"Kalo kamu seandainya melanggar kesepakatan kita,maka kamu harus membayar denda 1 Milyar...!
****
Karena ingin menghindari pernikahan paksa dengan gadis pilihan ibu sambungnya, Nathan Adiguna ,Duda tampan kaya raya, melaksanakan pernikahan kontrak secara rahasia dengan Salsa Berlian ,gadis cantik pemberani yg mengaku jago bela diri yg tak sengaja ia temukan dipinggir jalan.
Mau tau cerita selengkapnya baca dengan perasaan oke ,jangan lupa simpan di daftar pustaka kalian ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lulu Berlian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Nathan membuka salah satu folder di ponselnya yg berisikan perjanjian yg di tanda tangani Salsa secara online. Dan gadis itu langsung terbelalak membaca beberapa poin yg tertera di perjanjian itu , persis seperti apa yg Nathan katakan kalau ia harus memenuhi segala kebutuhan Nathan sang suami seperti sarapan, makan siang, makan malam termasuk menyiapkan serta mengenakan pakaian Nathan setiap akan berangkat kerja .
"Ini...ini gak mungkin deh , waktu itu gak ada poin yg ini.."
Salsa mencoba mengingat-ingat dan merasa tidak pernah membaca perjanjian seperti itu. Tapi sayang sekali ia tidak menyimpan salinan isi dari perjanjian itu yg telah ia tanda tangani.
"Kamu lupa kali ..namanya juga lagi panik jadi nya main tanda tangan aja .Ingat ya Salsa perjanjian kita itu sah loh ,kalau kau seandainya kamu melanggar kamu harus membayar ganti ruginya sebanyak 1 Milyar."
Salsa terlihat sangat pucat ,pipinya seperti tak mengalirkan darah lagi.
"Kok banyak banget sih Om dendanya..?"
Tanya nya panik..
"Makanya ikutin aja semua yg tertera di perjanjian itu, kalau kamu gak sanggup membayar dendanya , sekarang kamu siapkan makan malam untuk saya dan ikut makan di samping saya."
Walaupun rasa jengkel sudah memuncak hingga ke ubun-ubun ,Salsa tetap menuruti semua perintah suaminya yg menurut nya sangat menyebalkan itu.
Ia menyiapkan piring ,nasi serta lauk pauknya untuk sang suami dan Nathan serasa sangat senang di dalam hati walaupun ia tak mengekspresikan nya sama sekali.
"Sekarang kamu juga ikut makan..!"
Perintah laki-laki itu kemudian .
"Saya sudah kenyang .." Tolak Salsa..
"Jangan membantah perkataan saya Salsa karena itu juga tercantum di dalam perjanjian "
Salsa kembali meneliti isi perjanjian yg menyiksa itu dan lagi-lagi benar apa yg di katakan Nathan kalau ia harus menuruti apa yg pria itu perintahkan.
Ingin rasanya Salsa berteriak kencang dan mengobrak abrik seisi meja makan untuk menumpahkan kekesalannya. Tapi ia masih bisa menyabarkan hati nya karena takut terkena sanksi seperti yg tertera pada isi perjanjian.
Alhasil .ia pun menurut menyantap makanan dalam diam yg terlihat sangat manis di mata Nathan. Senyum kemenangan terbit di bibir pria itu ,senang rencananya berhasil telah merevisi isi surat perjanjian tanpa sepengetahuan Salsa.
****
Tak seperti pagi biasanya ,kali ini Salsa bangun lebih awal . Persoalan perjanjian yg menyiksa ,cukup mengganggu pikiran nya dan bayangkan denda yg besar membuat tidurnya gelisah , Alhasil ia menyalakan alarm agar bisa bangun lebih pagi demi menyiapkan segala kebutuhan suami nya.
Ketika baru keluar dari kamarnya, Salsa menajamkan pendengarannya . Khawatir jika mertua nya ataupun Sofia telah terlebih dahulu datang merecoki suasana paginya .Namun tak terdengar suara apapun ,membuat Salsa bergegas menuju ke kamar suaminya .
Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu ia pun membuka pintu dengan cepat dan langsung terperanjat kala menyaksikan pemandangan tak biasa di depan mata .
"Om ..Kenapa handukan aja sih..?"
Sungutnya saat melihat sang suami yg baru keluar dari kamar mandi hanya mengenakan selembar handuk di pinggang , sedikit terkagum akan bentuk tubuh atletis sang suami yg ternyata cukup seksi dan menggoda .Baru menyadari jika Nathan sang suami sangat lah tampan dan mempesona tapi kala mengingat laki-laki itu telah menjebaknya untuk menikah ,Salsa kembali merasakan sangat jengkel.
