NovelToon NovelToon
The Rise Of Savior

The Rise Of Savior

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan / Penyelamat
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Daffa Rifky Virziano

Di tengah reruntuhan planet Zefia, Arez terbangun dari tidur panjangnya—sebuah dunia yang hancur akibat bencana besar yang dikenal sebagai Bang. Setiap seratus tahun, planet ini mengalami Reset, sebuah siklus mengerikan yang membawa kehancuran, memunculkan monster, dan membangkitkan kejahatan dari masa lalu. Dunia di mana perdamaian tak pernah bertahan lama, di mana peradaban selalu bangkit hanya untuk jatuh kembali.

Arez, seorang pahlawan yang terlupakan, bangkit tanpa ingatan tentang masa lalunya. Digerakkan oleh naluri untuk melindungi Zefia, ia harus bergabung dengan para Refor, pejuang pilihan yang memegang kekuatan elemen untuk menjaga keseimbangan dunia. Namun, Arez tidak menyadari bahwa ia adalah kunci dari siklus kehancuran yang terus berulang. Monster dan musuh dari masa lalu mengenali jati dirinya, tetapi Arez terjebak dalam kebingungan, tak memahami siapa dirinya sebenarnya.

Apakah di@ adalah penyelamat dunia, atau justru sumber kehancurannya? Apakah Arez akan berhasil?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daffa Rifky Virziano, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kota Pangea di Trevia

Ilustrasi Kota

Arez menatap dengan penuh kekaguman. Kota Panggea terlihat megah, meskipun di tengah dunia yang hancur ini. Bangunan-bangunan batu yang menjulang tinggi, dengan arsitektur yang tampak kokoh dan elegan, memberikan kesan bahwa kota ini telah bertahan dari banyak serangan dan bencana. Jalan-jalan terlihat sibuk dengan aktivitas orang-orang yang bergerak ke sana kemari, dan di udara, suara riuh rendah kehidupan sehari-hari mulai terdengar.

“Kota ini terlihat… luar biasa,” kata Arez, masih terpana oleh pemandangan di depannya.

Elara tersenyum bangga. “Panggea adalah salah satu kota yang paling aman di Negara Trevia. Pasukan Eirene menjaga kota ini dengan sangat ketat, dan meskipun dunia di luar penuh bahaya, di sini kami bisa hidup relatif damai.”

Elara menoleh ke Arez dan berkata, "Panggea adalah pusat kota negara Trevia, salah satu dari lima negara besar yang memimpin di Zefia."

Arez, yang masih merasa asing dengan dunia ini, merasa penasaran. "Negara? Kau bilang ada negara di sini?"

Elara mengangguk sambil tersenyum. "Ya, Zefia memiliki lima negara besar yang memimpin dan mengatur wilayah-wilayahnya. Trevia adalah salah satu dari negara itu, dan Panggea adalah ibu kotanya. Setiap negara memiliki budaya, aturan, dan kekuatannya sendiri, namun semuanya bekerja sama untuk menjaga kedamaian di Zefia—sejauh yang mereka bisa."

Arez merenung sejenak, merasa bahwa dunia ini jauh lebih kompleks daripada yang ia bayangkan. Lima negara besar? Itu berarti masih banyak yang harus ia pelajari dan pahami tentang dunia ini.

Arez merasa pikirannya dipenuhi oleh berbagai pertanyaan saat mendengarkan penjelasan Elara. Semakin banyak ia belajar tentang dunia ini, semakin jelas baginya bahwa dunia yang ia tinggali sekarang sangat berbeda dari apa yang mungkin ia ingat—jika ingatannya pun bisa diandalkan.

"Semua ini… sangat berbeda," gumam Arez, lebih kepada dirinya sendiri. Ia berpikir tentang mata uang yang disebut Novac, tentang negara-negara besar yang memimpin, dan tentang elemen-elemen yang mengendalikan kekuatan di dunia ini. Dulu, apakah semua ini ada? Ataukah dunia telah berubah begitu banyak selama ia tertidur?

"Ada apa, Arez?" tanya Elara, menyadari perubahan ekspresinya.

Arez menggelengkan kepala, mencoba mengusir kebingungan yang membebani pikirannya. "Aku hanya merasa... ada banyak hal yang berbeda dari apa yang kukenal. Dari mata uang, hingga negara, dan bahkan kekuatan yang ada di dunia ini. Semua ini terasa asing bagiku."

Saat Arez dan Elara melanjutkan perjalanan mereka menuju tempat pengecekan kekuatan magis, mereka melewati berbagai pemandangan yang hidup dan berwarna di kota Panggea. Jalanan dipenuhi dengan berbagai kios yang menjual makanan, minuman, dan barang-barang lain, menciptakan suasana yang meriah.

