Sebagai satu-satunya penerus Keluarga Hector dia adalah Elgard Fidelyo Hector pria yang sangat terkenal di Kota Alfakrest dengan kekayaannya yang melimpah membuat semua wanita tergila-gila dengan akan kekayaannya.
Namun pria itu tidak pernah berminat untuk mengganti stasusnya menjadi menikah, ada hal yang lebih penting di bandingkan itu.
Pada akhirnya, Elgard merubah statusnya menjadi menikah karena utusan dari Arthur Hector dan Arisha Yunna Hector untuk mencari keturunan.
Hal yang tidak terduga terjadi dikehidupan Elgard telah memiliki Ketiga Istri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10-Bukti Lagi?
3bulan telah berlalu dimana kandungan Oliv yang sudah memasuki 4bulan dimana perutnya sangat kelihatan buncit.
Buncitnya kali ini agar besar padahal baru juga 4bulan, Oliv juga belum ada melakukan USG karena baru ini dia merasakan sedikit enakan.
Namun makan juga masih belum banyak. Hari ini juga Elgard terpaksa harus kekantor karena ada panggilan didesa Amabi ladang yang disana dicuri orang makanya mau tidak mau Elgard harus meninggalkan Oliv.
Tentu saja Elgard meminta Nadine untuk menjaga Oliv. Elgard yang masih belum tau tentang kebusukannya Helene karena mereka memang belum ingin membongkarnya tetapi bukti sudah banyak ditangan Nadine.
*******
" Mau kemana kalian?" Tanya Helene saat melihat Nadine membantu Oliv
" Oliv ingin kebawah"
" Lalu untuk apa kamu membantunya?"
Nadine hanya menghelankan nafasnya.
" Kamu kenapa sih sensasi sekali jadi orang" Bentak Nadine karena merasa kesal
" Gitu aja manja kali, sini aku bantu"
Helene menarik Oliv, setelah itu tanpa berkata apapun lagi dia mendorong Oliv hingga terjatuh dari tangga itu.
" Oliv" Teriak Nadine saat melihat Oliv berguling kearah bawah tangga
Helene merasa puas akhirnya dia bisa membuat Oliv keguguran.
" Apa kau gila Helen?" Teriak Nadine sekuat tenaganya
Helene hanya tertawa kebahagiaan dia merasa kali ini akan menang.
Nadine berlari menghampiri Oliv yang mulai merasakan sakit, saat Nadine tiba dibawah dia melihat darah mengalir diarea pahanya Oliv.
" Amaya, Amaya" Teriak Nadine merasakan sangat panik
Helene hanya menatap mereka dengan senyum sinisnya sambil melipat kedua tangannya.
" Makanya jangan sok, dan akhirnya Elgard akan membencimu Oliv" Gumam Helene dan pergi
Helene tidak merasakan bersalah dia pergi begitu saja tanpa mengenal dosanya. Oliv yang benar-benar merasakan sangat sakit sekali dia berharap bayinya baik-baik saja.
" Ya Tuhan ada apa ini?" Tanya Amaya saat melihat keadaan Oliv
" Amaya, cepat panggilkan ambulance" Teriak Nadine diangguki Amaya
Amaya pun pergi meninggalkan Oliv dan Nadine.
" Bertahanlah Oliv, aku akan membawamu kerumah sakit"
**********
Akhirnya mereka tiba dirumah sakit, dengan cepat Oliv ditangani oleh Dokter.
Nadine yang sedang menunggu Oliv kini dia benar-benar sangat khawatir semoga saja Oliv dan Anaknya baik-baik saja.
" Nadine" Panggil Elgard dengan nada dinginnya
Nadine langsung menoleh kearah suara yang memanggilnya, Elgard yang datang dengan Helene membuat Nadine mengerutkan keningnya.
Plak!
Nadine terkejut saat Elgard menampar wajahnya, hal itu membuat Helene tersenyum menang.
" Mas mengapa kamu menamparku?"
" Kau benar-benar iblis Nadine, bisa-bisanya kamu ingin membunuh anakku yang dikandung oleh Oliv" Teriak Elgard
Nadine merasa terkejut mendengar ucapannya Elgard, dia benar-benar tidak mengerti apa yang diucapankan Elgard.
" Mas, aku tidak ada pernah niat untuk membunuh anak yang dikandungan Oliv mas"
" Lalu? Siapa yang melakukannya ha?"
Nadine menatap kearah Helene, dia Helene yang mengejek Nadine membuatnya mengepalkan tangannya.
" Keluarga Pasien"
Meereka semua menoleh saat mendengar panggilan dari Dokter itu.
" Urusan kita belum selesai Nadine"
Elgard meninggalkan Nadine dan Helene untuk menghampiri Dokter tersebut.
Nadine mendekat kearah Helene yang tersenyum-senyum mengejek Nadine.
