Sequel dari Pesona Setelah Menjadi Janda
(Mohon untuk membaca novel sebelum nya agar kalian tidak bingung)
***
Arra yang kini berusia 18 tahun, baru saja memasuki dunia perkuliahan. Banyak hal yang berubah dalam diri gadis itu. Namun hanya satu hal yang tidak berubah, yaitu sebagai pacar dari Leo Rexander.
Meski tidak pernah di akui oleh Arra, Leo selalu kekeh mengenai hubungan mereka. Sehingga tidak sedikit orang yang mengira jika Leo hanya lah seorang pembual. Dan hal tersebut membuat beberapa laki-laki berusaha mendekati Arra.
Mau tau bagaimana keseruan Arra dan Leo menjalani kehidupan mereka? Tetap beri dukungan kalian agar author semangat untuk update setiap hari 🤗
Happy reading guys ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saras Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terpesona Pada Pandangan Pertama
Arra baru saja tiba di kampus nya. Dia memperhatikan sekeliling dan sedikit merasa hampa karena ini pertama kali nya ia pergi ke kampus tanpa Leo.
Arra menghembuskan napas dengan kasar, lalu ia berjalan menuju gedung fakultas nya. Namun baru beberapa langkah, seseorang memanggil nya dari belakang.
"Arra."
Arra berhenti dan langsung berbalik.
"Apa?" tanya Arra dengan ketus.
"Mau ke kelas? Gue anter ya."
Arra menatap datar kearah pemuda di hadapan nya itu yang tak lain adalah Brandon, sang sepupu yang menaruh hati kepadanya.
"Nggak perlu. Aku bisa ke kelas sendiri."
Arra langsung berbalik dan berniat meninggalkan Brandon, namun laki-laki itu menarik lengan Arra.
Arra terkejut dan dengan kasar berusaha menepis tangan Brandon.
"Lepasin Brandon." seru Arra.
"Kenapa? Cowok tengil itu lagi nggak ada disini, kenapa lo nggak ngasih gue kesempatan sih Ra?" ucap Brandon tanpa melepaskan tangan Arra.
Dengan sekuat tenaga Arra menyentak tangan Brandon hingga akhirnya bisa terlepas dari cengkraman pemuda itu.
"Ada atau nggak nya Leo disini, aku nggak akan pernah ngasih kesempatan apapun sama kamu. Selama nya kita adalah keluarga, dan akan tetap menjadi keluarga." jawab Arra dengan tegas.
Raut wajah Brandon berubah karena merasa tidak senang dengan jawaban yang di berikan Arra.
"Gue akan buat lo jadi milik gue Ra. Apapun yang terjadi, lo adalah milik gue." ucap Brandon dengan penuh penekanan di setiap kata nya.
Arra menatap datar kearah Brandon. Berdebat dengan pemuda keras kepala itu hanya akan membuang waktu nya.
"Terserah, yang pasti aku nggak akan pernah anggap kamu lebih dari sepupu aku."
"Arra."
Arra menoleh dan seketika senyum nya terbit saat melihat Gladys berlari kearahnya.
"Lo gangguin Arra lagi kan?" ucap Gladys langsung pada Brandon membuat pemuda itu memasang wajah masam.
"Apaan sih lo? Sok kenal banget ngomong duluan sama gue. Lo naksir sama gue? Sorry, spek ikan buntal kayak lo nggak masuk di list gue."
Mata Gladys melotot. Tangan nya mengepal dan berniat memberikan satu pukulan di wajah menyebalkan pemuda itu.
"Apa lo bilang? Ikan buntal? Lo nggak nyadar apa kalau lo itu mirip ikan blobfish¹?"
Kini mata Brandon yang melotot. Dia sangat tau bagaimana rupa dari hewan yang disebutkan oleh gadis di hadapan nya tersebut.
"Apa lo bilang? Untung lo cewek, kalau lo cowok udah habis gue hajar muka sok lo itu."
Tanpa aba-aba Gladys menginjak kaki Brandon hingga pemuda itu menjerit.
"Nih rasain. Awas aja kalau lo masih berani gangguin Arra. Gue bikin jadi rujak lo, mau?" gertak Gladys dengan mata melotot membuat Brandon sedikit merasa takut.
