" Aldara kamu dipindahkan Kerumah Sakit Jiwa Cabang dengan merawat Tuan Gracio Adyson"..
Sontak membuat Aldara terkejut saat Kepala Rumah Sakit mengatakan perpindahan Lokasi kerja..
Siapa yang tak mengenal Gracio Adyson? Pria yang bertahun-tahun sakit dengan gangguan mentalnya, yang tak suka melihat orang tiba didepannya..
Hal itu membuat Aldara menjadi sedikit menciut karena dia tau dengan rumor yang ada..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
Disisi luar ruangan Aldara terdapat Delvaro yang sedang berdiri disana mendengar semua perkataan Aldara, dia merasakan sangat sakit saat Aldara mengatakan seperti itu..
Tok.. Tok.. Tok..
" Aldara".. Panggil Delvaro
Dengan cepatnya Aldara menghapus air mata dipipinya, kini Delvaro masuk keruangan itu dan duduk disamping Aldara..
" Mengapa sekarang Dewiku menjadi cengeng seperti ini hm??".. Tanya Delvaro dengan nada lembutnya
Benar, yang dikatakan Delvaro benar mengapa sekarang Aldara cengeng?? Dimana Aldara yang dulu seriang ceria dan tersenyum..
Dengan cepatnya Aldara memeluk Delvaro, semakin menjadi tangisannya Aldara membuat Delvaro tau selama ini dia menanggung semuanya..
" Sudah tenanglah, sekarang kamu harus ingat kamu mempunyai Paman Antoni, Angga, Aku dan satu lagi Gracio".. Ucap Delvaro dengan wajah senyumnya untuk menghibur Aldara
" Apa aku salah bertindak egois kak??".. Tanya Aldara saat melepaskan pelukkannya dari Delvaro
" Tidak Dewi, kamu tidak salah itu adalah hak kamu".. Ucap Delvaro sambil menghapus sisa air matanya
" Tapi mengapa semuanya tidak adil begini??".. Tanya Aldara kepada Delvaro
" Aku tau, namun kamu harus sabar melewatinya suatu saat kamu akan mendapatkan jawabannya nanti".. Ucap Delvaro diangguki oleh Aldara
Kini Aldara masuk kembali didalam pelukkannya Delvaro, tidak bakalan terjadi apa-apa karena Delvaro menganggap Aldara sebagai adiknya sendiri..
****
Disisi Gracio yang baru saja tiba di Mansionnya karena baru pulang dari Perusahaannya dan duduk disofa itu, dengan cepatnya dia mengambil ponselnya untuk menghubungi Aldara..
Namun tidak ada jawabannya dari Aldara, membuat Gracio menarik nafasnya dan membuangnya dengan kasar..
" Apa dia sangat sibuk sehingga tidak mengangkat panggilanku??".. Gumam Gracio dalam hatinya".. Mending aku membersihkan diriku dulu, setelah itu menjemputnya".. Kata Gracio
Gracio bangun dari sofa, dan berjalan kearah kamarnya setibanya dikamarnya kini Gracio melangkahkan kakinya ke arah kamar mandi untuk membersihkannya..
5 menit kemudian Gracio telah selesai membersihkan dirinya kini dia melihat ke arah ponselnya namun tidak ada juga Aldara memberinya kabar..
Dia hanya membuang nafasnya, setelah itu Gracio berjalan kearah ruang ganti.. Gracio mengambil baju lengan pendek dan celana pendek karena baginya lebih baik menggunakan baju santai untuk menjemput Aldara..
Setelah selesai menggunakan pakaiannya kini Gracio menggunakan Parfum yang diberikan oleh Aldara, setelah itu dia mengambil jam, ponsel dan domper serta kunci mobilnya..
Gracio keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga serta keluar dari Mansionnya untuk menjemput Aldara..
****
Disisi Aldara yang tidak ingat sama sekali bahwa nanti dia jalan bersama Gracio.. Aldara yang masih tengah sibuk dilobby memeriksa berkas pasien yang akan besok diserahkan ke Profesor..
Setelah Aldara menangis tadi, dia kearah lobby namun untuk Delvaro memeriksa Pasien lainnya yang belum selesai dia periksa..
Tiba-tiba seseorang memanggilnya membuat Aldara kaget..
" Dara".. Panggil Gracio
Aldara menoleh kearah yang memanggilnya itu, wajah tersenyum Gracio saat melihat Aldara.
" Cio".. Sapa Aldara
" Apa kamu sangat sibuk sehingga tidak mengangkat panggilan dariku??".. Tanya Gracio
" Astaga".. Ucap Aldara memeriksa ponselnya disaku".. Tenyata ponselku diruangan istirahatku"... Sambung Aldara
" Pantasan aja, apa kamu lupa hari ini aku akan menjemputmu??".. Tanya Gracio kembali
" Hehe maaf aku lupa".. Sahut Aldara dengan cengengesannya
" Sudah aku duga".. Ucap Gracio dengan wajah senyumnya".. Baiklah siap-siap sana aku akan menunggunya".. Sambung Gracio
" Baiklah tunggu sebentar ya".. Sahut Aldara diangguki oleh Gracio
Dengan cepatnya Aldara berlari kearah ruangannya membuat Gracio terkekeh melihat Aldara..
" Ah bisa-bisanya aku kelupaan".. Gumam Aldara sambil berlari keruangannya
padahal itu bujuk rayu yang semu dan akan lupa bahwa sudah beristri dan punya anak untuk dapat leluasa dalam mengarungi kesenangan maka istri sah jadi dan anak menjadi tumbal kebiadaban ibu tiri dan bapak nya nauzubillah