Genre: Urban Fantasy dengan elemen Aksi dan Misteri
Garis Besar Cerita:
"Power" adalah sebuah novel web yang mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Arya Pratama yang hidup di Jakarta tahun 2030. Dia menemukan bahwa dirinya memiliki kemampuan supernatural untuk mengendalikan listrik. Namun, kekuatan ini membawanya ke dalam konflik berbahaya antara kelompok-kelompok rahasia yang memperebutkan kendali atas kota.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Rifa'i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
"Penjaga Empat Dimensi"
Cahaya dari hologram empat sosok misterius memenuhi ruangan perpustakaan kuno. Arya, Citra, Bima, Dewa, dan bahkan Sang Pengacau berdiri terpaku, merasakan aura kekuatan yang luar biasa dari keempat sosok tersebut.
Salah satu sosok, yang terlihat seperti api yang berkobar, angkat bicara. "Kami adalah Penjaga Empat Dimensi Elemental. Aku adalah Agni, Penjaga Dimensi Api."
Sosok kedua, yang tubuhnya seolah terbuat dari air yang bergelombang, melanjutkan. "Aku Varuna, Penjaga Dimensi Air."
"Aku Vayu, Penjaga Dimensi Udara," ujar sosok ketiga yang terlihat seperti angin yang berputar.
"Dan aku Prithvi, Penjaga Dimensi Bumi," kata sosok terakhir yang tampak kokoh seperti batu.
Arya melangkah maju, memberanikan diri untuk berbicara. "Para Penjaga yang terhormat, kami datang mencari jawaban. Dimensi-dimensi mulai tidak stabil, dan kami ingin tahu bagaimana cara memperbaikinya."
Agni mengangguk perlahan. "Keseimbangan multiverse memang telah terganggu. Tapi masalahnya jauh lebih kompleks dari yang kalian bayangkan."
"Apa maksudmu?" tanya Citra.
Varuna menjawab, "Multiverse bukanlah sekadar kumpulan dimensi yang terpisah. Ia adalah jaringan rumit energi dan realitas yang saling terhubung. Ketika satu bagian terganggu, seluruh struktur terancam runtuh."
"Dan sayangnya," tambah Vayu, "tindakan kalian, meskipun berniat baik, telah memperburuk situasi."
Bima mengerutkan kening. "Tapi kami hanya berusaha menyelamatkan dunia kami!"
"Benar," kata Prithvi. "Tapi setiap tindakan memiliki konsekuensi yang jauh melampaui satu dimensi. Kalian telah membuka celah-celah antar dimensi tanpa menyadari dampaknya."
Arya merasakan beban berat di pundaknya. "Jadi, apa yang harus kami lakukan sekarang?"
Keempat Penjaga saling berpandangan sebelum Agni menjawab, "Kalian harus mempelajari seni keseimbangan multidimensi. Dan untuk itu, kalian harus menjalani ujian."
"Ujian?" tanya Dewa, suaranya campuran antara takjub dan cemas.
"Ya," jawab Varuna. "Masing-masing dari kalian akan diuji di salah satu Dimensi Elemental. Kalian harus memahami esensi setiap dimensi dan bagaimana mereka saling terhubung."
"Tapi bagaimana dengan dia?" Citra menunjuk ke arah Sang Pengacau.
Prithvi menatap Sang Pengacau dengan seksama. "Dia juga memiliki peran penting dalam keseimbangan ini. Terkadang, kekacauan diperlukan untuk menciptakan harmoni baru."
Sang Pengacau tersenyum tipis, seolah-olah dia telah lama menantikan momen ini.
"Bersiaplah," kata Vayu. "Ujian kalian akan segera dimulai. Ingatlah, nasib multiverse bergantung pada kemampuan kalian untuk memahami dan menyeimbangkan kekuatan elemental."
Tiba-tiba, lantai di bawah kaki mereka mulai bergetar. Empat portal berbeda warna muncul di sekeliling ruangan.
"Pilihlah portal kalian dengan bijak," ujar Agni. "Masing-masing akan membawa kalian ke Dimensi Elemental yang berbeda. Kalian harus menyelesaikan ujian di sana sebelum bisa kembali."
Arya memandang teman-temannya, lalu ke arah Sang Pengacau. Dia tahu bahwa keputusan yang mereka ambil sekarang akan menentukan nasib tidak hanya dunia mereka, tapi seluruh multiverse.
"Kita tidak punya pilihan lain," kata Arya akhirnya. "Kita harus menghadapi ujian ini."
Satu per satu, mereka melangkah ke arah portal yang berbeda. Arya ke portal merah api, Citra ke portal biru air, Bima ke portal putih udara, dan Dewa ke portal hijau bumi.
Sang Pengacau, yang ikatannya telah dilepas oleh kekuatan para Penjaga, berdiri di tengah ruangan. "Dan aku?" tanyanya.
"Tugasmu adalah mengamati dan memahami," jawab Prithvi. "Kekacauan dan keseimbangan adalah dua sisi dari koin yang sama."
Dengan anggukan terakhir kepada satu sama lain, Arya dan timnya melangkah masuk ke portal masing-masing, siap menghadapi ujian yang akan menentukan nasib multiverse. Saat portal-portal itu menutup, ruangan perpustakaan kembali sunyi, menyimpan rahasia-rahasia kuno yang masih menunggu untuk diungkap.