Sagara Bintang Hutama tak menyangka jika dia harus menikah dengan calon adik iparnya karena demi nama baik.
Saga yang setelah enam tahun di tinggal meninggal istrinya,kini harus di haruskan untuk menikahi Aireen Safira calon adik iparnya untuk menjaga nama baik kedua belah keluarga.
Saga yang sejatinya masih belum bisa melupakan mendiang istrinya membuat pernikahan paksa itu serasa neraka bagi Reen. Namun, Reen masih berusaha untuk bersikap layaknya seorang istri pada suaminya.
Semua perlakuan manis Reen tak serta merta membuat hati Saga berpaling dari bayang-bayang mendiang sang istri.
Selama menikah dengan Saga,Reen hanya mendengar ucapan kasar suaminya. Bagi Saga Reen selalu menyusahkan dirinya.
Sampai akhirnya terbuka sebuah fakta jika Reen wanita yang selama ini dia kagumi dalam diam.
Bagaimana upaya Saga bisa membuat Reen kembali padanya atau Reen akan benar-benar pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Papi Karina
"Mas,sarapan dulu." ucap Reen saat melihat suaminya sudah rapih dengan stelan baju polonya, celana bahan dan sepatu khusus untuk main golf serta topi senada.
Dengan cekatan Reen menyiapkan sarapan untuk suaminya.
"Mas mau kopi atau susu ?" tanya Reen dengan berbisik.
Mendengar pertanyaan sang istri tentu saja membuat Saga reflek menoleh ke arah Reen dan mata mereka pun saling bertemu dengan jarak yang begitu dekat.
"Su_su..eh maksudnya kopi susu.Iya..itu benar kopi susu lebih tepatnya." ucap Saga dengan sedikit terbata.Entah kenapa rasanya begitu canggung saat mengatakan hal yang satu itu.
Reen hanya bisa menahan senyum mendengar penuturan suaminya dah sikap suaminya yang terlihat gugup. Entah keberanian dari mana datangnya Reen suka sekali memancing emosi Saga dan kadang membuat Saga terlihat gugup saat jarak mereka begitu dekat.
"Baiklah,aku akan buatkan kopi SUSU spesial buat mas Saga,tunggu sayang.." goda Reen berbisik di telinga Saga membuat Saga meremang di buatnya. Apalagi mencium aroma yang begitu menyegarkan dari tubuh sang istri. Saga juga sempat membulat kan matanya mendengar penekanan kata yang di ucapkan sang istri membuat Saga meneguk ludahnya sendiri dengan kasar.
Interaksi keduanya layaknya suami istri biasa namun bagi orang yang memandang interaksi mereka terlihat serasi dan romantis.
"Ehemm !" suara deheman Kamila membuat interaksi dua pasang pengantin baru pun teralih pada sang ibu." Susah pah punya anak dua tapi dua-duanya pengantin baru.Kalau yang satu udah ada hasilnya walaupun kurang tepat waktu dapetnya. Kalau yang satu, kayaknya juga akan nyusul buatin cucu buat kita pah." sindir Kamila dengan menyodorkan piring pada sang suami.
"Amin, semoga saja mah. Kalau gitu papa sama harus selalu sehat, nanti kita bisa bermain sama cucu kita." timpal Bima melirik sang putra sulungnya.
Saga yang mendengar obrolan orang tua nya pun berusaha bersikap biasa saja. Setelah selesai dengan sarapannya Bima dan Saga pamit untuk bermain golf dengan teman bisnisnya.
Lain hal nya dengan Saga juga Bima, Damar dan Jessica memilih untuk pergi bersenang-senang layaknya pengantin baru.
"Mama nggak habis pikir sama kalian, sudah tahu hamil muda bukannya diam di rumah jangan kebanyakan kelayapan,ini malah setiap hari kerjaannya hanya pergi foya-foya. Mendingan kerja apa gitu jangan cuma bisanya ngabisin duit suami." sindir Kamila pada pasangan yang sempat pamit padanya.
"Mama ini gimana sih, mama kan lihat istri aku lagi hamil,kata orang kalau istri hamil minta sesuatu itu ngidam, jadi sebagai suami aku akan memberikan apa yang istri ku inginkan, karena aku nggak mau anak aku nanti ileran." jawab Damar menimpali ucapan sang mama.
"Kamu itu kalau di bilangin nggak pernah nurut, kalau orang hamil itu paling sebatas beli rujak atau makanan lainnya.Lah istri kamu itu ngidam atau aji mumpung? Masa setiap ngidam maunya shopping beli tas, beli perhiasan atau beli sepatu branded, lama-lama kamu miskin Dam, eling nanti kamu akan punya anak, harus bisa atur keuangan." Kamila terus saja memberikan siraman rohani buat anak bungsu yang selalu saja bod*h menghadapi istri nya yang licik dan matre itu.