Mereka melewati bar-bar kecil yang penuh dengan penduduk lokal yang sedang menikmati minuman dan berbincang, serta berbagai tempat hiburan di mana musik dan tawa terdengar riuh. Ada juga pedagang yang menjajakan makanan khas kota, aroma makanan lezat memenuhi udara dan menggoda siapa pun yang lewat.

Arez sesekali melirik ke arah kios-kios dan orang-orang yang berkumpul di sana, merasa kagum dengan keramaian dan kehidupan di kota ini. "Tempat ini sangat hidup," katanya sambil tersenyum tipis.

Elara mengangguk, senang melihat Arez mulai merasa lebih nyaman. "Ya, Panggea selalu penuh dengan aktivitas. Meskipun dunia di luar penuh dengan bahaya, di sini kami mencoba mempertahankan kebahagiaan dan kedamaian sebanyak mungkin."

Mereka terus berjalan, menikmati pemandangan sekitar sambil berbincang kecil. Elara menceritakan beberapa cerita lucu dan anekdot tentang kota ini, dan Arez mulai merasa lebih akrab dengan tempat yang baru ia kenal ini.

Setelah beberapa saat, mereka akhirnya tiba di sebuah bangunan besar dengan tanda-tanda magis yang bersinar lembut di pintu masuknya. "Kita sudah sampai," kata Elara sambil menunjuk bangunan itu. "Ini adalah tempat di mana kekuatan magismu akan diuji."

Arez mengangguk dengan penuh semangat. Namum, perasaan gugup bercampur dengan rasa ingin tahu yang mendalam.

Saat Arez dan Elara memasuki bangunan tempat pengecekan kekuatan magis, mereka segera disambut oleh suasana yang lebih serius dan resmi. Beberapa penjaga berseragam lengkap berdiri di dekat pintu masuk, memeriksa setiap orang yang masuk dengan ketat.

Salah satu penjaga menghampiri mereka dan berkata, "Semua senjata harus ditinggalkan di sini. Tidak ada yang diizinkan membawa senjata ke dalam gedung ini." Elara dan Arez dengan patuh menyerahkan senjata mereka kepada penjaga, yang kemudian menyimpannya dengan aman di sebuah loker yang terkunci.

Setelah melewati pemeriksaan, mereka berjalan menuju meja pendaftaran dan pendataan. Ruangan itu dipenuhi dengan orang-orang yang menunggu giliran, dan beberapa petugas sibuk mengurus berbagai dokumen serta mencatat data.

Elara mengarahkan Arez ke salah satu meja kosong, dan seorang petugas pria dengan wajah serius menatap mereka dari balik meja. "Nama dan tujuan kunjungan?" tanya petugas itu tanpa basa-basi.

Arez hendak menjawab, tetapi sebelum ia sempat membuka mulut, Elara menyela dengan tenang. "Namanya Arez, dan dia adalah saudara jauhku," kata Elara, suaranya terdengar mantap. "Dia baru saja tiba di Panggea, dan aku membawanya ke sini untuk memeriksa kekuatan magisnya."

Petugas itu mengangkat alis, menatap Arez dengan tatapan curiga. "Saudara jauh? Tapi saya tidak pernah mendengar tentang Arez dari catatan penduduk di sini. Dia bukan berasal dari Panggea, bukan?"

Elara tersenyum kecil, tidak menunjukkan tanda-tanda gugup. "Betul, dia berasal dari daerah yang jauh di luar Panggea. Itu sebabnya dia belum terdaftar di sini."

Petugas itu menatap Elara sejenak, tampaknya mempertimbangkan ucapannya. Namun, Elara tetap tenang dan tidak menunjukkan keraguan. Akhirnya, petugas itu mengangguk, tampaknya menerima penjelasan tersebut. "Baiklah. Silakan isi formulir ini dan berikan informasi yang diperlukan," katanya sambil menyerahkan selembar kertas kepada Elara.

Elara mengambil formulir itu dan mulai mengisinya dengan cepat, mencatat informasi dasar Arez sambil berusaha menjaga penjelasan mereka tetap konsisten. Arez hanya bisa berdiri di sampingnya, merasa bersyukur karena Elara dengan cekatan menangani situasi ini.

Setelah formulir selesai diisi, petugas memeriksanya dan mencatat data Arez ke dalam sistem. "Oke, Anda bisa melanjutkan ke ruang pengecekan. Lantai dua, pintu ketiga di sebelah kiri," katanya sambil menunjuk arah.

Elara tersenyum dan mengangguk kepada petugas itu sebelum berbalik ke arah Arez. "Ayo, Arez. Sekarang saatnya kau menemukan kekuatanmu," katanya dengan penuh semangat.

Dengan rasa gugup dan antusiasme yang semakin besar, Arez mengikuti Elara menuju lantai dua.

