"Aku bersedia menikahinya, tapi dengan satu syarat. Kakek harus merestui hubungan aku dan Jessica"
Bagaimana jadinya jika seorang pria bersedia menikah, tapi meminta restu dengan pasangan lain?
Akankah pernikahan itu bertahan lama? Atau justru berakhir dengan saling menyakiti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dj'Milano, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps24. Hari pertama kerja.
Seperti yang diucapakan kepala divisi kemarin, pagi ini, Viona tampak bersemangat untuk bekerja. Gadis itu bangun lebih awal untuk bersiap, karena dikosan barunya ia belum punya peralatan masak. Viona harus membeli sarapan diluar, seporsi bubur ayam dan dua tusuk sate usus menjadi sarapannya pagi ini.
Selesai sarapan, Viona langsung berangkat kerja. Karena jarak kosnya dan kantor cukup jauh, Viona memilih berangkat menggunakan ojok. Jika menumpang angkut, maka ia akan terlambat tiba di kantor.
Viona pun berjalan menuju pangkalan ojek.
Setalah menempuh jarah hampir 20 menitan akhirnya Viona tiba di gedung tinggi nan mewah itu. Ketika Viona masuk, beberapa mata terpasang memperhatikan gadis itu dari ujung kaki hingga ujung kepala.
Sudah menjadi tradisi, jika ada orang baru pasti akan menjadi pusat perhatian. Apalagi anak baru yang berpenampilan sederhana seperti Viona. Ditamba gosip tentang dirinya yang hanya tamatan SMA telah menyebar.
"Eh, eh, eh. Lihat deh anak baru itu, dengar-dengan dia cuman tamatan SMA loh" ucap salah satu Karyawan wanita berbisik-bisik.
"Iya bener, kepela divisi keuangakan sangat tegas ko bisa ya terima yang hanya tamatan SMA." timpa yang satunya.
"Aku curiga deh, jangan-jangan mereka ada apa2 lagi."
Begitulah kira-kira mulut julid netizen mengiringi langkah kaki Viona.
Tidak peduli dengan tatapan atau pun cibiran orang-orang itu, Viona langsung menuju lantai tiga.
"Selamat pagi semua" sapa Viona ketika tiba didepan pintu. Namun, tak ada satu orang pun yang menjawab sapaannya.
Tangan yang tadinya melambai pada semua dan seyuman manis itu perlahan memudar begitu saja.
"Viona" panggil kepala divisi.
"Pagi, Pak" sahut Viona memberi salam.
"Kemarilah"
Viona mendekat dan berdiri disamping kepala divisi yang bernama Pak Suryo.
"Minta perhatian sebentar" ucap Pak Suryo. Semua karyawan bagian keuangan itu berdiri dan berbalik menghadap kearahnya.
"Perkenal, ini Viona karywan baru disini. Saya harap, kalian bisa bekerja sama dengan baik" Pak Suryo memperkenalkan Viona. "Dan Viona, ini Irene, supervisor disini. Kamu bisa bisa bertanyaan apapun padanya, jika kamu tidak mengerti"
"Baik, Pak. Terima kasih" ucap Viona.
Pak Suryo pun kembali ke ruangan kerjanya.
.
.
.
.
"Ini meja kerjamu, kamu punya waktu istirahat makan siang hanya satu jam. Ingat, disini tidak butuh orang yang bermalas-malasan" jelas Irene si supervisor itu ketus.
Viona mengangguk paham, tak lupa ucapa terima kasih yang selalu keluar dari bibirnya.
Hari pertama kerja, Viona dikerjain habis-habis oleh para seniornya. Gadis itu disuruh foto copi berkas bertumpuk-tumpuk.
Lebih parahnya lagi, dari divisi lain juga ikut menitip berkas padanya.
"Kamu anak baru ya?" tanya seorang karyawan wanita.
"Iya, Kak" sahut Viona ramah, tanganya terus bekerja diatas mesin foto copi.
"Boleh titip ini nggak?" Karyawan wanita itu menunjukan beberapa berkas ditangannya.
"Boleh, Kak. Tapi agak lama ya. Soalnya ini masi banyak."
"Tidak masala, nanti tolong skalian antarkan kebagian marketing ya" Karyawan wanita itu pergi begitu saja tanpan menunggu jawaban dari Viona.
"Semangat Vio, kamu pasti bisa." Viona memberi semangat pada dirinya. Walau setelah ini ia akan pusing mencari dilantai berapa divisi pemasaran itu.
Setelah sebuk seharian, mondir mandi mengatar semua berkas yang dititip padanya. Akhirnya tiba juga jam pulang kerja. Viona merasa hari ini sangat melelahkan, ditamba siang tadi, ia hanya memakan sepoton roti dan air satu gelas aqua. Gadis itu melewatkan jam makan siang karena sibuk bekerja, hingga tidak kebagian makanan kantor.
...****************...
Hari-hari selanjutnya, kerjaan Viona tak jauh berbeda dari hari pertama ia masuk kerja. Viona selalu dikerjain, kadang ia disuruh beli makanan diluar, kadang juga mereka menyuruh Viona lembur untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.
Viona, gadis cantik, pintar tapi lugu itu menurut tanpa mengeluh sedikit pun.
.
.
.
Rapat tahunan yang tunggu-tunggu akhir tiba dan telah jadwal tiga hari lagi, setiap divisi akan ada perwakilan dua orang karyawan, tentu yang berkompeten dan ahli dalam bidangnya yang akan diajak.
Dalam kesempatan ini, semua karyawan berlomba menunjukan diri agar merekalah yang terpilih untuk ikut dalam rapat tersebut. Bukan tampan alasan mereka semua berlomba-lomba ingin ikut.
Pertama jika presentasi mereka bagus maka mereka akan dipromosikan dan akan dinaikan jabatan. Alasan yang kedua adalah mereka bisa melihat lebih dekat wajah pimpinan tertinggi mereka.
PT. Emeral Grup adala perusaha yng sangat besar dan bergerak diberbagai macam bidang, jika hanya karyawan bisa maka akan sangat sulit bagi mereka melihat langsung wajah Winston Alexander Emeraldi.
... ....
... ....
... ....
Jangan lupa dukungannya, Like, comen and subscribe.🤣🤣 Eehh iya skalian dibagikan🤣🤣
berjuanglah sendiri jangan mengharapkan keluarga yg tak menganggapmu