"Ayah jangan tinggalkan Kania !" tangisan seorang gadis yang malang.
"Sudah Kania jangan bersedih lagi , do'akan saja ayahmu disana".
Seolah semua kepedihan yang Di alami Kania tak berujung dan tak pernah usai.
Dari meninggalnya sang ibu sampai memiliki ibu tiri dan saudara tiri yang jahat.
Dan sekarang Sang ayah juga pergi meninggalkanya.
parahnya lagi dia dipaksa menikah untuk menggantikan kakak tiri nya. akankah kania mampu bersabar untuk semua ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayya mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.3
Di ruang makan sang ibu dan kakak sudah duduk menunggu Kania dan para asisten rumah tangga menyiapkan makan malam.
"mah besok aku mau pergi sama Bastian dan teman lainya ya" kata Linda
" Boleh, memang mau kemana kalian?"jawab sang ibu.
" aku sama temen temen mau ke mall mah , sekalian nonton terus ke rumah Bastian untuk makan malam" kata Linda
sementara Kania sedang berjalan menuju ruang makan membawa masakan yang dia masak radi untuk di sajikan. Kania hanya bisa duduk dan makan dalam diam, tapi tidak dengan kedua wanita beda generasi itu mereka selalu membicarakan tentang Bastian sang kekasih dan calon menantu idaman Bu Laili.
Selain Bastian mempunyai wajah yang ganteng dan juga dia anak dari orang kaya. Bastian sangat mecintai Linda. Dia pasti menuruti semua apa yang Linda minta ketika mereka pergi ke mall atau kemana pun.
Dan Linda dengan pongah nya dia percaya kalo bastian tidak mungkin berpaling. Itulah yang selalu membuat Linda merasa semua bisa di gapai dengan paras cantik nya.
Setelah selesai makan mereka berdua langsung pergi dari ruangan itu meninggalkan Kania sendiri disana. Kania yang sudah terbiasa membereskan meja makan dengan di bantu oleh seorang asisten rumah tangga yang selalu setia pada keluarganya , wanita paruh baya itu sudah bekerja pada keluarga ayahnya sejak sang Ayah masih remaja. Dia juga sangat menyanyangi Kania seperti cucu nya sendiri.
" Non biar bibi saja yang bereskan , ,non Nia istirahat saja", kata si Bibi.
" nggak apa-apa bik,kania bantu bibik dulu,lagian Kania juga masih mau bercerita sama bibi" jawab Kania dengan senyum termanis.
pekerjaan dapur sudah selesai Kania pun mengajak sang art untuk bercerita di taman belakang.
Mereka terlihat bahagia dan terbawa suasana dalam cerita mereka.
"Non masih ingat tidak dulu pas non Nia kecil sering banget nangis gara-gara di kejar anjing tetangga :)" kata bi Siti yang sedang mengingat kembali masa kecil kania
"Iya bik Nia inget dan waktu itu Bunda khawatir banget , liat Nia berlari pulang sambil nangis . Andai Bunda masih ada ya bik , Mereka pasti tidak akan pernah masuk ke rumah ini sebagai saudara tiri ku ". terdengar lenguhan kecil sari bibir Kania. Dan bi Siti yang tau kalau suasana hati Nia sedang tidak baik, Dia berysaha menghibur nia dengan mengatakan supaya Nia selalu berdo'a untuk sang Bunda .
Hari demi hari berlalu kini sang Ayah juga sudah kembali dari tugas luar kota nya.
"Mah anak- anak belum pada bangun?" tanya pak surya kepada istri nya.
"Kalo Linda sudah bangun Yah dia lagi siap-siap mau ke kampus hari ini ada acara persiapan perpisahan , kataya tapi Kania mamah ngga tau pah belakangan ini dia agak aneh. Suka sekali terlambat pulang dan selalu di kamar keluar hanya ketika lapar saja" adu bu Laili pada suaminya.Tak lama Linda turun dengan tampilan yang sudah siap untuk berangkat begitu juga Kania. Mereka sarapan bersama pagi ini dengan Pak Surya yang bertanya tentang kegiatan dua anak gadisnya.
" Lin kamu kan sudah wisuda , bagaimana kalau kamu mulai bekerja di kantor Ayah , sekalian belajar untuk mencari pengalaman "?. tanya sang Ayah pada Anak tirinya itu. Tapi walau Linda hanya anaka tiri Pak Surya tidak pernah membedakan antara Linda maupun Kania.
*Masih belajar mohon di koreksi lagi ya *
izin mampir ya