"Udah Dys, ayo kita ke kelas aja." lerai Arra karena dia sudah merasa muak melihat tingkah Brandon.
Arra akan melaporkan hal ini kepada kedua orangtua Brandon. Dia sudah sangat merasa terganggu dengan kelakuan sepupu nya tersebut.
Gladys mengangguk, lalu ia meraih tangan Arra dan mereka pun pergi tanpa berpamitan pada Brandon.
"Dasar cewek gila, awas aja lo nanti." teriak Brandon yang membuat Gladys menoleh kearah nya.
Brandon berbalik dan memutuskan untuk pulang. Sebenarnya dia sudah menjadi mahasiswa di kampus tersebut, namun Brandon bukanlah orang yang suka belajar.
Pemuda itu pun memutuskan kuliah di kampus itu karena ingin bisa dekat dengan Arra. Namun sayang niat nya itu terus terhalang oleh Leo dan Gladys yang selalu berada di samping Arra.
Sedangkan Arra dan Gladys sudah tiba di kelas mereka. Ruang kelas sudah ramai.
"Ra, kok bisa sih lo punya sepupu kayak dia?" gerutu Gladys saat mereka sudah duduk di kursi masing-masing.
Arra tersenyum, "ya mana aku tau kenapa bisa sepupuan sama Brandon. Kalau bisa bisa milih sih aku mau nya sama oppa Taehyung."
"Ih, kalau sama dia mah gue juga mau. Lumayan bisa buat cuci mata sama cuci isi dompet." Gladys tertawa membuat Arra juga ikut tertawa.
Tak berapa lama dosen pertama masuk dan suasana kelas menjadi hening.
***
Di tempat yang jauh, terlihat Leo sedang memegang sebuah tablet di tangan nya.
"Apa yang sebenarnya kalian lakukan selama beberapa tahun ini?" bentak Leo saat melihat laporan yang diberikan oleh orang kepercayaan Vincent kepada nya.
Banyak kemunduran yang terjadi dalam organisasi semenjak Vincent tidak lagi datang langsung untuk mengecek. Mata Leo bergerak liar membaca deretan huruf dan angka yang membuat kepala nya ingin meledak.
"Maaf tuan. Semenjak tuan Vinx tidak lagi datang, kami sedikit mengalami kesulitan." jawab pria berjas hitam dengan tubuh tegap itu.
"Apa kalian tidak di latih sebelum nya? Apa kalian hanya bisa bergerak sesuai perintah? Aku tidak tau kalau daddy memiliki anak buah bodoh seperti kalian."
Pria dengan tinggi 185cm itu menunduk. Aura yang terpancar dari diri Leo jauh lebih kuat di bandingkan Vincent.
"Aku akan memilih langsung anggota inti untuk organisasi ini. Aku tidak mau memiliki anak buah yang payah, yang hanya bergantung dengan tuan nya." lanjut Leo dengan nada dingin dan juga tatapan nya yang tajam.
Pria yang bernama Anthony itu mengangguk. Meski masih sangat muda, jiwa kepemimpinan Leo sangat tinggi. Hal itu lah yang membuat Vincent memutuskan Leo untuk menjadi penerus organisasi nya.
"Tuan, apa anda ingin melihat anggota secara langsung besok?" tanya Anthony.
Leo mengangguk, "ya. Aku akan datang besok siang. Sekarang tinggalkan aku. Aku ingin beristirahat disini."
Anthony memberi hormat setelah nya ia pergi meninggalkan ruangan yang dulu nya adalah ruang kerja Vincent. Di dalam ruangan itu terdapat sebuah tempat tidur yang nyaman. Dan Leo memutuskan untuk tidur di markas malam ini.
Leo melirik jam di tangan nya. Waktu sudah menunjukan pukul 9.00 malam. Itu arti nya di Indonesia saat ini pukul 12.00 siang. Dan kemungkinan besar Arra masih di kampus.
Leo menghela napas. Dia sangat merindukan gadis itu. Entah apa dia akan sanggup bertahan satu bulan tanpa bertemu dengan Arra.
