NovelToon NovelToon
Kau Goda Suamiku Ku Ambil Suamimu

Kau Goda Suamiku Ku Ambil Suamimu

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Selingkuh / Cinta Terlarang / Pelakor / Tukar Pasangan
Popularitas:212k
Nilai: 4.8
Nama Author: Byiaaps

Bagaimana rasanya, jika suamimu yang merupakan seorang dosen, digoda oleh sepupumu sendiri, yang tak lain adalah mahasiswi di kampus yang sama.

Bahkan, mereka sampai berani menginap di hotel. Pahahal, mahasiswi ini baru setahun menikah. Berita pernikahannya pun sempat viral, karena ia merupakan seorang selebgram yang dinikahi pengusaha tampan, berusia 12 tahun di atasnya.

"Kamu harus merasakan bagaimana rasanya suamimu diambil orang!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Byiaaps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Temui aku di Rustic Cafe jam 1 siang ini. Ada yang ingin aku bicarakan.

-Arya-

Saat tengah sibuk bekerja, ponsel Mila berbunyi tanda ada pesan masuk, dari nomor baru yang belum disimpannya.

“Arya? Ada apa dia tiba-tiba minta bertemu?” gumamnya penuh tanda tanya.

Melihat arlojinya yang sudah menunjukkan jam 12.44, Mila bergegas memesan ojek online untuk segera menemui Arya.

Hingga perjalanan 10 menit kemudian, tiba lah ia di kafe yang Arya informasikan.

Celingak-celinguk mencari keberadaan suami Selia yang siapa tahu sudah tiba lebih dulu, Mila menggerakkan kedua bola matanya.

Hingga ada seorang lelaki yang mengangkat tangannya, memberi kode bahwa ia ada di sana.

Seketika Mila pun menghampiri meja Arya. Meski ia tak begitu kenal dengan suami dari sepupunya itu, tapi setidaknya ia masih hafal dengan bentuk wajahnya. “Tahu nomorku dari mana?”

“Pertanyaanmu sungguh tak penting. Jelas-jelas kita tergabung di grup keluarga besarmu,” jawab Arya dingin.

Suami Selia itu memang terkenal irit bicara dan ketus.

“Ya sudah, ada apa?” kesal Mila lalu menggeser kursi untuk duduk.

Menyodorkan ponselnya, Arya memperlihatkan beberapa foto yang diambil oleh anak buahnya. Dalam foto itu, tampak Rega masuk ke dalam sebuah kamar hotel. Terlihat pula Selia ada di sana. Mereka juga terlihat keluar dari kamar yang sama.

Menelan salivanya kasar, Mila tak sanggup berkata-kata. Ia geram karena merasa dibohongi oleh Selia yang ia anggap anak kemarin sore. Seketika ia merasa dibodohi oleh suaminya dan juga sepupunya itu, apalagi saat mereka pulang bersama malam itu.

“Sekarang pun mereka sedang makan siang bersama. Sepertinya mereka sering melakukannya,” lanjut Arya kembali menunjukkan foto selanjutnya.

Ingin menangis, Mila tak kuasa menahan sakit hatinya. Seketika ia berpikir, inilah alasan Rega tak lagi mau dibawakan bekal. Apa yang ia bayangkan dari sifat sempurna suaminya, kini luntur sudah.

“Aku hanya memberitahumu tentang kelakuan suamimu dengan sepupumu sendiri. Kamu sudah tahu atau belum, aku tak peduli. Orang sepertimu paling juga tak peka dalam melihat hal ini. Malah mungkin lebih cerdas adikmu,” tutur Arya semakin membuat Mila geram.

“Terima kasih informasinya! Tapi aku tak butuh dikata-kata seperti itu. Aku, sebagai seorang istri, hanya bisa memiliki prasangka, bukan berarti tak peka. Aku hanya tak ingin ada badai besar dalam rumah tanggaku,” ketus Mila membela diri.

Ia juga menanyakan mengapa Arya bisa membahas tentang adiknya.

