NovelToon NovelToon
Setelah Kita Berpisah

Setelah Kita Berpisah

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / Penyesalan Suami
Popularitas:38.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lilylovesss

Velicia dianggap berselingkuh dari Jericho setelah seseorang memfitnahnya. Jericho yang sangat membenci Andrew—pria yang diyakini berselingkuh dengan istrinya, memutuskan untuk menceraikan Velicia—di mana perempuan itu tengah mengandung bayi yang telah mereka nanti-nati selama tiga tahun pernikahan mereka, tanpa Jericho ketahui. Lantas, bagaimanakah hubungan mereka selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lilylovesss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Datang

****

Velicia memutuskan untuk menginap di rumah Sharine terlebih dahulu. Sebelumnya, Velicia sempat meminta Sharine agar perempuan itu mengantarnya ke rumah Jericho. Akan tetapi, mengingat tadi siang Jericho sempat menghabiskan waktu bersama seorang perempuan, Sharine tidak mengizinkan Velicia.

"Kau tahu saat ibu mertuaku meninggal dunia?" tanya Velicia saat mereka sudah berbaring di atas ranjang bersama.

Sharine ingin sekali menghubungi Andrew agar pria itu segera datang menemui Velicia di rumahnya. Setidaknya, Velicia tidak akan mendapatkan waktu untuk melemparkan banyak pertanyaan kepadanya di mana ia juga memang merasa sangat bersalah, karena sejak awal tidak berani jujur kepada Velicia.

"Kau harus beristirahat, Velicia. Kau pasti lelah saat perjalanan menuju rumahku." Sharine mencoba mengalihkan topik pembicaraan.

"Aku bertanya serius, Sharine. Aku membutuhkan jawaban darimu."

Sharine merubah posisi tubuhnya menjadi menyamping. Menatap kedua mata Velicia yang sekarang juga tengah menatap dirinya dengan serius. Sharine belum tahu dari mana perempuan di hadapannya ini mengetahui semuanya.

Padahal, ia sudah berusaha begitu keras bersama Andrew untuk menutupi soal kematian ibu mertuanya terlebih dahulu. Mengingat kondisi Velicia yang belum begitu sehat sempurna. Kandungannya masih harus dijaga baik-baik sampai berumur lima bulan.

"Aku takut kau akan memarahiku," ucap Sharine secara gamblang.

"Aku tahu itu. Tapi, sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk memarahimu, Sharine. Aku hanya ingin memastikan saja kapan ibu mertuaku meninggal."

Dengan kepercayaan penuh, akhirnya Sharine memutuskan untuk terbuka kepada Velicia agar perempuan itu juga bisa tertidur nyenyak setelah ia memberitahukan semuanya.

"Saat itu aku sempat memblokir kontak suamimu. Selang beberapa hari, ada nomor baru yang menghubungiku dan itu adalah Jericho. Ibu mertuamu meninggal saat kau dirawat di rumah sakit, Velicia."

Tak ada suara lagi yang keluar dari mulut Velicia. Perempuan itu pasti sedikit kesulitan untuk mempercayai kenyataan jika Nathalie telah berpulang secepat itu. Saat dirinya tidak berdaya di atas brankar rumah sakit.

Suasana mendadak hening di dalam kamar Sharine. Velicia hanya mengerjapkan kedua bola matanya tanpa kembali mengajukan pertanyaan kepada Sharine. Padahal, Sharine sangat yakin jika Velicia masih memiliki begitu banyak pertanyaan untuknya.

"Sekarang kau bisa tidur dengan nyenyak, Velicia. Besok, aku akan mengantarmu ke sana. Tentu saja aku tidak akan memberitahukan Andres terlebih dahulu soal kedatanganmu. Percayakan ini padaku." Sharine menggenggam kedua tangan Velicia untuk memberikan perempuan itu rasa tenang.

Sejak Sharine menemukan Velicia di ruang tamu, perempuan itu meminta kepada Sharine untuk tidak memberitahukan kedatangannya kepada Andrew. Alasan utamanya, Velicia tidak ingin kembali merepotkan pria itu yang kemudian berakhir dengan adu mulut.

"Kenapa dia tidak mencariku?"

"Jericho?"

Velicia menganggukkan kepalanya. "Ya. Kenapa dia tidak mencariku? Padahal, jelas dia tahu bagaimana dekatnya aku dengan ibunya. Apakah karena permasalahan kami sehingga dia tidak mencariku?"

Sharine tidak bisa menjawab pertanyaan Velicia. Mendengarnya saja sudah membuat perasaannya sakit. Bagaimana dengan perasaan perempuan di hadapannya itu? Sudah pasti jauh lebih sakit dibanding dengan dirinya.

"Maaf, Velicia. Aku tidak tahu soal itu."

****

"Bibi Anne, hari ini saya akan mengunjungi makam ibu saya. Barangkali Jeremy datang menemuiku ke rumah, kau bisa meminta dia menungguku sementara waktu."