1
Arsiteku Istriku
napa ga bikin paragraf baru aja
Arsiteku Istriku
tor bikin bab khusus jurus2 arez dong
Daffa Rifky V: nanti aku coba ya
Daffa Rifky V: nanti aku coba ya
total 2 replies
Nur-
udah masuk arc baru ya?
aizen
dikit amat tor tumben
Thia El Fath
ceritanya kerennn kak...
VReader
tor konsisten dong, saran aja jgn tiap bab ntar panjang, nter pendek. sama ratain aja
Daffa Rifky V: maaf kak atas ketidak nyamanan membaca🙂, aku akan brusaha maksimal mungkin untuk memperbaiknya makasih sarannya
total 1 replies
Her Highness Elsa
Aku baru baca 5 chapter dan ini sedikit review dariku.

Untuk tulisan bagus dan rapi melebih standar tulisan author2 di sini kebnyakan. Pendeskripsian juga sudah bagus namun aku saran lebih menerapkan showing ke konten yg ada di cerita.

Untuk Alur termasuk lambat, World Building ada untuk pengenalan cukup, ada beberapa narasi yg janggal namun untuk tidak terlalu mengganggu keseluruhan bacanya.

Saranku, lebih eksplor setting Post Apocalyptic-nya dlu baik sebelum bertemu Elara ataupun ketika baru bertemu dengannya.

Feelnya menurutku bukan seperti novel Post Apocalyptic kebnyakan dan malah seperti Novel isekai pada umumnya.
Daffa Rifky V: thank u so much aku juga baca karya kaka udah 10 chapter tapi karna sibuk di rl blom baca baca lagi😁😁😁
total 1 replies
Her Highness Elsa
Emmm tadi katanya rambutnya perak ...

Skrng jadi emas /Facepalm/
Daffa Rifky V: akwwkkw lupa dirubah itu blom revisi🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Her Highness Elsa
Lalu, ingatan apa yang kembali ke Arez seperti yg sudah disebutkan di chapter sebelumnya klw dia masih bnyak yg tidak tahu?
Daffa Rifky V: bukan maksudnya dia pergi ke tujuan ke kota trevia buat mencari tau dirinya, mungkin dia bisa inget sesuatu nanti gitu hehe
total 1 replies
Her Highness Elsa
Saranku, lebih perlihatkan setting Post Apocalypticnya terlebih dahulu agar pembaca mulai meresap ke latar dari novel ini yg bertemakan Post-Apocalyptic seperti yg sudah disebutkan.
Her Highness Elsa
Narasi ini ada problem karena penjelasannya kaya MC dan Elara ini sudah sangat dekat dan memiliki takdir yg berhubungan padahal baru pertama kali bertemu.
Daffa Rifky V: agak bingung soalnya bikin setting awal niatnya si elara ini ketemunya gimana , jadi dibikin kek gini🥲🥲tapi elara tau soal sjarah kbangkitan sorang pahlawan dimasa lalu, disini cuma elara blom tau bgt sama arez dia juga pnasaran. tapi seiring berjalannya bab per bab elara bakal tau kbenarannya.... dan penyebab dunia skarang kek gini juga dan banyak negeri yg udah silih berganti sebelum elara lahir karna banyak reset akibat bncana kiamat itu.sksrang jadi 5 negara di Zefia, usia Arez sndiri lebih dari ribuan tahun.. dan knapa dia tertidur beberapa chapter lagi bakal dijelasin kok, soalnya aku masi nyajiin ringan2 dulu sblum badai panjang di tiap chapter
total 1 replies
Her Highness Elsa
ini dialog kedua respon untuk apa dialog siapa?
Daffa Rifky V: itu si elara kan diserang jadi insting aja dia mao bantu ellara, tpi perlu ga ya dialog kek gitu aku juga ngrasa kpanjangan si
total 1 replies
Her Highness Elsa
Kasih eksposisi Refor itu apa.
Daffa Rifky V: siap , refor itu pemilik tanda yang punya elemen, ygga punya elemen tu orang biasa
total 1 replies
Her Highness Elsa
Mengapa Pembawa cahaya yang notabenenya elemen yg biasa dimiliki oleh seorang Pahlawan ditakuti? Dan ditakuti oleh siapa? 🤔
Llitch Ceysa
aku suka
Daffa Rifky V: makasi kaka dukung terus ya
total 1 replies
Iyan Store
updatenya lama bgt dah/Sweat//Sweat//Sweat/
Daffa Rifky V: lagi banyaj ksibukan di rl huhuu
total 1 replies
Satu Kata
autor sus bgt😏😏
Nightcore Yagami
mantap wir
aizen
semangat updatenya torrrr
Daffa Rifky V: makasih
total 1 replies
VReader
menurutku gak perlu terlalu panjang dijelasin deh
Daffa Rifky V: makasih sarannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!