Fardhana eka yudistira 18 tahun yg baru akan naik ke kelas 12, putra seorang pengusaha properti terbesar di asia... diungsikan orang tuanya ke rumah neneknya di sebuah desa
di jawa karena kenakalanya yang sering menghambur hamburkan uang di club malam dan balapan liar. orang tuanya begitu khawatir dengan pergaulan fardhan yang semakin menjadi jadi.
Lovina andreani 18 tahun putri seorang guru SD . Dia tinggal bertiga bersama nenek dari ayahnya. Ayahnya meninggal saat lovina berusia 15 tahun.... dia seorang siswi di sekolah menengah atas didaerahnya, sepulang sekolah dia bekerja membantu pamannya adik dari ayahnya di toko alat alat tulis dan fotokopi.
lovina dan fardhana bertemu dalam suatu insiden yang membuat mereka semakin dekat, mereka harus memilih antara persahabatan atau percintaan..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. Mia. t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MERAJUK
Di negeri seberang seorang pria tua duduk di kursi kebesarannya, dan di depannya berdiri seorang pria yang memegang berkas - berkas penting.
" Bagaimana? "
" Tuan Aditya hanya melakukan perjalanan bisnisnya Tuan, besok sore dia sudah akan kembali ke sini " jelasnya.
" Kamu yakin? "
" Iya Tuan, orang suruhan saya selalu memantau pergerakan Tuan Aditya, dan Tuan Adit hanya keluar untuk menemui rekan bisnisnya, itu pun selalu di lakukan tuan adit di restoran hotel Tuan. "
Pria tua itu menghela nafas lega.
" Bagaimana dengan putrinya, apa dia masih mencoba mencari ayahnya "
" satu tahun terakhir ini tidak tuan, " Pria tua itu mangut - mangut.
" Terus kamu pantau , jangan sampai lengah , kalau sampai ada yang tahu Bahwa Aditya adalah firman singkirkan saja, "
" Baik tuan " ,kemudian pria itu meletakkan berkas yang ia bawa tadi, yaitu berkas tentang keluarga Firman. Ia tersenyum tipis.
" Pintar juga putrinya Firman, cantik... " katanya saat memandang sebuah foto yang diberikan asistennya tadi.
" Siapa pria yang ada di sampingnya.? "
" Tuan Fardhana eka yudistira pewaris dari Global Angkasa dan pemilik PT. Global automotif " pria tua itu mengerutkan dahinya, dan memandang asistennya dengan tajam.
" Apa dia putra dari Angga yudistira "
" benar tuan "
" Apa hubungannya dengan putri Firman? "
" mereka bersahabat Tuan,"
" Kamu yakin kalau mereka hanya bersahabat" pria itu mengangguk.
" Informasi dari orang yang selalu mengawasi Nona Lovina, mereka tidak pernah jalan berdua seperti layaknya pasangan lainnya, mereka selalu pergi berempat dengan temannya nona Lovina yang dari desa,"
" Berhati - hatilah dengan Angga yudistira jangan pernah membuat masalah dengannya , dia bertangan dingin dan kerjannya selalu rapi, Aku rasa putranya ini akan mengikutinya, lihatlah sorot matanya...tajam sekali "
" benar tuan, Tuan Fardhan bahkan lebih dingin dari Papanya " sekali lagi pria tua itu mengangguk - anggukkan kepalanya.
" Hubungi Aditya suruh dia bekerjasama dengan perusahaan Global Angkasa, Aku rasa putranya akan cocok dengan cucuku " kata pria tua itu. Mendengar itu pria yang berdiri di hadapanya mengepalkan tanganya ,tatapannya tajam ke arah pria tua yang masih tertunduk melihat berkas berkas nya .
#####
" Assalamualaikum.. " Sapa Raka dari Luar pintu ruang tamu.
" Waalaikumsalam salam.. " terdengar jawaban dari dalam rumah. Fardhan langsung nyelonong masuk ke rumah.
" Salam dulu bahlul , main masuk saja. awas tuh setan ikut masuk di belakangmu. " Ucap Raka yang melihat temannya masih merajuk. Fardhan berhenti sebentar dan menoleh ke belakang dan melihat Raka yang ada di belakangnya.
" benar juga... tuh setannya ikut masuk " kata Fardhan dan menunjuk ke arah Raka dan tersenyum mengejek.
" Sial**n kamu Dhan, kalau bukan Bos aku, sudah aku buang kamu ke kandang singa " gerutu Raka, kemudian berjalan mengikuti Fardhan masuk ke ruang keluarga, disana sudah ada Papa Angga dan mama sasti juga eyang prabu yang duduk si kursi, tanpa bersuara Fardhan langsung mencium tangan mereka dan langsung berjalan naik tangga.
" Kenapa Dia Ka? " tanya Papa Angga.
" Merajuk Om "
" Merajuk??? " tanya Papanya heran, Raka tersenyum .
" Iya om, sepertinya dua hari ini bakalan uring - uringan terus, " Mama sasti tersenyum dan mengelengkan kepalanya.
" Pasti gara - gara pingitan "
" Seratus tante " Ucap Raka membenarkan ucapan mama Sasti.
Papa Angga terlihat takjub melihat kelakuan putra satunya itu. yang biasanya sangar seperti harimau yang marah kini merajuk seperti anak gadis saja, " Ah ...dasar budak cinta " batin Papa Angga. Dan papa Angga sepertinya gak berkaca pada dirinya sendiri bagaimana ia bucinnya kepada mama sasti, seperti pepatah" buah jatuh tak jauh dari pohonnya " .
