Sebuah kejadian yang membuat seorang Anaya Putri (23tahun) harus hamil tanpa seorang suami. Naya harus merelakan kehormatannya ketika insiden tidak disengaja yang ditimbulkan karena salah alamat dan menjadi cinta satu malam bersama dengan pria asing.
Naya hidup sebatang kara, dia harus melahirkan, membesarkan dan merawat anaknya. Saat sang anak sudah besar, ternyata dia memiliki sifat yang sangat genius dan berusaha menyatukan kedua orangtuanya.
Mampukah Anaya menjalani kehidupannya?
Akankah kebahagiaan menyapanya di akhir kisah nanti? Dan siapa pria yang sudah membuat Naya menjadi berbadan dua?
YUK SIMAK KELANJUTANNYA 🥰
JANGAN LUPA SELALU MEMBERIKAN JEJAK MANIS DI SETIAP BAB NYA 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom AL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab #21
Denis menatap Anaya dengan sangat lekat, dia seperti terhipnotis oleh aura kecantikan yang keluar dari wajah Anaya. Mulutnya ingin berbicara tetapi sangat kaku hingga dirinya hanya mampu diam seraya menangkup wajah Anaya.
Abi hanya memalingkan wajah karena sedikit cemburu dengan sikap Denis kepada Anaya, tetapi dia mencoba menyingkirkan rasa cemburunya itu. Abi menatap ke arah lain agar Denis dan Anaya bisa saling berbicara. Dia tau jika Denis pernah mengatakan perasaan istimewa pada Naya dan semua itu Naya—lah yang menceritakan.
Denis memberanikan diri untuk membuka suara.
"Selamat, Anaya. Kamu sudah bersama dengan pria pilihanmu, semoga kamu selalu bahagia dalam menjalani pernikahanmu ini." ucap Denis dengan rasa sesak di dada.
"Terima kasih, Pak Denis." Naya menatap Denis dengan berkaca-kaca.
"Aku yakin pilihan kamu adalah yang terbaik, meksipun aku sangat kecewa karena kamu sudah menolak diriku tetapi aku rela melihatmu bahagia dengan pria lain. Cinta tidak harus memilki."
Anaya menunduk begitupun dengan Denis, sejenak kemudian Denis melepaskan tangannya yang berada di wajah Anaya.
Denis beralih menatap Abi yang masih memalingkan wajah.
"Pak Abi, saya mohon tolong jaga Anaya dan Al."
"Tidak perlu Anda peringatkan, Pak Denis. Sebelum saya resmi menikah dengan Naya, saya juga sudah menjaga dia dan Al dengan baik." jawab Abi sedikit kesal.
Denis hanya terkekeh pelan karena suara Abi yang terdengar ketus.
"Bagus. Jika Bapak sekali saja menyia-nyiakan Anaya maka saya—lah yang akan berada di garda paling depan untuk menjadi tempat sandaran bagi Anaya." ucap Denis serius.
Abi hanya berdecak kesal, setelah itu Denis pun segera pergi dari atas pelaminan. Dia tidak sanggup berlama-lama di tempat itu karena wajah Anaya selalu menghipnotis dirinya.
Bibi dan Sarah telah sampai pesta resepsi pernikahan Anaya, mereka berdua segera menuju gedung dan melihat kemeriahan pesta itu. Sesampainya di dalam, Sarah melongo karena melihat kemewahan pesta tersebut. Tak kalah dengan Sarah, Bibi juga terperangah melihat semua yang ada di depan matanya. Mulai dari dekorasi, catering, music dan hiasan pelaminan.
"Bu, sepertinya kita harus segera menghampiri Anaya." ucap Sarah memberikan saran.
Bibi mengangguk lalu mereka segera berjalan naik menuju pelaminan.
Setelah sampai di atas pelaminan, Anaya tidak bisa berkedip karena dia melihat seseorang yang sangat dia rindukan, seseorang yang dia anggap sebagai Ibu kandungnya sendiri meskipun terkadang Bibi suka kesal dan marah padanya. Anaya meneteskan air mata, dia tidak menyangka jika Bibi akan datang ke pesta pernikahannya.
"Bi," Naya bersuara lirih.
Terlihat mata bibi berkaca-kaca, mereka berdua pun berpelukan.
"Bi, akhirnya bibi mau datang ke pesta pernikahan Naya. Naya sempat sedih dan putus asa karena sanak saudara Naya tidak ada yang datang. Naya hanya punya bibi, tidak ada yang lain." ucap Naya memeluk tubuh bibi dengan erat.
"Selamat atas pernikahanmu, Naya. Sudah hampir enam tahun kita tidak pernah bertemu, maafkan atas semua kesalahan yang pernah bibi lakukan padamu." bibi menangis.
"Naya telah memaafkan semua kesalahan bibi." balas Naya sambil mengurai pelukan.
Saat Naya dah bibi melepas kerinduan, Sarah mencuri pandang ke arah Abi. Terlihat dia tersenyum secara tersembunyi ketika menatap wajah tampan milik Abi.
'Dia tampan sekali, seandainya aku bisa punya suami seperti ini. Sudah mapan, tampan, kaya, pengusaha muda lagi. Anaya sangat beruntung karena mendapatkan suami seperti Pak Abimanyu.' batin Sarah seraya melirik Naya dengan kesal.
•
**TBC
HAPPY READING
JANGAN LUPA JEJAK MANISNYA, TERIMA KASIH BANYAK 😘
🏵️🏵️🏵️🏵️🏵️🏵️🏵️🏵️**