Jericho berpesan kepada bibi Anne setelah pria itu menyelesaikan sarapan paginya. Sejak Nathalie dimakamkan, Jericho tidak pernah datang lagi. Sekarang, ia akan pergi ke sana seorang diri.

Saat Jericho melangkah ke ruang tengah, Seina berjalan mendekat ke arahnya. Menundukkan sekilas wajahnya, kemudian mengulas senyum manis seperti biasanya. Jericho lantas membalasnya dengan singkat.

"Tuan, kau akan pergi menemui nyonya Nathalie? Aku tidak sengaja mendengarnya saat akan ke ruang makan tadi."

"Ya. Saya akan ke sana. Ibu saya pasti sangat merindukan saya."

Jericho hendak kembali melangkahkan kakinya, tetapi Seina berhasil menghentikkan kembali langkah pria itu. Sedikit membuat Jericho merasa kesal.

"Boleh kah saya ikut dengan Tuan Jericho? Tidak ada maksud apa pun, Tuan. Hanya ingin menemani saja. Barangkali Tuan membutuhkan bantuan saya di sana."

"Sepertinya tidak perlu, Seina. Saya akan pergi sendiri."

"Tu-tuan ...." Seina seakan berusaha menahan kepergian Jericho. Wajah memelasnya kembali ia perlihatkan kepada Jericho.

"Boleh kah saya berkata jika saya tidak membutuhkan penolakan Tuan Jericho hari ini? Maaf jika terdengar sangat lancang, tapi saya melakukan ini untuk kebaikan Tuan juga. Tolong pikirkan baik-baik."

****

Hal yang tidak Sharine inginkan benar-benar terjadi di depan matanya. Saat Velicia sudah selesai menemui makam ibu mertuanya, tak lama Jericho datang. Pria itu baru saja datang dengan seorang perempuan yang Sharine temui kemarin siang.

"Sedang apa kau di sini?" tanya Jericho saat mereka berpapasan.

Sharine mencoba terdiam di tempat dengan pikiran yang mulai was-was. Perempuan yang ada di samping Jericho seakan memberitahu Sharine jika ia adalah pengganti istrinya yang telah pergi.

Velicia jelas belum sampai di sana. Perempuan itu akan mengirim do'a terlebih dahulu sebelum benar-benar pergi meninggalkan tempat itu. Sialnya, Jericho justru menjadi ancaman terbesar untuk perempuan itu.

"Kau habis menemui siapa? Kau hanya datang seo—" perkataan Jericho terhenti dan Sharine jelas tahu penyebabnya.

Saat Sharine memutar balik tubuhnya, ia mendapati Velicia tengah terdiam di belakang Sharine. Jericho dan Velicia kini saling bertatapan. Sementara Sharine berada di tengah-tengah mereka. Saat pandangan Jericho tertuju pada perut yang Velicia pegang erat, Sharine dengan cepat-cepat meraih tangan Velicia dan membiarkan perempuan itu berdiri di sampingnya.

"Kita sudah selesai. Jika kau ingin masuk, masuk saja. Kita juga akan segera pergi meninggalkan tempat ini," celetuk Sharine. Tidak ingin terlalu lama berada di dekat Jericho dan juga perempuan beraura negatif di matanya tersebut.

"Kau baru datang hari ini? Ke mana kau pergi saat ibuku meninggal?" tanya Jericho.

Awalnya, Sharine akan menjawab pertanyaan pria itu, tetapi Velicia dengan segera menghentikkan Sharine. Beberapa detik kemudian, tatapan Velicia beralih kepada Seina yang sejak tadi tidak sanggup menatap ke arahnya.

"Kenapa Seina bisa berada di sampingmu?"

Pertanyaan Velicia sontak membuat Sharine merasa terkejut. Itu artinya, Velicia mengenal siapa perempuan yang berada di samping suaminya sekarang.

"Jangan mengalihkan topik, Velicia. Aku bertanya padamu, kenapa kau baru datang hari ini? Ke mana kau pergi saat ibuku pergi meninggalkan dunia ini? Apakah sekarang kau mencoba membela dirimu?"

Velicia melepaskan genggaman tangan Sharine. Perempuan itu melangkahkan kakinya agar sedikit lebih dekat dengan Jericho. Sebab, Velicia merasa jika masalah ini benar-benar harus diselesaikan sekarang. Ia sudah tidak sanggup lagi menahan segala kesedihan di dalam dirinya.

"Kau yakin ingin tahu ke mana aku pergi? Kau bahkan tidak mencariku. Kenapa kau berani bertanya ke mana aku pergi hari itu? Sedangkan aku sama sekali tidak tahu ibu telah meninggal."

"Aku mencarimu!" Suara Jerichi terdengar menaik.

"Aku mencarimu bahkan sebelum ibuku meninggal, tapi kau sudah tidak ada di sana. Aku juga tidak bisa menghubungimu, Velicia. Jadi, ini jelas kesalahanmu."