Tersenyum kecut, Arya menjelaskan bahwa adik Mila itu lah yang meminta dirinya untuk menyelidiki hubungan antara Rega dan Selia. “Padahal tanpa ia minta, aku sudah mencurigai dan menyelidiki mereka. Aku harap kamu lebih peka, mereka bisa saja melakukan hal yang lebih dari ini.”

Merasa tak ada lagi yang perlu dibicarakan, Mila pamit.

“Berpura-pura lah tak tahu, biarkan mereka bermain sepuasnya lebih dulu,” lanjut Arya membuat Mila menghentikan langkahnya.

Dalam benak istri pak dosen itu seketika berkecamuk, bagaimana bisa ia membiarkan suaminya berselingkuh, sedangkan hatinya saja saat ini begitu hancur dan ingin marah.

“Kita lihat seberapa beraninya mereka bermain di belakang. Jangan jadi wanita penuh drama, perselingkuhan adalah hal yang tak bisa dimaafkan dan akan berulang. Tentu, keputusanmu pasti bercerai bukan? Lalu, apa susahnya mematikan hatimu terlebih dahulu.” Arya seakan bisa membaca isi hati Mila.

Tanpa mengeluarkan sepatah kata, Mila melanjutkan langkahnya untuk pergi.

Hingga saat ia telah keluar dari kafe, Mila langsung menghubungi sang adik.

M : “Kamu bicara apa sama Arya? Kenapa kamu ikut campur sekali, Dek?”

C : “Mbak, aku hanya tak ingin ada yang menyakiti Mbak Mila. Aku tidak rela mereka mengkhianati Mbak. Mbak bilang, kita harus saling jaga ‘kan? Aku juga hanya meminta Mas Arya menyelidiki hubungan istrinya dengan Mas Rega. Kalau tidak ada apa-apa ya sudah, tapi kalau ada sesuatu, setidaknya kita tahu lebih awal. Itu saja.”

M : “Lalu menurut kamu, setelah tahu tentang ini, Mbak harus apa?”

C : “Minta cerai lah, Mbak. Lelaki seperti itu sudah tak bisa diberi kesempatan. Nanti dia pasti begitu lagi. Apa Mbak Mila juga tak jijik kalau ternyata mereka sudah tidur bersama?”

Terdiam sejenak, Mila menutup teleponnya. Apa yang Cika dan Arya katakan sama. Berpisah. Ya, siapa juga wanita yang mau memaafkan perselingkuhan. Benar kata mereka, hal itu akan terjadi berulang ketika pelaku mendapatkan kesempatan.

“Terus, apa aku harus ikuti kata-kata Arya untuk membiarkan mereka bermain di belakang? Sampai kapan?” gumamnya putus asa.

Lalu tak lama, Cika kembali menghubungi sang kakak. Didengarkannya baik-baik ucapan Cika yang tampak lebih dewasa itu. Hingga ia pun dibuat terkejut dengan saran sang adik.

“Gila kamu ya, Dek!” sahut Mila lalu mematikan teleponnya.

***

Malam ini, Rega kembali pulang malam. Sama seperti hari-hari sebelumnya, ia selalu beralasan karena ada jadwal bimbingan dengan mahasiswanya. Tak ingin banyak tanya, Mila mencoba bersikap biasa saja seperti saran Arya. Mematikan hatinya.

Meski sejujurnya, ia masih tak habis pikir apa yang membuat suaminya itu tega mengkhianati dirinya. Lelaki yang sudah menjadi kekasihnya selama 4 tahun lamanya. Hingga akhirnya mereka memutuskan menikah selama 3 tahun ini.

“Tak ada artinya kah bagimu 7 tahun itu, Mas?” batinnya berisik.

Mendapati istrinya yang banyak diam, Rega memegang keningnya. “Kamu sakit?”

Hanya menggeleng, Mila meminta Rega untuk bersih-bersih diri, tanpa menawarkan makan malam untuknya.

"Kamu sudah makan?” tanya Rega penuh perhatian.

Mengangguk, Mila tak mengeluarkan sepatah kata pun.

