Kesedihan mendalam karena diselingkuhi sang tunangan, membuat Sanum menerima tawaran Vevita sahabat baiknya. yang memberikan Sanum sebuah voucher liburan Menaiki kapal pesiar termewah, yang tidak sembarangan orang bisa memasuki nya.
Kesialan pun berlanjut, Sanum yang setengah mabuk salah memasuki kamar. Rasa kecewa dan penghianatan membuat dia Ingin membalas dengan pria yang dianggapnya sebagai pria bayaran yang dikirimkan oleh Vevita untuk menemaninya selama liburan.
Setelah melalui malam panjang, One Night Love dengan pria itu. Sanum pun pergi begitu saja, dia pun menghilang setelah mengetahui jika dia hamil anak kembar. pertemuan tak terduga kembali setelah Sanum bekerja diperusahaan besar yang ternyata dipimpin oleh pria yang dianggap nya sebagai pria bayaran malam itu.
Mampukah Sanum mempertahankan anak-anaknya, atau memilih kembali pada tunggangan nya Rendi.?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Permintaan Oma
Mobil yang dikendarai Sena, memasuki pekarangan rumah mewah yang sangat luas itu, Sanum seakan tidak percaya jika ini milik dua wanita yang sangat baik, meskipun Sanum sadar jika mereka belum lama saling mengenal.
"Ayo sayang jangan sungkan, anggap saja seperti rumah sendiri." terang Oma, sambil memetinqta para pelayannya untuk menurunkan banyak nya mainan anak wanita dan laki-laki yang diborong Oma untuk ketiga anak Sanum.
Devan dan Revano mulai aktif berlarian dengan mainan pedang dan robot mereka, sedangkan Davina lebih suka duduk dipangkuan Sanum sambil memeluk boneka besar barunya.
"Tante, Oma terimakasih sekali lagi, karena sudah mengajak anak-anak main jalan dan membelikan banyak mainan." Ucap Sanum yang mersa sungkan.
"Kamu tidak usah canggung nak, kami senang karena bisa membuat mereka tertawa ceria dirumah yang sudah lama sepi ini." Melinda terharu melihat kebahagiaan anak -anak itu, begitu juga dengan Oma.
"Rumah ini terasa hidupku kembali, coba saja cucuku satu-satunya Arya mau menikah," Ucap Oma.
"Arya," gumam Sanum.
"Ya namanya Arya, nemun diusianya yang sudah terbilang matang. dia masih betah untuk sendiri." terang Oma.
"Apa maksud Oma Tuan Arya, tidak...tidak mungkin dia. mungkin saja Arya yang lain." gumam Sanum kembali.
"Sanum sayang, bagaimana jika kamu dan anak-anak mu tinggal disini nak, karena kami berdua sangat kesepian dirumah yang lumayan besar ini. sementara cucuku Arya jarang sekali pulang kerumahnya ini. Karena dia lebih suka menetap tinggal sendiri di apartemen nya." Ucap Oma.
"Iya Sanum, kami hanya dua orang wanita tua yang kesepian. tolonglah nak jangan tolak penawaran kami ini." Ucap Melinda yang juga diangguhkkan Oma.
"Tapi Oma," Ucap Sanum ragu.
"Kamu jangan menolak nak," Ucap Oma memotong perkataan Sanum.
"Tidak baik bagi kesehatan anak-anak mu, mereka harus tinggal di komplek perkampungan kumuh dan pergaulan anak - anak jalan yang tinggal disana, tidak baik demi kesehatan dan masa depan mereka kelak." bujuk Oma dan Melinda.
Sanum memperhatikan ketiga anaknya, mereka tampak bahagia dan senang sekali. bermain-main dengan banyak mainan baru serta tempat tinggal yang sangat bagus dan mewah ini.
"Iya ma, Devan dan bang Revano mau tinggal disini saja, karena rumahnya besar dan banyak mainan." Ucap Revano dan Devan terlonjak kesenangan.
"Davina nggak mau disini, Davina mau tinggal sama Mama saja," Ucap gadis kecil itu sambil bergelut manja dipangkuan Sanum.
"Maaf Tante, Oma. beri Sanum waktu untuk memikirkan keputusan ini." Ucap nya.
Sorenya Sanum dan anak-anaknya diantar kembali pulang, sepanjang perjalanan ke tiga bocah itu tertawa penuh kegirangan. menaiki mobil yang mewah yang belum pernah mereka naiki selama ini.
Rumah kecil Sanum, hampir dipenuhi oleh beraneka mainan. membuat ketiga anaknya tidak mersa bosan. hingga akhirnya tertidur begitu saja dengan posisi lucu mereka masing-masing.
"Anak-anakku sayang, mama tidak akan sanggup berpisah dari kalian." gumam Sanum sambil mengangkat satu persatu anak-anak nya dan menidurkan nya penuh kasih sayang, ciuman hangat Sanum mendarat di pipi gembul mereka.
Sanum ikut merebahkan tubuhnya di bagian tengah, dan memeluk tubuh mungil Davina yang paling manja diantara kakak-kakaknya. pikiran Sanum kembali menerawang pada pertemuan nya dengan Tante Melinda dan Oma.
Sanum tidak bisa memejamkan matanya, permintaan dua orang wanita itu membuat Sanum bingung, mengingat mereka belum lama saling mengenal. meskipun Sanum yakin kedua wanita itu baik dan tulus ingin membantunya.
𝐭𝐩 𝐚𝐪 𝐩𝐢𝐧𝐠𝐬𝐚𝐧 𝐤𝐥𝐨 𝐥𝐚𝐩𝐞𝐫 𝐬𝐢𝐡 𝐧𝐮𝐦
𝐩𝐝𝐡𝐥 𝐮𝐝𝐡 𝟐𝟎𝟐𝟏 🤔🤔
kenapa mama n oma g bilang klo nama janda itu Shanum.. pasti langsung cuz KUA 🥰🥰