" Raka.... " Teriak Fardhan dari lantai dua.
" Tuh.... tante, dengar ..harimaunya mengaum , bakal babak belur nih " ucap raka dan bergegas naik ke atas. Ketiganya terkekeh.
Di kamar Fardhan uring - uringan , ia melempar ponselnya ke atas kasur. Raka yang baru masuk hanya menghela nafasnya.
" Ada apa lagi? "
" Kenapa Lovi tidak mengangkat teleponnya " Raka menarik nafas dan menghempaskan pantatnya di sofa.
" Yang namanya di pingit itu ya, tidak hanya tidak boleh bertemu, tapi juga di batasi interaksi berbicara baik itu lewat HP , apalagi video call, kamu pasti mau video call ya? "
Fardhan mengacak rambutnya , " Ini sebenarnya kita tinggal di jaman apa sih , kenapa ada aturan seperti ini " Fardhan masih frustrasi.
" Raka ,kamu coba yang hubungi Lovi atau Aliyah "
" Tidak ada yang boleh menghubungi mereka"
" Ma... " mama sasti masuk kamar dengan membawa nampan berisi jus dan makanan ringan. kemudian meletakkan nampan diatas nakas. Fardhan mengekor di belakang mama sasti.
" Ma, kasihan My Lovi, jika dia rindu gimana? Kata dilan rindu itu berat ma, kasihan Lovi kalau menahan rindu ma," mama sasti tersenyum dan memukul bahu Fardhan.
" Bukan Lovi yang rindu tapi kamu , Sudah bersihkan dulu badanmu dan makanlah itu, habis ini turunlah, kamu lihat barang - Barang yang akan kita bawa nanti ke pernikahanmu, oh iya, besok bu hasna akan mengadakan pengajian kecil - kecilan dan mengundang para tetangga, besok mama sama papa juga eyang akan kesana." Fardhan langsung sumringah,
" Berarti besok Fardhan boleh ikut kesana "
" Tentu saja tidak boleh, kamu boleh kesana saat akad nikah " Fardhan langsung tertunduk lesu, Raka yang melihat itu terkekeh.
Di depan pintu terlihat Faris yang berdiri dari tadi melihat dan mendengarkan interaksi mereka. Ia punya rencana untuk mengerjai kakaknya yang sedang di mabuk cinta. Ia segera mengangkat telepon dan meletakkannya di telinganya.
" Iya mbak, sudah pulang, itu lagi bicara sama mama "
" iya mbak nanti aku sampaikan " ucap Faris sambil melirik kakaknya dan menahan senyumnya.
" Iya mbak siap.... " Fardhan menatap sejenak Faris dan kemudian berlari ke arah Faris, tahu kakaknya mendekat Faris buru - buru mengucapkan salam penutup.
" Ok mbak Waalaikumsalam "
" Jangan di matiin dulu " teriak Fardhan
" Yaa ...sudah di tutup sama mbak Lovi. " kata Faris sambil menahan senyumnya.
" Berikan Hp mu "
" Gak mau " Kata Faris sambil memasukkan ponselnya ke saku celananya.
Fardhan mengeryitkan dahinya dan menatap tajam adiknya itu " Kamu ngerjain mas ya... " Faris tertawa dan lari ke lantai bawah.
" Faris....awas kamu, bulan ini gak ada uang jajan buat kamu. " Raka dan mama sasti yang masih ada di dalam tertawa pelan takut menyinggung harimau yang sedang merajuk.
#####
di ruang kerjanya Fardhan sedang membaca sebuah berkas yang di berikan Raka , dia tersenyum tipis .
" Jadi dia ingin bekerja sama dengan perusahaan kita "
" Iya.. Apa rencanamu sekarang ?"
" Apa Tuan Aditya yang akan mewakilinya " Raka mengangguk.
" Buat janji pertemuan dengan Tuan Aditya, setelah pernikahanku " Raka mengangguk.
" Sudah saatnya " batin Fardhan.
" Berhati - hatilah , mertua tuan aditya sangat berbahaya dan kejam, Dia bisa melakukan apapun agar tujuannya tercapai, lihatlah apa yang dilakukan kepada Ayahnya Lovi. " Fardhan mengangguk.
" kita lihat saja, Apa dia berani menyentuh kami " senyum miring Fardhan yang membuat Raka bergidik. Sejak berteman dengan Fardhan waktu itu Raka mengetahui bagaimana sepak terjang Fardhan.
" Uncle saki juga tadi sudah menghubungiku, dan memberitahu siapa Dalang dari penyerangan Lovina kemarin malam adalah Hendrik dan Selin. "
Fardhan mengerutkan dahinya dan kemudian tersenyum tipis.
" Ternyata kalian " ucap pelan Fardhan.
" Dasar para kecoak dari dulu gak berubah "
" Apa yang harus kita lakukan kepada mereka"
Fardhan menatap Raka " Kita akan bermain - main dulu dengan mereka ".
####
Salam jumat berkah buat para pembaca cerita author, terimakasih kasih sudah meluangkan waktu untuk
mengintip cerita Author, semoga kalian sehat Sehat selalu. tetep dukung author ya untuk tetap berkarya... matur nuwun.
"