NovelToon NovelToon
Tidak Ada Cinta Dari Suamiku.

Tidak Ada Cinta Dari Suamiku.

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Nikahmuda / CEO / Berbaikan / Nikah Kontrak
Popularitas:10M
Nilai: 4.6
Nama Author: Zaenab Usman

🌷🌷🌷🌷🌷


"Jangan kamu kira karena ke jadian malam itu, aku akan berubah pikiran, Ay. Aku tidak mencintaimu! Sebab di dalam hatiku hanya ada Bela, tidak bisa di gantikan oleh siapapun termasuk dirimu, kamu paham kan?" seru Rian penuh emosi. Setelah itu dia pun langsung berlalu pergi meninggalkan Ayla yang masih berdiri di tepi meja makan.

Dengan suara bergetar menahan tangisnya Ayla tetap memaksakan untuk mencegah Rian.


"Rian! Jika selama ini kamu hanya mengagap aku sebagai sahabatmu. Maka mulai sekarang, aku benar-benar akan menjaga jarak diantara kita," lirih Ayla disertai air matanya. Namun, Rian tak bicara sepatah katapun dan langsung berlalu pergi.

"Ayla, kamu harus kuat, mulai sekarang kamu harus menata hidupmu sendiri, karena cepat atau lambat perpisahan ini tetap akan terjadi. Sekarang kamu tidak sendiri lagi, ada anak, mu yang membutuhkan, dirimu." isak Ayla duduk bersimpuh di atas lantai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaenab Usman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghindar.

🌿🌿🌿🌿🌿

.

.

Pagi pun tiba, dikediaman rumah minimalis berlantai dua, yang hanya ada satu kamar tidur di lantai atas, satu kamar tidur lagi di lantai bawah, itupun hanya kamar tidur buat ART.

Karena rumah ini sudah di desain khusus oleh tuan Heri Erlangga langsung. Terdapat sepasang suami istri yang masih tertidur nyenyak, dan masih saling berpelukan.

"Augh.., Ayla terbangun dari tidurnya dan Ayla mulai mengerjapkan mata perlahan, lalu Ayla menoleh kearah samping, terdapat Rian yang masih tertidur sambil memeluk nya.

Ayla meraba-raba jam kecil yang berada di atas nakas samping tempat tidur, ternyata jam sudah menunjukkan pukul 05.30, lalu Ayla memindahkan tangan Rian yang masih memeluk perutnya dengan perlahan, karena takut Rian ikut terbangun.

Setelah nya, Ayla langsung masuk ke kamar mandi, untuk mencuci muka terlebih dahulu, barulah setelahnya Ayla turun ke lantai bawah. Hari ini Ayla berencana ingin membuat Roti bakar saja, karena kemarin Ayla lupa untuk berbelanja terlebih dahulu, sebelum pulang ke rumah.

Hanya membutuhkan waktu 25 menit, semuanya sudah tersaji rapi di atas meja makan, karena Ayla sungguh sangat cekatan apabila mengerjakan pekerjaan rumah.

"Agh.., akhirnya selesai juga." ucap Ayla sendiri, karena semuanya sudah siap. Lalu Ayla kembali lagi kekamar mereka, untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu, sebelum membangunkan Rian. Lima belas menit Ayla pun sudah keluar dari kamar mandi.

CEK.. LEK...

Suara pintu yang dibuka oleh Ayla. Rian pun menoleh dan melihat Ayla yang sudah selesai mandi.

"Kamu sudah bangun.?" tanya Ayla, yang merasa heran, karena biasanya dia yang selalu membangunkan Rian.

"Heeem, karena hari ini aku akan menjemput Bela di apartemen nya, aku takut telat, maka nya aku bangun lebih awal." sahut Rian yang sudah berdiri hendak kekamar mandi.

"Kalau begitu mandilah, biar aku yang menyiapkan pakaian mu." titah Ayla. Rian pun tak menjawab dan langsung berlalu ke kamar mandi, lalu Ayla berjalan ke arah lemari untuk menyiapkan pakaian Rian.

