Vampir Yang Terpikat Pesona Tuan Putri

"sementara kalian tinggal disini, saya akan memberikan kamar ke kalian" ucap delta setelah makan malam.

"Putri, nicolas kalian ingin satu kamar atau pisah?" Tanya lagi delta.

Mengapa dia menanyakan itu, aku menunduk.

"Satu kamar saja" jawab sang putri, seketika aku melihat ke arahnya, dia menjawabnya dengan malu-malu, aku membuang muka ku.

"Apa tidak apa-apa nicolas?" Tanya putri.

"Aku.. akuu" ahh kenapa tiba-tiba aku jadi gugup begini.

"Aku tidak apa-apa, tapi apa kau serius?" Tanya ku.

"Ya" jawab putri singkat.

"Anda malu-malu guru, padahal kamu juga ingin" sahut aurora.

"Diam lah, aku juga tidak akan melakukan apapun" jawab ku.

"Ya aku tau, bagaimana pun hubungan Antara manusia dan vampir dilarang" balas aurora.

"Baiklah, jika kalian sudah memutuskan, mari ku antarkan kalian ke kamar masing-masing" ucap delta kemudian berdiri, kami mengikutinya.

"Ini kamar untuk mu Aurora" ucap delta didepan sebuah pintu yang besar.

"dan sebelah sana, itu kamar untuk kalian" ucap nya lagi sambil menunjuk sebuah pintu yang sama besar nya, dan tak jauh dari pintu ini.

"anggap saja rumah sendiri, jika butuh apa-apa bilang saja pada ku" tambah delta.

"Terima kasih" ucap kami bertiga.

"Sama-sama, saya permisi" jawab delta kemudian delta pergi menjauh.

"Aku masuk duluan, aku ingin mandi dan beristirahat" ucap aurora melangkah sampai ke pintu.

"Ohiya, kalian selamat bersenang-senang" tambah aurora kemudian masuk dan menutup pintunya lagi.

Aku dan putri sama-sama diam sejenak, kenapa suasana jadi canggung begini.

"Ayo kita tidur nicolas, aku sudah lelah" ajak putri.

"Ya" jawab ku.

"Silahkan duluan" ucapku lagi. Dia berjalan, kau mengikutinya.

Kami masuk ke kamar yang sama.

Aku duduk di sisi ranjang, begitu lun dia di sisi lainnya, tak lama ia berdiri.

"Apa yang kamu lakukan?" Tanya ku dan memalingkan wajah, saat melihatnya membuka pakaian depan ku.

"Maaf, apa ini mengganggu mu? Aku akan mandi dahulu, kamu tidur saja duluan" ucapnya kemudian melangkah ke salah satu pintu kecil.

Tap.. suara pintu tertutup lagi, kenapa dia harus membuka baju disini, pikir ku.

Aku merentangkan tubuhku diatas ranjang, nyaman sekali, entah kenapa aku jadi ingin tidur.

"Apa aku membangunkan mu?" Ucap sang putri dan sedikit mundur dari ku.

Aku terbangun karena kaget, tiba-tiba saja ada yang memelukku.

"Maaf membuat mu kaget" jawab ku melihatnya, ia sudah mengganti pakaian dengan baju tidurnya dalam bentuk dress mini yang sedikit terbuka. Bahkan belahan dadanya terlihat dan tidak ada dati setengah pahanya yang tertutup.

"Tidak apa, boleh aku memelukmu?" Tanya putri lenora.

"Ya" jawab ku singkat, dia berani sekali terhadap vampir seperti ku.

Dia mendekat lagi, tidur miring menghadap ku dan salah satu tangan nya memeluk ku melewati dadaku, aku tidur telentang dan hanya menengok ke arahnya.

"entah kenapa aku nyaman berada di dekat mu nicolas" ucap nya Melihat ku.

Entah kenapa saat ini aku menginginkan dia cepat tidur saja.

"ya, terima kasih telah percaya pada ku" jawab ku.

"apa kamu tidak rindu dengan keluarga mu?" tanya ku, kemudian mengubah posisi ku menjadi menghadap ke arahnya, kami saling berhadapan, dia melepaskan pelukannya dan terus menatapku.

"bagaimana dengan mu?" putri malah bertanya balik.

"ya" jawab ku singkat.

"aku juga, tapi mereka bahkan tidak mengerti perasaan ku, mereka hanya memikirkan kerajaan dan reputasi" jawab putri lenora.

"apakah di negeri vampir ada perjodohan? Dan apakah keluarga kerajaan diharuskan menikah dengan keluarga kerajaan juga?" tanya putri lenora.

"tidak, kami memilih pasangan kami sendiri, selain itu hanya satu kerajaan di negeri ku" jawab ku.

"bahkan banyak vampir yang tidak menikah, kami hidup secara berkelompok atau individu, tergantung dari vampir itu sendiri" jawab ku.

"vampir wanita juga lebih sedikit dari pada laki-laki, walaupun begitu, vampir wanita juga ada yang tidak mau menikah, makanya kenapa tingkat kelahiran vampir sangat kecil, bahkan hampir tidak ada" tambah ku.

"pantas saja vampir sedikit jumlahnya" sahut putri.

"ya, ini berbanding terbalik dengan manusia yang terus makin meningkat, ditambah 300 tahun lalu 220 vampir mati karena delta, itu bukan jumlah yang sedikit untuk vampir" jawab ku.

"apa kau tidak marah padanya?" tanya putri.

"jiwa yang telah hilang tidak bisa dikembalikan putri, walau penyihir itu mati, tapi jika dia berani menyerang lagi, aku ku pastikan nyawanya hilang" jawab ku

"kamu sangat baik, bahkan pada penyihir yang ingin menghancurkan negeri mu" balas putri.

"aku hanya memberinya kesempatan, karena dia juga mau meminjami ku buku sihirnya" jawab ku.

"lalu apa kamu akan menikahi ku?" tanya putri lenora

"kita tunggu waktu yang tepat putri lenora" jawab ku.

"ya, aku akan menunggu mu" balas putri.

"sekali lagi, boleh aku memeluk mu?" tanya putri lagi.

"ya tentu saja" jawab ku, kemudian dia mendekatkan tubuhnya ke arah ku dan kepalanya menempel di dadaku, dan dia memelukku.

"Selamat tidur nicolas" ucap putri menatap ku.

"Mimpi indah putri" jawab ku lagi, Kemudian dia menutup matanya.

Aku bahkan tidak berani bergerak sama sekali saat ini.

Seluruh tubuh ku seakan mati rasa. Aku sangat canggung, ini pertama kalinya untukku.

Hingga dia benar-benar terlelap, dia sangat cantik, baik, lembut, aku tidak berhenti melihat wajahnya, hatinya murni dan itu mengalir dalam darahnya, aku bisa merasakannya, selain itu dia juga pemberani dan serba bisa. Dia seorang pemburu, dia bisa masak, dia bisa berkebun, bahkan bisa mengambil hati ku, apa kurang darinya. Aku rasa dia sangat sempurna sampai aku takut untuk kehilangannya.

Aku juga berpikir kapan akan menikahinya? Bagaimana caranya? Baik di dunia manusia, penyihir atau pun vampir pernikahan antara manusia dan vampir itu dilarang. Namun, akan ku pastikan itu terjadi, bagaimanapun caranya.

malam ini aku ikut terlelap bersamanya