NovelToon NovelToon
Selalu Menunggu

Selalu Menunggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Windia

Seorang perempuan yang selalu menunggu kedatangan lelaki tercintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pacaran

Devan dan Lila sudah keluar dari mobil.

"Pegang tangan gue"

Lila sangat bingung dengan sikap Devan kepadanya dari tadi.

"Pegang tangan gue Lila"

"Iyah sabar" tanpa basa basi Lila terpaksa harus nurut apa kata Devan agar tidak ada keributan nantinya.

Akhirnya Lila dan Devan berjalan saling bergandengan tangan layaknya sepasang kekasih. Tak lama mereka berjalan dan akhirnya Devan berhenti secara tiba-tiba.

"Gue mau nutup mata Lo make ini" Devan memperlihatkan kain di tangannya.

"Lo sebenernya mau ngapain sih"

"Udah kali ini aja Lo dengerin gue" terdengar suara Devan yang sangat lembut berbeda dari biasanya.

Akhirnya Lila pun menuruti Devan dengan perasaan yang masih bingung. Tak lama Devan langsung menutup mata Lila dengan kain yang ada di tangannya tadi.

Devan memegang kedua tangan Lila untuk menuntunnya berjalan ke tempat yang sudah disiapkan Devan.

Sekitar 5 menit mereka berjalan akhirnya Devan berhenti dan mendekat dengan Lila dan membuka kain yang ada di mata Lila.

"Sekarang buka mata Lo"

Indah

Itu yang sekarang Lila lihat di depan matanya sekarang. Taman yang sudah dihiasi dengan banyak bunga dan juga lampu warna kuning keemasan menambah nuansa romantis.

"Lo suka" tiba-tiba suara Devan memecahkan fokus Lila yang sedang memperhatikan betapa indahnya pemandangan yang ada di depan matanya sekarang dan tak lupa lagi ada seseorang yang lebih indah dari pemandangan ini yah Devan orangnya yang menambah keindahan taman adanya sosok yang tampan di hadapan Lila sekarang.

'mamah Lila pengen pingsan' batin Lila.

"Ayo duduk" Devan mengambil kursi dan mempersilahkan Lila untuk duduk di sana kemudian disusul Devan yang ikut duduk di samping Lila juga.

"Ini semua Lo yang nyiapin" tanya Lila

"Kalo gue bilang Iyah pasti Lo gak percaya" jawab Devan dengan senyum yang terbit di sudut bibirnya.

Gak kebayang kalo cowok senyum tuhh aduhhh meleleh hihihihi

"Kali ini gue percaya" jawab Lila disertai twa kecilnya yang membuat Devan sangat gemas melihatnya.

"Ayo dimakan ntar keburu dingin dan jangan ngelamunin gue, gue ada di sini kalo Lo mau natao gue sepuasnya tatap aja gue gak ngelarang kok" dengan percaya diri Devan mengatakan itu kepada Lila.

"Dih siapa juga yang ngelamunin Lo apa lagi mau natap lo" ucap Lila sambil menyuapkan stik ke dalam mulutnya.

"Jangan nyesel yah"

"Dih kepedean Lo"

5 menit setelah mereka makan Lila kemudian berdiri dan berjalan menuju lampion yang ada di depannya sekarang.

"Indah banget, Devan liat ada bintang jatoh"

Ucap Lila semringah dan ingin berbalik badan dan tak diduga Devan sudah ada di depannya sekarang.

Deg Deg Deg

Suara jantung Lila mulai tak beraturan begitu pun Devan yang merasakan hal yang sama.

"Lil" Devan langsung menggenggam tangan Lila dengan begitu hati.

"Lo lo mau ngapain" Lila kaget melihat Devan yang sedang berlutut di depannya.

"Dev bangun ntar kalo ada yang liat gimana"

"Gak bakal ada yang liat kita, soalnya cafe ini udah gue booking" Lila terbelalak mendengar ucapan Devan.

"El Lo serius"

"Emang muka gue tampang pembohong"

"Dev ayo bangun gue gue gak nyaman kalo Lo kayak gini" Devan sama sekali tak mendengarkan kata Lila yang sedari memintanya untuk bangun dari posisinya.