"Tidak! Ini bukan kesalahannya!" Sharine dengan cepat menggeser kembali tubuh Velicia. Sekarang, perempuan itu menggantikan posisi Velicia untuk berdebat dengan Jericho.

"Sharine ...." Panggil Velicia, tidak ingin jika apa yang telah ia sembunyikan selama ini, tercium oleh Jericho.

"Kau ingin tahu ke mana dia pergi saat ibumu meninggal? Kau ingin tahu?" Amarah Sharine sudah naik turun.

"Velicia dirawat di rumah sakit karen dia hampir saja kehilangan bayinya. Bayi yang tak lain adalah darah dagingmu sendiri, sialan. Kau dengar?"

Demi apa pun, Sharine sama sekali tidak pernah membayangkan dirinya akan berada dalam situasi ini. Ia tahu, setelah ini Velicia pasti akan membencinya. Akan tetapi, bagi Sharine kebahagiaan perempuan itu jauh lebih penting di banding apa pun.

"Perempuan yang kau tuduh selingkuh ini, sedang mengandung bayimu sialan!"

****

1
Siti Masitah
dasar veli veli
Siti Masitah
anjiir..
Siti Masitah
harus..pigi jauh aja vely
Siti Masitah
inilah contoh org pintar yg bisa di bodohi..ama pembokat
Siti Masitah
benar2 y pembokat gk tau diri..perlu di sianida nih..
Siti Masitah
pembokat tidak tau diri...ciih
Retno Harningsih
terimakasih thoor cerita nya bagus banget
Shifa Burhan
ini lah masalah wanita dalam berkarya
*mereka selalu merasa benar, paling tersakiti, dan tidak pernah melihat kesalahannya
*mereka kebaperan dan memuja kebaikan pria lain

dalam novel ini jelas2 biang masalahnya adalah velicia dan andrew

*velicia seorang istri tapi masih berhubungan dengan pria lain bahkan lelaki yang tidak disukai suaminya, velicia tidak pernah menjaga perasaan suami dan menjaga dirinya dari fitnah, velicia berbuat semaunya, dekat dengan prian bahkan pergi ke hotel dengan pria lain yang jelas2 bisa menimbulkan fitnah yang bisa melukai perasaan dan harga diri suaminya

*andrew lelaki licik yang selalu licik mendekati dan memberi bantuan pada istri orang yang jelas2 bisa membuat fitnah dan menghancurkan rumah tangga orang, tapi dia tidak peduli karena terlihat jelas andrew menyukai velicia jadi kehancuran rumah tangga velicia itu yang dia harapkan

ini lah masalah kalian wanita dalam membuat novel, kalian selalu membenarkan kelakuan pemeran utama wanita dan selalu membela pebinor

jelas2 novel kalian biang masalahnya adalah velicia dan andrew
Lily Lovely: Idih🤣 mending bikin cerita sendiri aja, Mbak. Gak usah baca cerita orang, deh. Liat di profilmu, jejakmu itu ya ampun. Wkwk seakan manusia paling suci, deh🤣🤣🤣
Shifa Burhan: gua benerin cara ngetik tapi loe emang bisa benerin pemikiran munafik loe

bangga dengan pola pikir munafik adalah tanda manusia tidak bermoral
total 6 replies
andi_wathy
gak ada kelanjutannya nih thorr tentang Andrew dan sharine gantung thorr
andi_wathy: ditunggu thorr
Lily Lovely: Kapan-kapan, aku mau buat cerita versi mereka.
total 2 replies
Uthie
Endingnya gitu doang yaa Thor 😁🙏
Uthie: iyaaa 😂😂😂

tapi cerita barunya juga gak kalah menarik disimak 👍👍🤗🤗🤗
Lily Lovely: Kurang ya, Kak? wkwkk
total 2 replies
Uthie
Jangan bodoh yg akhirnya nanti kau sesali, Velicia 😌
Sunaryati
Menurut saja pada Jericho suamimu, Vel
Sunaryati
Velicia ingat pesan dari Andre, kau ngomong sama Sharine tentang ajakan Seina yg ingin ketemu
budak jambi
kasi tau andre dan sherin jgn bodh temui sena sendiri vale.kl gak mau kehilg ank km
budak jambi
semoga kalian cept mendpt kn karma dr tuhan seina dan bibi agne
holipah
terhasut pisah lgi 😌😌
Devi Agstn
Lanjut kak😭
Uthie
Hmmm... si Velicia jangan jadi bodoh sihhhh... tetep ikutin pesan Andrew Napa!! 😤
Uthie
Bagus lahh sdh terbongkar semua nya...
tapi..mesti hati2 pada 2 manusia jahat macam mereka 👍😡
holipah
katanya suami ko lebih percaya sama orang lain dri pada pasangan nya sendiri 🤔🤔🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!