“Tumben kamu tidak menawarkanku makan malam bersama. Tumben juga kamu sudah makan duluan,” lanjut Rega mulai melepas kemejanya.

Menghela nafas panjangnya, Mila mencoba kuat. “Karena kamu pasti sudah makan.”

Sebelum suaminya itu masuk ke dalam kamar mandi, Mila mengingatkan sang suami untuk ikut datang ke rumah Tante Sintia esok malam, karena mereka diundang ke acara ulang tahun pernikahan silver tantenya itu. Ya, Tante Sintia adalah adik bungsu ayah Mila dan papa Selia, yang selalu merayakan hari-hari pentingnya. Jadi, tak heran jika ia sering mengadakan acara dan mengundang keluarga besarnya untuk sekadar berkumpul bersama.

“Acaranya jam 6 sore. Cika dan ibu tak bisa datang, jadi kita yang mewakili keluargaku,” tutur Mila.

Rega yang biasanya tak pernah menolak setiap diminta datang ke acara keluarga istrinya, kali ini menolaknya karena alasan esok ia ada rapat jam 5 sore.

“Kamu saja yang datang, atau tak usah datang saja, Sayang. Kita tak selalu harus datang ‘kan? Lagi pula, acaranya paling hanya potong kue dan kata-kata sambutan Tante Sintia. Aku takut belum selesai rapatnya," ujar Rega.

Seketika Mila pun berpikir, apa benar esok suaminya itu sedang ada rapat. Baginya, bukankah ini menjadi kesempatan Rega bisa bertemu dengan Selia tanpa harus sembunyi-sembunyi. Atau memang ia sedang menghindari acara-acara seperti ini agar tak ketahuan jika mereka sering bertemu diam-diam? Tapi, bukankah selama ini Selia sangat ingin datang ke acara keluarga karena ada Rega?

Mila pun memutuskan untuk tetap datang, tanpa memberitahu suaminya.

Hingga tiba-tiba saat Rega sudah masuk ke dalam kamar mandi, suara ponsel suaminya itu membuyarkan renungannya. Diliriknya ponsel suaminya yang tampak menyala itu. Notifikasi pesan baru dari nomor yang sepertinya sengaja tak disimpan.

See you, Mas.

Ada tanda emoticon cium pula yang dibubuhkan di akhir pesan.

...****************...

1
Sabaku No Gaara
ckckckck
Sabaku No Gaara
Luar biasa
Wiwien
selia ibaratkan lempar batu sembunyi tangan
Wiwien
keren idenya si Arya, ceritanya makin seru
Wiwien
rencana selanjutnya apa ya
Wiwien
Kecewa
IG : Byiaaps: kok bisa km ngikutin bab per babnya dan bilang seru tp kasi penilaian buruk? bikin karya sendiri gih, gausah dibaca lg kak
total 1 replies
Wiwien
gk ada kapok2 ya dua manusia macam selia rega
Wiwien
mulai cemburu si rega
Wiwien
balas dendam dimulai
Wiwien
Mila pasti bisa melalui semua ini, semangat 💪💪
M.az
Luar biasa
Iges Satria
iri bilang bos... pake provokasi gi, anda waras selia?
Iges Satria
nyesel ga tuh, nyesel bangetlah tambahng emas lepas ke tangan org lai. wkwkwk
Iges Satria
sama² sempurna dan dijadikan korban pasangan yg /Good//Good/
Iges Satria
dasar pelakor dan pebinor yg perlu di ubek², dah tau salah malah dilanjutkan gi
Iges Satria
pasangan selingkuh yg tak tau diri, lucu sekali kalian ber2
Iges Satria
balas dong
Iges Satria
akhirnya ketahuan, bangke yg disimpan rapatpun pasti kecium juga... yup, perselingkuhan itu kecanduan obat, sekali dilakukan akan dilakukan gi
Juna Dong
luar biasa
Konny Rianty
iyaaa mana thorrr' lanjutan nyaaa..
IG : Byiaaps: sudah tamat kakaaa, lanjut ke cerita baru yaa💕
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!