"Lil aku boleh ngomong sesuatu nggak sama kamu"

"Hah?" Mendengar ucapan Devan yang kini terlihat sangat berbeda.

"Aku cinta sama kamu"

Heninggh

"Lo lo bercandakan" ucap Lila yerkekah tak percaya dengan ungkapan Devan barusan.

"Aku serius Lil, aku cinta dan sayang banget sama kamu".

"Dev apa ini kecepatan buat kita menjalin hubungan yang lebih"

"Gak ada kata kecepatan soal cinta kalo aku udah cinta kamu dan kamu juga cinta sama aku kenapa nggak" . Mendengar ungkapan Devan Lila langsung tertawa.

"Gak usah sok romantis" ejek Lila yang melihat Devan sangat serius. Tak di duga Devan langsung bangkit dan menarik pinggang Lila hingga mengikis jarak di antara keduanya. Adanya tindakan Devan membuat Lila semakin susah bernafas.

"Lil kamu mau nggak jadi pacar aku".

"Ehh mmmm"

"Aku anggap kamu udah jawab iya"

"Ihhh apaan sih gue belum ngejawab"

"Yaudah sekarang apa jawabannya".

"Ya yaudah gue mau"

"Mau apa" goda Devan

"Jadi pacar kamu"

"Pacar siapa"

"Aku mau jadi pacar kamu Devan". Mendengar ungkapan Lila Devan langsung menarik Lila ke dalam pelukannya. Dan mereka berdua saling berpelukan melepaskan rasa bahagia satu sama lain.

Tak lama mereka melepas pelukan masing-masing.

"Makasih yah Dev buat semuanya"

"Sssst gak boleh bialnga makasih semua ini aku lakuin buat kamu" Devan mencubit hidung Lila dengan gemas.

"Abis ini kita langsung pulang?" Tanya Lila

"Kamu maunya kemana"

"Tapi sih aku mau mampir bentar mau beli ice cream"

"Siap tuan putri". Ucap Devan.

"Nanti aku mau beli ice cream yang vanila yah Dev"

"Gak"

"Kenapa nggak" heran Lila

"Aku bakal berenti kalo kamu harus bilang se imut-imutnya kalo kamu pengen ice cream"

"Ihhh Devan" Lila mencubit pinggang Devan dan keduanya saling tatap dan tertawa. Seakan keduanya menertawakan kata-katanya sekarang yang sudah berubah menjadi aku kamu dan yang paling terpenting yaitu statusnya yang begitu spesial.

Devan dan Lila kini berjalan menuju parkiran dimana mobil Devan berada dan keduanya pun masuk ke dalam mobil tersebut.

"Mau kemana kita sekarang" tanya deavn basa basi.

"Ke tempat ice cream terenak se-Indonesia".

"Mau tau gak ice cream terenak di indo"

"Gak tau emang dimana"

"Di hatiku soalnya kamu bakal nyaman kalo selalu sama aku"

"Dih joxenya garing banget" ejek Lila.

"Tapi garing-garing gini pacar kamu loh" goda Devan

"Ngeles aja Lo kayak tukang bajay"

Keduanya tertawa di selama mobil.

Waduh-waduh serasa duani milik berdua yeeeee bisa kalo yang lain join wkwkwkwk

Beberapa menit kemudian mobil Devan berhenti di tepi jalan.

"Aku aja yang turun"

"Gak aku juga mau turun"

"Jangan batu" Devan mengelus puncak kepala Lila yang membuat Lila seketika tersipu malu.

"Ihhhh gak sopan"

"Gak papa kan sama pacar sendiri".

"Gak gitu juga kali"

"Ya udah kamu tunggu di sini biar aku yang beli". Ucap Devan lalu keluar dari mobil.

Lila yang sedari tadi masih salting sekarang dia sudah jingkrakan di dalam mobil.

Kalian bayangin sendiri aja yah gimana Lila sekarang yang lagi salting brutal hhhhhh.

Devan yang sekarang sudah membelibice cream rasa vanila dan coklat kini segera berjalan menuju mobil. Lila yang melihat wajah tampan Devan dari bawah sinar lampu jalanan membuatnya sekarang makin klepek-klepek dengan ketampanan pria yang saat ini sudah menjadi kekasihnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!