Nibiru tidak menyangka akan diputuskan pacarnya setelah berjanji akan menikahinya. Padahal hubungan mereka sudah berjalan selama lima tahun, tetapi dengan mudahnya pria itu mengakhirinya.
Kalut akan sakit hati, Nibiru ditantang oleh seorang kuli bangunan tampan yang mempunyai identitas misterius untuk menikah dengannya. Berawal dari tantangan, berakhir di pelaminan, kisah cinta Nibiru dan Bumi dimulai saat ini.
Apakah pernikahan karena taruhan ini akan berjalan mulus ataukan justru berubah jadi petaka untuk keduanya ? Nantikan kisah Nibiru dan Bumi, dua planet yang seiras dan sama, memiliki makna yang sama sebagai tempat hidup manusia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harsie Alive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mempermainkan Perasaan
Agus merogoh ponselnya, dengan wajah kesal dia membaca isi chat dari Nibiru, ya seperti biasa Nibiru akan terus mengajaknya berdebat dan mempertanyakan kesetiannya.
Sama persis seperti minggu lalu, mereka bertengkar karena masalah kepastian Agus membawa Nibiru ke pelaminan.
"Sok banget sih, baru bantu sedikit udah besar kepala, memang gak pantes dijadikan istri!" Umpat Agus.
Dibukanya mobile banking, si biru yang banyak dipakai orang orang, lalu dicarinya nomor rekening Nibiru, dikirimnya sejumlah uang sekitar 30 juta ke rekening itu.
Dengan wajah dongkol dia menatap ponselnya yang bisa dilipat bak dompet itu.
Setelahnya dia menghubungi Nibiru.
"Halo, ada apa? Tumben kamu menghubungi aku lebih dahulu!" Tanya Nibiru yang memang belum membaca notifikasi di mobile banking nya.
"Halahh .. gak usah sok lembut kamu, nyindir aku bilang aja! Uang kamu sudah aku kirim balik, mulai sekarang kita Putus!" Bentak Agus.
"Loh... Kok begitu!? Kamu putusin aku hanya karena masalah Minggu lalu Gus!?" Nibiru terdengar tak percaya.
" Iya, aku bosan sama cewek sok mahal kayak kamu, pegangan tangan aja kamu nolak, aku ajak ke apartemen aku aja kamu bilang cewe cowo yang belum nikah gak boleh satu ruangan cuma berdua! Sok alim banget kamu, aku capek jalanin hubungan sama kamu, gak setara sama aku yang kaya dan berpendidikan ini, kamu urus saja hidup kamu yang melarat itu, oh iya sekalian ku kirim bonus biar hidupmu gak terlalu melarat!" Ucapnya dengan panjang lebar, bahkan tak mengijinkan Nibiru untuk membalas satu kata pun.
"Lima tahun loh Gus, Lima tahun kita bersama, aku selalu diam setiap kali kamu merendahkan aku!"
"Aku selalu diam saat kamu gak ada Effort sedikitpun untuk hubungan kita, aku selalu jaga diri aku biar tetap bersih dan suci sebelum sah jadi istri kamu kelak, tapi kamu bilang apa!? Karena aku ga mau disentuh, karena aku sok alim!?" Nibiru sama sekali tidak percaya dengan apa yang dia dengar.
"Hahahahha....jadi ini kualitas kamu!?" Nibiru tertawa begitu keras.
Saat ini dia ada di kota, baru pulang setelah menutup tokonya. Dia berencana menemui Agus di kantornya, sekalian membicarakan masalah mereka. Tapi Agus sudah menghubungi nya terlebih dahulu.
Nibiru sudah ada di dekat perusahaan, dan tanpa Agus tahu, Nibiru menatapnya dari seberang jalan.
"Aduhh ternyata perjuanganku lima tahun ini sangat sia-sia ya, menjijikkan sekali ternyata aku pernah berpacaran sampai diriku sendiri gak kuperdulikan! Kalau kamu mau putus, baik, kita selesai! Ingat ini, kamu pasti akan menyesal Gus, semoga kamu mendapatkan seseorang yang bisa menerima keangkuhanmu itu! Dan lagi, aku akan tunjukkan, sekalipun aku ini nggak punya pendidikan tinggi, orang sepertimu tidak akan pernah bisa mengalahkan aku!" Tegas Nibiru.
Sekali ditantang, gadis itu akan memberikan tantangan yang lebih besar lagi. Rasa cinta di hati Nibiru telah tergerus sejak lama oleh waktu yang dia sia-siakan untuk menjaga dirinya dan hubungannya dengan Agus.
Nibiru adalah perempuan berprinsip yang hanya akan pacaran dengan calon suaminya kelak, tapi sepertinya, prinsipnya tidak menang kali ini, Agus bukan sosok yang tepat menjadi jodohnya.
Bahkan Tuhan pun tahu cara membela Nibiru yang sudah terlampau lelah karena tingkah Agus yang kerap mempermainkan perasaannya.
"Cih.... Dasar cewek matre, kita lihat saja, setelah ini kamu pasti akan memohon-mohon di bawah kaki ku untuk kembali padamu, sekalipun aku tidak akan menerimamu!" Kesal Agus sambil menutup kasar ponsel lipatnya.
Agus Nugroho Salim, anak bungsu dari pebisnis grup Nugroho yang cukup terkenal di dunia bisnis properti. Agus adalah anak ketiga dengan dua orang kakak perempuan yang menjadikannya sebagai anak kesayangan di kediaman Nugroho.
