itu Mawar tersenyum, "Hanya minum, aku jagonya." Pikir Mawar.
"Baik." Jawab Mawar.
Arga tersenyum penuh kepuasan, "Minumlah.." Arga memberikan satu botol anggur yang belum di buka.
Kini Arga dan Mawar terus minum, beberapa gelas membuat mawar sedikit pusing. Ia tidak menyangka jika minuman mahal ini memiliki efek alkohol yang sangat tinggi, tapi meski begitu Mawar sama sekali tidak ingin kalah. Ia tetap tersenyum dan tetap minum, dan begitu juga dengan Arga.
Pria itu terus minum minumannya dengan santai. Arga dan Mawar sudah menghabiskan 15 gelas, Mawar merasakan pusing yang luar biasa. Tapi ia tetap tersenyum dan menahan diri agar tidak mabuk dengan mudah.
"Aku akui, kau hebat dalam hal minum." Ucap Arga dengan senyuman di wajahnya.
"Terimakasih atas pujiannya." Jelas Mawar, ia berpikir keras agar tetap waras. Dan gilanya lagi, Arga sama sekali tidak terlihat mabuk.
"Ini hadiah untukmu." Ucap Arga yang memberikan segepok uang untuk Mawar, tanpa ragu Mawar menerima uang itu dan bergegas untuk pergi.
Setelah keluar dari ruangan VIP, mawar merasakan kepalanya terasa pusing dan tubuhnya terasa melayang.
Ia terus berjalan dengan tangan yang berpegangan pada tembok, "Kau harus sadar!" Ucap Mawar yang merupakan mempertahankan kesadaran dirinya.
Hingga terdengar suara langkah kaki, mawar yang berjalan dengan lunglai dan mata yang dipaksa untuk terus terbuka. Dan otak yang terus di paksa untuk tetap sadar, hingga sebuah tangan menarik tubuhnya.
Mawar melihat sosok Arga, kini berada di depannya. pria itu nampak sangat tampan, "Kau wanita yang menarik." Bisik Arga yang langsung memeluk Mawar dan mencium bibir wanita itu.
Mawar terkejut dan berusaha melawan, tapi efek alkohol terus mulai membuat kesadarannya menghilang. Di dalam pelukan Arga, Mawar mulai kehilangan kesadarannya.
Arga yang memeluk Mawar langsung menahan tubuh wanita itu, saat Mawar jatuh pingsan karena efek alkohol.