Hanya beberapa menit saja, Rian sudah selesai mandinya, lalu langsung mengambil baju yang telah disiapkan oleh Ayla. Sedangkan Ayla sudah lebih dulu menunggu di meja makan, setelah siap Rian pun turun dan menghampiri Ayla yang sudah menunggunya sedari tadi.

"Ayo duduk, kita sarapan dulu." ajak Ayla.

"Aku tidak sarapan di rumah, karena aku sudah ada janji bersama Bela." tolak Rian dengan cepat.

"Tapi Ri, aku sudah membuat kan Roti bakar, duduklah dulu kita sarapan bersama, setelah itu kamu kan masih bisa sarapan bersama dengan Bela." pinta Ayla kepada Rian dengan sedikit memohon.

"Tidak, terimakasih kamu sarapan sendiri saja ya, aku tadi malam sudah berjanji kepada Bela, jika akan sarapan bersama dan aku akan datang tepat waktu." seru Rian yang kembali menolak.

Belum lagi Ayla menjawab, Rian sudah lebih dulu mencium keningnya dan langsung pamit pergi dengan terburu-buru. Dan tinggalah Ayla seorang diri di depan Roti bakar yang sudah disiapkan sebelum membersihkan dirinya tadi.

TES.. TES.... Air mata Ayla yang jatuh menetes di pipi nya yang cantik.

"Rian, apa aku salah yang selalu berharap lebih pada hubungan kita, kenapa kamu tidak pernah menoleh ke arahku, meskipun kita sudah tinggal bersama selama beberapa bulan ini, ternyata tidak sedikitpun membuat kamu bisa menerima kehadiran ku." keluh Ayla sambil memasukkan Roti kedalam tempat makanan, karena Ayla ingin membawanya ke kampus saja, setelah melihat Rian pergi Ayla menjadi tidak berselera untuk sarapan lagi.

🍁

Dua puluh lima menit, Rian sudah tiba di depan apartemen mewah yang ditempati oleh Bela kekasihnya.

"Sayang, kamu masih terlambat juga hari ini!" ucap Bela kesal.

Karena menurut nya Rian masih telat tujuh menit. "Maaf sayang, tadi di jalan sedikit macet." jawab Rian yang sudah turun membukakan pintu mobil untuk Bela.

"Sudah, jangan cemberut lagi dong, nanti cantiknya hilang." bujuk Rian yang sudah mendaratkan ciuman di kening Bela.

"Lebih baik kita mencari sarapan dulu, aku sudah lapar." ajak Rian yang kini sudah mencium bibir Bela lagi, akhirnya Bela pun luluh juga. Karena memang ini tujuannya, membuat Rian merasa bersalah lalu Rian akan menuruti semua kemauannya.

"Rian, kita sarapan di kampus saja ya!" pinta Bela sambil membalas ciuman Rian. "Kenapa harus di kampus? bukankah biasanya kita akan mencari sarapan lebih dulu diluar, setelah itu baru kita berangkat ke kampus." tanya Rian heran, karena biasanya mereka tidak pernah sarapan di kampus.

"Karena aku ingin sarapan di kampus saja, sekali-kali tidak masalah kan."

"Baiklah, kalau begitu kita akan sarapan di kampus saja." putus Rian yang menuruti kemauan kekasihnya. Mendengarnya Bela tersenyum, karena Bela sangat senang mengumbar kemesraan mereka berdua, apalagi bila ada Ayla.

Hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja mereka berdua sudah tiba di parkiran kampus lalu Rian keluar lebih dulu untuk membukakan pintu mobilnya, begitu turun Rian melihat jika mobil mewah milik Ayla sudah terparkir tidak terlalu jauh dari mobil mereka, tapi setelah dilihat sepertinya Ayla sudah tidak ada lagi di sana.

"Rian kamu sedang melihat apa?" Tanya Bela yang sudah turun sebelum Rian membukakan pintu mobil untuknya.

"Agh.., kamu sudah keluar! Maaf sayang, tadi aku melihat mobil Nando ternyata dia sudah datang juga." ucap Rian berbohong.