" Dengarkan aku, sebentar lagi kamu akan lihat apa yang aku lakukan terhadapmu dan sebentar lagi kamu akan ditendang oleh Elgard"
Helene tersenyum miring.
" Lakukan saja Nadine, aku tidak takut"
" Baik tunggu saja"
Nadine meninggalkan Helene, dia menghampiri Elgard yang sedang berbicara kepada Dokter tersebut dia juga ingin mengetahui bagaimana keadaannya Oliv.
" Tenang tuan, istri dan bayinya baik-baik saja hanya istri tuan mengalami pendarahan karena benturan itu tetapi kami sudah melakukan yang terbaik untuk istri tuan"
Elgard dan Nadine menghembuskan nafasnya merasa lega mendengar kondisi Oliv dan Bayinya baik-baik saja.
" Ini hasil USGnya tuan, selamat anda mendapatkan bayi kembar tua dan mereka berjenis kelamin laki-laki"
Elgard sangat terkejut saat mendengar penjelasannya Dokter tersebut, dia tidak menyangka mendapatkan bayi langsung kembar dan keduanya berjenis kelamin laki-laki.
" Kalau begitu saya pamit dulu tuan, untuk istri anda harus menginap untuk beberapa hari agar kondisinya bisa kami cek terus"
" Baik Dokter lakukan yang terbaik untuk Istri dan Bayi saya"
Dokter itu menganggukkan kepalanya dan pergi, setelah beberapa menit Dokter pergi kini Elgard mencari keberadaannya Helene.
" Dimana Helene?"
Nadine juga ikut mencari kesekelilingnya, bukannya Helene berdiri tepat dibeberapa meter dari mereka. Namun Elgard tidak peduli dengan keadaan Helene.
" Mas, bukan aku yang mendorong Oliv" Kata Nadine membuat Elgard menoleh kearahnya
" Lalu siapa?"
" Helene mas, dia sangat iri kepada Oliv yang sedang mengandung anakmu mas lalu dia berniat untuk menggugurkan kandungan Oliv agar mas membencinya"
Elgard mengernyitkan keningnya dia sangat bingung harus yang mana dia percaya.
" Apa kau tidak berbohong?"
Nadine menggelengkan kepalanya dengan cepat.
" Tidak mas, jika aku berbohong untuk apa aku membawa Oliv kemari mas jika memang aku berniat mencelakai Oliv tidak akan bakalan aku bawa kemari mas"
Elgard terdiam, apa yang dikatakan Nadine sebenarnya ada benarnya jika dia berniat mencelakai Oliv tidak mungkin Oliv dan bayinya baik-baik saja.
Lalu kemana Helene waktu itu?
" Mas, aku juga ada bukti tentang Helene ingin mencelakai Oliv selama ini namun aku yang selalu mengagalkan semuanya mas"
Elgard semakin mengernyitkan dahinya dia benar-benar harus percaya atau tidak.
" Kita akan bahas nanti setelah Oliv sadar dan ada Helene"
Nadine menganggukkan kepalanya, dia merasa bersyukur jika Elgard ingin masih mendengarkan perkataannya.
Bagi Elgard ada kebenaran dimata Nadine makanya dari itu dia harus membahasnya nanti saat ada Helene.
*******
Helene yang sedang bertemu Jakson, dia mendapatkan satu pesan dari Jakson dengan cepat Helene menghampirinya diparkiran.
" Sedang apa kamu kemari? Elgard sedang ada disini"
Helene merasa panik dan khawatir melihat keadaan sekelilingnya dia takut jika dia ketahuan.
" Aku rindu kamu sayang, ayo kita lakukan sekarang"
" Apa kamu gila? Ini dirumah sakit Jakson"
Jakson tidak peduli dengan hal itu, dia menarik tangannya Helene agar masuk kedalam mobil.
" Jakson, kamu gila kita akan ketahuan"
" Tidak ada siapa yang melihat sayang, ayo kita lakukan sekarang"
Jakson mulai melakukannya dia benar-benar sudah tidak bisa menahannya lagi.
Lagi-lagi Helene tidak sadar jika ada yang mematai dirinya, siapa lagi kalau bukan Nadine.
Dia diutus Elgard untuk mencari Helene namun pada akhirnya dia melihat Helene berjalan kearah parkiran yang bertepatan dibawah pohon.
Disana terlihat sangat sunyi sekali dengan cepat Nadine mengikutinya dan mulai mengambil bukti untuk dia katakan kepada Elgard.
" Dasar wanita jalang! Kamu benar-benar merasa paling benar namun kali ini kamu akan merasakan namanya karma yang telah membohongi dan bermain dibelakang Elgard" Gumam Nadine yang sambil merekamnya
lain kali Dy pastiampir untuk cerita yg lain ,makasih