"Kamu yg asal masuk aja ,ketuk pintu dulu Napa??
Sengaja ya pengen lihat tubuh saya..??"
Nathan berkata dengan suara menggoda yg membuat Salsa langsung membuang muka berjalan cepat menuju ke lemari.
Gadis itu cukup takjub saat membuka pintu lemari , ternyata Nathan memiliki koleksi kemeja yg sangat banyak dan beraneka warna . Membuat Salsa bingung untuk memilih warna apa yg cocok di pakai sang suami untuk pagi ini.
Tanpa ia sadari , Nathan telah berdiri persis berada di belakang nya .Tangan pria itu terulur hendak mengambil sesuatu dari dalam lemari dan tiba-tiba saja.....
"Aaaaaaaa.."
Salsa berteriak , ketika punggungnya bersentuhan dengan dada sang suami.
"Om ..Jagan macem-macem ya "
Ancamnya ,saat merasa Nathan seolah hendak memeluk tubuhnya dari belakang .
"Siapa yg macem-macem sih..? Orang saya mau ngambil daleman..Tuh persis di depan kamu.."
Nathan menunjuk bentuk kain segitiga untuk melindungi pusaka nya yg terletak persis di hadapan Salsa. Dan gadis itu spontan memundurkan langkah , membuat punggung nya tersandar di dada Nathan yg tak tertutup sehelai benang pun.
"Tuh...Kamu nya malah kegenitan nyender-nyender di saya "
Salsa langsung menghindar setelah mendengar tudingan itu dan menjauh dari hadapan suaminya.
"Tumben kamu bangun pagi ? Ngapain nyariin saya sampai ke kamar ini?? kangen ya.?"
Goda Nathan dan Salsa langsung mendengus kesal .
"Kan Om yg ngancem saya pake perjanjian konyol itu, kalo saya harus mengurusi semua keperluan Om."
Salsa meraih kemeja berwarna soft blue yg telah ia persiapkan mengenakan di tubuh suaminya sambil bersungut . Bibirnya maju sepanjang lima centimeter, tapi justru terlihat sangat menggemaskan .
"Pelan-pelan dong ngancingin kemejanya ,lembut dikit Napa sih sayang..!"
Protes Nathan yg merasa Salsa seakan memaksakannya untuk berpakaian. Tidak terbiasa memasangkan kemeja pria seperti ini ,membuat Salsa sedikit gugup . Apalagi ia merasa jika sedari tadi Nathan tak henti-henti memandangi wajahnya , membuat nya merasa sedikit salah tingkah.
"Celana nya Om pake sendiri ya .!"
Ketuanya , setelah kemeja terkancing dengan sempurna.
"Lah ... kirain mau di pasangin juga."
Goda Nathan sambil mengedipkan mata dan Salsa langsung membuang mukanya . Nathan membuka handuk yg melekat di pinggang nya begitu saja, dan Salsa spontan menutup mata sambil membalikkan badan.
"Ih. Kenapa harus di pasang di depan saya sih ??" kesal Salsa.
"Trus dimana dong, kamunya juga masih berdiri di situ .Kirain kamu ingin lihat..?"
Goda laki-laki itu yg membuat Salsa ingin melayangkan pukulannya di wajah tampannya itu .Tapi ia masih mencoba bersabar , karena takut pada perjanjian yg telah mengikatnya.
"Udah nih ... celananya udah saya pake .!"
Bisik Nathan secara tiba-tiba dari arah belakang ,dan Salsa yg merasakan hangatnya nafas sang suami menyapu lehernya . Langsung membalikkan badan , tiba-tiba saja Salsa langsung merasakan gugup .
"Belum rapih ini Om kemeja nya ..!"
Gadis itu memasukkan kemeja yg di kenakan sang suami ke dalam celana dan membetulkan posisi ikat pinggang agar penampilan pria itu terlihat lebih sempurna.
"Rambutnya belum .?".
Nathan sengaja tak menyisir rambutnya, berharap sang istri lah yg merapikan untuk nya.
Salsa segera meraih sisir yg terletak di atas meja rias ,mulai menata rambut sang suami dengan model remaja kekinian. Persis seperti teman-teman di sekolah ny, entah mengapa Salsa merasa canggung saat berdiri berhadap-hadapan seperti ini .
Dan kemudian Salsa ...