***
Arra dan Gladys baru saja keluar dari gedung fakultas mereka. Kedua nya berniat untuk menunggu jemputan Arra di parkiran secara bersama-sama. Hari ini Arra akan di jemput oleh pak Tomo.
"Kayak nya pak Tomo belum datang. Kita nunggu di sana aja yuk." ajak Arra seraya menunjuk bangku yang ada di bawah pohon area parkir.
"Oke."
Kedua nya pun langsung duduk di bangku yang di cat dengan warna hijau itu.
Arra dan Gladys terus mengobrol, hingga suara beberapa klakson dari kendaraan yang berbeda mengalihkan perhatian kedua nya.
Gladys memperhatikan dengan seksama motor-motor sport yang sepertinya menuju kearah mereka tersebut.
Sedangkan Arra langsung berdiri saat mengenali siapa yang datang.
4 motor sport dengan warna berbeda sudah berhenti tepat di depan Arra dan Gladys.
"Kalian..." seru Arra dengan wajah berbinar senang.
Keempat orang itu melepas helm mereka, dan membuat Gladys menutup mulut nya karena terkejut melihat ketampanan pria-pria di hadapan nya tersebut.
"Woah, ganteng-ganteng banget." lirih Gladys tanpa sadar dan sialnya di dengar oleh keempat pria itu.
"Lo belum jemput?" tanya seorang pemuda yang mengenakan jaket kulit berwarna hitam.
Arra menggeleng, "mungkin pak Tomo.masih kejebak macet."
Gladys menyenggol lengan Arra dan bertanya tentang siapa keempat pria di hadapan mereka itu.
"Oh iya, Dys kenalin mereka anggota genk motor Lionsky punya Leo. Yang ini nama nya Kevin, Ini Saga, Ini Jonathan kalau yang ekspresi nya datar itu Dewa." jelas Arra.
Gladys memperhatikan satu persatu keempat pria itu dan hati nya tiba-tiba berdebar saat melihat pria yang berada paling ujung sebelah kanan. Pria yang Arra kenalkan dengan nama Dewa itu berwajah datar seperti Leo.
"Guys, kenalin ini sahabat aku. Gladys." ucap Arra pada anak-anak Lionsky.
Saga langsung menyapa Gladys dengan senyum lebarnya.
"Hai, gue Saga. Anggota Lionsky paling tampan kedua setelah Leo."
Gladys tersenyum, namun sesekali ia mencuri pandang kepada Dewa yang sama sekali tidak melihat kearahnya.
"Hai. Gue nggak nyangka kalau Leo punya genk motor juga." ucap Gladys.
"Mau gue antar atau nunggu pak Tomo?" tanya Dewa. Suara berat nya membuat jantung Gladys semakin tidak karuan.
"Nunggu pak Tomo aja. Kasian takutnya udah jalan kesini." jawab Arra yang membuat Dewa mengangguk.
Jonathan dan Kevin turun dari motor mereka dan ikut duduk di bangku yang tadi di duduki oleh Arra. Sedangkan Saga dan Dewa duduk di atas motor mereka.
Arra menarik tangan Gladys untuk bergabung dengan Kevin dan Jonathan.
"Eh, Ra lo tau nggak kalau tadi di kampus Jonathan mencret." ucap Kevin yang langsung mendapat tatapan tajam dari Jonathan.
Arra langsung tertawa, "emang iya? Kok bisa sih?"
Jonathan sudah bersiap ingin meninju Kevin, namun teman nya itu berlindung di balik tubuh mungil Arra.
"Lo maju otomatis kena Arra. Kalau Arra sampai lecet, tamat riwayat lo Jo."
Terlihat Jonathan mengepalkan kedua tangan nya. Arra hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan anak-anak Lionsky yang terkadang sangat random itu.
Dan tanpa Arra sadari, di sekitarnya sedang terajut sebuah rasa antara 2 orang.
Gladys yang terus menatap Dewa.
Dewa yang menatap datar ke sekeliling nya.
Dan Saga yang selalu mencuri pandang kepada Gladys.
...----------------...
¹ : Ikan blobfish adalah ikan terjelek di dunia menurut jejak pendapat online yang dilakukan oleh Ugly Animal Preservation Society dari di Inggris.