Kisah cinta penulis Novel yang masuk kedalam Novel ciptaannya sendiri , tetapi di dunia novel nya dilarang untuk mengubah alur ada beberapa aturan yang membuat Ara Anindhita pusing tujuh keliling , dan pertemuannya dengan Tokoh utama Duke Evan Pangeran Mahkota Kerajaan Holand yang sangat kejam dan dingin , lalu banyak plot yang belum terselesaikan tugas Ara untuk menyelesaikannya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Krispena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 5(Flashback Memori Kehidupan Ducches Ara Dulu )
Mula mula , hubungan dua kerajaan itu sangat baik .tiba saatnya saat Raja Holand 2 naik tahta semua jadi berubah.berawal dari diutusnya menteri Kerajaan Holand ke Kerajaan Solomon.tujuannya adalah membicarakan perubahan perjanjian antara kedua belah pihak.
"Terimakasih Raja atas jamuannya" Mentri Holand memberi hormat kepada Raja Solomon ( Ayah Ducches Ara)
"Ada keperluan apa Tuan Mentri datang kesini" tanya Raja Solomon yang duduk di singgasananya
"Raja Holand menyuruh hamba untuk membicarakan masalah Raur" kata Mentri itu
"Baiklah mari menuju ke ruangan pribadi saya" Raja meninggalkan singgasananya menuju ke tempat pribadi di mansion nya.
Setiba diruangan pribadi Raja Solomon..
Mentri Kerajaan Holand menyerahkan sebuah dokumen kepada Raja Solomon
"Mohon dibaca baik baik Raja" ucap Mentri itu
Raja Solomon membaca satu persatu dokumen diatas meja tersebut .dokumen penting itu berisi perubahan perjanjian yang ditulis oleh Raja Holand 2
"Apa maksud dari Raja Holand , negaraku bukan boneka, aku tidak ingin menyetujuinya, dan bilang kepada Rajamu untuk menemui ku secara pribadi" ucap Raja Solomon marah dengan melempar dokumen itu
"Bedebah Raja Holand , hubungan yang aku jalin dengan Ayahnya waktu aku muda tidak ada gunanya" gumam Raja Solomon dalam hati
Utusan Kerajaan Holand pergi mengendarai kuda untuk kembali ke Kerajaan Holand.tanpa mendapatkan hasil yang memuaskan.alhasil akibat Raja Solomon yang menolak perubahan perjanjian tersebut .Raja Holand 2 murka lalu meminta pasukan prajuritnya untuk merebut wilayah Raur dengan perang kepada Kerajaan Solomon.
Mata mata Kerajaan Solomon melaporkan hal tersebut , Raja Solomon murka dengan keserakahan Raja Holand 2 lalu mengumumkan darurat perang kepada seluruh prajuritnya dan penghuni istana.
Saat itu Ducches Ara masih berumur satu tahun , Permaisuri Tan yang sedang menggendong Ara sembari berlarian guna memberitahukan seluruh selir untuk siap siaga keadaan darurat.
......................
Kawasan Raur....
Pasukan perang Kerajaan Holand memasuki daerah perbatasan Raur yang berada di wilayah Kerajaan Solomon.mereka membunuh warga desa dan juga pasukan Solomon yang berjaga disana.
Emas emas digudang penyimpanan dirampas paksa oleh Prajurit Holand.
Perang besar tak dapat dielakkan , pasukan kedua kerajaan saling berperang.banyak orang yang menjadi korban jiwa dan luka luka.warga desa yang selamat di evakuasi ke wilayah Solomon.
Raja Solomon murka dan memutuskan untuk mengirim pasukan senyap ke Kerajaan Holand.pada saat itu ,Kerajaan Holand mengadakan jamuan pesta untuk Duke Evan kecil.
Pasukan Senyap Solomon , menyamar sebagai tamu agung dan juga pelayan istana.pengawasan yang lengah membuat pasukan senyap untuk mengambil tindakan.
Satu persatu Pasukan senyap membunuh prajurit Holand yang disekitar pesta.hal itu diketahui oleh kakak Duke Evan , Duke Ran yang saat itu berusia sepuluh tahun. pasukan senyap menyergap Duke Ran lalu membunuh dengan menajamkan pisau kedalam perut Duke Ran.
Pesta yang megah seketika menjadi persta berkabung.semua orang berlarian menuju keluar mansion.Raja Holand 2 murka lalu menyerbu pasukan senyap dengan ganas. Duke Evan yang masih berusia lima tahun melihat tubuh Duke Ran tergeletak tak bernyawa di bawah meja.
Raja Holand kehilangan kendali saat melihat mayat anaknya yang penuh luka sayatan pedang.Raja Holand 2 berhasil membunuh semua pasukan senyap yang masih tertinggal di istana. sebagian pasukan Kerajaan Holand mengepung Kerajaan Solomon.Raja Solomon dan Raja Holand berperang pedang mereka bergulat tanpa henti.tangan mereka mencoba menikam satu sama lain.
Ketika Raja Solomon lengah , Raja Holand berhasil menebas tangan Raja Solomon.melihat kejadian itu, Permaisuri Tan meminta pengampunan kepada Raja Holand
"Tolong ampuni kami Raja" Permaisuri Tan menangis terisak isak
"Raja Solomon telah membunuh anakku, penerus Holand kelak" ucap Raja Holand berteriak kepada permaisuri Tan