"Mama jangan khawatir, gaji aku cukup untuk membahagiakan anak istri aku. Jadi, mama nggak perlu ikut campur urusan keuangan ku.Aku sudah nikah,jadi biarkan aku dan Jesica yang menjalaninya dan menikmatinya." masih saja mengucapakan segala pembenaran menurut otaknya itu.
Kamila sebenarnya geram dengan tingkah anak bungsu nya itu.Tapi, menurut suaminya biarkan saja mereka menikmati masa manisnya pernikahan mereka tapi, nanti akan ada masanya jika mereka sudah kelewatan Bima akan bertindak tegas terutama dengan Damar.
Tanpa banyak basa-basi pasangan itupun pergi untuk bersenang-senang.Reen hanya bisa diam dan membesarkan hati mama mertuanya.
"Sudahlah mah, jangan di pikirkan.Bagaimana hari ini kita buat kue kesukaan mama dan keluarga." ucap Teen mengusulkan untuk membuat kue untuk kudapan nanti sore.
"Boleh sayang, emmm..suami sama papa kamu suka donat kentang gula tabur.Gimana kalau kita buat itu saja." usul Kamila dengan antusias.
Reen pun dengan senang hati menuruti kemauan sang ibu mertua. Mereka pun mulai sibuk dengan peralatan dapur sembari bercanda dengan para bibi di dapur. Kamila senang sekali bisa memasak yang menjadi kegemaran nya bersama menantunya.Rasanya sangatlah bahagia membayangkan bagaimana punya anak perempuan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Bagaimana dengan pernikahan kamu Ga, papi dengar kamu sudah menikah lagi."ucap laki-laki yang tak lain adalah ayah dari mendiang sang istri. "Papi tahu dari papa kamu, papa kamu benar.. kehidupan kamu masih panjang. Kamu pun butuh pewaris.Menikah lagi bukan sebuah kesalahan jika posisinya seperti kamu saat ini.Kamu sudah berstatus duda dan butuh teman berbagi dan juga pastinya sebagai laki-laki jangan terlalu naif kalau kita juga butuh pelepasan.Menikah kembali bukan berarti kamu tidak mencintai Karina.Cukup kamu dan Allah yang tahu berapa besar nya kamu mencintai mendiang anak papi.Letakkan namanya di sudut hati mu yang istimewa.Bahagialah dengan istrimu." penuturan ayah dari mendiang Karina tentu membuat Saga terdiam. Memutar kembali kejadian demi kejadian bersama Karina dan membandingkannya dengan kebersamaannya dengan Reen
"Papi yakin papa kamu tidak akan sembarangan untuk menikahkan kamu dengan pers itu. Bila kamu belum cinta, cobalah untuk membuka hati. Saling terbuka dan saling menerima niscaya kamu tidak akan melihat kelebihan istrimu saat ini.Papi dengar dia tidak jadi menikah dengan adik kamu bahkan papa kamu bersikeras menikah kan kalian.Pastinya ada yang begitu istimewa dari perempuan itu." ucap papi Karina dan beranjak dari tempat duduknya kembali ke lapangan hijau guna bergabung dengan papa Saga dan temannya yang lain.
Saga mende*ah pelan dan meraup wajahnya dengan kasar. Rasanya dia belum sanggup untuk membuka hatinya yang memang sudah lama terkunci rapat.
...----------------...
Saga dan papanya kembali kerumah saat waktu makan siang. Kali ini rasanya perut Saga begitu di manjakan dengan masakan yang begitu luar biasa.
Apalagi sebagian besar masakan yang ada di atas meja adalah makanan kesukaan nya.
"Ma, masakan mama makin hari makin mantap.Pokoknya masakan mama hari ini paling best." puji Saga dengan mengupas kepiting yang begitu nikmat dan memanjakan lidahnya.
"Oh yah, masa sih..bagus dong kalau kamu suka.Malah kamu harus suka.Kalau perlu kamu modalin buat buka restoran." ucap Kamila dengan santai dengan menyodorkan lauk ke suaminya.
"Kalau itu yang mama mau papa siap buat dukung mama. Pokoknya kita akan cari lahan buat restauran kita.Masalah modal mama tenang saja, papa siap untuk memberikannya."ujar Bima dengan semangat.
"Benar mah, Abang juga akan kasih modal tambahan buat mama dengan senang hati." timpal Saga dengan semangat.
"Gimana Reen, kamu setuju. Karena semua makanan yang ada di atas meja ini kamu yang masak." ucapan Kamila sontak membuat Saga tersedak saat minum.
Uhuk..Uhuk..Uhuk
Melihat Saga yang tersedak dengan spontan Teen menepuk punggung sang suami dengan pelan supaya bisa meredakannya.
Bersambung
seperti apa sebenarnya si Karina ini.