Dia menjabat sebagai supervisor pengadaan bahan baku untuk proyek pembangunan dari perusahan Grup Sekala, sebuah perusahaan real estate yang sangat berpengaruh di dunia bisnis yang bisa dibilang kekayaannya jauh jika dibandingkan dengan perusahaan kecil seperti grup Nugroho.
Agus bekerja di sana untuk mencari pengalaman sebelum terjun langsung di perusahan keluarga yang saat ini dikelola oleh kedua kakak perempuannya.
Tetapi seperti yang pernah diceritakan Nibiru, Agus memulai karirnya dari nol, tanpa uang sepeser pun dari keluarga Nugroho, dia dibaurkan berjuang sendirian agar tahu kerasnya hidup, hingga akhirnya dia bertemu Nibiru dan jatuh cinta. Pada awalnya kisah cinta mereka adalah kisah yang manis dan indah, tapi perlahan setelah Agus mendapatkan semuanya, dia mulai serakah dan menginginkan lebih dari yang sanggup dia terima.
"Loh, pak Agus belum pulang?" Sapa seorang wanita berparas cantik, tubuhnya seksi jelas tercetak pada katun yang membalut tubuhnya yang sintal.
Agus tergugu menatap wanita cantik yang menyapanya itu, wajahnya yang tadinya bak benang kusut langsung tersenyum sumringah begitu si gadis cantik bagai bunga merekah menyapa bujangan gagah itu.
"Devi, kamu baru keluar kantor?" Agus menghampiri gadis itu dengan wajah berbinar, sangat berbeda ketika dia menghampiri kekasihnya, eh tidak, ralat, mantan kekasihnya!
"Iya nih pak, baru pulang, tapi..." Devi mengerucutkan bibirnya, menggoyangkan tubuhnya ke kiri kanan seperti ondel-ondel kegatelan lagi tahan pipis.
"Tapi kenapa? Kok kamu cantik-cantik tapi sedih begitu?" Tanya Agus seraya memegang lengan Devi.
Dilihat ada kesempatan, pria hidung belang mana yang mau melepaskan!
"Itu pak, mobil saya lagi rusak, dibawa ke reparasi mobil tadi, mana udah sore banget, Devi mau pulang tapi susah gak tahu cara mesen taksi, dan gak berani," rengeknya dengan nada manja nan menggoda.
Deg deg deg...
Ulala... melihat wajah cantik dan seksi itu, pria hidung belalai pelangi mana yang tak akan tergugah. Agus sampai-sampai menelan salivanya dan menahan dirinya kuat-kuat agar si juniornya tidak bereaksi berlebihan.
Tahulah, pria kebanyakan nonton film biru, otaknya ngeres sampai yang bawah juga mudah ngeres kalau ada betina yang lagi lemes macam Devi.
"Emmm.... Bagaimana kalau saya antar aja Dev, kebetulan saya juga baru mau pulang nih," ucap Agus.
Devi menggelengkan kepalanya dengan tatapan manjalita bak princess dari kolong jembatan.
"Nanti ada yang marah, apalagi kak Nibiru gak suka sama Devi, entar dia ngamuk lagi kalau lihat pak Agus nganterin Devi ke rumah," ujarnya sambil tertunduk, tapi bibirnya tersenyum licik.
" Hihi... Yess... Pak Agus gak akan nolak permintaanku, kami kan udah dekat sejak lama, cuma tinggal nunggu dia kemakan umpanku aja!" Batin Devi sambil tersenyum bahagia, tapi sedetik kemudian dia kembali menatap Agus dengan wajah memelas.
Devi Nirandra Subroto adalah putri bungsu keluarga Subroto, adik kandung Nibiru sendiri yang parasnya berbeda jauh dengan Nibiru.
Jika Nibiru yang cantik terkesan polos dan sederhana bahkan wajahnya lebih mirip mendiang nenek mereka, maka Devi adalah perpaduan sempurna antara wajah ayah dan ibu mereka.
Dia bekerja sebagai salah satu karyawan di manajemen bawah bagian pemasaran grup Sekala.
Dan fakta mengejutkan lainnya, sudah sejak lama dia menaruh hati pada Agus, dan sejak dua bulan lalu dia kerap mencari perhatian Agus. Bahkan sering jalan berdua dengan Agus, dengan kilah urusan kantor.
"Dia gak punya hak untuk marah Dev, lagian jahat banget dia sebagai kakak malah marahin gadis cantik kayak kamu!" Ucap Agus .
"Dia itu memang gak punya pendidikan Dev, makanya pola pikirnya kayak orang rendahan!" Ucap Agus.
Devi terkejut mendengar penuturan Agus," pak, kok ngomong gitu sih!? Biar bagaimanapun, kak Nibi itu kakakku, jangan hina dia dengan cara begitu!"
"Meski gak punya pendidikan, bapak gak pantas ejek kak Nibi, ya walaupun sifatnya memang sedikit kasar!" Ucap Devi berpura-pura kesal.
Ohh... dia tak mau dicap sebagai adik durhaka yang nggak tahu diri dan malah membiarkan kakaknya dihina walau sebenarnya dia sangat bahagia.
" Ehh maaf maaf, aku hanya kesal hehehe... " Agus tertawa kikuk.
"Aku dan kakakmu sudah putus, kami gak bisa bersama," ucap Agus.
" Apa!?" Mata Devi membulat bagai Boba, bahkan bisa dilihat kalau dia berbinar-binar melihat wajah Agus, sampai si Agus malah salah gugus dan badannya terjerumus ke atas lantai saking gugupnya.