"Tentu saja Nando sama Andre sudah datang, bukankah mereka selalu datang lebih awal dari kita, sudahlah ayo pergi, bukankah kita akan sarapan di kantin terlebih dulu." ajak Bela sambil menggandeng tangan Rian dan mereka pun langsung menuju ke kantin.

Setibanya mereka di kantin, ternyata di sana sudah banyak juga para siswa-siswi yang sedang sarapan. Termasuk juga Ayla dan kedua sahabatnya, Amel dan Riri.

"Ayo kita duduk di sini saja sayang," ajak Bela yang menarik tangan Rian untuk duduk, di meja yang tidak terlalu jauh dari dari tempat Ayla. setelah memesan makanan dan minumannya terlebih dahulu, barulah mereka kembali duduk.

Ketika duduk, Rian selalu mencuri-curi pandang kepada Ayla, yang terlihat lebih murung dan malah tidak mau melihat ke arah Rian, seolah-olah mereka berdua sedang bermusuhan.

Karena biasanya, meskipun tak saling menegur sapa, apabila berada di kampus, namun mereka berdua selalu saling pandang dan saling berbalas pesan. Namun hari ini Rian sudah mengirim pesan, tapi Ayla tidak membalasnya sama sekali.

Sayup-sayup Rian bisa mendengar pembicaraan kedua sahabat Ayla.

"Ayla tumben, kamu membawa sarapan ke kampus?" tanya Amel merasa heran, karena sebelumnya Ayla tidak pernah membawanya.

"Tidak apa-apa kalian makan saja, jika tidak dimakan sayang kan!

karena aku sudah bersusah payah untuk membuatnya." ucap Ayla tidak bersemangat.

"Lalu kenapa kamu membuatnya, jika kamu sendiri tidak memakan nya" seru Riri yang merasa aneh dengan kelakuan sahabatnya itu.

"Tadinya, aku membuat untuk seseorang, tapi sepertinya dia tidak mau, dari pada dibuang lebih baik aku bawa saja." balas Ayla dengan suara lirih.

Rian yang mendengar perkataan Ayla, bagaikan tersentil hatinya, entah mengapa Rian tiba-tiba merasa bersalah kepada Ayla pagi ini, karena dia meninggalkan Ayla begitu saja di meja makan.

Setelah melihat kehadiran Bela dan Rian yang tidak jauh dari mereka, Ayla pun cepat-cepat menghabiskan sarapannya, setelah selesai Ayla pun langsung membayar ke ibu kantin.

Sampai kedua sahabatnya pun merasa terheran-heran melihat sikap Ayla yang tidak seperti biasanya, namun berbeda pula dengan Rian, yang merasa jika Ayla sengaja menghindar darinya.

BERSAMBUNG.............

1
Anonymous
keren
karyaku
hi kak transmigrasi menjadi istri mafia jangan lupa mampir y
karyaku
hi kak transmigrasi menjadi istri mafia jangan lupa mampir y kk
Fitrian Delli
mknya jgn jd istri murahan awake kontrak 1 the lo
Fitrian Delli
ayla bodoh terlalu beharap Dan murahan, biar rian kapok tingalin rian Dan cerai
Fitrian Delli
minta ayla jgn bodoh, dadar lo selection pelacur
Yaya Mardiana
Kecewa
Yaya Mardiana
Buruk
Fitrian Delli
ayla bodoh, murahan, walau Bella jalang
Fitrian Delli
pastor Bella pelacur itu merekakan keluarga jalang
Fitrian Delli
terlalu murahan lo alys emang lo istri sah tapi dia tidak mencintai mu
Adel Rajwa
penasaran kisah selanjutnya y
Fitrian Delli
dassar syla bodoh may d manfaatin rian, version saja ayla
Fitrian Delli
dasar ayla bodoh Dan lo rian Alan nyesel lo
Rima Efendy
p
Rima Efendy
hAaaaa
Tatsuya Tenjo
byk iklan
Dayang Heldiana
Buruk
Nabila Al Adibah
Luar biasa
Syafia M
bela: apaan sih! gue pacar kamu loh👊😡.
he bela km baru pacarnya ya,orang tuan Rian lebih penting
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!